Ayahku yang polos. Tidak tahu apa-apa! Tentang rencana wanita itu.Ketika ayahku berkunjung ke rumah adiknya yang berada cukup jauh. Tepatnya, di kota yang sama. Tempat kami tinggal.Wanita itu pun, datang bertamu ke rumah pamanku. Lebih tepatnya, dia iseng-iseng aja. Cuman, membantu mereka katanya. Membersihkan dagangannya yang akan di jual oleh pamanku dan istrinya.
Tapi! Lama kelamaan semuanya tidak seperti yang dilihat. Dia pun, mulai terlihat aneh dan mencurigakan.
Aneh perempuan ini! Lama kelamaan semakin?" Tanda tanya besar terlintas di hati bibiku.
Bibiku pun, mulai berjaga-jaga. Mengintai gerak geriknya.
Sementara, ayahku sendiri yang menganggap semuanya biasa-biasa saja. Dia pun, terlihat santai dan datar dalam bersikap. Sesekali, wanita itu berkata dengan penuh keramahan kepada ayahku. Ayahku yang memang menghargai siapapun. Dia pun, melayani perbincangan wanita itu. Akan tetapi, wanita itu pemikirannya tidak seperti, ayahku yang awam.
Terlalu sering wanita itu kemari datang! Aku merasakan hal yang aneh sepertinya. Ada kejanggalan dengan sikapnya.
Bibiku melirik kearah wanita itu.Dia pun, memperhatikan wanita itu.
Selang beberapa lama. Dia dirumah bibiku. Dia pun kembali ke tempat asalnya.
Bibiku yang duduk tidak jauh dari ayahku. Sambil membersihkan dagangan yang akan dijualnya. Aku melihat perempuan itu aneh. Dia melirik kepada ayahku yang duduk di dekat kursi.
"Aneh kayak mana?"
Ayahku pun, diam tidak bersuara dan memikirkan tentang perkataan bibiku.
"Ah! Mana mungkin." Kata ayahku.
"Tapi, aku melihatnya seperti itu. Aku tetap curiga sama dia. Semenjak, kamu Tiyo datang kesini. Dia pun mulai sering datang ke sini. Biasanya tidak pernah dia seperti ini. Terkadang pun, dia datang sebentar. Kemudian tidak berapa lama dia pulang. Keesokan harinya, baru dia datang kembali.
Ayahku yang polos!
Tidak lama berselang waktu. Wanita itu pun mulai mengatur strategi. Selangkah demi selangkah untuk mewujudkan mimpi manisnya. Mungkin sudah lama dipendamnya.
Sementara, disisi lain. Bibiku yang semakin terus memperhatikan tindak tanduk wanita itu.
Sudah bisa mencium bau yang mencurigakan.
Dengan polosnya bibiku pun, berkata kepada wanita itu. Kala wanita itu menyambangi rumahnya untuk yang kesekian kalinya.
"Kenapa kamu dekat sekali sama Tiyo?" Sambil membersihkan dagangannya untuk dijual besok pagi.
"Hehehe! Engga ada apa-apa!" Dengan polos.
Wanita ini memang tak tahu Malu,hiks! Dengan kesal.
"Aku ingin kamu menjauhi abangku Tiyo?"
"Kenapa?" Katanya pura-pura tidak tahu.
"Ia, dia sudah mempunyai anak. Anaknya dua."
Dia pun, pergi dengan kesal dan marah kepada bibiku.
Baugh!
Dia pun, meletakkan sesuatu yang dipegangnya dengan keras ke lantai.
Awas kalian nanti, ya! Lihat saja apa yang akan aku perbuat. Jangan bilang aku****. Dia menggerutu didalam hati.
Dia pun mulai berambisi untuk mendapatkan ayahku. Ayahku yang malang karena dia tidak tahu apa-apa.
Sementara, ayahku berfikir dengan datar. Dia tidak melihat ada kejanggalan selama ini. Dia tetap seperti, biasa fokus akan anak-anaknya.
Di tempat lain bibiku mengkhawatirkan semuanya. Dia tidak bisa bernafas dengan tenang. Bolak-balik! Dia melihat ke pintu. Apakah ayahku datang atau tidak? Dengan segala kegelisahannya didalam hati. Dia mencoba membicarakannya dengan pamanku.
"Bagaiman menurut kamu perempuan itu?"
Duduk sambil gelisah.
"Perempuan yang mana?" Tanya pamanku kembali.
"Itu si D***. Kepala bibiku pun mengarah kearah rumah perempuan itu.
"Aku tidak mengenalnya!"
Hm! Bibiku pun mengeram.
Sunyi!
Aku yang terus mendengarkan perbincangan mereka. Duduk sambil melihat mereka dengan lekat di sudut jendela.Tidak jauh dari dekat mereka.
Bibiku pun, kehilangan akan perempuan itu. Bibiku berdiri di depan pintu melihat lepas ke arah badan jalan yang sempit di depan rumahnya.
Mondar-mandir! "Kemana dia, ya?" Dengan cemas.
"Kenapa? kau dari tadi mondar-mandir." Kata pamanku sambil menyeruput teh manis di gelasnya.
Huh! Meninggalkan pamanku.
Pamanku yang heran, tersenyum Sambil menyeruput teh manisnya lagi.
.
.
.
Malam hari!
Kenapa? Ya kayaknya ada yang aneh!
Bibiku yang gelisah. Sepertinya ada hubungannya dengan perempuan itu?! Pikirnya pun berkata.
Tiba-tiba!
Tok tok tok!
Ayahku yang di rumah kaget
"Siapa?"tanya ayahku.
"Ini aku! Ada mau menyampaikan pesan."
"Pesan?"Gumamnya di dalam hati.
"Pesan dari siapa ?"Tanya ayahku kembali dengan menatap tajam laki-laki yang ada di hadapannya. Wajahnya pun tampak seperti kebingungan.
"Ia, pak ini ada pesan. Katanya bapak harus datang ke jalan ini." Memberikan selembar memo.
"Ia, baik la."
"Baik pak,saya permisi dulu."
"Hey, tunggu!" Teriak ayahku menghentikan laki-laki setengah remaja yang akan pergi. Dia pun, menoleh kebelakang melihat ayahku.
"Sekarang!" Kata ayahku menjelaskan.
"Ia, pak." Laki-laki itu menganggukkan kepalanya.
Ayahku pun, langsung bersiap-siap untuk menghadiri panggilan atas dirinya. Dia pun, pergi.
Aku dan adikku yang sudah sehari. Di titipkan ayahku dirumah bibiku. Sebelum, dia diminta datang ke jalan yang ada didalam alamat itu.
.
.
.
Kejutan!
Bibiku heran! Ada rame-rame di rumah wanita itu. Bibiku yang melintasi mereka. Menghampiri rumah wanita itu. Namun, tidak ada yang mau memberikan informasi padanya.
"Darimana kamu ?" Tanya pamanku.
"Dari rumah wanita itu."Jawab bibiku dengan kesal.
"Siapa ?" tanya pamanku dengan kening berkerut.
"Itu, perempuan yang sering datang ke sini."
"Oh!"
"Aku melihat tadi, ada perkumpulan dirumah dia. Jadi, aku tanyak ada apa? Mereka diam saja.
Tak berapa lama ayahku pun, sampai dengan membawa becak dayungnya.
Ayahku yang berjalan santai menuju rumah bibiku.
Tiba-tiba!
"Kemari !" Teriak laki-laki separuh baya mendatanginya.
"Ada apa ini?" Tanya ayahku yang tak tahu apa-apa.
Ayahku pun, berjalan mengikuti kedua lelaki itu. Masuk ke dalam rumah yang sudah di penuhi tamu. Ntah, itu memang tamu atau hanya keluarga dari wanita itu.
Sementara, bibiku yang tidak jauh dari rumah wanita itu.Tidak tahu apa-apa. Mereka begitu pandai menyembunyikan semuanya. Bibiku tidak tahu kalau ayahku datang untuk mampir kerumah wanita itu.
Ayahku pun seketika pergi keluar dari rumah bibiku. Dia berjalan begitu perlahan seperti orang menyembunyikan sesuatu.
Setelah semuanya selesai. Ayahku mencoba menceritakannya kepada bibi dan pamanku.
" Silahkan duduk!" Kata lelaki separuh baya.
Aku yang berdiri disamping pamanku mendengarkan dari balik kursi.
Ayahku yang tak berdaya mengikuti perintahnya. Ayahku di sudut ruangan yang di penuhi banyak orang terdiam membisu. Melihat suasana yang telah bisa dia baca didalam hati.Namun,sayang beribu sayang. Ayahku tidak bisa mengungkapkan apa yang ada didalam hatinya. Karena tidak akan ada yang percaya.
Tenang-tenang !
Ayahku yang terintimidasi dengan keadaan yang kacau. Bagaikan diterbangkan angin porak-poranda. Tidak berdaya! Luluh lantak semuanya jadi abu. Mengambil keputusan yang membuat keluarganya lemas tidak berdaya.
"Jika memang ini." Kata ayahku dengan suara yang begitu berat.
"Lakukanlah." Kata Ayahku.
Ayahku diam mengikuti semua perintah yang ditujukan terhadapnya. Dia pun, mengikuti semuanya sampai dengan selesai dengan begitu rapi. Ayahku melakukan itu semua demi anaknya. Kedua putriku tidak boleh terbebani oleh apapun.
Pernikahan pun di laksanakan sesuai permintaan perempuan murahan itu!
Ayahku seketika hanya bisa diam dan menatap kedua putrinya didalam hati yang dalam.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 394 Episodes
Comments
sakura bica
q tinggalkan jejjak like kk
2022-10-28
0
Putri Minwa
kk hadir say
2022-10-19
1