Papa harap kamu segera pulang, agar dapat membantu papa memimpin perusahaan kita. Umur papa sudah tidak muda lagi, sudah sewajarnya kamu yang memimpin perusahaan." pekik Tuan Zulkarnain di ujung telepon. Membuat Seorang Bisma kesal mendengar apa yang dikatakan orang tuanya yang memintanya agar segera kembali dari kota San Diego California.
Padahal Bisma masih ingin tinggal di kota San Diego. Karena dirinya tidak ingin kedua orangtuanya terlalu ikut campur dalam urusan pribadinya. Apalagi Tuan Zulkarnain dan nyonya Katarina Dona selalu bertanya dan ingin agar Bisma segera menikah.
Bisma belum memiliki planning untuk menikah, Apalagi setelah sang kekasihnya menghianati dirinya. Membuat seorang Bisma tidak percaya kepada setiap wanita dan juga yang namanya cinta.
Karena mendapat perintah dari tuan Zulkarnain agar Bisma segera kembali dari kota San Diego California. Maka Bisma pun tidak dapat menolak apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya. Sehingga Bisma pun memutuskan akan segera kembali ke Jakarta untuk membantu kedua orang tuanya, mengelola perusahaan yang selama ini dikelola oleh Tuan Zulkarnain sendiri.
Tetapi untuk saat ini Tuan Zulkarnain sangat membutuhkan sosok Bisma membantu dirinya di perusahaan miliknya. Apalagi kondisi kesehatan Tuan Zulkarnain akhir-akhir ini sudah semakin menurun membuat Nyonya Katarina Dona dan juga tuan Zulkarnain, memohon kepada Bisma agar menerima tawaran Tuan Zulkarnain memimpin atau menjadi CEO di perusahaan milik ayahnya.
Ada rasa khawatir di hati Bisma Ketika Tuan Zulkarnain memohon kepada dirinya agar segera kembali ke Jakarta Ia tak benar-benar akan dijodohkan kepada anak dari sahabat tuan Zulkarnain. Sementara Dirinya belum ingin menjalin hubungan kepada wanita manapun.
***
Di tempat lain ibu Rospita yang merupakan ibu kandung dari Calista sudah kewalahan untuk mencari pinjaman agar Pak Hermawan dapat dibawa ke rumah sakit. Karena kondisi kesehatan Pak Hermawan sudah semakin memburuk.
Setelah ibu Rospita mendapat pinjaman dari salah seorang yang meringankan yang enggan agunan rumah gubuk yang menjadi tempat mereka berteduh selama ini. Agar pak Hermawan dioperasi di rumah sakit yang ada di salah satu kota di daerah Sumatera Utara.
Tetapi Tuhan berkehendak lain, dengan segala usaha sudah mereka lakukan tetapi Pak Hermawan sudah tidak tertolong lagi. Ketika dokter mengatakan kalau pak Hermawan Sudah tidak bisa tertolong lagi, Calista seperti bermimpi di siang bolong dan tidak percaya kalau ayahnya sudah meninggalkan mereka semua.
Ibu Rospita terus menangis Histeris seperti nya ibu Rospita juga berat melepas kepergian suaminya. "Kak ayah masih ada kan?ayah pasti bangun kan kak? pertanyaan demi pertanyaan itulah yang dilontarkan Calista kepada Andika. Andika memeluk Calista dengan erat untuk menenangkan Calista.
Sebenarnya Andika juga masih sulit menerima kepergian ayahnya. Tetapi sepertinya ia lebih kuat dibandingkan Calista untuk menerima kenyataan atas kepergian pak Hermawan. Hari itu juga jenazah pak Hermawan disemayamkan dirumah duka, dan habis sholat jenazah pak Hermawan si kebumikan di TPU terdekat yang ada di desa.
Setelah kepergian Pak Hermawan kondisi kesehatan ibu Rospita semakin menurun. bahkan Andika yang bekerja di bengkel harus bolak-balik izin untuk tidak masuk kerja berniat merawat ibu Rospita. Karena Andika tidak memperbolehkan Calista jika Calista bolos sekolah.
Mengingat ujian akhir tinggal menunggu hari beberapa hari kemudian. Ujian Nasional sekolah Calista pun dimulai. Calista mengikuti dengan penuh harap agar mendapat nilai yang bagus berharap ia lulus dengan mendapatkan nilai yang tinggi.
Setelah selesai ujian, Calista langsung pulang ke rumah dan Calista mendapati sudah ibu Rospita terbaring lemas di tempat tidur yang terlihat sudah buruk.
"Ibu.....
"Ibu.....
"Ibu.....
kenapa Calista berteriak memanggil ibu Rospita berharap ibu Rospita sadar. Tetapi ibu Rospita tak kunjung sadar, Calista berlari untuk meminta bantuan kepada tetangga untuk membawa ibunya ke Puskesmas terdekat yang ada di desa mereka.
Setelah tiba di Puskesmas,dokter mengatakan kalau ibu Rospita harus segera dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Karena keadaan ibu Rospita sudah semakin memburuk.
Calista bingung harus berbuat apalagi. Apalagi ia tidak memiliki uang sepeserpun Calista menangis sejadi-jadinya.
"Ya Allah bagaimana ini? Bantu aku ya Allah Calista menjerit di dalam hati. lalu Calista meminta tolong kepada tetangga, supaya mereka memberitahu kepada Andika kakaknya.
Hanya hitungan menit dokter keluar dari ruang periksa Ibu Rospita berkata kalau ibunya sudah pergi untuk selamanya. Calista berlari menghampiri ibunya. Ia sudah mendapati ibunya berbaring kaku di atas branker yang ada di puskesmas.
Calista memanggil memanggil nama ibu Rospita dan menggoyang-goyang tubuh ibunya. Tetapi tetap tidak ada pergerakan dari tubuh ibu Rospita. Bagai petir di siang bolong rasanya sebelum juga ibunya dimakamkan, Calista sudah mendapat kabar bahwasanya kakaknya Andika juga sudah pergi untuk selamanya.
Karena kecelakaan pasca kakaknya menuju Puskesmas untuk melihat ibunya yang lagi sakit. Tetapi Tuhan berkehendak lain,Andika korban tabrak lari hingga Andika tewas ditempat. Calista menangis se jadi-jadinya rasanya Calista juga ingin menyusul mereka. Tetapi sahabatnya listrik menyemangati Calista dan memberi arahan kepada Calista.
Berharap Calista kuat menjalani hidup ini. semua para tetangga dan kerabat memberi nasehat kepada Calista agar Calista kuat menjalani hidup dengan sabar dan tabah. Calista berpikir kenapa Alloh memberi cobaan yang bertubi-tubi kepadanya. sehingga Alloh mengambil orang-orang yang sangat iya sayangi. Ia terus menangis menatap jenazah ibu dan kakaknya berbaring kaku di tengah rumah gubuk yang selama ini tempat mereka berteduh.
Setelah jenazah ibu rospita dan Andika dikebumikan semua para kerabat dan tetangga sudah pulang ke kediaman masing-masing. Tinggallah Calista sendiri hidup sebatang kara di rumah gubuk peninggalan orang tuanya.
Di California
Terlihat Bisma benar benar menikmati hari harinya di kota San Diego, sebelum Bisma kembali ke tanah air. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bersenang-senang di kota San Diego California. Karena ia merasa tidak akan mendapatkan hal yang sama seperti yang ia rasakan selama berada di kota San Diego sama seperti yang ada di kota Jakarta.
"Lebih baik aku menghabiskan waktuku untuk bersenang-senang sebelum aku kembali ke tanah air." gumam Bisma dalam hati sambil meneguh wine yang ada di atas meja. Biasanya Bisma selalu menghabiskan waktu luangnya di Club atau di bar bersama teman-temannya.
Hal itulah salah satunya yang membuat Bisma tidak memiliki niat untuk menjalin hubungan dengan wanita. Apalagi selama berada di kota San Diego California, ia bebas melakukan apa saja yang ia inginkan termasuk bergaul bebas dengan setiap wanita yang ada di sana.
Bersambung....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏
jangan lupa, like, coment, vote, dan hadiahnya ya Trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
yang sabar ya Callista mungkin ini ujian buat mu,suatu saat kamu akan mendapatkan kebahagiaan
2023-02-01
0
fatmah nolly
itu gmna sih Thor, temannya Calista namanya listrik🤭
2022-12-28
0
wafabil vario
lnjut kk bgus alurnya prtama tama sedih tp akhirnya smoga happy ending
2022-07-24
2