BAB 3

Ahirnya setelah magrib Nadia pamit pulang bersama kedua anaknya.

Setelah memarkir motornya dia bergegas masuk kedalam rumah. Sedang si kembar sudah langsung menghambur ke kamarnya

"Mar, ada telpon dari bapak ngak?" tanya Nadia sambil meletakan tas selempangnya. Dia berharap Pras menelpon ke rumah.

"Tidak ada bu" jawab Mar yang tiba tiba nongol dari dapur.

"Tumben tumbenan mas Pras telat kasi kabar" gumam Nadia, namun sempat di dengar oleh Mar.

"Kangen ya bu? Kalau sudaah tiadaa baru terasaa.." olok Mar dengan berlagak menirukan lagu rhoma irama.

"Eh sok tau,! nyumpahin bapak tiada ya kamu Mar" balas Nadia berlagak galak.

"Ya enggaklah bu, itu kan cuman lagu. Lagian Mar yakin orang ganteng sebaik bapak itu akan panjang umur" ujar Mar cengengesan.

" Tapi... Ibu juga harus hati hati, orang kayak bapak itu sudah langka. Jadi yaa banyak yang incar." sambung Mar lagi.

"Sudah sudah! bicara sama kamu tu nggak akan ada habisnya. Beresin tu, ada makanan dari ibu" Nadia menyudahi kelakar Mar.

Mar langsung kebelakang sambil menenteng bungkusan yang di maksud Nadia.

Nadia mencoba menghubungi Pras lagi lewat ponselnya." Di luar jangkauan terus" gerutunya agak kesal.

Ahirnya dia ketiduran setelah sebelumnya sempat mengirim pesan pada Pras.

****

Sedangkan Pras yang berada di sebuah daerah agak terpencil krna tuntutan pekerjaan, juga mulai merasa gelisah karna tidak bisa menghubungi kekuarganya.

"Rif gimana denganmu? Saya tidak bisa menghubungi keluarga saya, hampir tidak ada signal" ucap Pras pada Arif asistenya.

"Sama pak, saya juga susah berkabar kerumah" jawab Arif. Memang mereka mendapat tugas untuk survey lokasi di daerah yang agak terpencil.

"Besok kita keliling sekali lagi, kalau semua lancar sore kita sudah bisa balik.

" Siap pak.!" jawab Arif bercanda.

Mereka menginap di sebuah hotel yang jaraknya cukup jauh dari lokasi yang harus mereka survey. Sesampainya di hotel Pras bergegas mandi dan solat magrib. Setelah itu dia kembali mencoba menghubungi istrinya.

Matanya berbinar saat tau ada beberapa garis signal.

Setelah beberapa kali mencoba namun tetap tidak tersambung. Lalu di cobanya telpon rumah dan tersambung.

"Angkat doong..!!" ucapnya dengan harapan ada yang mengangkatnya.

[hallo] terdengar suara dari sebrang walaupun tidak jelas tapi Pras yakin itu suara Mar.

[hallo mar.. Ini saya Pras, tolong kasikan ke ibu] teriak Pras tapi hanya ada halo halo dari sebrang lalu tut tuut tuut.

"Kenapa sih jaringanya susah sekali" omel Pras sambil berjalan keluar.

" Tidak ada signal ya pak?" sapa seorang pemuda berseragam OB.

"Iya.. Dari kemarin saya coba hubungi keluarga tapi tidak bisa" jawab Pras.

" iya pak, yang saya dengar sih sedang ada perbaikan , tapi kurang jelas perbaikan apa.. Tapi yaitu deh signal jadi sangat susah" kata pemuda itu.

"Oo begitu, makasih infonya ya mas.."

"Sama sama pak" lalu OB itu permisi dan berlalu. Saat itu Arif datang menghampiri Pras.

"Gimana pak? Sudah bisa berkabar kerumah?" tanya Arif saat melihat Pras masih mengamati ponselbya.

" Belum rif, kata mas OB tadi memang masih ada perbaikan, eh mau kemana nieh rapi amat?" tanya Pras.

" Mau keluar lihat lihat situasi disini sekalian cari makan, bapak mau ikut? Atau pesen sesuatu barangkali?" tawar Arif.

Pras berpikir sejenak sebelum ahirnya memutuskan ikut ketimbang gelisah sendiri di kamar.

"Saya ikut saja Rif, sumpek di kamar kepikiran rumah" ujarnya kemudian.

"Ayo pak" kata Arif menyambut dengan senang. Arif sangat menghormati Pras, sebagai atasan Pras tidak pernah menganggap dirinya bawahan, perlakuanya kadang membuat pemuda 25 tahun itu segan. Mereka menyusuri jalanan yang cukup ramai dengan pedagang kaki lima berjejer di kanan kiri jalan.

"Stop Rif, kita makan disini saja gimana?"

Ujar Pras bersemangat.

"Boleh pak, sudah lama juga tidak makan ikan bakar" jawab Arif sambil menelan air liurnya membayangkan ikan bakar yang masih segar.

Arif menepikan mobilnya lalu mereka memesan makanan.

" 1 kepiting, 2 ikan bakar ya mas"

Tak berapa lama pesanan mereka pun datang.

"Waah aromanya membuat perut tambah laper pak" ucap Arif sambil menggosok gosok telapak tanganya.

"Ya sudah, tunggu apa lagi?sikat dong" goda Pras yang membuat Arif tersenyum.

"Mas, saya kan pesan minumnya teh manis ko' ini kopi? Yang benar dong , tau nggak kalau pembeli itu adalah raja!" suara nyaring seorang wanita menarik perhatian sebagian pengunjung warung lesehan yang cukup ramai itu.

"Iya itu salah kami mbak, kami mohon maaf, minumnya biar saya ganti" ucap pemilik warung gugup.

Pras tak luput juga memperhatikan sosok wanita itu.

"Sofia..?"

ucapnya Pras lirih. Sofia adalah seorang wanita di masalalunya dan demi menjaga perasaan istrinya dia berusaha memutus semua yang berhubungan dengan wanita itu. Pras masih bengong dengan pikiranya sendiri. Namun tiba tiba Sofia berteriak kaget.

"Mas Praas...? ngak nyangka kita bisa ketemu di sini mas" ucapnya dengan mata berbinar binar.

"Eeng.. Kamu disini juga Sof?" ucap Pras tak kalah terkejut.

"Iya mas, panjang ceritanya, semenjak aku kehilangan kontak denganmu aku frustasi, ahirnya pamanku menyuruh aku bantu mengelola bisnis kecil kecilan miliknya. Dan alhamdulillah bisnisnya sekarang berkembang pesat"

" Sukurlah" ucap Pras dengan persaan bersalah karna telah menyebabkan wanita itu sempat frustasi.

Arif hanya melongok memperhatikan kedua orang di depanya dengan penasaran. Pras yang menyadari hal itu ahirnya menjelaskan padanya.

"Oh iya.. Sof ini Arif rekan kerjaku, dan Rif, ini Sofia teman kuliahku dulu"

Sofia menyalami Arif sambil menyambung kata kata Pras.

"tepatnya TEMAN DEKAT.." ucap Sofia enteng sambil melirik Pras.

Pras dan Arif saling pandang.

"Tapi itu masalalu.." ralat Sofia cepat saat melihat ekspresi Pras.

Suasana menjadi kaku.

Arif berinisiatif untuk mencairkan suasana.

"Mbak mau makan kan? Gabung saja di sini, kami juga baru mulai" tawar Arif sambil melirik Pras seolah minta persetujuan.

"Oh iya. Ngak apa apa gabung saja" ucap Pras datar.

Ahirnya mereka makan satu meja bersama.

Entahlah bagaimana reaksi Nadia kalau tau kejadian ini, Pras bergidik sendiri membayangkanya.

"Tau ngak Rif, mas Pras ini dulu sangat tegas, cuek dan tak banyak bicara, Tapi walau begitu banyak cewek cewek yang mengejarnya"

"Oh ya? Pastinya termasuk mbak Sofia juga ya?" tebak Arif.

"Enngh iya sih" ahirnya hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Sampai sekarang pesona bos saya ini masih memabukkan ko' mbak" canda Arif.

Sedang Pras tersenyum kaku.

Setelah acara makan bersama usai mereka bersiap untuk pulang.

"Mbak pulang kemana?" tanya Arif yang merasa sudah hilang canggungnya.

Obrolan pun lebih santai dan di dominan oleh Arif dan Sofia. Sedangkan Pras lebih banyak diam karna merasa agak canggung.

"Saya kesini karna urusan kerjaan, kebetulan menginap di hotel kencana" ucap Sofia.

Pras terbelalak di buatnya.

"Kenapa?" tanya Sofia heran.

"Sebuah kebetulan yang benar benar kebetulan." ucap Arif tertawa.

"Maksudnya??" Sofia jadi bingung.

"Kami juga menginap di hotel yang sama mbak, iya kan pak?"

Pras mengangguk perlahan, yang di sambut tawa renyah Sofia. Ah Wanita ini masih sama seperti 7 tahun yang lalu, tawanya, cerianya, penampilanya juga. Cuma sekarang agak lebih kurus. Pras tidak tau bagaimana kehidupan Sofia saat ini.

Ahirnya mereka pulang kehotel dengan mobil masing masing.

Sesampainya di hotel merekapun masuk hendak beristirahat. Pras terperangah begitu juga dengan Sofia, ternyata kamar mereka bersebelahan.

"Mas di kamar ini?" tanya Sofia pelan.

Pras mengangguk dengan kikuk.

Sofia masuk perlahan dan mengucapkan selamat malam.

Malam itu Pras tidak bisa tidur, pikiranya terus terganggu, kenapa dia di pertemukan lagi dengan Sofia di saat keluarganya sudah lengkap dan bahagia.

Janganl lupa tinggalkan jejak ya dengan like komen dan votenya 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Ryana

Ryana

ujian hidup itu namanya 😁😁
jika berkenan mampir juga di novelku yang kak yang berjudul 'Hutang Cinta Helena '

2023-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!