Alea masih sembab kala itu. Sinta menghampiri dan memberikan perona pipi di bawah lingkar mata berwarna orange dan pink soft. Lalu tampilan eiylener pada mata indah Alea.
"Tu, tunggu Sin. Jangan seperti ini, aku kok ngerasa aneh ya. Udah menor kaya mau kondangan aja?"
"Trus. Kamu mau datang ke acara klien penting dengan mata terlihat jelas menangis?" tambah Sinta kesal, karena ia bingung melihat Alea menangis di ruangannya.
"Bu bukan gitu Sin. Tapi .. "
"Ya. Gue tau lo malu Al. Tapi ga ada cara lain .. salah sendiri pria model Haris berserakaan di pelataran got kantor. Masih aja mau bilang dia baik."
"Siiin .. " teriak menatap Alea pada Sinta.
"Oke .. oke. Gue sadar gue berlebihan, habis klo gue jadi lo Al. Gue udah tinggal buang aja ke laut. Model kaya dia tuh udah jelas ga pantas di pertahanin. Truus .. rencana kamu apa sekarang?"
"Aku gak tau Sin. Aku terlalu cinta sama Mas Haris, tapi aku mau coba untuk bilang. Aku mau minta kesempatan, supaya aku jadi istri baik. Gimana caranya dia bisa nerima aku jadi istrinya."
"Astaga Alea .. udah kaya pengemis cinta banget sih lo. Lo pantes dapetin yang lebih baik Al, gue bingung sama cinta di hati lo. By the way .. oke nanti pas lo mau ketemu dia. Gue ikut .. okee!"
Alea mengangguk. Hingga ia bersiap berangkat bersama kala itu. Hal itu membuat Sinta menggeleng geleng kepala. Apa Cinta yang di maksud Alea itu benar buta. Sampai jelas pria model Haris. Alea masih aja mau bertahan.
"Al .. Al .. sumpah, aku ikut miris lihat kamu yang cantik. Tapi dapat cowok model kaya dia." batin Sinta bergumam.
***
Sementara Haris, diberbeda tempat ia yang masih frustasi akan kerjasama yang gagal. Ia merasa kesal karena semua akibat teriakan Alea di gedung atap. Sehingga image perusahaan dan masa di pimpin olehnya menurun karna desus itu.
"Honey. Kenapa kamu tidak memanfaatkan Alea?" pinta Irene. Sementara Haris menoleh senyum padanya.
"Maksud kamu .. Sayang, katakan!"
Irene berbisik sesuatu pada Haris. Sementara Haris yang mendengarkan dengan amat serius membulat sempurna.
"Tidak sayang. Aku tidak mau menemui Alea, berpura pura. Hoooh .. apa jadinya. Ludah ku telan kembali. Pokoknya tidak!"
Haris pergi begitu saja. Sementara Irene yang tersenyum menang ia jelas tau, jika Haris tak sedikit pun menyukainya.
"Good Honey. Tapi kamu tidak perlu mengotori tanganmu saat ini. Aku akan membuat Alea di benci olehmu, sehingga aku hanya seorang yang bisa menjadi nyonya Haris." tawa renyah Irene.
***
Di berbeda tempat.
Alea menarik nafas. Ia sebenarnya ragu akan penampilannya kali ini. Meski seperti berlebihan, Alea berfikir untuk profesional. Ia buang pikiran Haris dan perkataan kasarnya. Meski beribu kali Haris merendahkan, Alea tetap lah cinta pada suaminya. Ia bertahan selain menomor satukan janjinya, juga menunggu Mama Riris sembuh.
Chiyo Ibrahim bosnya itu, menatap Alea yang begitu sempurna. Baginya tampilan Alea sangat cocok untuk ia jadikan sekertaris perusahaannya.
Hingga ia berbisik dan memberi kode meminta salah satu bawahannya meminta atur mutasi Alea pada Venzo.
"Siap. Baik bos." ucapnya.
Persentasi pun berhasil Alea kuasai dengan banyak detail, kepuasaan pada Chiyo. Seolah Alea adalah aset briliant karyawan jenius yang pernah ia temui saat ini. Ia mengucapkan terimakasih pada Alea, tetapi Alea melirik suasana ruangan yang menyisakan mereka saja.
"Tunggu!! Maaf pak Chiyo. Boleh saya bicara sebentar?"
Chiyo menoleh dan melirik. Menatap tajam dengan tatapan penuh.
"Saya janji tidak lama." ucap Alea.
Chiyo pun berbalik, ia mundur empat langkah hingga berada sejajar pada Alea. Alea yang gugup akan tatapan saling berdekatan jaraknya. Membuat ia tak fokus pada sesuatu yang tak lazim ia utarakan.
"Heuuum. Ada apa, cepatlah!"
"Aaakhh! Ya. Saya hanya mau katakan. Saya berterimakasih soal jas, dan soal anda membantu saya kali itu pak."
"Kali itu? Saya membantu anda lebih dari satu kali."
Hingga Alea bingung, kenapa bisa lebih satu kali.
"Maksud anda pak?" bingung Alea.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
mbak comel
udah ketauan punya madu ngemis naziis tralaaa
2022-09-25
1