Bab 6 | Mengalahkan Pelari Profesional

Aleski berjalan sampailah dirinya berada jauh dari jalan besar karna sudah merasa lapar apalagi dirinya yakin sudah aman dari kejaran mereka.

Dirinya duduk di pinggir jalan yang sepi lalu dengan cepat Aleski membuka bungkus nasi seraya melahap makanan tersebut.

...✧༺♥༻✧...

Ramli dan Jon berjalan dengan ngos-ngosan merasa lelah berlari dari tadi mencari majikanya yang sudah lari dari mereka padahal Aleski sangat dekat dengan mereka hanya tinggal berjalan dan menengok kesana kemari pasti akan ketemu.

Ramli duduk di tanah dengan mengatur nafas sembari mengistirahatkan dirinya sementar Jon masih menggerakkan bola matanya.

"Kemana sih Non Al? kok cepet banget larinya, " ujar Jon dengan menghela napas berat padahal bosnya sudah mewanti-wanti anak buahnya pulang dengan membawa Aleski.

Tanpa mereka ketahui Aleski mendengar suara mereka bahkan itu membuatnya panik lalu dengan cepat dirinya membungkus kembali nasi tersebut seraya bangkit.

Sementara Ramli yang sudah tidak merasakan lelah lagi bangkit berjalan ke arah depan meninggalkan Jon yang sudah terlihat putus asa.

Matanya manari-nari kesana kemari dengan terus berjalan sampailah dirinya menoleh ke sebelah kiri dan hap Ramli melihat Aleski yang sedang berlari dengan kantong plastik di tangannya.

"Non Al jangan lari!!! " pekik Ramli dan seketika Jon menoleh ke arah Ramli.

"Mana Ramli? " tanya Jon.

"Itu!! " teriak Ramli dengan segera dirinya mengejar Aleski begitu juga dengan Jon.

Semakin di kejar semakin pula kecepatan lari Aleski bertambah melewati satu bangunan ke bangunan lainya melewati menit per menit dimana semakin sore hari ini bahkan dengan tubuh kecilnya mampu mempermudah lari Aleski sementara dua pria di belakang sudah kelelahan dengan badan besarnya.

"Non!!! jangan lari, " pekik mereka berdua dan di saat itulah Aleski semakin cepat beruntung perutnya sudah di isi jadi tenaganya sudah mampu berlari sekencang mungkin.

Mungkin sudah satu jam mereka saling berlari bagaikan anak kecil yang tengah bermain kejar-kejaran namun ini berbeda bukan dengan tawa bahagia tapi dengan kepanikan yang semakin menjadi-jadi.

Hari sudah semakin sore bahkan bulan sudah mulai terlihat tanpa sadar Aleski sudah berlari sangat jauh tapi untungnya dirinya tak melihat dua orang yang mengejarnya lagi.

Matanya menari-nari melihat kesana kesini sampai menangkap mobil bak berwarna hitam dengan terpal di belakangnya.

Otaknya bekerja dan langsung melangkah mendekat ke arah mobil dengan cepat Aleski naik ke mobil menutupi dirinya dengan terpal berharap tidak akan ketahuan.

...✧༺♥༻✧...

Terlihat Ramli dan Jon semakin mendekat ke arah mobil bak dengan ngos-ngosan mereka berhenti melepas lelah yang mereka rasakan mungkin berat badan mereka sudah menurun akibat berlarian sejauh itu mengalahkan pelari profesional mungkin saja sudah ratusan meter atau lebih dari ratusan.

"Kemana sih Non Al? " tanya Ramli yang sudah merasa putus asa lalu melihat perutnya dan memeganginya "Sudah kurus saja, " gumamnya.

"Kita kabari bos saja, minta bantuan buat kejar Non Al. " saran Jon yang berhasil membuat Ramli menoleh.

"Kenapa gak dari tadi!! " teriaknya dengan tangan terkepal bahkan menjatuhkan dirinya ke lantai.

"Kau ngapa sih? " tanya Jon merasa heran dengan kelakuan temanya yang terlihat bodoh di matanya.

"Gak papa, " jawab Ramli yang merebahkan tubuhnya di tanah sementara Jon mulai mengabari bos nya.

...✧༺♥༻✧...

"Bagus, kau urus saja dan cari sampai ketemu. " Marwin yang menerima telepon dari Jon segera memberi perintah dan menunggu jawaban Jon setelah mendengar kata yang keluar dari anak buahnya segera di matikanya sambungan telepon.

"Bagaimana Honey? " tanya Marie sembari membelai rambut Marwin.

"Sudah ketemu tapi dia lolos, tapi tenang sebentar lagi pasti anak itu kembali. " ujar Marwin dan seketika Marie tersenyum.

"Aku akan merayakan kepulangannya nanti sampai dia menjerit, " ucap Marie dengan penuh tekanan.

"Lakukan apa saja yang kau mau padanya asalkan kamu bahagia sayang, " ujar Marwin.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***