Sasa berusaha menenangkan Ziano dengan memegang tangannya. Ziano pun kembali tenang.
***
Menjelang malam Ziano kembali ke rumah.
"Sudah pulang sayang ?"
"Hmm" wajah Ziano terlihat muram
"Kenapa ? Apa acaranya tidak berjalan dengan baik ?"
"Acaranya berjalan dengan sangat baik. Aku hanya lelah."
"Baiklah aku siapkan air untukmu mandi dan segera makan"
Selesai mandi Ziano mendatangi meja makan dan mereka makan malam tanpa ada obrolan apapun.
Selesai makan Amanda dan Ziano menonton tv di ruang tengah.
"Sayang, tadi Kendra menelpon dan menanyakanmu"
"A..Apa ? Ta..tadi ponselku mati, jadi aku tidak bisa menghubungi Kendra"
"Iya mungkin tadi kamu masih di jalan dan Kendra sudah menunggumu"
"Oh iya, tadi jalanan macet jadi aku sedikit terlambat datang ke acara tersebut"
"Kenapa si br*ngs*k itu menelpon ? Tidak biasanya dia menelpon di hari libur" Ziano merutuki Kendra.
"Tadi acara apa Kak sampai sore ?"
"Tadi ada acara reuni dengan teman SMA, kebetulan Zoey, Kevin sama Reno sedang ada di kota ini"
"Ohh..."
"Kamu ngapain aja tadi di rumah ?"
"Aku tadi hanya membersihkan taman di depan, setelah itu aku hanya bermain dengan ponselku" Amanda menyenderkan kepalanya di dada bidang Ziano.
"Andai saja kita punya anak, kamu tidak akan kesepian" Ziano mencium pucuk kepala Amanda
Jantung Amanda langsung bergetar "Mungkin Tuhan belum mempercayakan seorang anak kepada kita"
Ziano menarik nafas kasar dan pergi meninggalkan Amanda.
***
Amanda menghampiri Ziano yang sedang berbaring di atas kasur.
"Sayang, apa kita coba periksa ke dokter kandungan..."
"Apa kamu berfikir aku gagal ? Itu karena kamu yang tidak bisa menjaga diri. Harusnya kamu beristirahat di rumah, biarkan pekerjaan rumah ART yang mengerjakan. Jika kamu masih melakukan kegiatan-kegiatan itu, bagaimana kamu bisa hamil ?"
Amanda hanya menundukkan kepalanya.
Beberapa bulan yang lalu Ziano memperkerjakan beberapa ART, tapi mereka mengundurkan diri dengan alasan tidak ada pekerjaan yang harus mereka kerjakan karena Amanda mengerjakan itu semua.
"Maafkan aku..." Amanda meneteskan air matanya.
Ziano memeluk tubuh Amanda, Amanda pun memeluk kembali tubuh Ziano dan mereka tidur bersama.
***
"Ngapain lo nelpon istri gue ?" Ziano berada di dalam lift khusus direktur bersama Kendra
"Istri lo ? Yang mana ?"
"Apa maksud lo yang mana ?"
"Sorry bro, soalnya gue udh gabisa bedain posisi Amanda sama posisi Sasa"
"Apa maksud lo ?"
"Lo tau lah bro"
Lift pun terbuka, sudah ada Sasa yang menyambut mereka di depan mejanya.
"Pagi Pak Ziano, pagi Pak Kendra" sambil tersenyum manis.
"Lo lagi happy ya ?" Kendra ketus melihat Sasa
"Maaf pak..." Sasa menundukkan kepalanya.
"Lo asisten pribadi gue, bukan asisten pribadi dia. Jadi ngga ada hak lo buat bertanya ke dia" Ziano pergi menuju ruangannya.
"Andai aja lo bukan bos gue Zi" Kendra mengikuti Ziano dan seperti biasa Sasa membuatkan dua cangkir kopi untuk mereka.
Sasa membacakan agenda Ziano hari ini, tiba-tiba "Kita kosongkan agenda minggu depan"
"Loh mau kemana Zi ? Liburan sama Amanda ?" mendengar nama Amanda membuat Sasa memanas. Sasa memalingkan pandangannya dari Ziano.
"Gue ada urusan sama klien di Bali, paling cuma 3 atau seminggu lah"
"Oh oke, gue siapin tiga tiket ya" Kendra segera mengambil ponselnya.
"Nggak, lo di sini aja. Siapa yang akan urus perusahaan kalo lo ikut juga ?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
yourfreyaa_
lah gk ada kena mengenanya kocak
2023-07-15
0
Diana Sulaiman
semoga kendra selalu melindungi amanda
2022-06-28
0
Navisa
sabar
2022-02-07
0