BAB VII SANGAT KAYA

Orang-orang seperti itu tidak layak dihiraukan. Elvis tidak naik lift umum karena Bob membawanya ke arah yang lain. Mereka berbelok dan masuk ke sebuah koridor yang panjang dan kosong. Di sana ada gerbang yang hanya bisa dibuka dengan kartu kunci khusus. Disamping mesin pembuka gerbang, berdiri dua orang satpam berseragam. Keduanya menegakkan tubuh saat melihat Bob beserta yang lainnya.

Bob tidak berkata apa-apa kepada mereka. Dia melipat payungnya di depan mesin pembuka gerbang, lalu mengeluarkan sebuah kartu kunci emas.

Dengan suara sinyal yang menggema, gerbang itu pun terbuka. Bob tersenyum kemudian

mempersilakan Elvis untuk masuk lebih dulu. Elvis menjadi orang pertama yang masuk melewati gerbang. Setelah melewati gerbang, Bob melambaikan tangannya ke satpam yang berada di belakangnya, Saya akan mengantar Tuan Elvis. Lakukan apa yang harus kalian lakukan.

Kapten dan penjaga lainnya tidak berani membantah. Mereka melakukan tugas mereka sendiri setelah melihat Elvis dan Bob berjalan melewati gerbang, Baik, Tuan Bob. Elvis dan Bob berdiri di depan lift, lalu Bob menggunakan kartu kunci emasnya untuk membuka pintu lift.

Lift itu sangat luas. Ukurannya dua kali lipat dari lift biasa. Lantai lift itu dilapisi karpet sutra

berwarna emas, dan karpet itu terasa lembut dan nyaman saat dipijak. Di dinding lift, menempel lukisan-lukisan dari para seniman terkenal. Tuan Elvis, ini lift pribadi Anda yang hanya bisa diakses menggunakan kartu emas ini. Hanya saya dan beberapa orang berwenang yang memiliki kartu emas ini."

Bob berdiri di samping Elvis,

menjelaskan dengan lembut sambil tersenyum penuh hormat. Elvis mengangguk dan melihat Bob

menekan tombol lantai paling atas, lantai tujuh puluh delapan. Elvis mengerutkan keningnya, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, Aku pikir lantai paling atas di sini adalah lantai tujuh puluh tujuh.

Tuan Elvis, Anda mungkin tidak tahu mengenai hal ini. Sebenarnya, kami memiliki tujuh puluh delapan lantai, dan lantai paling atas ditempati oleh CEO. Karena itulah kami memberi tahu orang-orang bahwa kami hanya memiliki tujuh puluh tujuh lantai. Lift umum yang baru saja Anda sebutkan itu hanya dapat mengakses hingga lantai tujuh puluh tujuh saja, jelasnya.

Elvis mengangguk. Dia terlihat tenang walau sebenarnya dia sangat bersemangat, Saya mengerti sekarang. Elvis terus memikirkan informasi yang dia ketahui tentang gedung ini,

Saya tidak percaya seluruh lantai ini adalah kantor milik satu orang saja! Berapa ukuran gedung ini Seingat saya luasnya lima belas ribu meter persegi.

Dia menghitung dalam benak layaknya sebuah supercomputer, Jika sewa harian per meter adalah empat puluh dua ribu, maka sewa bulanannya adalah dua juta enam ratus ribu! Satu lantai ini luasnya lima belas ribu meter persegi, jadi total sewa bulanannya akan lebih dari empat belas miliar. Dan sewa setahunnya akan lebih dari lima puluh enam miliar.

Setelah berhitung, Junior merasa kesal, "Mengapa aku harus menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk memiliki ruangan sendiri Sayang sekali! Aku tidak bisa terus melakukan ini, karena sekarang gedung ini adalah milikku.

Aku tak akan membiarkan hal yang sia-sia terjadi. Sekarang aku bisa melakukan semuanya semauku. Aku akan membagi-bagi ruangan ini menjadi ruangan yang lebih kecil, lalu menyewakannya. Dan aku sendiri yang akan menagih uang sewanya, pikir Elvis dalam benaknya. Bob merasa takut melihat Elvis terdiam setelah masuk ke dalam lift.

Bob bertanya-tanya apakah Elvis sedang berencana untuk menghukumnya. Bob khawatir dia telah membuat Elvis kesal dengan perkataannya, tetapi Elvis tidak tahu apa yang Bob pikirkan. Elvis merasa senang dengan keputusannya yang cerdas. Tetapi kemudian Elvis tersentak kaget. Begitu pintu lift terbuka di lantai tujuh puluh delapan, seketika Elvis langsung berubah pikiran. Dia tak akan pernah mengizinkan siapapun membagi lantai ini menjadi ruangan-ruangan yang lebih kecil. Yang bisa dia lihat setelah pintu terbuka adalah ruangan besar dengan luas lima ribu meter persegi.

Sepuluh meter persegi sisanya adalah helipad dan taman atap. Ruangan dengan luas lima ribu meter persegi itu dibagi menjadi beberapa area dengan fungsi yang berbeda-beda. Area tersebut dibagi menjadi area kerja, area hiburan, dan area gimnasium. Ada koridor di depan lift yang terhubung ke taman atap dan helipad. Area kantor berada di sebelah kiri koridor, dan di sebelah kanannya ada gimnasium dan area hiburan. Gimnasium itu lebih besar dari gimnasium pada umumnya.

Elvis terpukau melihat area hiburan dengan kolam renang dan bioskop mini yang cukup untuk dua puluh orang. Area kantor itu didekorasi begitu mewah yang hanya para taipan kaya yang mampu membelinya. Permadani beludru tebal, satu set lengkap furnitur mahoni, sofa kulit, lampu kristal Bolivia hasil buatan tangan, serta lemari anggur yang penuh dapat terlihat di area kantor. Elvis dengan santai mengambil sebotol anggur dan melihat bahwa label botolnya berbeda dari yang ada di supermarket. Tertulis pada label itu Pluto Winery, tahun 1963.

Tuan Elvis, ini adalah anggur pesanan khusus dari Pabrik Anggur Pluto. Rasanya enak, dan jenis anggur ini hanya tersedia untuk beberapa kalangan orang terkenal di dunia. Mereka hanya memproduksi seratus botol. Orang biasa tidak akan mampu membelinya.

Bob menyeringai misterius, Tapi orang-orang dapat membelinya di pasar gelap dengan harga empat belas miliar per botol!

Elvis tercengang mendengar harganya, dia merasa takut untuk memegang botol itu.

Dia tidak percaya betapa mahalnya sebotol anggur itu. Di Kota Wale, sebotol anggur itu

bahkan lebih mahal daripada rumah-rumah layak huni. Elvis bahkan tidak bisa membayangkan kehidupan orang-orang kaya.

Keluarga kaya yang aku lihat di TV tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang aku lihat sekarang, batinnya. Keluarga kaya di TV itu ternyata hanya orang-orang kelas menengah. Tuan Elvis, kami punya tiga botol anggur jenis ini. Dua botol yang lain disimpan di basement. Apakah Anda ingin membuka yang ini dan mencobanya ?. Elvis tersenyum tipis lalu meletakkan botor anggur itu kembali di lemari, dan berkata, Tidak. Saya alergi anggur. Anggur ini terlalu mahal. Aku tidak

ingin menyia-nyiakannya dengan menghabiskannya. Aku akan menyimpannya untuk dipamerkan, pikirnya. Lagi pula, Elvis alergi alkohol. Jika dia minum alkohol, seluruh tubuhnya

akan memerah dan gatal. Jika memang dia harus memilih, dia tidak akan pernah minum alkohol.

Setelah berkeliling area perkantoran, Elvis pergi ke taman atap. Ada rumah kaca besar dengan

langit-langit kaca transparan. Rumah kaca ini memiliki sistem mengatur sinar matahari dan suhu ruangan secara otomatis. Ada banyak tanaman mahal dan langka. Bau harum mulai tercium ketika dia menginjakkan kaki di rumah kaca tersebut.

Elvis melipat tangannya ke belakang punggungnya, raut wajahnya nampak tenang. Seperti dia tidak heran dengan betapa mewahnya tempat itu. Bob mengikuti Elvis dengan hati-hati dan menjaganya. Selesai Elvis berkeliling, ia pun kembali ke area kantor.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***