Calista menjalani hari-harinya dengan sukacita. Karena kasih sayang yang diberikan oleh pak Nando dan Bu Intan yang sudah menganggap Calista sebagai anaknya sendiri dan bahkan Calista diangkat menjadi anak pak Nando dan Bu Intan secara sah Dimata hukum.
Dan di suatu hari pak Nando mendapatkan tugas dari CEO perusahaan Zulkarnain group yaitu Pak Bisma. Pak Nando harus menangani proyek yang sekarang pembangunannya terbengkalai. Karena pelaksanaan proyek sebelumnya terlibat korupsi.
Sementara pak Nando tidak paham betul mengenai pembangunan proyek yang terbengkalai itu. Hal itulah yang membuat pak Nando seperti tertekan dan harus mengurus otak dan tenaganya. Untuk melanjutkan pembangunan proyek yang sudah gagal, sehingga pak Nando sering pulang larut malam.
Membuat Bu Intan khawatir akan kondisi kesehatan pak Nando."Papa sudah pulang? kok pulangnya sampai selarut ini sih? Papa perhatikan juga dong kesehatan papa. Mama nggak mau kalau papa sampai sakit." ucap Bu Intan kepada pak Nando. Karena Ibu Intan memperhatikan Pak Nando akhir-akhir ini sering lembur bahkan sampai membawa pekerjaan kantor ke rumah
"Iya nih," papa juga maunya seperti itu. Tapi mau gimana lagi. Ini sudah tuntutan pekerjaan papa. Mau nggak mau papa harus kerja kan. Apalagi Pak Bisma sudah mempercayakan proyek ini sama papa." uca pak Nando kepada istrinya.
"Tetapi kalau nggak sanggup nggak perlu dipaksakan pa."
"Ma cari pekerjaan itu susah. Apalagi seperti posisi papa sekarang. Kan sulit kita mendapatkannya ma." sahut pak Nando Calista mendengar pembicaraan kedua orang tua angkatnya. Hingga Calista memutar otak gimana caranya untuk membantu pak Nando menangani proyek yang dipercayakan Bisma kepadanya.
"Malam pa," Calista menyapa pak Nando. "Malam nak!" kok belum tidur?" tanya pak Nando balik
"Iya Calista tadi sudah tidur pa, tapi mendengar papa sudah pulang ya Calista terbangun." jawab Calista
"Maaf ya nak," gara-gara papa kamu jadi terbangun deh." ucap pak Nando meminta maaf kepada Calista dan juga ibu Intan.
"Kok papa minta maaf sih? seharusnya Calista yang meminta maaf, karena selama ini Calista biarin papa ngerjain proyek itu sendirian. Apalagi bawahan papa yang kurang paham tentang proyek itu pasti membuat papa sedikit kewalahan bukan? tanya Calista.
Lalu pak Nando menjawab. " iya mau gimana lagi nak. Itulah resikonya kita jadi atasan. kalau proyeknya tidak lancar ya kita yang ditegur pemilik perusahaan." ucap pak Nando kepada Calista.
"Pa Calista sebenarnya sudah mempelajari proyek yang papa tangani. Ya meskipun Calista masih kuliah, Calista mencoba memahami proyek itu pa. Dan kalau papa tidak keberatan Calista coba mau bantu papa, siapa tahu Calista mampu." ucap Calista sambil memberikan desain yang sudah Calista kerjakan beberapa hari ini.
"Coba deh papa lihat ini," bagaimana menurut papa? tanya Calista
Lalu pak Nando memeriksa dan meneliti gambar yang diberikan Calista. Dan Calista juga mencantumkan nama dan merek bahan-bahan yang akan digunakan untuk membangun proyek tersebut. Agar bangunannya terlihat mewah dan kokoh.
Melihat desain Calista, pak Nando sangat takjub. Kamu hebat nak. Desain kamu sangat bagus sekali. Kamu benar benar berbakat. besok akan papa coba berikan desain ini kepada pak Bisma. Siapa tahu dia tertarik dengan desain seperti ini. Karena sudah beberapa desain yang sudah papa berikan selalu dia tolak. Bahkan dia sudah marah-marah karena desainnya tidak cocok dalam hatinya ucap pak Nando.
"Ya sudah kalian lebih baik istirahat besok dilanjutkan lagi karena besok kalian harus ke kantor." ucap bu intan mengingatkan Calista dan pak Nando untuk segera istirahat.
Keesokan harinya Calista berangkat kerja. dan setelah tiba di kantor seperti biasa Calista membersihkan ruang para petinggi perusahaan sambil mendendangkan lagu dari Arif yang berjudul hantaran cinta Calista membereskan ruang CEO sebelum si ketuk es itu tiba di ruangannya.
Cepat-cepat Calista mengerjakan pekerjaannya agar Calista tidak bertemu . iya tidak ingin berdebat dengan Bisma lelaki yang selama ini ia benci selama hidupnya. sungguh lelaki sombong yang membuat hati krista tertusuk bagai duri tajam karena kata-kata pedas dari prisma yang selalu menghina Calista membuat Calista sangat membenci Bisma.
Setelah selesai membersihkan ruang kerja Bisma, cepat-cepat Calista meninggalkan ruangan itu. Calista menghampiri kedua rekan kerjanya yang membersihkan setiap kaca nako yang ada di kantor itu. "Kok cepat banget Lis? tanya Tiwi kepada Calista Karena ia merasa hari ini Calista cepat menyelesaikan tugasnya membersihkan ruang CEO itu.
"Aku harus menyelesaikan pekerjaanku, sebelum Bos kebanggaanmu itu datang. Tak sudi rasanya aku melihat wajahnya." ucap Calista kepada Tiwi yang selama ini Tiwi selalu mendambakan seorang Bisma menjadi pendamping hidupnya.
"Jangan terlalu membenci seseorang, nanti kamu jadi jatuh cinta beneran." ucap Tiwi sambil terkekeh membuat Calista langsung menatap Tiwi dengan tatapan tajam.
Dewi yang mendengar apa yang dikatakan Tiwi kepada Calista membenarkan apa yang dikatakan Tiwi. Ia juga mengatakan kepada Calista agar jangan terlalu membenci Bisma. "Jangan terlalu membenci Bos Bisma, nanti kamu bisa jatuh cinta beneran dan jangan-jangan kalian bisa jodoh." ucap Dewi membuat Calista kesal melihat kedua rekan kerjanya.
"Siapa juga yang mau kepada lelaki Songgon itu. Seandainya hanya dia saja lelaki di dunia ini, lebih baik saya memilih menjadi perawan seumur hidup daripada harus menikah dengannya." ucap Calista membuat Dewi dan Tiwi langsung tertawa ngakak.
Tanpa mereka sadari Bisma sudah mendengar apa yang dibicarakan ketiga rekan kerja itu. Ia sengaja tidak mengeluarkan suaranya sebelum Calista mengungkapkan unek-uneknya mengenai Bisma.
"Ehemmmm
Bisma berdehem membuat ketiga rekan kerja itu langsung menoleh ke arah belakang. Alangkah tersentaknya ketiga sahabat itu melihat kehadiran Bisma di pantry.
"Eh ada Pak Bisma!" ucap Tiwi malu-malu kucing.
"Sudah siap ngerumpinya atau sudah siap ngata-ngatain orang? ucap Bisma sambil menatap ke arah Calista dengan tatapan tajam.
Membuat Calista langsung memalingkan wajahnya agar dirinya tidak beradu tatapan dengan Bisma. Suasana menjadi kaku setelah kehadiran Bisma di sana membuat. Ketiga rekan kerja itu langsung tidak bisa berkata-kata.
"Hei kamu!"bentak Bisma kepada Calista yang sedari tadi memalingkan wajahnya kepada Bisma.
Calista menoleh karena dirinya tidak bisa menghindari Bisma saat itu.
"Buatkan saya secangkir kopi."perintah Bisma dengan Ketus.
Calista sama sekali tidak menjawab. Justru ia meminta Tiwi untuk membuat secangkir kopi buat Bisma.
"Saya tidak menyuruh dia membuat kopi Saya. Tetapi kamu yang saya suruh. Dan antarkan langsung ke ruangan saya." ucap Bisma dengan nada meninggi membuat Nyali menjadi Calista seketika menciut.
"Dasar Bos gendeng." gerutu Calista setelah melihat kepergian Bisma
"Tidak perlu mengumpatku!" ucap Bisma sambil langsung meninggalkan ruang pantry itu.
"Dasar dukun," tau aja, apa yang ada di dalam isi hatiku." gumam Calista dalam hati karna sudah sangat kesal melihat sosok Bisma.Yang selalu membuat Calista kesal
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Devi Handayani
blom kena kutukan para dewa reader yaa bisma... tunggu saja bisma kamu akan dikutuk jadi bucin calista hahahahah😜😜😆😅
2022-10-23
2
Leni Ani
calista calista kl ngomong jaga mulut lan kenak batu nya.
2022-08-02
0