Saat itu Alea Trihapsari yang dipanggil Dony singkat terdiam, pasalnya ia tahu Haris itu memang suaminya, saat beradu jotos ia melerai.
Hingga Haris menatap tajam Alea, dan pergi begiti saja dari perdebatan di kantor ruangan yang terlihat sepi, entah kenapa pria bernama Chiyo kembali memergoki Alea.
"Bang. Ga bisa putusin gini aja secara sepihak dong. Lagian soal Haris temen gue itu, dia itu miliknya! Dan lo inves di perusahaan ini kenapa pake rubah nama lo segala sih jadi Chiyo Ibrahim. Bukan Theo Anggara nama asli lo?"
"Diam? Tunggu maksud tadi apa. Kekasihnya, haaah ga mungkin. Masalah sepele seperti ini, dan kita bisa kerjasama dengan kepribadiannya baik. Kalau model temanmu itu? Hahaha, Dony! bijaklah, jangan cuma sohib, kamu lupa prosedur keluarga kita!"
"Trus. Kalau kontrak Haris kita cansel. Apa mau nerima kerjasama wanita itu?"
"Yap. Ga ada salahnya kan?"
"Bang tapi dia udah bersuami. Pria bernama Haris itu suaminya." tegas Dony.
Chiyo Ibrahim terdiam. Ia menggigit bibir bawahnya seolah tak percaya. Wanita yang ia tolong, adalah pria yang suaminya berhak. Hanya saja tak habis pikir dengan cara pemaksaan.
Chiyo pun berbalik. Lalu menatap Dony adik sepupunya itu.
"Dony. Keluarga kita sudah terjalin kontrak oleh perusahaan BE. Pak Venzo adalah keluarga kita. Dia paman terbaik yang di asingkan, bukankah dia berhak. Dia paman yang sukses dan sangat di siakan, jika kamu beralasan. Aku mengambil project wanita itu karna menyukainya. Adalah ke sa la han!" tegasnya.
Chiyo menepuk halus pipi Dony. Sementara Dony mengacak ngacak rambutnya. Bahkan ia bingung cara mengembalikan uang dari Haris agar bisa bergabung pada perusahaan kakak sepupunya itu.
"Aaakh. Bagaimana ini?" pikir Dony.
Sementara Chiyo, kembali dalam ruang kerja kebesarannya. Ia masih berfikir banyak. Lalu ia lupa akan kertas beberapa saat pertemuannya dengan wanita itu. Chiyo mencari surat itu dari laci ke laci beberapa menit.
Setelah beberapa saat. Ia menemukan dan menatap surat itu dengan ragu. Ingin ia buka, tapi ia takut lancang. Sehingga surat coklat itu ia buka perlahan. Kertas putih bertulis label hijau ia jelas membacanya.
Penggugat : Haris Anggara
Menguggat : Alea Trihapsari
Chiyo menatap jelas tulisan. Ia menatap perlahan nama lengkap dan tanggal lahir wanita bernama Alea.
"Fer. Cepat kau cari identitas yang saya kirim sekarang. Dua nama dan asal muasal mereka secepatnya!" pinta Chiyo setelah menelpon.
Chiyo memijitkan alis, menempelkan ponsel dan berfikir. Entah mengapa ia merasa tertarik pada wanita itu padahal jelas sudah tau dia bersuami.
'Pertemuan yang tak di sengaja. Bukan satu atau dua kali. Aku menolongmu lagi. Kamu tidak berterimakasih.' batin Chiyo.
***
Sementara di berbeda ruangan, Alea dan Sinta mengobrol. Saat itu Alea, atau disapa ia sedang memikirkan dirinya yang bersiteru dengan mas Haris.
"Iya. Gue tau kok Sin. Tapi gue ga semangat, karena Pak Venzo denger kabar soal gue waktu di atap itu." senyum menyempit.
"Diih. Udah sih, abaikan aja. Lagian bos kita ga tau Haris itu kan. Eeekh .. ia denger - denger kita bakal kedatangan ambasador loh. Katanya Ines yang terkenal itu Al." ungkap Sinta.
"Gue gak update Sin. Sumpah deh, gue bingung soal kaya gitu. Gue aja ga tau banyak model holly yang kalian bicarain itu."
"Astaga Al. Tar lo liat ya, nanti gue kasih link nya. Oke .. "
Alea berdeheum. Ia menyempitkan matanya. Lalu memulai kembali pekerjaan dengan banyak laporan yang harus ia kerjakan saat ini. Pasalnya Pak Venzo sang bos, meminta ia memperbaiki agar tak ada celah kesalahan. Akan tetapi ia malu, tak punya muka bertemu bosnya itu beberapa jam lalu, bersiteru.
Alea berada di lantai tiga puluh tujuh. Ia menepi di balkon dengan sebuah coffe. Tak lama ia yang menoleh tak sadar jika seorang wanita sedang berjalan dengan gaya fashion hits. Di sampingnya terlihat pengawal dan manager. Tapi tidak dengan Alea yang tak tau, yang ia pikir adalah bos dari lantai berbeda.
Byuuuur.
Sebuah kesalahan, Alea tak sengaja menoleh dan menabrak wanita tinggi, tak jauh dari dirinya hingga saling menatap. Air minumnya tumpah ke baju seorang model.
"Siiiet .. Kau wanita kurang ajar." Irene menatap terkejut, adalah Alea di hadapannya. Ia mengusap bajunya dengan tisue basah.
"Maaf. Bu bos kah? Saya ga sengaja menumpahkan kopi hangat itu. Biar saya cuci saja. Saya janji akan tanggung jawab."
"Heeeeh .. emang karyawan rendah kaya kamu bisa ganti rugi. Fashion nona kami itu atasannya saja ratusan tau! kalau jalan lihat lihat dong." ujar asistennya.
"Apaaah .." terkejut Alea, karena jelas Alea sedang berdiri, dan dia saja yang jalan menabraknya lebih dulu.
Irene menatap senyum. Ia berpura - pura tak mengenal Alea istri sah suaminya. Bahkan ia tak mempermasalah'kan, dan di mulai titik inilah dia akan mempermalukan Alea kelak.
"Sudahlah. Kita tak perlu buang waktu wanita jelek kaya dia. Malaaaas .." ucap Irene melangkah pergi.
"Niih. Hubungi nomor ini, kalau masih punya muka buat tanggung jawab." titah Manager mengekor.
Alea terdiam pucat pasi. Ia menoleh dan kembali keruangan kerjanya, seolah wanita yang baru saja tak asing baginya tapi tak ingat. Sesampainya ia di panggil seseorang untuk menemuinya ke ruang kerja pak Venzo. Hal itu membuat Alea takut, ia takut akan sesuatu yang bermasalah. Bahkan wanita tadi seperti tak asing, di benaknya ia adalah wanita terkenal.
Tak lama, Lea pun kembali ke ruangannya dengan cepat. Hingga beberapa saat bertemu dengan pak Venzo dan seseorang.
"Alea, kenalkan dia adalah Chiyo Ibrahim, ceo baru diperusahaan kita. Dia kerjasama kami yang sudah terjalin beberapa tahun. Terimakasih kamu memenangkannya dan membangun citra perusahaan ini kembali!"
Alea terdiam, menoleh dan menatap pria itu lagi. Pria itu tersenyum dan membuat wajahnya malu. Sehingga kala itu Alea gugup dan mengenalkan kembali pada tangan Chiyo yang memulai.
"Ya. Saya Alea Trihapsari Pak."
Alea terdiam malu. Lalu menoleh pada bos Venzo. Hingga mereka duduk bersama dan membahas perihal kelanjutanya.
"Owh Ya. Alea, kamu harus pilih. Ada beberapa berkas yang di tujukan pak Chiyo. Soal ambassador kita adalah Irene yang hits. Apa kamu mengenal atau tau apa saja?" tutur Pak Venzo.
Sehingga Alea bingung. Entah mengapa dua pria ini, apa sedang memujinya atau sebaliknya. Padahal rautnya jelas, jika ia sedang memikirkan suaminya yant mengugatnya. Entah kenapa, model tadi yang ia temui serasa tidak asing.
"Sudahlah. Seperti apapun itu. Yang jelas saya malu harus bertemu pria ini lagi. Aaaakh! Tidak jasnya benar benar ada di meja ruangan saya. Niat ingin mencari tau, mengembalikan. Tapi malah bertemu di sini." benak Alea.
"Apa ada masalah. Alea Trihapsari."
"Haaaah, apa." senyum Alea menyempit masih sedikit canggung, saat pak Chiyo menegur.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
mbak comel
Sejarah Theo yang menyembunyikan identitasnya demi lea
2022-09-25
1