Bab 9

Setelah beberapa saat kemudian.

Mobil yang dikemudikan oleh David tiba di depan Rumah Sakit. Setelah membukakan pintu untuk pasangan paruh baya tersebut, David pun segera menuntun mereka.

"Mari, ikuti saya, Tuan." ajak David kepada kedua majikannya tersebut.

Tanpa menyahut ucapan David, pasangan itu pun bergegas mengikuti langkah David yang menuntun mereka menuju ruangan ICU, di mana Alfa sedang di rawat. Mereka melangkahkan kaki dengan cepat dan dengan wajah yang tampak memucat pula.

"Masih jauh lagi kah, David?" tanya Tuan Harry yang sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana kondisi putranya saat itu. Bukan hanya Tuan Harry, Nyonya Kharisma pun merasakan hal yang sama. Ia terus melangkah di samping Tuan Harry tanpa melepaskan pelukannya di lengan kekar lelaki itu.

"Sedikit lagi, Tuan Harry. Sebelum kita sampai di ruangan Tuan Muda Alfa," jawab David.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka pun tiba di depan ruang ICU. David menghentikan langkahnya kemudian berbalik dan berdiri di hadapan Tuan Harry.

"Tuan Muda Alfa ada di dalam," ucap David dengan wajah sendu menatap Tuan Harry dan Nyonya Kharisma secara bergantian.

Tuan Harry memperhatikan tulisan yang menggantung di atas pintu ruangan tersebut dan sekarang ia baru sadar bahwa anak lelakinya itu tengah dirawat di ruang ICU. Sementara Nyonya Kharisma bergegas masuk tanpa menunggu kedua lelaki itu.

"Ruang ICU? Memangnya apa yang terjadi pada anakku? Jangan bilang saat ini kondisinya--" Belum habis Tuan Harry berkata, tiba-tiba Nyonya Kharisma berteriak histeris setelah melihat kondisi Alfa yang sedang terbaring di atas tempat tidur pasien.

"Akhhh! Alfa, anakku!" pekik Nyonya Kharisma.

Mendengar teriakkan Nyonya Kharisma, Tuan Harry pun bergegas menghampiri istrinya itu. Baru saja Tuan Harry menggapai pundak Sang Istri, tubuh wanita itu mendadak lunglai dan akhirnya jatuh pingsan.

Beruntung Tuan Harry sigap dan berhasil menangkap tubuh Nyonya Kharisma sebelum wanita itu jatuh ke lantai ruangan.

"Kharisma! Sayang!" pekik Tuan Harry dengan wajah cemas menatap Nyonya Kharisma yang sudah tidak sadarkan diri di dalam pelukannya. David yang ikut panik, bergegas memanggil para tim medis untuk Nyonya Kharisma, tanpa menunggu perintah dari lelaki paruh baya tersebut.

Sementara itu, Tuan Harry masih mencoba menyadarkan Nyonya Kharisma. Ia menggoyang-goyangkan tubuh istrinya itu dengan perlahan agar segera tersadar. Namun, hingga para tim medis yang dipanggil oleh David tiba di ruangan itu, Nyonya Kharisma masih belum sadar juga.

"Tolong istri saya, Sus," ucap Tuan Harry sembari menyerahkan tubuh Nyonya Kharisma yang tampak tidak berdaya itu kepada para Perawat yang datang menghampirinya.

"Baik, Tuan. Permisi," jawab salah satu di antara mereka.

Setelah Nyonya Kharisma diambil alih oleh para tim medis, Tuan Harry pun kembali ke ruangan ICU, di mana Alfa tergeletak di sana dengan kondisi tidak sadarkan diri.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Alfa? Kenapa kondisinya bisa sampai separah ini?" tanya Tuan Harry sambil menatap Alfa dari balik kaca.

"Menurut saksi mata, mobil yang dikemudikan oleh Tuan Muda Alfa melaju dengan kecepatan tinggi dan diduga kuat Tuan Muda Alfa serta kedua temannya saat itu dalam kondisi mabuk. Tuan muda Alfa yang tidak bisa mengontrol kecepatan mobilnya, akhirnya menabrak pembatas jalan," tutur David yang juga ikut sedih atas kejadian itu.

Tubuh Tuan Harry mendadak lunglai. Ia menjatuhkan dirinya di sebuah kursi tunggu dengan wajah yang memucat. Lututnya bahkan serasa tidak mampu untuk menopang beban tubuhnya. Ia memperhatikan Alfa dengan seksama, dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan sedih.

Tubuh Alfa dipenuhi dengan berbagai peralatan medis berupa alat bantu pernapasan, infus, selang makan, monitor denyut jantung serta alat keteter. Lelaki muda itu dinyatakan koma setelah kecelakaan yang menimpanya. Cedera kepala berat yang terjadi pada Alfa membuat lelaki muda tersebut kehilangan kesadarannya.

Tuan Harry mengusap wajahnya dengan kasar sambil terus memperhatikan Alfa yang tidak sadarkan diri di dalam ruangan itu.

"Lalu bagaimana dengan kondisi kedua temannya, David? Apa mereka baik-baik saja?" tanya Tuan Harry kepada David yang masih setia berdiri di sampingnya.

"Salah satu dari mereka yang bernama Arman, meninggal di tempat setelah tubuhnya terpental dari mobil dan menghantam pembatas jalan, Tuan. Sementara sahabat Tuan Alfa yang bernama Ervan Hardy Kusuma mengalami koma dan juga patah tulang kaki. Kemungkinan dia terancam diamputasi," jelas David yang membuat Tuan Harry bergidik ngeri ketika mendengarnya.

"Ya, Tuhan! Itu artinya kecelakaan yang mereka alami benar-benar begitu mengerikan." Tuan Harry memekik.

Ternyata nasib kedua teman Alfa jauh lebih tragis dari nasib anak lelakinya itu. Namun demikian, hal itu tetap tidak bisa membuat Tuan Harry merasa nasib Alfa lebih beruntung dari kedua sahabatnya. Sebab kondisi Alfa saat ini pun masih sangat memprihatinkan.

"Ini semua gara-gara minuman itu! Aku bingung bagaimana caranya agar Alfa berhenti menyentuh dan menikmati benda itu, David. Sekarang Alfa dan juga teman-temannya sudah membuktikan sendiri efek dari minuman itu. Jika setelah ini mereka masih berani menyentuhnya, itu artinya mereka benar-benar sudah gila!" tutur Tuan Harry lagi, dengan setengah kesal.

David menghela napas berat. "Semoga saja hal ini menjadi pelajaran buat Tuan Alfa dan sahabatnya. Dan saran saya, jangan pernah berhenti berdoa yang terbaik untuk Tuan Muda Alfa dan semoga setelah kejadian ini, Tuan Muda akan berubah dan tidak lagi menyentuh minuman memabukkan itu," sahut David.

Tuan Harry mengangguk pelan, masih dengan wajah sendunya. "Ya. Kamu benar, David."

Sementara itu di Desa Muara Asri, Desa Nelayan, di mana Dea dan keluarga kecilnya tinggal.

Ting!

Sebuah pesan chat masuk ke dalam ponsel milik Julian yang sengaja diberikan oleh lelaki itu untuk Dea agar mempermudah komunikasi mereka. Dea yang sedang asik mencuci tumpukan piring, gelas dan peralatan masak yang kotor, segera menghentikan pekerjaannya. Ia meraih benda pipih tersebut kemudian memeriksa pesannya.

[Dea sayang, Mas sudah kembali dan sekarang Mas sudah berada di dermaga. Nanti sore, kalau Mas tidak capek, Mas akan melanjutkan pengerjaan rumah kita. Mau kah kamu menemui Mas di sana?] Tulis Julian di dalam pesan chat tersebut.

Mata gadis itu kembali berkaca-kaca. Ia sedih saat kembali teringat akan Julian. Ia merasa tidak lagi pantas untuk menjadi calon istri dari lelaki itu sebab dirinya yang sudah tidak suci.

Sebenarnya, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Dea ingin sekali berkata jujur kepada Julian tentang kejadian yang menimpa dirinya tersebut. Dan soal bagaimana reaksi Julian nantinya, Dea pun tampak pasrah.

[Baiklah. Mungkin aku akan ke sana jika pekerjaanku sudah selesa, Mas.] Tulis Dea, masih dalam bentuk pesan chat.

Julian menyunggingkan sebuah senyuman hangat setelah mendapat balasan pesan chat dari Dea tersebut. Walaupun ia sempat kecewa karena Dea tidak muncul pada malam itu, tetapi jawaban Dea kali ini membuatnya cukup senang.

...*** ...

Terpopuler

Comments

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

Arman mati .... seharusnya jangan di buat mati ..setidaknya cacat lah kaya Ervan...biar merasakan penderitaannya.... seenaknya saja jadi laki''

2023-10-01

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Alfa koma krn kecelakaan yg dialaminya, Dea hamil akibat perkosaan yg dilakukan Alfa...

2023-07-02

0

Erina Munir

Erina Munir

nah kan...d bayar kontan kan karna perbuatannya yg ga senonoh itu terhadap dea...sekarsng jdi lenghuni rmh sakit deh msns koma lgi....dsr snsk pda ga tau diri..

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139 Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140 Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141 Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142 Promo Karya 'Still Love You'
143 Promo Karya 'The Gray Autumn'
144 Derit Ranjang Adik Angkat
145 Simpanan Janda Kaya
146 Gadis Kaki Palsu
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139
Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140
Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141
Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142
Promo Karya 'Still Love You'
143
Promo Karya 'The Gray Autumn'
144
Derit Ranjang Adik Angkat
145
Simpanan Janda Kaya
146
Gadis Kaki Palsu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!