Bab 3

Ervan yang sudah tidak dapat menahan hasratnya, mencengkram kedua pergelangan kaki Dea dengan erat. Sedangkan Arman memegang kedua tangan gadis itu dan memastikan ia tidak bisa kabur atau melakukan hal yang tidak mereka inginkan.

Sementara kedua sahabatnya sedang sibuk memegangi kaki dan tangan Dea, Alfa yang juga sudah dikuasai oleh hasrat, dengan cepat melucuti pakaiannya hingga tubuh putih mulus tersebut terlihat dengan jelas. Termasuk area pribadinya yang kini dalam keadaan 'On' dan siap menghujam kepemilikan gadis itu.

Dea menangis lirih sambil terus menggelengkan kepala. Ia masih berharap ketiga lelaki itu dapat membuka hati dan menaruh rasa iba kepadanya. Namun, sepertinya harapan tinggal harapan saja. Jangankan merasa iba, mereka bahkan sudah kalap dan lupa segalanya. Akibat pengaruh dari minuman memabukkan itu, kini masa depan Dea pun dipertaruhkan.

"Cepat, Al! Lakukan! Sebelum gadis ini berontak kemudian melawan kita lagi," titah Ervan sembari melorotkan celana dallam yang dikenakan oleh Dea hingga terlepas. Sementara bagian roknya hanya diangkat begitu saja hingga ke batas perut.

Lagi-lagi Ervan menelan salivanya ketika melihat keindahan area pribadi milik Dea yang selama ini selalu dijaga oleh gadis itu untuk calon suaminya kelak. Namun, sepertinya kali ini nasib naas harus menghampiri Dea dan gadis itu pun harus kehilangan kesuciannya karena seseorang yang tidak bertanggung jawab seperti mereka bertiga.

"Baiklah."

Alfa pun bergegas menaiki tubuh Dea dan kini lelaki itu sudah berada di atasnya.Perlahan Alfa mengarahkan senjatanya ke arah area pribadi milik Dea. Tanpa memiliki sedikit pun pengalaman tentang hal itu, Alfa terus mencoba menyatukan tubuhnya bersama gadis itu dengan kasar.

Padahal terlihat dengan jelas dari ekspresinya saat itu bahwa Dea tengah kesakitan. Amat sangat kesakitan. Dea mencoba berteriak sekuat tenaga, tetapi kemeja yang membekap mulutnya, membuat ia tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Air mata gadis malang itu jatuh menetes ke pasir pantai seiring dengan berhasilnya Alfa menyatukan tubuh mereka berdua. Sekarang Alfa mulai menggerakkan pinggulnya. Naik dan turun dengan irama yang teratur, menikmati permainan panas yang ia sengaja ciptakan.

"Sepertinya dia benar-benar perawan, Al. Lihatlah, darah perawannya masih mengalir. Beruntung sekali kamu kebagian membuka segel!" gumam Ervan sambil memainkan senjatanya yang juga sudah tidak sabar menunggu giliran.

Alfa tidak menjawab, hanya terdengar suara lenguhan dan dessahan yang terus keluar dari bibir lelaki itu. Saat itu Alfa masih terlarut dalam kenikmatan yang luar biasa, yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Sementara Dea yang sudah putus asa hanya bisa menangis dan pasrah . Ia bahkan tidak bisa merasakan kenikmatan seperti yang dirasakan oleh Alfa saat itu.

Sementara Alfa menikmati area pribadi Dea, kedua sahabatnya malah menggerayangi bagian tubuh Dea yang lain. Seperti Arman yang saat itu sangat bersemangat memainkan dua gundukan kenyal milik Dea yang masih terbungkus braa. Ia menyusupkan sebelah tangannya ke dalam braa dan memainkan puncak serta meremasnya berkali-kali.

"Ah, nikmat sekali!" racau Alfa dengan mata terpejam sembari menekan pinggulnya lebih dalam lagi.

Arman dan Ervan tertawa pelan mendengar ucapan Alfa barusan.

"Ya, iyalah! Ke mana saja kamu selama ini, Al?" goda Ervan.

Alfa tidak ingin menanggapi ucapan Ervan. Ia lebih memilih untuk tetap fokus pada kenikmatan yang ia rasakan di bawah sana. Setelah beberapa saat, Alfa pun mulai mengerang dan tubuhnya terlihat memegang di atas tubuh Dea yang sudah terlihat lemas.

Ia melakukan pelepasan dan membiarkan sel-sel generasi penerusnya meluncur mulus ke dalam rahim Dea. Apa lagi saat itu bertepatan dengan masa subur gadis itu. Sel-sel generasi penerus Alfa pun dengan semangatnya berlomba menuju sel telur yang sudah siap untuk dibuahi.

"Ayo, sekarang gantian, Al! Aku sudah tidak tahan ini!" ucap Ervan lagi sambil menarik tubuh Alfa yang masih berada di atas tubuh Dea. Lelaki itu terlihat sangat kelelahan.

"Iya-iya, sabar!" sahut Alfa sambil menekuk wajahnya. Padahal saat itu ia ingin mengulanginya sekali lagi karena tubuh Dea seakan memberikan candu tersendiri untuk dirinya.

"Tapi cepat, ya! Aku ingin mengulanginya sekali lagi," ucap Alfa tanpa peduli bagaimana hancurnya perasaan gadis itu.

Alfa berpindah dari posisinya dan menggantikan posisi Ervan, memegangi kaki Dea. Sementara Ervan begitu semangat ingin melakukan hal itu. Ia bahkan tidak sabar ingin melakukan pelepasan bersama Dea.

"Kalian berdua curang! Masa aku terakhir, sih!" protes Arman sambil mendengus kesal.

"Tidak apa-apa, Arman. Yang penting kamu kebagian," jawab Ervan dengan gamblangnya. Seolah-olah Dea adalah makanan yang dapat dibagi-bagi seenaknya.

Baru saja Ervan menaiki tubuh Dea yang sudah tidak berdaya, tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang laki-laki dari kejauhan memanggil-manggil nama Dea.

"Dea, di mana kamu? Dea!" teriak seorang laki-laki bernama Julian Abram, tunangan Dea yang sebentar lagi akan mengadakan pernikahan bersama Dea.

Sebenarnya malam ini Dea sudah berjanji pada Julian bahwa gadis itu akan menemui dirinya sebelum berangkat ke laut guna mencari ikan. Ya, rata-rata profesi masyarakat di kampung mereka adalah nelayan yang hidup dengan mengandalkan hasil laut, termasuk Julian.

Karena ini adalah hari terakhir Julian bekerja sebelum statusnya berubah menjadi suami sah dari gadis itu. Dea ingin mengantarkan kepergian Julian ke laut lepas. Namun, takdir berkata lain. Bukannya mengantarkan kepergian Julian, Dea malah mengantarkan kesuciannya untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.

"Apa kamu dengar itu, Ervan?!" pekik Alfa dengan setengah berbisik kepada sahabatnya itu.

"Ya, aku dengar! Apa nama gadis ini Dea?" Ervan menunda aksinya. Ia berdiri dan memperhatikan sekelilingnya.

"Bisa jadi."

Tiba-tiba terlihat bayangan seorang laki-laki dari kejauhan. Namun, masih terlihat jelas oleh mata elangnya Ervan. "Ah, ternyata benar, Al! Sepertinya lelaki itu mencari keberadaan gadis ini?! Sialan, apes banget nasibku."

Ervan bergegas mengenakan pakaiannya kembali, begitu pula Alfa dan Arman. Kemeja yang tadi digunakan untuk membekap mulut Dea pun sudah diambil lagi olehnya. Setelah selesai berpakaian ala kadarnya, ketiga sahabat itu pun bergegas merapikan barang-barang mereka, termasuk tenda otomatis yang tadi berdiri kokoh di atas pasir putih.

"Ingat! Jangan sampai meninggalkan barang bukti apapun kalau kalian tidak ingin bermasalah nantinya!" titah Alfa.

"Ya, tentu saja. Tapi yang seharusnya cemas itu kamu, Al. Sebab hanya kamu yang berhasil melakukan hal itu kepadanya," sahut Arman.

"Ya, tapi nama kalian pun pasti akan terseret. Soalnya kalian membantuku melakukan kejahatan itu. Sedangkan Ervan, adalah otak pertama yang memikirkan ide gila ini, kalian ingat itu!" sahut Alfa sambil tersenyum sinis. Sementara Ervan dan Arman terlihat kesalahan.

Setelah selesai berkemas, ketiga lelaki itu pun segera pergi dari tempat itu, meninggalkan Dea yang sudah tidak berdaya.

...***...

Terpopuler

Comments

Ade Ismi

Ade Ismi

kelakuan bejat

2023-07-15

1

Samsuna

Samsuna

😠😠😠

2023-05-04

0

luthfie_18

luthfie_18

di lapak seblh jg ada cert hmpir mirip sprti ini,,,klw ini aku g tau endingnya gmn, tpi klw yg d sblh kelak anknya si pemerkosa jtuh cinta sm anknya perempuan yg d perkosa, seru ceritanya dn panjang 😄

2023-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139 Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140 Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141 Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142 Promo Karya 'Still Love You'
143 Promo Karya 'The Gray Autumn'
144 Derit Ranjang Adik Angkat
145 Simpanan Janda Kaya
146 Gadis Kaki Palsu
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139
Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140
Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141
Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142
Promo Karya 'Still Love You'
143
Promo Karya 'The Gray Autumn'
144
Derit Ranjang Adik Angkat
145
Simpanan Janda Kaya
146
Gadis Kaki Palsu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!