Ya di kantor itu yang pertama sekali datang adalah OB dan OG yang bekerja di sana untuk membersihkan segala ruangan yang ada di kantor itu. Bisma sudah menginjakkan kaki di kantor. Carlos yang sudah mengetahui itu pun langsung menyambutnya di lobby kantor. Selamat datang Tuan Bisma yang terhormat." sapa Carlos sambil memberi salam kepada Bisma dan para karyawan yang di sana pun sudah berjejer memberikan hormat kepada Bisma.
Tak terkecuali dari karyawan yang jabatannya tinggi dan juga yang rendah termasuk juga Pak Nando yang merupakan salah satu petinggi perusahaan menyambut kedatangan Bisma di kantor itu. Tiwi yang sudah melihat kehadiran Bisma di sana langsung menghampiri Dewi dan Calista di pantry.
Ia pun memberitahu kepada kedua teman satu kerjanya kalau putra dari pemilik perusahaan sudah tiba di sana. "Hello attention please." ucap Dewi kepada kedua temannya.
"Ada apa sih kamu ganggu orang bekerja saja." gerutu dewi.
"Pak Bisma sudah tiba di kantor kalian tahu tidak Pak Bisma Sekarang tambah tampan loh. Waduh pangeran saya, Tampan banget i lelaki impian Tiwi banget deh. Seandainya Tiwi dapat bersanding dengan Pak Bisma, sungguh Tiwi begitu bahagia." ucap Tiwi sambil membayangkan dirinya bersanding dengan seorang Bisma pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.
"Hello......Tiwi bangun dong, nyadar kamu nyadar. Kamu siapa dibandingkan Bos Bisma idaman mu itu. Nanti kamu bisa jadi gila mengharapkan seorang Bisma menjadi pendamping hidupmu." ucap Dewi merasa heran melihat tingkah sahabatnya. Sementara Calista hanya cuek bebek saja tentang apa yang dikatakan oleh Tiwi mengenai bos besar mereka.
Yang Calista tahu hanya mengerjakan pekerjaannya agar cepat selesai. Ia tidak ingin membuat Pak Nando malu dengan cara kerjanya. Karena bagaimanapun ia harus menjaga reputasi Pak Nando.
"Jam makan siang pun tiba. Calista dan temannya Dewi pergi ke kantin dekat kantor untuk makan siang. Dewi memesan makanan favorit mereka nasi goreng pakai ikan asin. Karena mereka harus berhemat agar keuangan mereka mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Calista. "Mbak dicariin tuh sama pak Nando." ucap salah satu karyawan yang bertugas di kantor Zulkarnain group.
" Oh iya Mbak. Terimakasih sebentar lagi siap makan Calista temuin ya Mbak." jawab Calista singkat.
Setelah selesai makan, Calista pamit sama temannya untuk menemui pak Nando di ruangannya. Kemudian ia berjalan menelusuri ruangan, setelah tiba di depan pintu kantor ruang pak Nando. Calista mengetuk pintu ruangan pak Nando.
Tok....
Tok....
Tok.....
"Silakan masuk ." sahut pak Nando dari dalam ruangan.
" Permisi pak apa bapak memanggil saya? tanya Calista formal kepada pak Nando. Karena lokasinya Masih berada di kantor.
"Oh iya Calista, silakan duduk dul." ucap pak Nando. lalu pak Nando memberikan selembar kertas kepada Calista yang merupakan formulir pendaftaran program beasiswa di salah satu universitas ternama di kota Jakarta. Calista coba deh program ini siapa tahu kamu bisa masuk kuliah dengan program beasiswa." ucap pak Nando.
lalu Calista Membaca formulir yang diberikan pak Nando kepada Calista dan membaca apa saja syarat-syaratnya. Mudah-mudahan kamu bisa masuk ya Calista dan kelak kamu akan berhasil. Kamu harus optimis." ucap pak Nando kepada Calista. Untuk menyemangati Calista.
Beberapa hari kemudian, ujian untuk mengambil program beasiswa diadakan. Calista mengerjakan ujiannya dengan ragu-ragu. Melihat teman-teman yang ikut program ini sepertinya sangat pintar. Apalagi mereka sudah ada les bimbingan. Tidak seperti Calista hanya sekolah di desa dengan perlengkapan seadanya.
Tetapi mengingat kata-kata pak Nando Calista harus optimis sebelum berjuang pantang menyerah. gumam Calista dalam hati. Calista pun mengerjakan ujiannya dengan hati-hati. Berharap Calista mendapat nilai yang bagus dan Calista dapat melanjutkan kuliah melalui program beasiswa ini.
Sekitar satu minggu kemudian Calista tetap saja bekerja di kantor Zulkarnain group sambil menunggu hasil pengumuman ujian hingga satu minggu kemudian pengumuman hasil ujian pun keluar. Calista melihat pengumuman itu dan ternyata Calista salah satu kandidat yang lulus ke program beasiswa itu.
Calista sangat senang dan bahagia ia bersorak kegirangan. Calista langsung pulang ke rumah. Calista memanggil bu intan.
"Bu..... Bu....., ternyata aku lulus." teriak Calista "Oh iya selamat ya nak!" ibu senang mendengarnya. Mudah-mudahan kamu kelak akan berhasil." ucap bu intan sambil memeluk Calista.
Calista pun membalas pelukan Bu intan dengan erat. Dan Tiba-tiba pak Nando datang menghampiri Calista dan Bu intan. "Jadi ibu saja nih yang kamu peluk? bapak tidak." gerutu pak Nando merasa komplain. Tetapi pak Nando hanya bercanda.
" He.....he....he eh iya pak, nggak lihat tadi kalau bapak sudah pulang. maklum kesenangan karena ternyata Calista lulus program beasiswa ya pak." ucap Calista kepada pak nando.
Syukurlah kalau begitu. Semoga kamu kelak berhasil ya nak." ucap Pak Nando kepada Calista yang mana Calista sudah dianggap oleh pak Nando dan ibu intan seperti putri kandungnya. Mereka sendiri bahkan mereka sudah resmi mengangkat Calista menjadi putri angkat mereka di mata hukum negara.
Kemudian Calista bertanya kepada pak Nando. "Pa..... kalau Calista kuliah nanti apa Calista masih bisa bekerja sebagai OG di kantor? tanya Calista kepada pak Nando.
"Nanti akan bapak coba bertanya kepada atasan, ya nak. Doain saja yang terbaik ya nak." sahut pak Nando.
Keesokan harinya Calista pergi bekerja seperti biasanya ternyata pak Nando sudah bertanya kepada atasan. Kalau Calista bisa kuliah sambil bekerja. Membuat Calista merasa lega dan tidak merasa kwatir.
Pagi hari yang cerah Calista terbangun dari tidurnya. Seperti biasanya Calista membangun membantu intan untuk beberes rumah dan mencuci piring. Setelah selesai Calista pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Di dalam kamar mandi Calista melakukan ritual mandinya sambil mendendangkan lagu kesukaannya.
Calista keluar dari kamar mandi dan berpakaian dengan rapi rambut di ikat ekor kuda dan Calista mengoles wajahnya dengan bedak baby. Setelah memastikan penampilannya terlihat rapi Calista berangkat pergi ke kampus.
Orang-orang di sana heran melihat Calista. bagaimana tidak, penampilan Calista tidak seperti mereka yang hidup di kota. Maklumlah, penampilan Calista yang norak dan kampungan membuat tidak sedikit dari mereka melihat Calista tertawa cekikikan.
Apalagi pakaian yang dipakai Calista seperti kata orang-orang model pakaian yang Calista pakai ketinggalan zaman dan jadul tidak mengikuti trend masa kini.
Tapi Calista masa bodoh tentang itu. Yang ada di benak Calista, Calista bisa kuliah dan kelak bisa berhasil seperti orang-orang yang sukses.
Jam kuliah telah usai, Calista buru buru langsung berangkat bekerja mengingat Calista masuk sift siang yang Calista langsung pakai baju dinas Og yang disediakan perusahaan. Calista sedikit berlari agar tidak terlambat.
"Eh Calista kamu kok lari-lari gitu sih? tanya Dewi kepada Calista
"Oh ya wik ini sudah jam berapa? Aku telat nggak? Tanya Calista kepada temannya Dewi. "He.....he.....he jadi kamu lari-lari seperti tadi karena kamu takut telat? Ya ampun Calista gue kira kamu dikejar setan.
Salah satu teman kerja Calista datang menghampiri mereka kalian tahu tidak ternyata pak Zulkarnain sudah pensiun loh dan sekarang digantikan sama anaknya yang baru datang dari California. Udah itu orangnya tampan banget loh. aduh sepertinya pria idaman gue banget deh ucap Tiwi.
"Kalau kabar itu kan kami sudah tahu juga. kalau tuan Zulkarnain sudah pensiun dan akan digantikan oleh putra sulungnya kenapa baru sekarang kamu bilang lagi? tanya Calista penasaran.
Bersambung......
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓
jangan lupa like, coment,vote dan hadiannya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Devi Handayani
teruskan..... teruskannn😄😆😅
2022-10-23
0
Syarifah
lanjuttttt
2022-07-28
2
Rialina Cornelius
calista semangattt
2022-07-28
0