Firdaus setuju untuk bertemu dengan Anak Dari stramos. sang legendaris penyusup yang pernah diceritakan oleh banyak rakyat Sebrang dan ikut terbawa oleh beberapa kelompok lalu menceritakan di kerajaan zalva ini.
Stramos mengatakan untuk sampai dirumahnnya membutuhkan 2 jam berjalanan dan pada akhirnya semuanya menggunakan kereta kuda agar semua dapat ditampung dalam 1 perjalanan.
"Stramos. Katakan kelemahan Kerajaan Zalvia ini" pinta Firdaus
Stramos tiba-tiba mendongak kaget dengan permintaan dari pangeran kecil itu tersebut.
"Yang Mulia Firdaus. sebagai Rakyat Jelata Sungguh tidak berani akan berkata buruk tentang Raja. Dan Negeri anda walaupun saya mengetahui apapun kelemahan di negeri anda itupun" kata stramos menolak
"Rakyat Jelata? Jika kamu Rakyat Jelata lalu bagaimana pihak kerajaan yang menganggap diri mereka sempurna tapi anda sendiri pun sebagai rakyat jelata sudah mengetahui kelemahan kami? kamu bisa saja mengkudeta kami lalu menguasai dan memperbaiki. tapi kamu memilih kehidupan yang nyata nya tenang dari permusuhan. bukan kah begitu?" Firdaus
Stramos sepertinya perpikir tentang firdaus yang memiliki wawasan yang luas dan memiliki pemikiran yang objektik(netral) walaupun umur pangeran yang didepan nya itu hanya berusia 8 tahun.
"Yang Mulia Firdaus. Apakah ada sebuah jaminan jika saya mengatakan kelemahan negeri anda?" Tanya Stramos
Stramos tidak mau mati dengan konyol dan menyia-nyiakan sebuah reputasi yang telah ia bangun selama 87 Tahun tersebut.
"anda meminta saya sebuah jaminan? mudah saja Saya perintahkan sebas untuk membunuh anda dari awal karena anda membuat Arena tanpa seizin pihak kerajaan tapi Anda telah menyuap beberapa bangsawan kami untuk menutupi keberadaanya. Hanya orang tertentu yang mengetahui arena lokasi anda. bukankah begitu sebas?" Kata Firdaus lalu bertanya kepada sebas
"Pemikiran anda memang tepat yang mulia. mungkin ini maksud dari yang mulia ratu tentang anda memang tidak salah" kata Sebas
Stramos terkejut akan mendengar tentang dirinya sudah diketahui bahwa arena miliknya memang ilegal(tidak resmi) dan juga perihal suap menyuap bangsawan zalvia juga diketahui hanya dari seorang pangeran kecil?
"Ibunda? Apakah yang beliau katakan tentang diriku?" Tanya Firdaus
"Yang Mulia Ratu pernah berkata disaat mengandung tua diri anda. dan disaat itulah saya bertemu dengan Yang Mulia Ratu untuk melaporkan hasil per ekonomian dari para wanita zalvia, yang mulia ratu pernah berkata sesuatu tentang keturunan nya yaitu anda, Sebas. Anak yang sedang ku kandung adalah berlian untuk zalvia. kehadirannya akan membawa sebuah dampak positif. kehadirannnya akan membawa kerajaan ini kembali kepada tempatnya. begitulah perkataan Yang Mulia Ratu tentang anda" kata sebas
Sebas memilih sedikit menjelaskan apa yang ia dengar semasa ratu zalvia ini masih hidup dan sehat pada masa itu.
"Sebas. Ibunda terlalu menanggapi kehadiran ku begitu tinggi. Aku sebagai anaknya adalah kebanggan dapat dilahirkan dari perempuan yang suci" kata firdaus
sebas mendongak mendengar perkataan firdaus yang sedikit dewasa dan bukan seusianya tapi semua tindakan nya selama ini memang bukan anak seumurannya
"Nah stramos. apakah kamu sudah selesai dalam terkejutan mu?" Tanya Firdaus yang mulai mengalihkan matanya kepada orang tua tersebut
"Mohon Ampun Hamba mu yang rendah ini. yang mulia. mohon jangan bunuh keluarga hamba. bunuhlah orang tua yang sudah bau tanah ini sebagai hukumannya" kata Stramos menundukkan kepalanya
"Angkatlah kepala mu. aku beri tahu hal. Aku paling jijik melihat mereka menunduk kepada ku tanpa suatu alasan. aku merasakan mereka yang menunduk kepada ku adalah orang yang menyembunyikan wajah & ucapannya dibawah sana" kata Firdaus jujur
Firdaus tidak pernah diberi hak istimewa semenjak kehidupan lamanya yang amat miskin dan berubah menjadi putra kerajaan yang membuat mentalnya dipaksa untuk menerima banyak hal
"Sebagai Hukumanmu. stramos. Beri tahu aku kelemahan Kerajaan ini. Aku mencoba perbaiki ini dengan Ayahanda. Ayahanda akan memberi mu sebuah penghormatan karena kamu adalah orang yang termasuk peduli dengan kerajaan yang dibangun oleh leluhur nya" kata firdaus
"Terimakasih atas kemurahan. Yang Mulia Firdaus. izinkan hamba yang rendah ini menjelaskan kelemahan tentang negeri anda" kata stramos
Firdaus mengangguk sebagai bentuk izinnya
"Sebelumnya. diantara yang mulia. apakah ada yang memiliki peta?" Tanya Stramos
"Sebas. berikan" titah Firdaus
Sebas pun mengangguk dan mengeluarkan sebuah kertas yang dimana sebuah gulungan kertas berisikan peta zalvia. sebas pun memberikan peta tersebut kepada stramos dan stramos mulai memperkejakan sebuah batu sebagai titik kelemahan
"Yang Mulia Firdaus. Izinkan hamba menjelaskan tentang tanda di batu-batu. yang pertama adalah atas sebelah kanan. saya cukup yakin anda mendengar ada sebuah desa kematian. sebuah desa yang dimana masyarakatnya sekitar enggan mengunjungi desa tersebut. tapi pada nyatanya. desa itu dekat akan laut dan banyaknya Bandit yang menguasai desa tersebut dan menyelundupkan budak. emas. dan bahan makanan yang mahal ke negeri sebrang. mari kita pindah ke sebelah kiri bawah. Sebelah kiri bawah ini adalah sebuah bukit yang diawasi oleh prajurit kerajaan. tapi apakah anda mengira bahwa prajurit kerajaan akan mengamankan bukit tersebut? tidak. ada banyak para kapal berlabuh tanpa izin pihak kerajaan. mereka berlabuh atas prajurit yang korup dengan menggunakan kekuasaan mereka sebagai Penjaga. dan juga disana saya mulai masuk ke negeri ini dengan pembayar 150 emas. Apakah yang mulia sudah terkejut? saya harap belum karena ada yang lebih terkejut lagi. apakah anda lihat batu kecil disebelah kanan yang terlepas dari daratan negeri anda ini? Pulau itu memberi sebuah transit yang mahal. dimana prajurit korup & bandit bekerjasama untuk menghubungi kedua daratan tersebut. demi menghindari masalah maka di akhir perjalanan prajurit memeriksa mereka(orang asing) dan setelah dari mereka memang aman. maka semuanya diizinkan masuk dan diberi identitas palsu" kata stramos menjelaskan
firdaus dan yang lainnya(kecuali edwars) yang terkejut mendengar Stramos tentang kelamahan yang selama ini tidak disadari oleh kerajaan
"Dasar Prajurit Korup!. Yang Mulia. Perintahkan saya untuk membunuh mereka karena telah menghina Yang Mulia Raja sebagai penguasa negeri ini" kata Aloy dengan kesal
"Tenangkan pikiran mu. Aloy. kamu masih berhadapan dengan Yang Mulia Firdaus" kata sebas menenangkan emosi aloy
"Tak apa. Sebas. aku tahu kamu kesal juga. begitu pun aku" kata firdaus memaklumi hal tersebut
"lalu. apakah nama stramos mu itu adalah kepalsuan?" lanjut firdaus bertanya
stramos menggeleng kepala 2x
"Tidak. Nama palsu ku yang diberikan para prajurit korup itu adalah sofu" kata Stramos lalu menyerahkan sebuah identitas nama yang tertulis di papan kayu
Firdaus menerima lalu melihat tersebut. ada sebuah lambang kerajaan milik zalvia yang terukir cantik disana dan sebuah nama
"Baiklah. Stramos. saat ini aku belum bisa mempercayai perkataan mu tentang kelamahan negeri ini. tapi bodohnya aku jika tidak menerima hal tersebut. aku akan segera memperbaiki keadaan ini ketika diriku naik tahta menggantikan ayahanda" kata firdaus
Stramos hanya tersenyum dan terasa ada sebuah kelegaan dalam apa yang ia alami saat ini.
"Mohon maaf menganggu. Yang Mulia Firdaus. sebentar lagi kita akan sampai tujuan ke kota Avik" Kata kusir kuda
tak terasa sebuah obrolan sebelumnya membuat perjalanan ini hidup dan tidak merasakan jika mereka sampai dengan tujuan mereka
"Izinkan hamba menyambut anda. Yang Mulia Firdaus. Tuan sebas. Tuan Aloy. selamat datang di kota Avik. sebuah kota yang menjunjung tinggi akan nilai leluhur dan kesopanan" Kata Stramos dengan bahagia
...----------------...
...BYE...
... ----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Green Ship Khatulistiwa
ayolah ges bnykin like sama komen. novel genre gini jarang yang bisa bertahan sampe akhir karna kurangnya dukungan dari pembaca
2022-09-14
4