Hari demi hari dilalui Calista bekerja Sambil kuliah di kota Jakarta. Ia belajar dengan rajin berharap Calista cepat lulus dari kampus Gunadarma dengan mendapatkan nilai yang sangat bagus. Mendapat dukungan penuh dari Pak Nando dan Ibu Intan membuat Calista semakin semangat.
Sungguh kasih sayang orang tua yang didapatkan Calista dari bu Intan dan Pak Nando setelah kehilangan kasih sayang dari kedua orang tua kandungnya. Karena kedua orang tua Calista sudah terlebih dahulu menghadap Sang khalik.
Pagi hari yang indah Calista terbangun dari tidurnya. Ia Melihat jarum jam Baker yang ada di atas nakas sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi. Ia langsung beranjak dari tempat tidurnya dan membereskan tempat tidurnya agar terlihat rapi. Kemudian ia berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya .
Kemudian ia pergi ke dapur yang ternyata Ibu Intan sudah berada di sana, untuk menyiapkan sarapan pagi buat keluarga itu.
Seperti biasanya, Calista membantu ibu Intan untuk mencuci piring dan mencuci pakaian kotor. Ia biasa melakukan itu agar ibu Intan tidak terlalu kewalahan untuk mengurus rumah.
Ibu Intan sangat perhatian penuh kepada Calista. Ia tidak ingin Calista merasa kurang kasih sayang orang tua. Yang mana Ibu Intan juga merasakan ingin sekali memiliki Putri. apalagi di usia pernikahan mereka sudah menginjak kurang lebih 16 tahun, Ibu Intan dan Pak Nando tidak dikaruniai anak. Hal itulah yang membuat Ibu Intan begitu menyayangi Calista
Setelah selesai membereskan tugasnya setiap pagi, Calista langsung membersihkan diri. Kemudian Ia pun menggunakan pakaian kerja yang biasa ia gunakan. Rambutnya diikat ekor kuda yang kebetulan rambut Calista cukup indah dan berkilau, walaupun ia jarang pergi ke salon. Tetapi tidak mengurangi keindahan rambut Calista.
Karena ia sangat rajin membuat ramuan tradisional agar rambutnya terlihat indah dipandang mata. Seperti biasanya Kalista hanya mengoles wajahnya dengan bedak baby yang biasa ia gunakan. lalu bibirnya dioles dengan lipgloss yang nyaris tak terlihat memakai gincu sedikitpun. Membuat Aura kecantikan alami milik calista Samakin terpancar.
Setelah memastikan pantulan tubuhnya terlihat rapi di cermin yang ada di kamar Calista, Ia pun berpamitan kepada Ibu Intan untuk segera berangkat ke kantor. "Ma.... Pa.... Calista berangkat dulu ya." ucap Calista kepada Pak Nando dan juga Ibu Intan.
"Bareng sama papa saja Nak!" Kan kita satu kantor? ngapain harus berjalan kaki." ujar Pak Nando kepada Calista. Calista menggelengkan kepalanya Ia pun memberitahu kepada Pak Nando kalau dirinya harus tiba di kantor sekitar pukul tujuh pagi.
Karena Calista harus terlebih dahulu membersihkan seluruh ruangan karyawan agar para karyawan yang bekerja di kantor itu lebih nyaman untuk menepati ruangannya masing-masing. Pak Nando mengangguk paham. Sehingga pak Nando mengijinkannya pergi terlebih dahulu. Karna apa yang dikatakan Calista benar adanya.
****
Bisma yang sudah bersiap pergi ke kantor dengan menggunakan mobil mewah miliknya, Bidan berlalu dari rumah utama keluarga Zulkarnain. Ia meminta kepada Carlos agar Carlos mempersiapkan segalanya Untuk acara meeting siang hari.
Carlos sedikit bingung akan permintaan Bisma yang tiba-tiba meminta berkas meeting kepada Carlos. Padahal sebelumnya Carlos sama sekali tidak mendapat perintah apa-apa dari Bisma.
"Kamu persiapkan segalanya saya akan ada meeting dengan seseorang." ucap Bisma kepada Carlos dibalas anggukan dari Carlos.
Setelah melakukan perjalanan dari rumah utama keluarga Zulkarnain, menuju Zulkarnain Group Mereka pun tiba di sana. Ia sudah melihat para karyawan lalu lalang di kantor itu untuk memulai aktivitas seperti biasanya.
Dengan menggunakan lift khusus petinggi perusahaan, Bisma menuju ruangannya tepatnya di lantai sepuluh. Carlos langsung menekan tombol angka sepuluh agar lift mengantarkan mereka tepat di lantai sepuluh tempatnya di ruang kerja Bisma Zulkarnain.
Sementara Calista yang bertugas membersihkan ruang CEO itu, yang ditugaskan oleh Pak Remon yang merupakan supervisor Calista di kantor Zulkarnain group, Ia pun dengan semangat membersihkan ruang itu,sambil mendendangkan sebuah lagu kesukaannya. Ia tidak menyadari kehadiran Bisma disana.
Dengan semangat Calista membersihkan ruangan itu dengan semangat sambil mendendangkan lagu kesayangan.
"Apakah itu cinta"
"Suara cempreng saja berani bernyanyi diruangan ku." suara bariton terdengar jelas ditelinga Calista membuat Calista sangat terkejut hingga Calista terjatuh tepatnya ke tubuh Bisma dan secara refleks Bisma langsung menangkup Calista, agar Calista tidak terjatuh kelantai. Ketika membersihkan rak dokumen lama yang ada di ruang kerja Bisma.
Bersambung......
hai hai readers yang baik author istirahat dulu Yach nanti kita lanjutkan lagi, dukung terus karya author dengan beri like coment dan votenya ya. kalau boleh di share juga agar rame yang baca 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏💓💓💓💓💓💓💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Syarifah
cie,,,, cieeee
2022-07-31
1
Rialina Cornelius
lanjud
2022-07-31
1