Jam sudah menunjukan pukul 16.30 Wib jam kerja Calista telah usia, seperti biasanya Calista terlebih dahulu pulang daripada kedua teman satu divisi dengannya. Ia berpamitan kepada Dewi dan Tiwi agar terlebih dahulu berlalu dari kantor karena sorenya ia harus pergi ke kampus untuk mengikuti jam kuliah hingga malam harinya.
Dengan setengah berlari Calista meninggalkan ruangan pantry itu. Sambil berjalan menuju lantai dasar, Calista memesan ojek online berharap ketika Calista sudah tiba di lantai dasar, ojek online pesanannya sudah tiba di sana. Karna calista tidak ingin kalau Calista terlambat di jam kuliah. Mengingat saat ini dosen yang mengajar di kelas Calista terkenal dosen yang cukup killer
Hal itu yang membuat Calista khawatir kalau sore itu dirinya telat masuk kuliah. Ia tidak ingin dihukum oleh pak sang dosen karena terlambat masuk kelas. Hal yang mengejutkan bagi Calista ketika dirinya berlari menuju pintu keluar kantor, ia kembali dikejutkan dengan kehadiran Bisma Zulkarnain di sana. Membuat Calista langsung gugup dan berlalu dari hadapan Bisma.
"Hei..... sini kamu!" panggil Bisma kepada Calista padahal jam sudah mepet. Calista menghentikan langkahnya karena saat itu es kutub utara itu telah memanggilnya membuat Calista tidak dapat berkutik.
"Sudah tidak memakai dinas kerjamu? ucap Bisma kepada Calista. Calista memilih untuk diam ia tidak ingin mencari masalah kepada bosnya itu.
"Maaf Pak jam kerja saya sudah selesai, jadi sepertinya saya bebas memakai pakaian seragam bekerja atau tidak." ucap Calista dengan ragu. Ia tidak ingin Bisma membuat dirinya terlambat masuk kelas hari itu. Sehingga Calista memilih untuk diam dan langsung berpamitan kepada Bisma. Calista menaiki ojek online yang sudah ia pesan sebelumnya. Tanpa peduli dengan tatapan Bisma yang begitu tajam terhadapnya.
"Mau ke mana itu anak beraninya main tinggal saja. Lihat aja besok, saya akan membuatmu menyesal telah mengacuhkanku sekarang. aku akan membuat perhitungan dengannya." gumam Bisma dalam hati sambil tersenyum miring memikirkan apa yang akan ia lakukan kepada Calista esok hari Setelah Calista kembali bekerja esok harinya.
"Benar-benar menyebalkan. Ada ya Bos seperti itu? kalau saja Calista memiliki pilihan lain agar tidak bekerja di kantor ini dan sudah memiliki pekerjaan lain, lebih baik Calista resign dari sini." gumam Calista dalam hati karena Calista sangat kesal dengan sikap Bisma terhadapnya yang semana mena.
"Mbak Ada apa sih kok sedari tadi Mbak mengomel melulu?" ucap driver ojek online itu kepada Calista yang mendengar omelan Calista saat Calista duduk di belakang driver ojek online itu.
"Tidak apa-apa Mas hanya saja ada Bos gendeng di kantor kami membuat Saya kesal." ucap Calista sambil tertawa cengengesan.
"Mas agak dipercepat dong jalannya soalnya saya sudah hampir telat nih gara-gara bos gendeng itu." ucap Calista kepada driver ojek online itu agar melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
***
Keesokan harinya Calista berniat berangkat ke kantor untuk melakukan tugasnya sebagai office girl di kantor Zulkarnain Group. Ia tidak ingin terlambat pagi ini. Karena ia tahu Bisma tidak akan tinggal diam jika ia mengetahui kalau Calista terlambat.
Kekesalan Calista terhadap Bisma ia tuangkan dalam pekerjaannya. Semua ia kerjakan dengan semangat berharap bos Arogant itu tidak mengomel berkepanjangan sampai ke Monas. Walaupun Bisma selalu membuatnya kesal.
Hal itu membuat Dewi dan Tiwi begitu heran melihat Calista yang sudah selesai menyelesaikan tugasnya ketika kedua temannya itu baru datang.
"loh kok sudah bersih semua? Memangnya kamu datang jam berapa Calista? tanya Dewi dan Tiwi kompak. Karena mereka merasa heran dengan sikap Calista pagi ini.
"saya datang lebih awal berharap tidak mendapat omelan dari bos tampan Tiwi itu. pujaan Hati Tiwi itu membuat Calista sangat kesal beberapa minggu terakhir ini.
Entah mengapa setiap pekerjaan Calista tidak pernah benar di hadapannya.
Jujur Calista sudah sangat bosan mendengar omelannya. Tetapi apa mau boleh dikata. Kita hanya rakyat kecil yang bisa hanya menurut dan menurut. Orang kaya bebas mengeluarkan kata-kata yang tidak enak kita dengar.
Tetapi untuk rakyat jelata seperti kita tidak layak berbicara kepada mereka." ucap Calista membuat Tiwi dan Dewi mengerutkan keningnya. Entah apa maksud Calista mengatakan seperti itu kepada kedua temannya merasa bingung.
Di tempat lain Pak Nando dan Ibu Intan juga merasa heran melihat Calista pagi itu Bangun jauh lebih awal daripada biasanya. Di samping itu, Calista pun pergi bekerja lebih awal. Hal itu membuat bu Intan penasaran hingga meminta suaminya menyelidiki Ada apa dengan Calista pagi itu. Ibu Intan benar-benar sangat menyayangi Calista layaknya seperti putri kandungnya sendiri.
Apalagi setelah Calista sah diangkat menjadi putri mereka membuat Ibu Intan semakin sayang kepada Calista. Calista selama hidup bersama Pak Nando dan bu Intan membuat kehidupan Ibu Intan dan Pak Nando semakin berwarna. Hati Calista yang begitu baik dan perhatian kepada Pak Nando dan juga Ibu Intan benar-benar membuat Ibu Intan begitu bahagia.
Ibu Intan merasa beruntung Allah mengirimkan Calista di kehidupan mereka. Membuat kehidupan intan dan Pak Nando selama ini yang merasa kesepian sudah terobati. Walaupun Calista Bukan darah dagingnya. Tetapi karena Calista juga memiliki hati yang begitu baik dan lembut membuat Ibu Intan semakin merasa bahagia memiliki seorang anak seperti Calista
****
Pagi itu Tuan Zulkarnain datang ke kantor untuk sekedar memantau perkembangan Zulkarnain group. Setelah lebih kurang 2 bulan ia tinggalkan dan dipegang oleh Bisma. Tuan Zulkarnain benar-benar bangga kepada putranya. Karena Bisma dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan Tuan Zulkarnain kepadanya.
Ada rasa bahagia di hati Tuan Zulkarnain yang selama ini Tuhn Zulkarnain ragu mempercayakan perusahaan itu kepada Bisma ternyata Bisma mampu menjalankannya dengan baik.
Tetapi satu hal yang mengganjal di hati Tuan Zulkarnain, hingga saat ini di usia Bisma yang sudah menginjak 38 tahun Ia tak kunjung melepaskan masa lajangnya.
Padahal Tuan Zulkarnain dan nyonya Katarina Dona sudah sangat ingin kalau mereka memiliki menantu agar kediaman Tuan Zulkarnain diramaikan oleh keturunannya sendiri.
Tetapi impian Tuan Zulkarnain sampai saat ini belum dapat terkabul karna Bisma kunjung menikah. Harta, tahta Sudah dimiliki oleh Tuan Zulkarnain. Tetapi ia sama sekali belum memiliki kebanggaan yang cukup besar di tengah-tengah keluarga.
Bagi orang tua kebanggaan terbesar itu jika mereka sudah menginjak di usia yang sudah tidak muda lagi, mereka hanya ingin menimang cucu dari putra dan putri mereka. Tetapi hal itu sampai sekarang Tuan Zulkarnain tidak mendapatkannya.
Itulah salah satu impian Tuan Zulkarnain yang belum terkabulkan. Tuan Zulkarnain justru meragukan Bisma. Ia ragu kalau Bisma tidak menyukai seorang wanita. Karena setiap Nyonya Katarina Dona ingin menjodohkan Bisma kepada wanita-wanita cantik, putri dari sahabat Nyonya Katrina Dona, Bisma selalu menolak.
Bahkan salah satu putri dari sahabat Tuan Zulkarnain yang berpendidikan tinggi dan karir yang bagus dijodohkan kepada Bisma, Bisma tetap menolak. Hal itu yang membuat Tuan Zulkarnain bingung dengan sikap putranya yang tidak memiliki rasa sedikitpun kepada wanita.
visual Bisma
Bersambung....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Syarifah
semangat calista
2022-08-02
1