"Besok pagi kalau ada yang mau mandi bilang sama ayah, ya!" Sambil melipat kain.
"Ia ayah." Aku yang menyusun perlengkapan mengajiku dengan rapi di tempatnya masing-masing.
"Ayah, ayah,aku kapan mengaji?"Adikku datang menghampiri ayahku.
"Nanti ya, nak! Kamu pasti mengaji sabar, ya!"
Adikku yang manis tersenyum lalu pergi.
"Ayo! Cepat kesini makan bersama ayah!" Ayahku menaruh nasi ke piring kami masing-masing. Beserta dengan sayur dan lauk.
"Aku engga pakai sayur ayah." Menyandar duduk mendekati ayahku.
Aku yang berdiri dengan piring di tanganku. Menunggu antrian dari ayahku. Ayahku kali ini berhati mulia. Dia mau menghidangkan kami. Terkhusus untuk aku. Biasanya, ayahku selalu menyuruh aku untuk mandiri. Aku katanya tidak boleh manja. Apalagi menyuruh karena itu kurang sopan dan sombong.
"Sekarang giliran kamu!"Kata ayahku.
Aku pun menyerahkan piringku.
Ayahku menaruh apa yang ada di hadapannya ke dalam piringku. Nasi beserta sayur dan lauk. Kami yang duduk di samping ayahku dan makan bersama.
Selesai makan ayahku pun menyusun semuanya dengan bersih. Aku yang mengantar piring kotor ke tempatnya. Membersihkan bekas makan kami tadi.
"Nak! Kalau semuanya sudah bersih kamu boleh langsung tidur."
Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban.
"Kalau begitu ayah tidur duluan, ya!" Ayahku masuk ke kamarnya dan tidur.
Aku yang masih menyapu sendiri. Tiba-tiba adikku!
"Kak ayo! Kita tidur." Sambil menarik tanganku.
"Sebentar! Dek,kamu aja duluan tidur pergi sana!" Meneruskan sapuan aku.
Dia pun pergi tidur sementara, aku masih meneruskan sapuan aku. Hingga selesai. Setelah bersih semuanya aku lihat. Aku pun menuju kedalam kamar.
.
.
.
Pagi hari!
Teng teng teng!
Suara dentingan sendok di dapur terdengar sampai di kamarku.
Uaaahhh! Menggeliat mengangkat Kedua tanganku keatas.
Pagi-pagi begini,aduuh! Menggaruk kepalaku.
Kenapa la cepat sekali paginya. Padahal baru lagi aku tidur. Mataku masih mengantuk,malas sekali aku mau sekolah hari ini. Tapiiiiiii....melirik ayahku dengan memelas.
Aku mengambil handuk dan pergi ke sumur untuk mandi. Jika, kami mau mandi.Kami harus pergi ke sumur karena kami tidak mempunyai kamar mandi didalam rumah. Sumur yang kami tempati buat mandi. Hanya terbuat dari dinding kayu yang kuat begitu, juga dengan pintunya.
Ayahku terlebih dahulu menimbakan air mandian kami kedalam ember sampai penuh. Berulang kali. Itu dilakukannya demi kami.
"Liyan! Apalagi mandi sana!"
"Bang!"
"Ada apa?" kata ayahku yang lagi sibuk menyiapkan sarapan.
"Bajuku di mana ? Yang dicuci semalam."
"Carik la! Di situ. Dilipat didalam lemari!" Ayahku yang mondar mandir membersihkan meja.
"Gak ada." Mengeluarkan pakaian dari dalam lemari satu persatu.
Ayahku yang kewalahan, dia pun diam!
"Aduh,aduh! Nak, ini sudah terlalu lama, cepat! Baju saja pun tidak dapatnya." Dengan raut wajah yang kesal.
"Nak,kamu tidak makan?"
"Engga, aku mau cepat!" Memakai sendal dan pergi.
Aku yang masih mandi mendengar keributan mereka.
Ayahku lagi marah sama ibu sambungku. Aku panik.
"Liyan !" Teriak ayahku dari dapur.
"Ia, ayah."
"Apakah kamu sekolah,nak?"
"Ia, Ayah segera!"
"Apalagi,nak! Nanti kamu terlambat. Ayah mau pergi kerja sekarang!"
"Ayah pergi saja!" Sambil memakai pakaian sekolah.
"Kalau, begitu Ayah pergi. Ini uang jajan kamu, ya!" Meletakkan uang diatas meja.
Aku yang lagi sibuk dengan diriku sendiri di depan cermin. Menatap pakaian merah putihku.
Sudah siap! Berjalan menuju tempat sepatu.
Ketika melewati. Aku melihat***,dan mengambil nya.
Menatapnya lirih sambil aku memasukkan ke saku bajuku.
"Kak tunggu!" Teriak adikku dari belakang memanggilku.
Seketika, langkahku pun terhenti sembari menunggunya.
"Kak, kakak mau pergi sekolah, ya?"dengan nafas yang terengah.
"Ia, kakak mau cepat,ada apa?"
"Gak ada."
Lemas aku mendengar adikku. Sudahlah! aku mau cepat. Dia memanggil, ada- ada saja!" Dengan wajah kesal dan hati menggerutu. Aku pun, terus berjalan sampai ke sekolahku.
Hayyy! Sapa suara ntah, dari mana. Aku terus berjalan mencari suara itu. Tapiii! Ya, mungkin orang aneh! Terlihat olehku dibalik pohon. Seorang wanita duduk. Seketika, aku pun!
Hahahaha!
Aku menghembuskan nafas lemas dengan pelan. Begitu, mendengar dia mengagetkanku.
Aku yang menarik napas kasar. Menggandeng tangannya dan masuk kedalam kelas.
.
.
.
Slide didalam ruangan kelas!
Sementara, ayahku yang lagi sibuk mencari nafkah bertarung dengan panasnya cuaca.
Biasanya ayahku hari gini berada ditengah panas. Di kota,banyak kendaraan yang kesana -kemari.Tapi, ayahku tak pernah menghiraukan itu, yang terpenting baginya mendapatkan uang.
Apalagi disaat hujan. Kalau hujan aku langsung ingat ayahku. Dia begitu, kasihan semua pakaiannya pasti basah kuyup.
"Liyan! Ayo pulang!".Widia yang lagi sibuk menyandang tas mengajakku.
"Apa?" Terheran.
"Pulang?" kataku menatapnya dengan serius.
"Ia,kenapa?" Dia pun kembali mengajukan pertanyaan. Sambil menganggukkan sedikit kepalanya.
Aku yang lagi melamun menjadi bengong dan membuat ku bingung." Kenapa? aku gak tau. Oh, ia aku tadi melamun,Heem! Dengan manyun.
.
.
.
Di depan rumah!
AKu membuka pintu yang tidak di gembok. Masuk diam dan melihat****.
Engga, ada siapa- siapa? Pasti dia lagi pergi bermain.
"Liyan, sudah pulang?" Berjalan kearah pintu tengah melihat ke depan.Namun,aku tidak menemui siapa pun.
Penasaran!
Berjalan melihat ke dapur!
Ayahku ternyata. Huuh! Aku pikir ntah, ada orang lain yang masuk memanggil namaku.
"Ia, Ayah,sudah!" Melihat ayahku yang mencuci piring.
"Ayah kenapa? Cepat sekali pulang?" Berdiri di pintu dapur sambil menyandang tas.Sementara, pakaian seragam sekolah masih aku pakai.
"Ia, Ayah mau mencuci baju. Memasak, biar cepat kalian makan. Makanya ayah cepat pulang.Kalau Ayah terlalu lama nanti kalian akan terlambat makan."
"Kenapa ayah mencuci baju? kenapa engga Ibu itu Ayah."
"Mencuci baju itu kan! Tugas Ayah bukan tugas dia. Jadi, Engga boleh memberatkan orang lain." Kata Ayahku sambil mencuci baju.
Aku yang lelah melihat ayahku. Pergi mengganti pakaianku dan juga menggantungkan tasku. Aku susun semuanya dengan rapi. Agar tidak menjadi tugas Ayahku lagi.
Sambil berjalan! Ayahku setiap hari mencuci baju. Dia tidak pernah merasa lelah. Setelah selesai mencuci. Dia memasak, mencuci piring terus nanti, menyapu rumah. Melihat Ayahku membuat aku menimbulkan pertanyaan terus menerus di dalam hatiku.
.
.
.
Makan!
Tidak berapa lama aku kembali dari kamar ke dapur. Aku sudah melihat makanan terhidang.Aku yang berjalan menghampiri melihat ayahku lagi sibuk.
Aku pun seketika, mengurungkan niatku untuk mendekati ayahku. Tiba-tiba, langkahku pun,terhenti seketika.
"Nak! Pergi sana panggil adikmu, cepat! Biar kalian makan bersama. Ayah mau mencuci lagi. Biar cepat, ayah selesai. Karena Ayah mau sholat lagi."
Ayahku pun, menyiapkan semua makanan untuk kami. Semua dia hidangkan dengan penuh dan kasih sayang. Dia membuatnya untuk anak-anaknya.Tidak ada yang terasa berat baginya.Semua dia lalui dengan suka rela.
Ayahku yang dulu sendiri. Sepeninggal ibuku mengerjakan semuanya. Bahkan, waktu sama ibuku pun ayahku tetap seperti ini.
Mengerjakan tugas rumah!
Tidak berapa lama ayahku sendiri. Dia pun menikah!
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 394 Episodes
Comments
sakura bica
q mampir ni kk semangat ya
2022-10-28
0
Putri Minwa
lanjut
2022-10-16
1
Shinichi x Kaito
next kak, tulisannya udh rapih tinggal dibenerin sedikit lagi, semangat
2022-08-16
1