Semua orang serempak menoleh.
Sebuah mobil mewah nan elegan bergerak perlahan menghampiri mereka semua, lalu berhenti di depan mereka.
Koenigsegg! Aku tidak salah mengejanya, 'kan Ini nyata Bagaimana bisa aku lihat mobil seperti ini di sini.
Seseorang yang mengenali mobil itu mulai berteriak, Yang lainnya tercengang. Mereka hanya bisa membisu memandangi mobil itu.
Elvis menurunkan jendelanya sambil tersenyum kepada semua orang. Masuklah, Irene. Aku akan mengantarmu pulang.
Baik.
Irene tersenyum lantas masuk ke dalam mobil Elvis.
Kemudian Elvis mengangguk kepada semua orang, menginjak gas, dan pergi.
Semua orang terkejut. Tate hanya berdiri tanpa ekspresi, ia merasa lebih gugup.
Bagaimana aku bisa menang melawan miliarder dengan Koenigsegg-nya Tapi bukankah beberapa hari yang lalu Elvis cuma seorang bocah miskin Pacarnya juga meninggalkan dia
karena dia miskin. Bukankah dia masih berhutang banyak Lantas bagaimana dia bisa mendadak kaya raya”pikir Tate.
Tate adalah orang kaya, dia tahu banyak tentang mobil. Jadi dia bisa langsung mengenali mobil Elvis adalah Koenigsegg. Hanya ada enam unit di dunia, dan hanya orang yang kaya, berkuasa, dan yang memiliki banyak koneksi yang dapat membeli mobil itu. Dia belum pernah mendengar ada orang yang membeli mobil ini. Apakah Elvis benar-benar menyembunyikan kekayaannya
Apakah selama ini dia hanya berpura-pura Dan sekarang dia akan menghentikan penyamarannya batin Tate lagi.
Seketika Tate mengalami paranoia.
Elvis dan Irene pulang lebih dulu.
Mobil-mobil di jalan menghindari mobil Elvis. Kalau tidak, jika mereka menabrak mobil itu lantas mereka tidak akan mampu membayar ganti rugi.
Tidak ada mobil lain di kedua Sisi mobil mereka.
Semua orang mengemudi dengan sangat hati-hati.
Elvis menurunkan jendelanya, sambil meletakkan satu tangan ke jendela dan tangan lainnya di setir.
Angin malam meniup rambutnya, juga rambut Irene, Elvis belum pernah merasa sebangga ini dengan dirinya sendiri.
Irene sangat gugup. Dia melihat sekeliling dengan wajah yang sangat terkejut.
Elvis merasa geli melihat kegugupan Irene, tapi dia tetap tenang, Setengah jam kemudian mereka pun tiba di rumah Irene.
Harga rumah di sini sangat mahal, sehingga anak muda yang baru lulus kuliah tidak mungkin mampu membelinya.
Irene tinggal di apartemen bersama dua orang temannya, tempat ia bekerja hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan.
Suara mobil Elvis membangunkan satpam yang sedang tidur.
Satpam itu menggosok matanya, lalu menghampiri mereka dengan marah.
Tapi matanya langsung terbelalak begitu melihat mobil Elvis, ia terkesima.
Kenapa mobil semewah ini bisa diparkir di bawah apartemen kita.
Tiba-tiba dia tersadar kembali, kemudian membuka pintu gerbang.
Kemudian dia memberi hormat dan melihat mereka pergi.
Mobil berhenti di lantai bawah apartemen.
Sudah sampai. Kita ketemu lagi lain waktu, ya.
Irene memasukkan tangannya ke dalam saku tanpa mengucapkan apapun.
Ada apa ? Elvis melihat ke luar jendela dan berkata, Ini apartemenmu, bukan
Hari sudah malam dan aku juga mau pulang. Aku sangat lelah hari ini.
Kamu !
Mata Irene terus memandang Elvis.
Dia tidak mengerti kenapa Elvis bisa tidak memahaminya.
Gelap sekali, bisik Irene sambil menundukkan kepalanya.
Gelap Elvis menatap Irene, lalu membuka pintu mobil dan keluar.
Irene merasa senang, lalu dia pun ikut keluar dari dalam mobil.
Mungkin akhirnya dia bisa mengerti aku,” batin Irene.
Tapi yang terjadi bukan seperti yang dia pikirkan.
Elvis masuk ke aula apartemen dengan tangan dilipat ke belakang punggung lalu menghentakkan kakinya. Seketika Irene terkejut melihat cahaya lampu itu.
Nah, sekarang sudah tidak gelap. Kamu tidak perlu takut lagi, Elvis menepuk tangannya.
Kamu ini bodoh atau apa Apa kamu benar-benar tidak mengerti maksudku
Irene pun menghentakkan kakinya.
Tapi dia tidak ingin Elvis pergi, maka dengan lembut dia berkata, Aku tinggal sendirian dan sekarang aku jadi sedikit takut.”
Suaranya membuat Elvis gemetar.
Apakah dia benar-benar mengundang aku masuk pikir Elvis.
Perempuan yang dingin ini seketika berubah menjadi hangat dan antusiasnya dapat menenggelamkan segalanya.
Elvis tidak percaya, dia juga merasa sedikit takut. Baru saja dia menyelesaikan hubungannya, dia masih merasa sedikit terganggu karena itu.
Di detik selanjutnya, , tiba-tiba pintu lift terbuka dan keluarlah dua orang perempuan.
Mereka sangat cantik dengan mata yang belo serta kaki yang jenjang.
Meskipun mereka tidak secantik Irene, tapi mereka cukup cantik.
Begitu melihat Irene mereka langsung menyapa, Hei, Irene. Akhirnya kamu pulang juga.
Kalian masih bangun selarut ini Irene terkejut melihat mereka berdua.
Kalian berteman tanya Elvis yang berdiri di samping Irene.
Ya, mereka adalah teman sekamarku, jawab Irene singkat, dia tidak ingin Elvis tahu nama mereka.
Wow, kalian sangat manis.
Kedua gadis itu terkejut ketika mereka menatap Elvis, lalu berjalan mendekati Elvis seraya berkata,
Halo, aku Lora Miller.
Aku Lia Dabbs.
Mereka memperkenalkan diri masing-masing dan tersenyum ke arah Elvis, Kami teman Irene.
Elvis menyambut mereka dengan senyuman yang ramah, Halo, aku Elvis Grey.
Lalu dia menoleh ke arah Irene yang
berdiri di sebelahnya, tapi tidak tahu harus berkata apa. Karena sekarang temanmu sudah berada di sini untuk menjemputmu maka tugasku sudah selesai. Baiklah, aku harus pulang.
Sampai jumpa lagi."
Kemudian Elvis pergi tanpa menunggu jawaban Irene.
Dia melaju pergi dengan mobilnya.
Hei ... kamu ... aku .
Sebelum irene bereaksi, Elvis sudah menghilang. Tangan irene masih menggantung di udara.
İrene, dia sudah pergi. Apakah kamu akan terus berdiri di sini”
Lora dan Lia mengingatkan irene sambil tersenyum.
Kamu ... kamu ... dasar ******!”
Kenapa kalian masih belum tidur Sebenarnya apa yang kalian lakukan di sini
irene memelototi kedua temannya dan tidak berkata apa-apa lagi langsung bergegas naik ke ataş.
Hei, Sepertinya dia marah.
Biar saja, aku tidak peduli.
Apa kamu lihat tadi Elvis itu sangat manis.
Iya, aku juga lihat mobil mewahnya. Meskipun aku tidak tahu mobil apa itu, tapi yang pasti kelihatan mahal.
Aku mau jadi pacarnya. Aku ingin duduk di kursi penumpang.
Apa mungkin dia pacar Irene ?
Mungkin, tapi aku tidak peduli, jawab Lora.
Aku bisa masak. Aku tidak peduli kalau dia benar pacar Irene.
Tidak, aku juga tidak peduli. Mana mungkin aku bisa melewatkan kesempatan ini"
Segera saja mereka sepakat.
Sementara itu, Irene keluar dari lift dengan perasaan tidak enak.
Badannya menggigil.
Dia jadi teringat cara Lia dan Lora ketika menatap wajah Elvis, lantas dia memutuskan untuk mengambil langkah pertama. Dia tidak akan membiarkan orang lain merebut Elvis.
Selagi menyetir, Elvis bersin dua kali.
Apa arti bersin ini pikirnya.
Yang tidak dia tahu adalah dia telah menjadi objek pertikaian di antara tiga perempuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments