_______
"Saya akan membebaskan kamu dengan satu syarat. Sebaiknya kau menurut atau kembali dan membusuk lah di dalam sana!" tunjuk Anggara kedalam ruangan yang di batas oleh jeruji besi itu. Alexa bergidik ngeri seraya memegangi lengannya yang semalaman kena tendang berkali-kali. Para napi sangatlah kejam padanya.
"Jika berhasil. Kau bukan hanya akan terbebas dari hukuman seumur hidup penjara. Akan tetapi, kau juga akan mendapatkan hadiah. Kau bahkan dapat menggunakan uang itu untuk menebus rumah nenekmu," tawar Anggara membuat Alexa mendongak kearahnya dengan kedua mata yang membola seketika.
𝘋𝘪𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘶 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘯𝘦𝘯𝘦𝘬 𝘥𝘪 𝘨𝘢𝘥𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯. 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘯. 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘪𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘯𝘦𝘯𝘦𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘓𝘦𝘰. Batin Alexa cemas dan bimbang. Kedua tangannya saling meremat pertanda ia tengah berpikir keras saat ini.
"Apa kau kaget? Karena saya dapat mengetahui kehidupan melaratmu itu?
"Bahkan masa kecilmu yang begitu sengsara pun saya tau. Bagaimana ibumu di siksa hingga mati oleh ayah tirimu. Juga bagaimana kau di paksa mengasuh adik tirimu Leo, serta menjadi tulang punggung keluarga karena ulah ayah tirimu yang kabur membawa uang hasil gadai rumah nenekmu." Anggara tersenyum smirk karena dapat membeberkan siapa Alexa sebenarnya. Gadis cantik nan pintar dengan kehidupannya yang malang.
"Tak heran, orang sehebat anda. Pasti dapat dengan mudah mencari tau informasi dan berita hingga ke lubang semut pun," sahut Alexa. Ia mengepalkan tangannya menahan geram. Bagaimana orang ini dengan mudahnya membeberkan penyebab ibunya tiada dengan begitu mudahnya. Sementara Alexa akan selalu sesak jika mengingat itu semua.
"Putuskan cepat! Saya tidak punya banyak waktu untuk menunggu kau berpikir!" bentak Anggara keras. Hingga Alexa tersentak kaget dan seketika keluarlah jawaban itu dari mulutnya.
"Iya!" ucapnya tegas dan lugas. Hatinya mendadak seakan diremas. Begitu perih dan nyeri.
____
"Nona, ini apartemen sementara anda. Gunakan fasilitas yang tuan berikan dengan baik dan bijak. Ini, gunakan untuk anda membeli apapun keperluan selama misi ini di jalankan." Asisten Lou Han menyodorkan sebuah 𝘨𝘰𝘭𝘥 𝘤𝘢𝘳𝘥 ke tangan Alexa. Asisten Lou sempat menatap Alexa sekilas kemudian pria berwajah asia yang berusia 35 tahun itu mengalihkan pandangannya lagi.
"Terima kasih Tuan." Alexa menundukkan kepalanya sedikit kala dia menerima kartu tersebut. Di mana nominalnya limit lima ratus juta.
"Panggil saja aku Lou atau Han. Terserah kau saja. Asalkan jangan panggil tuan, karena kita sederajat Alexa," ucap asisten Lou Han penuh makna tersirat.
"Baiklah, aku akan memanggilmu Han. Karena aku pernah baca salah satu novel terkenal dan ada tokoh seorang sekretaris yang sangat aku suka. Dikarenakan sifat baik di balik sikap dinginnya. Ku harap kau juga baik asisten Han," ucap Alexa panjang lebar dengan senyum yang tak kalah lebarnya.
𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘱𝘰𝘭𝘰𝘴. 𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘕𝘰𝘯𝘢. 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘴𝘦𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘨𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪 𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩. Batin asisten Han. Ya, begitulah Alexa akan memanggilnya mulai saat ini.
"Besok pagi saya akan kesini lagi, membawa pelatih untuk anda." Asisten kepercayaan Anggara itu pun berlalu tanpa menjelaskan terlebih dahulu kepada Alexa.
"Pelatih? Pelatih apa maksudnya?" Alexa menggelengkan kepalanya tak mau ambil pusing. Lebih baik dirinya bersih-bersih sekarang. Selama di penjara ia tak tenang untuk sekedar mandi sekalipun.
Selesai mandi Alexa membuka kulkas karena perutnya sudah berteriak minta diisi. Ia berharap Anggara menyiapkan makanan.
"Wah ternyata pak tua itu detil juga. Makanan segini banyak dengan bermacam jenis. Kau memang pak tua yang pintar. Melihat tubuhku kurus lalu kau ingin memperbaiki gizi ku dengan ini." Gumam Alexa berbicara sendiri.
Gadis itu mendadak bingung akan apa yang mau ia masak. Di hadapannya saat ini begitu banyak jenis makanan yang bisa ia olah menjadi lauk. Akhirnya Alexa memutuskan memasak kentang dan telur. Karena ia mencari-cari mi instan tapi tak di dapatkannya.
"Pak tua. Apa kau sengaja tidak menyiapkan mi instan untukku? Di saat kepepet begini, hanya makanan itu yang pas." Gerutu Alexa. Perutnya sudah sangat lapar ia tak mungkin memasak lauk yang membutuhkan waktu lama.
Setelah mengisi perut, Alexa merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk.
𝘐𝘣𝘶, 𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢. 𝘒𝘦𝘱𝘶𝘵𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘯𝘮𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘮𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪. 𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘶 𝘳𝘦𝘭𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘪 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘳𝘦𝘱𝘶𝘵𝘢𝘴𝘪𝘮𝘶.
Tanpa terasa Alexa terlelap dengan air mata yang mengalir dari kedua sudut matanya.
_____
"Apa ini!" Alexa membeberkan pakaian yang harus dikenakannya ketika bekerja di perusahaan Vi-Gen.
"Pakai sekarang, aku ingin melihat cara kau berjalan dan berbicara dengan attitude!" ucap sang pelatih. Dimana ia adalah wanita dewasa yang anggun dan elegan. Pakaiannya begitu modis dan stylist.
"Setelah ini aku akan mengajarkan padamu trik untuk menarik lawan jenis." ucapnya.
𝘠𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯. 𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶! 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘶𝘵𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘬 𝘵𝘶𝘢.
"Jangan melamun! Aku tau kau pintar bahkan menguasai tiga bahasa. Maka gunakanlah kelebihan mu itu untuk menjadi 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘨𝘰𝘥𝘢 kelas atas. Kau harus menjadi 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘬𝘰𝘳 yang bermartabat.
𝘔𝘢𝘳𝘵𝘢𝘣𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘮𝘶! 𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨! 𝘔𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯! 𝘋𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘢𝘳𝘵𝘢𝘣𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢! Alexa seketika memijat pelipisnya.
"Dimana pak tua itu menemukan anda? Apakah anda juga seorang pelakor?" cecar Alexa serius.
"Kau tidak perlu tau! Asisten Lou, tugasku selesai!" Wanita itu pun keluar dari apartemen.
"Nona ini berkas-berkas mengenai keluarga tuan muda, pelajarilah. Lalu, yang ini adalah berkas mengenai perusahaan. Saya akan memberi training singkat mulai besok. Waktu kita hanya tinggal 22 hari lagi. Semangat!" Setelah mengatakan hal yang membingungkan, asisten Han pun pergi.
"Apa diantara mereka tidak ada yang bisa menjelaskan padaku dengan baik? Bukan memberi tugas lalu pergi begitu saja." Gumam Alexa menggerutu. Tak ayal ia pun tetap mengambil berkas yang berada di atas meja.
"Profil Bagas Gustavano, Yukia Indrawan. Wah ada anak kecilnya! Ah, kenapa keluarga bahagia ini harus di pisahkan? Haruskah aku menjadi sejahat itu? Ini tidak mungkin, mereka bahkan memiliki anak yang sangat lucu dan tampan," lirih Alexa, tubuhnya luruh ke atas lantai. Karena tungkai dan sendinya lemas seketika.
_____
Selama beberapa hari Alexa terus berlatih kepribadian. Menjadi wanita muda yang berani dan juga anggun. Belajar seluk beluk perusahaan. Mempelajari perannya nanti sebagai asisten pribadi dari Bagas Gustavano. Seorang CEO di perusahaan Vi-Gen.
Alexa telah di make over menjadi wanita berkelas. Dengan kepintaran otaknya, Alexa cepat menyerap setiap hal yang ia pelajari dalam waktu yang singkat.
𝘛𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘩𝘢𝘭. 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘨𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘫𝘦𝘭𝘪. 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘰𝘵𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢, 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢. Batin Han memuji.
" Bagus Nona, gunakan kemampuan tiga bahasa anda. Sambil jalan anda dapat terus mengasah bahasa keempat. Tuan Bagas, akan mudah tertarik dengan wanita yang bukan hanya berisi di bagian tubuhnya, akan tetapi juga pada bagian otaknya." Pesan dari asisten Han, membuat Alexa mengangguk mengerti.
Sore ini Alexa bertemu lagi dengan Anggara di sebuah restoran internasional. Pria tua pemilik perusahaan terbesar kelima se-Asia Tenggara tersebut, sekalian ingin melihat kemampuan dari agen-nya itu.
𝘏𝘦𝘮𝘮 ... 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘪𝘳𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘱𝘢𝘵. 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘰𝘭𝘦𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘪𝘢𝘯. 𝘒𝘢𝘶 𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘈𝘯𝘨𝘨𝘢𝘳𝘢, 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘸𝘢𝘳𝘢𝘴. 𝘒𝘢𝘶 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘯𝘨𝘬𝘶𝘴 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘥𝘦𝘣𝘶. 𝘠𝘶𝘬𝘪𝘢, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢. 𝘔𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶, 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘶𝘢𝘭 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢. 𝘋𝘰𝘴𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘎𝘶𝘴𝘵𝘢𝘷𝘢𝘯𝘰 𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘶𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢. Batin Anggara menahan geram. Ia tersenyum samar hingga tak ada satupun yang menyadarinya.
"Sejauh ini bagus. Mulai besok kau akan bekerja. Ingat! Aku hanya memberimu waktu selama enam bulan!" ucap Anggara menyiratkan ancaman terselubung. Alexa paham itu. Bagaimanpun ia harus berhasil.
______
"Pagi Tuan Bagas." Alexa berdiri dengan anggun seraya tersenyum lembut di hadapan Bagas. Ia berusaha mati-matian menahan gemuruh dalam dadanya.
𝘖𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬! 𝘋𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶 𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘱𝘳𝘰𝘧𝘪𝘭. 𝘚𝘪𝘢𝘭! 𝘑𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘦𝘯𝘵𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘦𝘵𝘢𝘬. Alexa seolah merapikan blazer nya, padahal ia tengah gugup saat ini.
Sementara Bagas tak bergeming. Ia hanya menatap sekilas lalu mengibaskan tangannya.
𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘬𝘶𝘭𝘬𝘢𝘴 𝘭𝘪𝘮𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶. 𝘗𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬. 𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘧𝘰𝘳𝘮𝘢𝘴𝘪 𝘪𝘵𝘶.
"Kau pasti tau tugasmu sebagai asistenku bukan hanya untuk berdiri saja di situ!" sarkas Bagas bermaksud mengusir secara halus. Ia bahkan tak melirik sedikit pun ke arah Alexa.
"Baik Tuan. Saya hanya ingin mengkonfirmasi saja. Jadi, tugas saya adalah membuat kopi di pagi dan sore hari. Mengambil makan siang anda di restoran langganan. Kemudian, menemani anda bertemu klien dari mancanegara. Begitu kah?" tanya Alexa dengan suara yang sangat renyah. Bahkan terdengar begitu merdu di telinga Bagas.
"Hemm." Bagas hanya menjawab dengan deheman saja.
𝘠𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯. 𝘋𝘪𝘢 𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘶. 𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘶𝘴𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘺𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘪𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯𝘮𝘶. Alexa mulai jengah dengan sikap dingin dari targetnya ini.
𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯, 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯𝘮𝘶. 𝘛𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯.
𝘊𝘌𝘒𝘓𝘌𝘒
"Morning Daddy!" teriak nyaring seorang anak kecil laki-laki. Ia masuk kedalam kantor dengan berlari.
"Morning, T-Rex!" Bagas menyambut putranya itu dan mengangkatnya ke atas pangkuannya.
"Hei Dad. Siapa bibi yang cantik ini?" tanya T-Rex sambil tersenyum ke arah Alexa.
Mau tidak mau Bagas pun menoleh.
𝘋𝘌𝘎
𝘋𝘪𝘢 ...
"Halo T-Rex namaku Alexandria." Alexa melambaikan tangannya.
"Aku Theo Rexien Gustavano." T-Rex pun membalas lambaian tangan Alexa. Karena Bagas melarang keras orang asing menyentuhnya dan juga putranya. Tanpa ijin darinya.
"O iya, Bibi, apa kau berasal dari Mesir? Apakah kau itu istrinya Imhotep?"
Alexa: ??????
Bagas:~
Bersambung>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Ran Aulia
saya juga syukaa
2025-01-06
1
Bunda
🤣🤣🤣
2024-08-07
1
dita18
masih nyimak,,, krn bngung bnyk kotak2 nya
2022-10-23
1