Seorang wanita duduk sembari menatap wajahnya yang telah di rias dengan begitu cantiknya, pada pantulan cermin meja rias! Tiara yang terpasang di rambut membuat ia terlihat seperti seorang ratu.
Namun raut bingung itu tidak dapat ia sembunyikan, niatnya untuk menjadi mata-mata, justru membuatnya terjerumus semakin jauh.
Praakk.
Bunyi jendela yang terbuka, membuat wanita itu menengok kebelakang dan mendapati pria yang begitu ia kenal berdiri di sana! Pria itu yang menawarkan pekerjaan ini kepadanya karena keberanian dan kelincahannya keluar dari situasi bahaya.
Pria itu juga yang selalu ada dan melindunginya, hubungan mereka tidak hanya rekan kerja atau orang yang saling mengenal, hubungan mereka lebih dari itu.
Mereka adalah partner sekaligus kekasih. " Aku takut." Ucapnya. Karena ini pertama kalinya ia merasakan perasaan itu.
" Jangan takut, aku tidak akan membiarkan wanitaku di miliki pria manapun, percaya kepadaku." Sahut sang pria, sembari mengusap wajah kekasih sekaligus partnernya. Kacamata besar yang selalu menempel di wajah cantik itu, untuk melengkapi penyamarannya kini sudah tidak ada. " Kamu begitu cantik."
Ting tong..
Belum sempat sang wanita membalasnya bel kamar itu berbunyi, membuat keduanya memutuskan pandangan satu sama lain dan kompak menatap kearah pintu. " Ayo honey, kita sudah tidak punya banyak waktu. " Ucap sang pria. Kemudian mengeluarkan pisau dari saku jasnya dan merobek sebagian gaun itu sehingga memudahkan wanitanya untuk berlari, pria itu kemudian membantunya ke tepi jendela dimana tempat ia datang. " Kalau kamu percaya kepadaku, pejamkan mata kamu." Wanita itu mengangguk, lalu memejamkan matanya. Dan sepersekian detik, tubuh keduanya melayang di udara, menebus dinginnya angin malam. Ketinggian itu tidak menciptakan rasa takut sedikitpun di wajah mereka! Mereka seakan luka jika saat ini mereka tengah menantang malaikat maut.
Saat keduanya hampir sampai. Tali yang menopang berat mereka terputus, membuat keduanya hampir saja terjatuh dan menjadi bubur daging di bawah sana. Tapi bersyukurnya tangan sang pria begitu cekatan sehingga ia dengan cepat menahan tralis besi gedung yang menjadi tujuan mereka dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain menahan tangan wanitanya.
"Naiklah." Pintanya, sedikit mengangkat tubuh wanita itu. Hingga ia bisa memanjat tubuh sang pria dan keduanya memasuki jendela kamar yang terbuka di sana dalam sekali berayun.
" Siapa kalian? " Tanya pasangan yang sedang melakukan kegiatan panas, namun terganggu oleh tamu tak diundang untuk itu.
" Opss sorry." Ucap sang wanita setelah itu bergegas ke arah pintu dan keluar dari kamar itu, di susul sang pria, setelah meraih kunci mobil yang di letakkan begitu saja.
" Hai kalian." Pria yang berada dibawa selimut bersama wanitanya hanya bisa berteriak tapi tidak dapat mengejar mereka karena ia tidak mengunakan sehelai benang pun di tubuhnya.
Saat berada dalam lift keduanya saling memandang sebelum akhirnya berciuman, untuk menyalurkan perasaan rindu kepada satu sama lain. " Maaf aku, baru datang sekarang." Ucap sang pria setelah melepaskan tautan bibir mereka dan mengusap bibir kekasihnya mengunakan ibu jarinya dengan dahi yang saling menempel.
" Itu lebih baik dari pada kamu tidak datang! Aku mungkin akan membencimu, kalau sampai benar kamu tidak datang."
Pria itupun tertawa seraya berkata. " Tak akan aku biarkan wanita yang aku cintai membenciku, walaupun hanya untuk sesaat."
Senyum malu-malu tergambar jelas di wajah sang wanita! Kehadiran pria itu selalu berhasil membuatnya tersenyum, di saat-saat menegangkan seperti ini. " Kamu ya_" Seru wanita itu tertahan karena pintu lift sudah terbuka dan terdengar suara tembakan di luar sana. Sang pria menggenggam tangan wanita, keduanya berlari sembari menghindari peluru yang melesat ke arah mereka. Dan menggunakan badan mobil sebagai perisai." Sebelum kesini aku sudah menghapus semua data diri kamu, mulai sekarang kamu bisa menjalani hari-hari kamu dan tidak akan ada yang mengenali kamu. Aku berharap Tuan Regan Arvenio Elbarack pun begitu." Ucap sang pria sambil menekan tombol pada kunci mobil yang ia curi.
Hingga membuat bunyi yang begitu memekakkan telinga, sehingga orang-orang yang mengejar mereka, menyadari keberadaan mereka saat ini. " Keenan! Aku benci nama itu. " Tegas sang wanita.
" Maaf honey, aku tak bermaksud! Ayo kita harus bergegas mobilnya disana." Titah sang pria. Sembari menunjuk mobil Ketiga dari tempat mereka.
Dengan keahlian yang mereka punya. mereka dapat mencapai mobil itu sebelum orang yang mengejar mereka sampai. Dan secepat kilat mobil itu melesat keluar basemant, bergabung bersama pengguna jalan lain. Aksi kejar-kejaran dan menyelip di jalan raya pun terjadi. Tidak terhitung berapa banyak mobil yang mengejar mereka. Pria itu kembali menatap kepada wanitanya yang masih terdiam. " Honey berjanji lah satu hal kepada ku."Satu tangannya menggenggam stir mobil satunya lagi menggenggam tangan sang wanita sesekali mencium punggung tangannya tanpa menurunkan laju kecepatan mobilnya. Pria itu berusaha tetap fokus ke jalan dan sesekali menatap wajah sendu di sampingnya. Hatinya bagai teriris pisau tak kasat mata, karena ini pertama kali ia melihat wajah sendu wanita nya. Wanita yang telah membuat perasaannya tenggelam sejauh ini.
" Kamu telah berjanji kepadaku! Kenapa kamu mengingkarinya? Dengan meminta aku menjauh, kenapa Keenan." Tanya sang wanita, kedua matanya mulai berkaca-kaca.
" Ketahuilah honey, aku tidak pernah mengingkari janjiku padamu! Aku hanya ingin melihat kamu menjalani hari-harimu sebagai mana wanita pada umumnya, apa itu salah? Honey, aku tahu kamu cukup pintar untuk bertahan. Tapi aku ingin memastikan kebahagiaan kamu di tengah-tengah keluarga kamu! Kembali pada mereka. Aku mohon! Anggap saja ini permintaan terakhirku." Sang wanita langsung menatap tidak suka kepada kekasihnya, air mata yang sejak tadi ia tahan langsung jatuh begitu saja membasahi pipinya." Honey, jangan menangis kamu harus tersenyum. Karena aku ingin melihat senyum itu selalu disini." Mengusap bibir wanitanya dengan lembut. Kemudian berkata lagi. " Jika Setelah hari ini. Entah dimana pun kamu berada dan saat itu kamu mengingatku, aku akan datang secepat hembusan angin membelai wajahmu! Walaupun ragaku tidak dapat kamu lihat dan sentuhan tidak dapat membelai mu namun cintaku selalu ada untukmu disini." Menunjuk dada wanita itu dan_
BRUUKK.
" AAaakkkhh. Haaah haah." Wanita itu langsung terbangun dari mimpinya dengan nafas yang tersengal-sengal. keringat dingin membasahi wajahnya.
" Mimpi yang sama? minumlah dulu." Tanya seorang wanita yang berjalan kearahnya, kemudian menyodorkan dia gelas berisi air putih itu.
" Terima kasih Lita." Ucap wanita itu sembari mengangguk kepalanya, kemudian meraih gelas air yang di sodorkan sahabatnya.
" Apa kamu tidak ingin mengabulkan keinginan terakhirnya! Sampai kapan kamu ingin menghindar Hani?"
" Aku bukanya menghindar Lita."
" Tapi kenyataannya memang seperti itu." Sahut Lita, membuat Hani terdiam sejenak." Dia sudah tidak ada, terima kenyataan itu Haaniya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Siti Aminah
masih blon faham aku. .....
2024-12-23
0
Nurhayati Hutagalung
alur cerita nya msh membingungkan
2024-03-03
0
Lysa fauziah Akbar
msh nyimak. dan menelusuri kehidupan hani..
2023-03-16
0