Ketika Bisma menangkup tubuh Calista yang terjatuh saat Bisma membuat Calista tersentak. Calista begitu gugup ketika tubuhnya berada dalam dekapan CEO es kutub utara itu. Gelar itu yang diberikan Calista kepada Bisma karena menurut Calista Bisma merupakan lelaki yang dingin dan Arogant kepada setiap wanita.
Bahkan setiap bertemu dengan Calista terlihat Bisma selalu menaruh emosi kepadanya. Apa yang dilakukan Calista selalu salah di matanya. "Kecil-kecil badan kamu berat juga."gerutu Bisma ketika Bisma berusaha menahan tubuh Calista agar tidak terjatuh ke lantai. Sontak Calista langsung melepaskan tubuhnya dari Bisma.
"Ma.....maaf pak!" ucap Calista kepada Bisma Ia takut Bisma akan marah besar kepadanya. Karena sudah berani bersentuhan dengan lelaki CEO es kutub utara itu.
"Kamu bekerja asal-asalan saja, entah siapa yang merekomendasikan kamu bekerja di sini." ucap Bisma membuat Calista semakin kesal kepada Bisma.
Karena Bisma telah menyalahkan Pak Nando merekomendasikan Calista bekerja di kantor itu. Calista menatap Bisma dengan tatapan tajam. Membuat Bisma semakin emosi melihat tatapan Calista yang seolah ingin menelan Bisma hidup-hidup.
"Tidak perlu menatapku seperti itu, kamu memang setiap bekerja tidak pernah becus tahunya hanya bernyanyi. Itupun dengan suara cempreng yang tak seberapa itu. lumayan kalau suaramu bagus ini membuat telinga saya menjadi sakit." ucap Bisma kepada Calista. Daripada berdebat Calista memilih untuk meninggalkan Bisma di ruang CEO itu.
"Hei....Mau ke mana kamu? tidak ada sopan-sopannya, main pergi begitu saja setelah Apa yang kau lakukan di ruangan saya." ucap Bisma kepada Calista membuat Calista sontak menghentikan langkahnya.
Calista membalikkan tubuhnya."Maaf Pak tapi sepertinya pekerjaan saya di sini telah selesai dan semuanya sudah bersih." ucap Calista sambil menunjukkan yang sudah ia bersihkan.
"Buatkan saya kopi." perintah Bisma tanpa menatap Calista sedikitpun. Calista langsung berlalu ke pantry dengan raut wajah kesal.Ia menghentakkan kakinya keluar ruangan CEO itu. Bisma tersenyum miring melihat Calista sangat kesal terhadapnya.
Hal itu membuat Bisma semakin bergairah untuk menjahili Calista. Beberapa menit kemudian Calista masuk ke ruang kerja Bisma dengan membawakan secangkir kopi yang sudah ia buat sendiri.
Tok....
Took....
Took....
Calista mengetuk pintu ruang CEO itu, setelah mendapat jawaban dari Bisma baru Calista masuk ke ruangan itu. "Maaf pak ini kopi pesanan bapak." ucap Calista sambil menyuguhkan secangkir kopi buatannya. Bisma melirik sekilas ia ingin sekali membuat Calista semakin kesal.
Bisma langsung menyeruput kopi buatan Calista hingga ia tidak menyadari kalau kopi itu masih sangat panas. Bisma tersentak dan sontak menyemburkan kopi yang sudah ia seruput begitu saja dari mulutnya kearah Calista, hingga mengenai wajah Calista.
"Kamu mau membunuh saya ya? kopinya masih sangat panas tetapi kamu sudah berikan untuk saya minum." ucap Bisma dengan nada meninggi membuat nyali Calista sedikit menciut.
"Maaf Pak namanya juga kopi baru dibuat sudah pasti kopinya masih panas." sahut Calista membuat emosi Bisma semakin memuncak."Pokoknya kamu harus bertanggung jawab, lihat bibir sudah merah." ucap Bisma kepada Calista membuat Calista mengerutkan keningnya sekilas ia memperhatikan bibir Bisma yang sudah terlihat memerah.
"Maafkan saya pak tapi memang kopi ini memang masih sangat panas. Bapak sendiri yang salah kenapa meminum kopi yang masih sangat panas dan lagian ngapain bapak menyemburkan air ludah bapak yang bau itu ke wajah saja? menjijikan. ucap Calista menyalahkan Bisma atas insiden yang yang membuat bibir Bisma menjadi merah dan membuat baju dan wajah Calista sedikit basah karna semburan dari Bisma.
"Oh jadi kamu menyalahkan saya? jadi saya yang salah di sini? tanya Bisma dengan nada meninggi
"Ya pasti Pak Bisma Yang Salah,meminum sesuatu tanpa memperhatikannya terlebih dahulu panas atau tidak.
Anak kecil saja tahu minuman itu sudah bisa diminum atau tidak. Apalagi dengan usia Bapak yang sudah tua seperti ini, tidak mungkin tidak bisa membedakan yang mana yang sudah bisa diminum atau tidak." ucap Calista tanpa ada rasa takut sedikitpun.
"Berani-beraninya kamu menyamakan saya dengan anak kecil dan mengatai air ludah saya bau, kamu kira kamu siapa? kamu di sini hanya OG ngaca kamu jadi orang! dasar tidak tahu diri." ucap p Bisma kepada Calista membuat hati Calista terasa sakit.
Tetapi ia memilih untuk diam Tanpa mengambil pusing apa yang dikatakan Bisma kepadanya. Yang ia inginkan hanyalah ia dapat tetap bekerja di kantor itu dan dapat melanjutkan kuliahnya sampai Calista lulus nantinya.
Calista memilih untuk meninggalkan Bisma di ruangan itu. Sontak Bisma langsung menarik tangan Calista."Kamu mau ke mana? kamu harus bertanggung jawab akan apa yang kamu lakukan. Kamu mau lari dari tanggung jawab ya? tuduh Bisma kepada Calista membuat Calista sudah tidak dapat menahan diri lagi. Ia sudah sangat emosi dengan tuduhan-tuduhan yang diberikan oleh Bisma.
"Maaf Pak, Saya memang hanya seorang OG terlahir dari rakyat jelata. Tetapi saya masih memiliki akhlak, dan pemikiran yang waras. Sehingga saya tidak mengambil pusing apa yang Bapak katakan kepada saya. Hinaan Anda ini menjadi baku cambuk untukku agar aku dapat lebih berbenah dan mudah-mudah saya bisa berhasil." ucap Calista membuat Bisma menatap Calista dengan tatapan tajam.
Kami memang rakyat jelata dan terlahir dari pelosok negeri ini. Tetapi walaupun saya terlahir di pelosok negeri ini,tetapi almarhum kedua orang tua saya mengajarkan saya untuk tetap bersyukur akan apa yang saya dapatkan dengan jerih payah saya sendiri, daripada mengharapkan warisan dari orang tua.
Lulusan S3 dari California bukan berarti anda memiliki akhlak yang baik dan juga sopan santun berbicara kepada orang lain. Sungguh disayangkan orang berpendidikan seperti anda tetapi anda berbicara seperti orang yang sama sekali tidak memiliki pendidikan. Bahkan orang kampung sekalipun berbicaranya tidak seperti anda," permisi!" ucap Calista sambil langsung meninggalkan Bisma di ruang kerja.
Membuat Bisma kesal mendengar apa yang dikatakan oleh Calista. Ia bersumpah di dalam hati untuk membuat hidup Calista menderita selama bekerja di kantor Zulkarnain Group.
Bisma memutar otak Bagaimana caranya membuat Calista menderita selama bekerja di sana.
"Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja. lihat saja nanti akan aku buat hidupmu menderita." gumam Bisma dalam hati.
Di tempat Lain kondisi kesehatan Tuan Zulkarnain sudah semakin membaik. Dokter pun mengizinkan Tuan Zulkarnain untuk kembali ke rumah. Tetapi Tuan Zulkarnain masih membutuhkan istirahat yang cukup untuk pemulihan kesehatan Tuan Zulkarnain.
"Kapan ya ma kita memiliki menantu? tanya Tuan Zulkarnain kepada Nyonya Katarina Dona yang sudah 39 tahun menjadi pendamping hidupnya.
"Mami juga menginginkan hal yang sama Pi, tetapi sepertinya Putra kita belum memiliki niat untuk menikah.
Entah apa yang membuatnya seperti ini. Jujur Mami khawatir jika Putra kita tidak menyukai seorang wanita." ucap Nyonya Katarina Dona kepada suaminya. Ia benar-benar mengkhawatirkan kalau Bisma saat ini tidak memiliki perasaan kepada wanita.
Entah apa yang terjadi kepada putranya itu, membuat Nyonya katerina Dona berniat untuk segera menikahkan Bisma. Nyonya Katarina Dona tidak peduli wanita itu dari kalangan atas ataupun kalangan bawah. Yang pasti wanita yang akan menjadi jodoh Bisma merupakan wanita yang berakhlak dan taat agama.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏💓💓🙏💙
jangan lupa like, coment, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
awas lo nanti kamu jatuh cinta sama Callista
2023-02-02
0
Devi Handayani
makin kesini makin penasaran.... ama si bisma mulut cabeee🤨🤨🤨
2022-10-23
0