Ketika tuan Zulkarnain tiba di ruang kerja Bisma, membuat Bisma sedikit terkejut melihat kehadiran Tuhan Zulkarnain di sana. Bisma mengembangkan senyumnya dan langsung bangkit dari tempat duduknya Ketika Tuan Zulkarnain sudah masuk ke ruangannya.
Tuan Zulkarnain memeluk putranya.Putra sulung yang sangat ia banggakan. Ada apa papi datang ke kantor? bukankah seharusnya Papi istirahat di rumah? tanya Bisma kepada tuan Zulkarnain. Papi hanya datang ke sini untuk melihat situasi dan perkembangan kantor saat ini.
Tetapi setelah Papi melihatnya dan bertanya kepada berbagai divisi yang ada di kantor ini, papi merasa bahagia. Ternyata Papa tidak salah mempercayakan kantor ini kepada kamu. Kamu membuat Papa bangga, kamu mampu menjalankan perusahaan ini dengan baik.
Kalau sudah begini, Papi sudah merasa lega ternyata Putra Papi bisa Papi andalkan untuk mengelola perusahaan." ucap Tuan Zulkarnain membanggakan putranya yang mampu mengembangkan perusahaan miliknya. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari arah luar.
" Masuk!" perintah Bisma ketika mendengar suara ketukan dari luar ruang kerjanya. lalu Calista masuk dengan membawakan dua cangkir teh anget ke ruang kerja Bisma.
"Maaf Pak saya mengganggu." ucap Calista berusaha untuk ramah. Sambil menyuguhkan dua cangkir teh yang ia bawa sebelumnya.
"Calista!"pekik Tuan Zulkarnain kepada Calista yang melihat kehadiran Calista di sana.
"Eh ada Tuan disini!" ucap Calista kepada tuan Zulkarnain merasa heran melihat kehadiran Tuan Zulkarnain di sana.
" Papi mengenal dia? tanya Bisma kepada tuan Zulkarnain.
"Iya, Papi mengenalnya. Dia yang membantu Papi kemarin sewaktu jantung Papi kambuh di perjalanan menuju kantor ini. Sebelum kamu yang bertugas menangani kantor ini. Untung saja Ada nak Calista membantu Papi membawa ke rumah sakit, kalau tidak entah apa yang terjadi kepada Papi saat itu." ucap Tuan Zulkarnain memberitahu apa yang dilakukan Calista kepada tuan Zulkarnain.
Bisma menatap Calista dengan tatapan penuh arti.
"Bukan begitu Pak, Calista kebetulan lewat saja saat itu." sahut Calista sambil mengembangkan senyumnya.
"Tapi kamu sudah membantu saya saat itu. jujur saya tidak mengetahui kalau kamu bekerja di sini." ucap Tuan Zulkarnain kepada Calista.Karena memang kebetulan Tuan Zulkarnain belum mengetahui saat Calista membantu Tuan Zulkarnain, Calista bekerja di Zulkarnain Group.
Calista tidak ingin berlama-lama di ruang kerja Bisma. Sehingga Calista memilih untuk undur diri dari sana.
"Maaf tuan saya pamit dulu," karena ada pekerjaan yang masih harus saya kerjakan." ucap Calista kepada tuan Zulkarnain.
"Tunggu dulu!" Panggil Tuan Zulkarnain sebelum Calista melangkah keluar ruangan Bisma. Calista menghentikan langkahnya dan berbalik melihat ke arah Tuan Zulkarnain.
"Iya Pak?" Ada apa?.Ada yang bisa saya bantu? tanya Calista dengan ramah.
"Ini sebagai ucapan terima kasih saya kepadamu. Karena saya tidak sempat mengucapkan terima kasih kepadamu saat itu." ucap Tuan Zulkarnain kepada Calista sambil memberikan beberapa lembar Uang pecahan seratus ribu kepada Calista.
"Maaf tuan saya tidak bisa menerima ini. karena saya membantu Tuan ikhlas tanpa mengharapkan apa-apa. Sudah sewajarnya kita sebagai umat manusia membantu sesama, jika membutuhkan pertolongan ." ucap Calista sambil langsung berlalu dari hadapan Tuhan Zulkarnaen.
Tuan Zulkarnain menggelengkan kepalanya. "Aneh ada orang yang menolak rezeki. benar-benar wanita yang unik." gumam Tuan Zulkarnain di dalam hati sambil mengembangkan senyumnya. Sekilas Tuan Zulkarnain menatap Bisma dengan tatapan penuh arti." Ferfect "sepertinya wanita itu pantas menjadi menantu ku. Wanita yang baik, sopan, dan sederhana menantu seperti ini yang aku impikan." gumam Tuan Zulkarnain di dalam hati sambil tersenyum miring.
Melihat Tuan Zulkarnain tersenyum ketika Calista meninggalkan ruang kerja Bisma, Bisma mengerutkan keningnya ia bingung mengapa Tuan Zulkarnain tersenyum ketika Calista meninggalkan ruangan itu.
"Ada apa pi? sepertinya tapi benar-benar bahagia siang ini." ucap Bisma merasa heran
"Kamu tahu di mana tempat tinggal wanita itu? tanya Tuan Zulkarnain kepada Bisma. Bisma menggelengkan kepalanya karena memang benar Bisma tidak mengetahui tempat tinggal Calista. Bahkan ia juga tidak mengetahui kalau Calista tinggal bersama Pak Nando yang merupakan salah satu petinggi perusahaan Zulkarnain Group.
"Sosok wanita yang cocok menjadi pendamping hidupmu." ucap Tuan Zulkarnain membuat Bisma mengerutkan keningnya.
"Wanita yang hanya bekerja sebagai OG di kantor ini, Papi katakan cocok menjadi pendamping hidup Bisma? yang bener aja dong Pi!" mana mungkin Bisma memiliki selera rendahan seperti dia." ucap Bisma kepada tuan Zulkarnain merendahkan Calista di hadapan Tuan Zulkarnain.
"Jadi wanita yang bagaimana yang kamu inginkan menjadi pendamping hidupmu? Papi dan Mami sudah selalu mengenal kamu kepada putri dari teman-teman mami dan Papi. Yang karirnya begitu bagus dan anak yang selevel dari kita. Tetapi kamu selalu menolak.
Papi malah Jadi curiga sama kamu!
"Curiga Bagaimana maksud Papi?
"Papi curiga kamu tidak menyukai wanita!"
"Jadi papi kira Bisma ini belok? tanya Bisma dengan nada suara yang mengejutkan.
"kalau tidak belok apalagi? karna setiap wanita yang Papi dan Mami kenalkan sama kamu, selalu kamu tolak apa itu namanya? ucap Tuan Zulkarnain kepada Bisma.
Visual CALISTA
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Hayati Nufus
katanya Calista udh di angkat anak pak Nando tapi ko pakaiannya masih kampungan
2022-10-03
1
Bundha Shantie
up lagi 5 bab kk....😘😘😘😍😍😍
2022-08-02
1