Hal itulah salah satunya yang membuat Bisma tidak memiliki niat untuk menjalin hubungan dengan wanita. Apalagi selama berada di kota San Diego California, ia bebas melakukan apa saja yang ia inginkan termasuk bergaul bebas dengan setiap wanita yang ada di sana.
Hingga Bisma tidak ada niat untuk menjalin hubungan rumah tangga dengan seorang wanita. Padahal kedua orang tuanya Nyonya Katarina Dona dan Tuan Zulkarnaen sudah menginginkan Bisma agar segera membina rumah tangga dengan wanita pilihan kedua orang tuanya.
Kalaupun tidak dengan wanita pilihan kedua orang tuanya, setidaknya wanita pilihan Bisma sendiri pun tidak apa apa. Mereka tidak mempermasalahkan jika Bisma benar-benar memiliki hubungan yang serius dengan seorang wanita.Tuan Zulkarnain dan nyonya Katarina Dona pasti akan menerimanya dengan lapang dada.
Asalkan Bisma benar-benar mencintai dan menyayangi wanita itu. Kedua orang tua Bisma Zulkarnain tidak pernah mempermasalahkan atau membandingkan seseorang itu dari segi ekonomi. Yang terpenting bagi mereka, sosok pendamping Bisma merupakan wanita yang santun dan berakhlak.
Tetapi sampai saat ini Bisma belum pernah memperkenalkan seorang wanita yang menjadi calon istrinya kepada kedua orang tuanya. Setelah penghianatan yang dilakukan Kezia kepadanya. Kezia wanita yang sangat dicintai Bisma.
Ketika rencana pernikahan mereka tinggal menghitung hari, dan semuanya sudah dipersiapkan kedua orang tua Bisma, Kezia lebih memilih menikah dengan lelaki yang menjadi selingkuhannya. Ketika masih menjalin hubungan dengan Bisma.
Bahkan Bisma memergoki Kezia sedang bercumbu mesra di kamar sebuah hotel yang ada di kota Jakarta. Hal itu yang tidak bisa dimaafkan oleh Bisma, hingga sampai sekarang Bisma tidak pernah menjalin hubungan serius dengan setiap wanita.
Ia hanya memperlakukan Wanita hanya cinta satu malam saja. Apalagi setelah Bisma memilih tinggal di kota San Diego California membuat kehidupannya semakin bebas. Hingga ia tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan rumah tangga.
****
Setelah kedua orang tua dan kakak Calista meninggalkan Calista untuk selamanya, hidup Calista terasa hampa. Calista kesepian, Calista hanya duduk merenungi nasibnya disudut kamar rumah gubuk peninggalan orantuanya.
Tiba-tiba Calista dikagetkan dengan suara pintu yang digedor gedor dari luar.
"Tok.....
"Tok....
" Tok.....
Siapa ya? gumam Calista yang ternyata ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Calista. lalu Calista membukanya.
"Calista bayar hutang-hutang ibumu beserta bunganya kepadaku. Kalau kamu tidak bisa membayarnya silakan kamu angkat kaki dari rumah ini. Karena ibumu sudah menggadaikan rumah ini kepadaku." ucap pak Karim yang merupakan salah satu rentenir di desa.
Pak Karim terkenal dengan kekejamannya dalam menagih hutang. Calista bingung dengan pernyataan pak Karim yang mengatakan kalau rumah peninggalan orang tuanya satu-satunya sudah digadaikan ibunya. Karena selama ini ibunya tidak pernah cerita kalau ibunya sudah menggadaikannya kepada pak Karim.
"Apa?
" Tidak mungkin ibuku menggadaikan rumah ini sama bapak!" jawab Calista karena Calista tidak percaya
"Apa kamu bilang?
"Tidak mungkin?nih buktinya kalau kamu tidak percaya." ucap pak Karim lalu pak Karim memberikan secarik kertas berupa surat perjanjian yang sudah ditandatangani ibu Rospita.
Membaca surat perjanjian itu tangan Calista gemetar. Bahkan seperti disambar petir di siang bolong. Belum kering air mata Calista sepeninggalan kedua orang tuanya beserta kakaknya Calista, harus terusir dari rumah yang ditempati Calista.Setelah sepeninggalan kedua orang tuanya.
Tetapi apa boleh buat, hidup harus tetap berjalan."Ya Tuhan aku harus bagaimana?" gumam Calista dalam hati.
"Bagaimana Calista mana hutang-hutang ibumu? Ucap pak Karim dengan suara meninggi membuat para tetangga, yang mendengar mulai berdatangan ke halaman rumah Calista.
"Kalau kamu tidak mampu membayar silahkan angkat kaki dari rumah ini sekarang juga. Rumah ini sudah menjadi milik saya.
"Saya mohon pak jangan usir saya dari sini, kalau bapak mengusir saya, saya mau tinggal di mana pak? Calista bersujud memohon kepada pak Karim agar pak Karim berbaik hati dan tidak mengusir Calista dari rumah peninggalan orang tuanya.
"Itu bukan urusanku!" kamu mau tinggal di mana yang penting kalau kamu tidak membayar hutang ibumu beserta bunganya kamu harus segeralah angkat kaki dari rumah ini." ucap pak Karim. Calista tetap bersujud di kaki pak Karim agar tidak mengusir Calista
Tetapi pak Karim tetap bersikeras untuk mengusir Calista.
Calista tidak punya pilihan lain, selain Calista meninggalkan rumah peninggalan orang tuanya.
"Ya Allah begitu berat cobaan ini kepadaku, dosa apa yang sudah aku perbuat ya Allah sehingga engkau mengambil orang-orang yang aku sayangi dengan secepat ini. Sekarang rumah tempat aku berteduh pun sudah tidak ada lagi, aku harus bagaimana ya Allah?" doa Calista di dalam hati.
Tiba-tiba pak Karin mengeluarkan seluruh barang-barang Calista dari rumah peninggalan orang tuanya. Calista menangis jadi jadinya.
"Pergi kamu dari sini, jangan sampai saya lihat kamu di sini lagi."ucap pak Karim dan langsung mengunci rumah peninggalan orang tua Calista yang sudah direbut pak Karim.
Calista duduk lemas dan sambil membereskan barang-barang yang masih bisa Calista pergunakan.
Pak. Rohdian datang menghampiri Calista yang merupakan guru wali kelas Calista. Ternyata Calista lupa kalau hari ini adalah pengumuman hasil ujian akhirnya telah keluar.
" Apa yang terjadi nak? Tanya pak Rohdian kepada Calista. lalu Calista menceritakan segala sesuatu yang dialami Calista. membuat Rohdian saat tiba kepada Calista.
"Jadi kamu mau ke mana nak? pak Rohdian Balik bertanya.
Calista menggelengkan kepalanya. Pertanda Calista tidak tahu harus ke mana pergi.
"Kalau begitu untuk sementara waktu kamu tinggal di rumah bapak dulu nak. Ujar pak Rohdian kepada Calista karena ia merasa tidak tega melihat keadaan Calista saat ini.
Tetapi Calista segan dan tidak mau terlalu merepotkan Pak Rohdian membuat Calista menolak tawaran pak Rohdian dengan secara halus.
"Jadi kalau kamu tidak tinggal di rumah bapak kamu mau tinggal di mana nak Calista? tanya pak Rohdian kepada Calista. Rencana Calista Calista mau ke kota Pak mau mencari pekerjaan di kota. Kalau Calista di sini mau kerja apa pak?sedangkan rumah Dan ladang kami sudah dikuasai pak Karim." jawab Calista.
Lalu pak Rohdian memberikan kartu nama seseorang kepada Calista.."Kalau kamu ke kota, coba kamu temui kerabat bapak di sana siapa tahu bisa membantumu mencari pekerjaan di sana." Pak rohdian juga memberikan lima lembar pecahan seratus ribu untuk ongkos Calista ke kota.
Calista memeluk Pak Rohdian dan menangis sejadi-jadinya.
"Terima kasih pak, sudah membantu Calista kalau tidak ada bapak, Calista tidak tahu harus bagaimana lagi." ucap Calista sambil terisak.
Pak Rohdian mengusap punggung Calista dan berkata"kamu harus kuat nak kamu harus berhasil kelak bapak yakin itu." jawab pak Rohdian menyemangati Calista.
Lalu Calista berangkat dan berjalan sejauh tiga kilometer untuk mendapatkan angkutan umum. Maklum dari desa Calista tinggal sangat terpencil. Bahkan akses jalan ke sana pun masih memperhatikan.
Setelah tiba di persimpangan tempat Calista menunggu angkutan umum, Calista bertemu dengan sahabatnya listrik yang ternyata listra juga mau ke kota untuk melanjutkan sekolahnya ke universitas.
"Eh kamu Lis kamu mau ke mana? Tanya listra kepada Calista yang melihat Calista membawa tas yang lumayan besar. "Rencananya Calista ingin pergi ke kota Jakarta." sahut Calista sambil berusaha mengembangkan senyumnya.
"Kalau kamu mau ke mana Lis? saya hanya ingin pergi ke kota Medan untuk melanjutkan kuliah. Sahut listra sambil menatap Calista dengan tatapan penuh tanya. Mendengar listra mau melanjutkan kuliahnya, hati Calista sangat sedih.
" Ingin rasanya Calista seperti listra bisa melanjutkan kuliahnya. Tetapi apa boleh buat Calista harus mengubur dalam-dalam keinginan dan impiannya untuk melanjutkan kuliah. Jangankan kuliah, tempat tinggal dan makan sehari-hari saja Calista sudah tidak ada lagi." gumam Calista dalam hati tanpa terasa air mata mengalir begitu deras.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
aku bersedih
2023-02-01
0
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
2022-11-08
0
Devi Handayani
diawal udah banyak awan mendung nyaa plus badai topan kehidupan.... tabah dan sabar ya calista.... semoga setelah badai tercipta pelangi cinta yng indah😇😇😇
2022-10-23
2