Foto kenangan pernikahannya dengan Haris, lenyap begitu saja. Setelah ia menerima suara wanita dari ponsel suaminya. Ingin tidak percaya, tapi benar benar ini adalah nomor suaminya dan Alea tidak salah menghubungi nomor suaminya.
"Mas, jika kamu benar bosan padaku. Kita bisa lakukan agar cinta kita seperti dulu, cinta yang saling menyanyangi dan berjanji bersama dalam keadaan apapun, disituasi apapun." lirih Alea.
Tak menunggu Lama, Alea telah selesai. Ia masih menatap siku tangannya yang terluka. Namun menyembunyikan pada Sinta. Entah mengapa ia masih teringat pria tadi. Tapi ia tak ingat, karena benar benar tak melihatnya.
"Sssiiih .. harusnya tadi aku liat. Kan jadi ribet nyari buat minta maaf."
Sinta yang kembali dari Toilet merasa janggal. Ia menatap Alea tak seperti biasanya. Sehingga ia kembali banyak bertanya dan menyenggol tangan Alea.
"Kenapa sih Al. Ko melamun?" senggol.
"Aaaauuwch .. gak apa kok. Aku hanya mikirin soal tadi Sin." menatap dan menceritakan pada Sinta.
Oh .. M .. G, By the way .. kalau yang di tabrak bapak plontos bisa gawaaat dong. Secara kan kita lagi jalani misi. Eeh tapi, kita harus berpisah Al.
"Kisss .. Mmmmuach ... sampai jumpa nanti ya. Kita bertemu di kamar. Kabarin aku Al, jangan sedih nanti kita bicarain!" pinta Sinta dan Alea mengangguk.
Satu sisi, Alea tak menyadari jika ia sedang di tatap oleh seseorang. Alea sempat menatapnya. Tapi pandangannya tidak pada Pria itu. Ia mengingat mas Haris, tapi ia juga berlalu fokus pada grafik pekerjaan nya saat ini.
Sehingga ia berdiri dan melewati seorang pria yang menatapnya dari berbeda ruangan yang tersekat.
"Dasar wanita lucu. Bukankah ini kedua kalinya bertemu. Membuat kekacauan tapi tidak memohon maaf. Lihat saja jika bertemu lagi, akan aku buat perhitungan." senyum Theo Anggara yang merubah namanya menjadi Chiyo Ibrahim demi sebuah misi. Lalu ia memberikan dokumen yang di bubuhi tanda tangan pada asistennya.
Alea mulai memahami, lalu membuat presentasi yang masuk akal. Agar pertemuannya esok dengan Klien dari sang atasan berjalan lancar.
"Alea. Ruang Price Teratai di villa, Kamu harus membawa presentasimu dan kembali dengan kabar baik. Bertemulah dengan Pak Chiyo ibrahim."
Pesan itu masih dalam benak Alea. Ia pasti akan bertemu klien seperti biasa. Bapak Tua plontos atau rambut yang cepak. Yang mau bekerja sama dan koperatif dalam kerjasama kali ini.
Alea pun menghela nafas, ia duduk menepi di sebuah cafe. Membuka laptopnya dan bersiap membuat persentasi menarik untuk esok.
Hingga dimana, Alea keluar kantor menatap wanita yang berbicara pada temannya. Hingga Alea seperti mengenali suara wanit itu, mirip suara kala menghubungi suaminya. Tapi ia abaikan, karena penat kerjanya semakin banyak.
"Sudahlah. Lagi pula laki gue ga ada. Jadi kita malam ini free. Kita minum sepuasnya okee!" titah Irene pada sesama artis pria dan wanita dikantor Alea bekerja.
Berbeda Haris yang menghubungi Irene tapi tak ada jawaban. Hal itu membuat ia masih menunggu landing untuk segera bertemu Cleo sang teman.
"Sayang. Kamu kemana saja, sudah delapan kali aku chat. Mengapa belum dibaca juga sih!" pesan Haris.
Haris menghubungi sang manager Irene. Untuk memastikan ia dalam keadaan baik. Tapi saat itu mereka berbohong, jika irene sedang meeting untuk akting minggu depan yang padat.
***
Kantin.
Haaaah. Al? kok bisa Haris kaya gitu? Apa sebelumnya dia pernah lakuin...?!
Pertanyaan Sinta membuat Alea malu. Lalu ia berkata jika ia tak ingin lagi memakai kostum tadi, apa benak pikiran oranglain. Aku akan di nodai oleh suamiku sendiri. Tapi dengan cara seperti tadi, bukankah dengan cara seperti binatang?! pelik Alea banyak berfikir memijit kening.
"Alea. Sorry ya! tapi mungkin Haris bisa aja jatuh cinta kalau kamu merubah penampilan kamu seperti tadi!"
Perkataan Sinta ada benarnya. Tapi bagi Alea penuh dengan tanya.
"Apa seseorang bisa jatuh cinta. Dengan cara harus tampilan seperti tadi? Bukankah itu kesalahan Ta. Bukan cinta tapi Nafsu sesaat."
"Iya juga sih. Tapi aaakh, kamu udah hubungi Haris. Kok bisa dia ada di sini.. lihat deh?!"
Alea terdiam menatap Sinta. Tak ingin mempermalukan lebih dalam dirinya pada Sinta sahabat. Jika ia bahkan tidak tau Mas haris sampai di sini. Nomornya saja bahkan ia tak tau, Apa ini yang dinamakan istri?! ia pun berlalu pergi, seolah menghindar dari Haris sebelum melihatnya.
Alea yang telah mencuci wajah. Ia berada dalam ruangan lantai gedung paling tinggi. Menunggu Sinta datang, ia telah janjian pada sahabatnya itu. Akan membawa makan siang bersama dan makan di gedung paling atas.
Suasana angin membuat Alea menatap dirinya. Apa yang di namakan pasangan suami istri adalah saling mengetahui.
Bahkan ia tak pernah tau perusahaan Mas Haris yang baru. Ruangannya, pekerjaannya. Sangat konyol tak di sangka, jika ia bertemu denga cara seperti ini.
Hal yang tak bisa Alea pikirkan adalah, dia sadar hanya nama seorang istri.
Lagi pula mas Haris tak mencintaiku lagi dan telah menggugatku. "Aaakh. Mas Haris pasti kesal jika bertemu aku. Apa dia akan malu jika aku .. " lirihnya.
"Tidak Alea. Aku tidak akan malu saat ini, hanya saja ini ..."
Srrrreeeth. Haris memegang bawah pinggang Alea. Sehingga Alea terkejut begitu saja, Alea berdiri dan mundur. Ia tak seharusnya marah karena dirinya masih istri sah nya. Tapi perlakuan Haris yang tak sopan membuat dirinya sangat tidak baik.
"Mas. Maaf, apa yang mau kamu lakukan?" tanya Alea menolak.
"Menurutmu Alea?"
Haris menarik Alea, menarik pita leher kemeja Alea hingga terbuka kebawah. Hal itu membuat Alea tak nyaman dan berontak.
"Kamu sengaja seperti ini?" tanya Haris.
"Mas. Jangan lakukan ini! Aku mohon mas .. ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku berpakaian seperti ini bukan untuk menggoda. Kamu salah paham Mas ... "
"Aku sudah cukup sabar menanti, tespack garis dua paling ujungnya. Penyakitmu kambuh lagi kan, hamil kosong dan kita susah untuk bersentuhan. Bahkan kamu sering sakit jika aku meminta jatah. Bahkan pakaian minim dari kantormu ini membuat aku risih Alea Trihapsari."
"Mas ini umum, kita bicarakan di rumah ya!"
Teriakan Alea membuat seseorang menoleh. Ia yang menelepon seseorang berlari dan meninju menarik Haris.
Chiyo yang lewat, ia meninju Haris. Meski ia cukup terkejut, tapi ia tak perduli ia sahabat sepupunya atau bukan. Yang jelas ia tak suka jika seseorang bertindak tak baik di perusahaannya.
"Keluar kau!" ketus Chiyo.
Alea berdiri kaku. Ia menutup bibirnya kala Haris memaksanya. Hingga terlihat jelas robekan di pinggang kemeja Alea.
Alea menutup wajah. Ia lalu membuang wajah pada pria yang menolongnya karena malu.
"Pakai ini, Girls!" ujar Chiyo, melempar jasnya.
Akan tetapi ia bingung, kala suaminya dihajar begitu. Dengan begitu Alea memintanya mengakhiri perkelahian.
"Cukup pak!"
"Pria ini, telah kurang ajar padamu. Aku tidak suka, pria manapun yang tidak sopan pada wanita!" ujar Chiyo.
"Tapi dia suami saya pak." ujar Alea, membuat Chiyo terdiam menelan saliva.
Gleeuuk!!
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Harti🌝
kok ceritanya ga nyambung ya.
uda baca dri awal smpe d sni ga ngerti. ceritanya kaya di potong". pdhal klau di rapihin ceritanya bgus lo. kebnyakan di tempat kerjanya alea. tiba" uda di tmpeat lain. tiba" uda di tempat lain lagi. alurnya kaya di ptong gitu.
2022-09-04
3
ratu adil
bodooh alea suami iblis d perthnkn
2022-08-26
0