Kisah Tragis Pak Priyo - Bagian 2

Hari ini adalah hari terakhir Pak Priyo tinggal di rumahnya. Dia terpaksa harus pindah dari sana akibat terlilit utang yang tak bisa dibayarnya. Di hari terakhirnya itu, aku ikut papa berkunjung ke rumah Pak Priyo. Sementara mama akan menyusul sepulangnya dari kantor.

Sesampainya di sana, aku tidak menyangka kalau rumahnya tetap terlihat tetap rapi dan bersih meskipun keluarga Pak Priyo sedang mengalami musibah. Semua itu berkat Mbok Ginah.

Mbok Ginah adalah seorang wanita setengah baya yang berusia sekitar 45 tahun. Dia tinggal seorang diri di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Meskipun ada di dalam gang, rumahnya dekat dengan jalan raya dan hanya berjarak beberapa meter dengan Pak Priyo.

Dia tinggal sendiri karena anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari rumahnya. Dia sangat rajin, selalu ada saja yang dikerjakannya. Mbok Ginah adalah orang yang selalu setia menemani keluarga Pak Priyo, terutama di kala tertimpa musibah. Kami sekeluarga pun juga mengenal baik Mbok Ginah.

***

Di tengah barang-barang yang sudah dimasukkan ke dalam kotak kardus dengan rapi, aku, papa, dan Pak Priyo duduk bersama. Kami berada di ruang keluarga yang dekat dengan pintu halaman samping. Suasana sangat hening selama beberapa saat. Akhirnya, papa pun buka suara dan memecah kesunyian.

"Kalau mau, tinggal saja di rumah lama saya untuk sementara. Sebagian ruangannya masih kosong, belum ada yang sewa. Jadi bisa kamu gunakan," kata papa.

Pak Priyo menyetujui tawaran dari papa. Tapi, tetap terlihat kesedihan dan kekecewaan mendalam dari raut wajahnya. Wajar saja, Pak Priyo sudah puluhan tahun tinggal di rumah itu.

Suasana kembali hening. Pak Priyo merenung sambil beberapa kali terlihat menghela napas. Kedua anaknya sedang membolak balik halaman buku, entah apa yang sedang dipikirkannya. Sedangkan Bu Priyo sedang duduk di bangku yang terbuat dari batu bata di halaman samping rumah.

Bangku itu memang nyaman untuk duduk-duduk. Udara di sekitarnya terasa sejuk karena dekat dengan sumur yang berdiameter kira-kira satu meter. Di atas sumur itu, ada tembok melingkar setinggi pinggang orang dewasa.

Suasana hening kembali pecah berkat kedatangan mama. Bu Priyo pun bergeser agak dia bisa duduk berdampingan dengan mama. Setelah saling sapa, Bu Priyo pun memulai ceritanya.

"Besok orang itu akan datang mengambil rumah ini," kata Bu Priyo dengan suara bergetar.

Bu Priyo kemudian terdiam dan air matanya terus menetes membasahi pipinya. Mama pun terlihat menenangkannya. Tanpa berkata-kata, pandangan Bu Priyo tertuju ke sumur tua yang ada di depannya. Mama pun ikut terbawa merasakan kesedihan yang sama dengan Bu Priyo. Sumur itu seolah menjadi saksi bisu yang merekam segala kesedihan dan amarah yang ditumpahkan oleh pemilik rumah.

"Makan malam di luar yuk, saya lapar nih belum makan malam," kata Papa lagi-lagi berusaha mencairkan suasana.

Anak-anak Pak Priyo terlihat sedikit bersemangat dan segera bangun dari tempat duduknya. Pak Priyo dan Bu Priyo pun menyetujui ajakan papa.

***

Keesokan harinya, Mbok Ginah datang ke rumah Pak Priyo. Pagi itu, ada beberapa orang yang memindahkan barang-barang dari rumah itu ke luar. Pak Priyo memandang mereka dan merasa tidak rela barang-barangnya kesayangannya itu diperlakukan kasar oleh orang-orang yang tidak mengerti akan nilainya. Namun, kata hati Pak Priyo memaksanya untuk pasrah, meski sesekali dia harus menegur agak keras memperingatkan agar hati-hati dengan barang itu.

Bu Priyo marah saat orang itu menggeser piano kesayangan anaknya dari ruang tengah ke gudang. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka berdua lebih banyak terdiam, hanya memandangi orang-orang yang mulai mengosongkan ruang samping dekat sumur itu.

Sejak semalam, mata Bu Priyo tidak terpejam sedikitpun. Dia duduk di dekat sumur tua itu hingga pagi menjelang. Sumur itu seolah menjadi sosok teman berbicaranya. Bu Priyo menumpahkan kesedihannya. Bahkan sebelum pergi, Bu Priyo mendekati sumur itu, seperti hendak berpamitan.

Aku ikut mengantar keluarga Pak Priyo ke rumah lama papa. Beberapa kali, mobil papa mondar mandir ke situ untuk membawa barang-barang ynag diperlukan.

***

Satu bulan sudah Pak Priyo dan keluarganya tinggal di rumah lamaku. Selama sebulan itu, papa sering datang berkunjung ke sana. Hampir setiap sore. Ketika papa pergi ke sana, kadang-kadang aku pun ikut dengannya.

Suatu sore, aku sedang berbincang dengan Mbok Ginah. Mbok Ginah adalah orang yang lucu. Mengobrol dengannya terasa sangat menyenangkan. Yang membuatnya lucu, bukan karena dia sering melawak, melainkan karena cara dia bicara. Dia sering menggerakkan tangan dengan heboh metika bicara, sehingga kadang-kadang orang di dekat Mbok Ginah tidak sengaja tertampar olehnya.

"Alit, kami kan sudah sebulan berada di sini (rumah lama papa). Kemarin Mbok Ginah lewat rumah Pak Priyo waktu mau ke pasar. Aku sengaja jalan pelan-pelan, soalnya mau lihat kondisi rumah," kata Mbok Ginah. "Nah, pas itu aku lihat ada dua orang lagi menganyam rambut palsu di ruangan dekat sumur itu."

Menurut Mbok Ginah, rumah itu kelihatan acak-acakan, penuh kardus, dan tidak layak huni. Padahal kabarnya, ada satu keluarga kaya yang menempati rumah lama Pak Priyo. Aku pun sebetulnya merasa heran. Tetapi mencoba tidak terlalu memikirkannya, karena aku juga tidak bisa berbuat apa-apa dan rumaj itu pun juga bukan urusanku.

***

Keesokan paginya, Mbok Ginah tiba-tiba datang ke rumah nenek. Aku yang sedang bermain dengan Ireng di halaman pun menyambutnya.

"Eh, Mbok Ginah! Masuk, Mbok," kataku.

Mbok Ginah terlihat hanya berdiri dengan napas tersengal-sengal. Dia tampak seperti habis berlari. Rupanya, dia terburu-buru datang ke rumah nenek untuk menyampaikan berita penting.

Setelah menggandeng Mbok Ginah masuk ke dalam rumah, aku ke dapur untuk mengambilkan air putih. Mama pun ke ruang tamu untuk menemui Mbok Ginah.

"Ada apa, Mbok? Minum dulu biar tenang, baru cerita," ucap mama.

Mbok Gina terlihat lebih tenang setelah minum air. Tapi tba-tiba, dia menangis.

"Bu.... rumah lama Pak Priyo, terbakar... saya saya dengar ada orang yang bilang 'pring sedapur,'"cerita Mbok Ginah sembari menghela napas panjang.

Pring sedapur memiliki arti bambu serumpun yang diibaratkan untuk melambangkan satu ikatan keluarga. Jika ada satu keluarga yang meninggal dunia di saat bersamaan atau berdekatan jarak waktunya, beberapa orang akan menyebutnya sebagai Pring Sedapur.

Mbok Ginah ketakutan mendengar kabar tersebut. Dia juga bingung cara memberi kabar ini kepada keluarga Pak Priyo. Jadi, dia langsung buru-buru datang ke rumah nenek.

"Saya takut mendengarnya, jadi saya langsung pergi. Saya tidak tanya dengan jelas siapa saja korbannya," kata Mbok Ginah.

Sore harinya, aku dan papa berkunjung ke kediaman Pak Priyo untuk melihat keadaannya. Ternyata, berita kebakaran itu sudah meluas.

Kelima korban ditemukan berada di satu ruangan, yaitu ruang tengah. Kelima korban itu adalah sepasang suami isteri, dua orang anak remaja, dan seorang remaja perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah itu.

Orang menduga, api itu berasal dari rokok dan menyulut benda yang mudah terbakar. Jendela-jendela rumah itu tertutup teralis besi, sehingga menyulitkan penghuninya untuk kabur keluar menghindari kobaran api. Kejadian kebakaran terjadi pada malam sebelumnya. Api sangat cepat membesar karena ada benang-benang kapas yang tersimpan di dalam kardus. Tumpukan kardus itu terletak di ruang tengah, sehingga api pun cepat sekali menyebar.

Aku melihat Pak Priyo dan isterinya hanya bisa terdiam sambil menunduk mendengar kabar itu. Terlalu banyak kenangan yang tersimpan di rumah masa kecil Pak Priyo tersebut. Kini rumah itu sudah hilang ditelan api.

Terpopuler

Comments

Hapsari

Hapsari

Terima kasih sudah membaca kak 😽😽😽

2022-08-20

4

Ai Emy Ningrum

Ai Emy Ningrum

🌹🥀🌹🥀💐💐💐💐🌺🌷

2022-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Ireng
2 Rumah Nenek
3 Hantu Toilet
4 Kinasih
5 Firasat - Bagian 1
6 Firasat - Bagian 2
7 Hantu Hotel
8 Pohon di Taman Komplek
9 Pelet
10 Kebaya Kesukaan Nenek
11 Pesan di Hari ke-40
12 Kisah Tragis Pak Priyo - Bagian 1
13 Kisah Tragis Pak Priyo - Bagian 2
14 Kisah Kak Luni di Hotel Berhantu
15 Cerita Nenek 1: Tuah Akar Mimang
16 Cerita Nenek 2: Misteri Sumur Tua
17 Cerita Nenek 3: Rumah Masa Kecil
18 Cerita Nenek 4: Hantu Persimpangan Jalan
19 Sosok Misterius di Pesta Pernikahan
20 24⁰C
21 Di Balik Tembok - Bagian 1
22 Di Balik Tembok - Bagian 2
23 Arlo
24 Aciel
25 Akhir Pekan yang Menyenangkan
26 Penari di Sanggar Kosong - Bagian 1
27 Penari di Sanggar Kosong - Bagian 2
28 Lukisan
29 Tanpa Kata-Kata
30 Penari di Sanggar Kosong - Bagian 3
31 Penari di Sanggar Kosong - Bagian 4
32 Penari di Sanggar Kosong - Bagian 5
33 Naya - Bagian 1
34 Naya - Bagian 2
35 Naya - Bagian 3
36 Naya - Bagian 4
37 Kiko - Bagian 1
38 Kiko - Bagian 2
39 Kiko - Bagian 3
40 Tempat Bermain Hantu Anak Kecil - Bagian 1
41 Tempat Bermain Hantu Anak Kecil - Bagian 2
42 Misteri di Balik Musibah - Bagian 1
43 Misteri di Balik Musibah - Bagian 1
44 Misteri di Balik Musibah - Bagian 2
45 Misteri di Balik Musibah - Bagian 3
46 Misteri di Balik Musibah - Bagian 4
47 Misteri di Balik Musibah - Bagian 5
48 Misteri di Balik Musibah - Bagian 6
49 Misteri di Balik Musibah - Bagian 7
50 Misteri di Balik Musibah - Bagian 8
51 Misteri di Balik Musibah - Bagian 9
52 Misteri di Balik Musibah - Bagian 10
53 Misteri di Balik Musibah - Bagian 11
54 Rombongan Manten - Bagian 1
55 Rombongan Manten - Bagian 2
56 Rombongan Manten - Bagian 3
57 Rombongan Manten - Bagian 4
58 Rombongan Manten - Bagian 5
59 Rombongan Manten - Bagian 6
60 Rombongan Manten - Bagian 7
61 Rombongan Manten - Bagian 8
62 Rombongan Manten - Bagian 9
63 Rombongan Manten - Bagian 10
64 Pelet Cinta Tertukar - Bagian 1
65 Pelet Cinta Tertukar - Bagian 2
66 Pelet Cinta Tertukar - Bagian 3
67 Pelet Cinta Tertukar - Bagian 4
68 Pelet Cinta Tertukar - Bagian 5
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Ireng
2
Rumah Nenek
3
Hantu Toilet
4
Kinasih
5
Firasat - Bagian 1
6
Firasat - Bagian 2
7
Hantu Hotel
8
Pohon di Taman Komplek
9
Pelet
10
Kebaya Kesukaan Nenek
11
Pesan di Hari ke-40
12
Kisah Tragis Pak Priyo - Bagian 1
13
Kisah Tragis Pak Priyo - Bagian 2
14
Kisah Kak Luni di Hotel Berhantu
15
Cerita Nenek 1: Tuah Akar Mimang
16
Cerita Nenek 2: Misteri Sumur Tua
17
Cerita Nenek 3: Rumah Masa Kecil
18
Cerita Nenek 4: Hantu Persimpangan Jalan
19
Sosok Misterius di Pesta Pernikahan
20
24⁰C
21
Di Balik Tembok - Bagian 1
22
Di Balik Tembok - Bagian 2
23
Arlo
24
Aciel
25
Akhir Pekan yang Menyenangkan
26
Penari di Sanggar Kosong - Bagian 1
27
Penari di Sanggar Kosong - Bagian 2
28
Lukisan
29
Tanpa Kata-Kata
30
Penari di Sanggar Kosong - Bagian 3
31
Penari di Sanggar Kosong - Bagian 4
32
Penari di Sanggar Kosong - Bagian 5
33
Naya - Bagian 1
34
Naya - Bagian 2
35
Naya - Bagian 3
36
Naya - Bagian 4
37
Kiko - Bagian 1
38
Kiko - Bagian 2
39
Kiko - Bagian 3
40
Tempat Bermain Hantu Anak Kecil - Bagian 1
41
Tempat Bermain Hantu Anak Kecil - Bagian 2
42
Misteri di Balik Musibah - Bagian 1
43
Misteri di Balik Musibah - Bagian 1
44
Misteri di Balik Musibah - Bagian 2
45
Misteri di Balik Musibah - Bagian 3
46
Misteri di Balik Musibah - Bagian 4
47
Misteri di Balik Musibah - Bagian 5
48
Misteri di Balik Musibah - Bagian 6
49
Misteri di Balik Musibah - Bagian 7
50
Misteri di Balik Musibah - Bagian 8
51
Misteri di Balik Musibah - Bagian 9
52
Misteri di Balik Musibah - Bagian 10
53
Misteri di Balik Musibah - Bagian 11
54
Rombongan Manten - Bagian 1
55
Rombongan Manten - Bagian 2
56
Rombongan Manten - Bagian 3
57
Rombongan Manten - Bagian 4
58
Rombongan Manten - Bagian 5
59
Rombongan Manten - Bagian 6
60
Rombongan Manten - Bagian 7
61
Rombongan Manten - Bagian 8
62
Rombongan Manten - Bagian 9
63
Rombongan Manten - Bagian 10
64
Pelet Cinta Tertukar - Bagian 1
65
Pelet Cinta Tertukar - Bagian 2
66
Pelet Cinta Tertukar - Bagian 3
67
Pelet Cinta Tertukar - Bagian 4
68
Pelet Cinta Tertukar - Bagian 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!