sebelum bawahan dirga sampai dimansion,soni sudah terlebih dahulu menyuruh seluruh asisten rumah tangga dan tukang kebunnya pergi kemansion sastrawijaya untuk membersihkan semua ruangan dan halaman disana
soni dengan santainya duduk disofa sambil menonton penyiksaan yang dilakukan rasya terhadap julia
"aju sudah lama menantikan hari ini julia!"seru soni
"pa!"panggil azka dengan lemah
rasya menoleh kearah azka,ars dan axel
"aku sangat merindukan kalian"mata rasya berkaca kaca saat melihat ars dan axel
"tapi sayang,kalian tidak mengenaliku
aku akan membuat ingatan kalian kembali secepatnya agar kita bisa mencari sea, arsy,tante naina dan tante salsa bersama sama" dalam hati rasya
soni langsung bangun dari tempat duduknya
ia menggertakkan giginya melihat darah begitu banyak membasahi baju azka
"kurung wanita gila itu diruang bawah tanah"teriak soni
"baik om!!"sahut rasya
rasya melirik kearah azka,ars dan axel sekilas kemudian menyeret julia yang sudah tidak berdaya menuju ruang bawah tanah
"pa dia"tunjuk azka kearah julia yang sedang diseret oleh rasya
"biarkan saja,wanita itu pantas menerimanya"kata soni
"tapi"protes azka
"tidak ada tapi tapian!"bentak soni
"ambil minum untuk azka!"suruh soni
dirga yang mengetahui maksud soni langsung masuk kedalam ruangan pribadi yang selama ini tidak ada satu pun pembantunya yang boleh masuk
ruangan itu juga selalu tertutup rapat sampai sampai membuat ria dan yang lainnya sangat penasaran dengan isi ruangan itu
tak lama kemudian dirga keluar dari ruangan itu membawa sebotol minuman
soni menuangkannya digelas transparan lalu memberikannya kepada azka
"minum!"suruh soni
darah azka tidak akan berhenti keluar kalau dia tidak meminum obatnya,yaitu darah segar yang baru kemarin diambil oleh soni dari seekor sapi yang sengaja ia beli untuk diambil darahnya
"tutup hidung kamu dan habiskan minuman itu!"titah soni
"tapi pa,baunya seperti darah
aku tidak bisa meminum ini"tolak azka
"beraninya kamu membantah papa??"tanya soni,ia menunjukan ekspresi marahnya
"ba baiklah aku akan meminumnya"kata azka
ars dan axel bergidik ngeri melihat azka meneguk habis cairan merah yang sangat mirip dengan darah itu
"dan rasanya persis kayak darah"dalam hati azka
ia terpaksa menelannya karna takut soni marah
"sudah selesai??"tanya soni saat melihat rasya
"sudah om"sahut rasya
rasya mengalihkan tatapannya kearah ars dan axel,
sejujurnya dia sangat merindukan mereka berdua,saking rindunya ingin sekali rasanya ia memeluk mereka
namun ia sadar,ars dan axel tidak mengenalinya dan juga terlihat sangat jelas dimata ars dan axel kalau mereka berdua sangat takut ke padanya
"om kapan ingatan mereka akan pulih"tanya rasya tanpa ekspresi
soni menggeleng kepala
"kalian bertiga perkenalkan dia rasya anak dari alex dan nadia sahabat orang tua kalian"kata soni
"saya ars"kata ars
"sa saya" kata axel,ia sedikit gugup karna rasya menatapnya dan ars dengan intens
"saya azka"kata azka memperkenalkan diri
azka meraba lukanya tdi
ia sangat terkejut saat meraba luka dilehernya ternyata sudah tidak terasa sakit lagi
"kenapa ka??"tanya ars khawatir
"ini tidak terasa sakit lagi"jawab azka sambil memegang lehernya
"benarkah??"tanya ars setengah tidak percaya
rasya tersenyum tipis melihat kepolosan mereka
"om aku pamit dulu,kerjaan ku masih sangat banyak dikantor"pamit rasya
"baiklah,terimakasih atas bantuan tadi"ucap soni
"sama sama om"setelah mengatakan itu rasya langsung pergi
"bereskan semuanya!!,jangan sampai tertinggal setetes darah pun"titah soni
"dirga!,berikan rendi dan yang lainnya hadiah atas ke berhasilan merekamembawa julia kerumah ini
dan jangan lupa ambil hadiah untuk mu juga"titah soni
"kalian bertiga cepat ikut dengan ku"ajak soni
mereka bertiga langsung mengikuti soni masuk keruangan pribadinya
soni memberikan berkas berkas perusahaan sastrawijaya kepada ars dan axel
"dan ini juga"soni memberikan berkas perusahaan abizar group keapada azka
"kalian harus mempelajari semua ini dalam waktu,aku karna menyerah kan perusahaan keopada kalian"kata waktu soni
"tapi pa"protes azka
"tidak ada tapi tapian,kalian harus mempelajari semua itu,setelah kalian paham kalian harus segera mengambil alih perusahaan"tekan soni
"tapi kami punya pekerjaan pa"protes azka lagi
"apakah kalian akan menyuruhku menghandel semuanya selamanya?!?"bentak soni
"ti tidak pa"jawab azka
sedangkan ars dan axel tertunduk diam
setelah itu soni pergi meninggalkan mereka bertiga didalam ruangan
"awasi mereka bertiga,pastikan mereka mempelajari semua berkas itu dengan benar"kata soni kepada dirga
"baik tuan"jawab dirga
mereka bertiga mempelajari semua berkas itu hingga larut malam
saat jam satu malam dirga membuka pintu ternyata mereka sudah tertidur di atas sofa
dirga mengumpul dan menyusun semua berkas itu dan menyimpannya,ia juga mengambil selimut lalu menyelimuti mereka
keesokan harinya..
mereka bertiga berlari kocar kacir karna sudah kesiangan
tampak rendi sudah menunggu mereka didepan pintu
"om papa mana??"tanya azka
"tuan besar sudah pergi kekantor"jawab rendi
"om dirga mana??"tanya ars
"tuan dirga sudah kembali ke mansion"jawab rendi
mereka bertiga bergegas menuju kamar azka untuk membersihkan tubuh
setelah mandi dan berganti pakaian ketiganya bergegas keluar rumah mencari taksi
"tuan muda sarapan kalian!"panggil rendi
namun mereka bertiga sudah sampai diluar gerbang
rendi menggeleng kepala melihat kelakuan mereka
sesampainya dikantor mereka bertiga disambut oleh alya dan yang lainnya
alya dan yang lainnya melongo melihat penampilan mereka bertiga,rambut mereka yang acak acakkan membuat mereka terlihat tampan dan seksi
tatapan azka dan alya tidak sengaja bertemu
azka menunjukkan senyum manisnya kearah alya sehingga membuat gadis itu salah tingkah
sela merasa sangat kesal dan cemburu melihat alya dan azka saling tatap tatapan
"ada apa dengan ku??"tanya alya dalam hati
jantungnya terus berdebar setelah bertatapan dengan azka tadi
untuk menghilangkan rasa canggungnya
alya langsung mencecar azka dengan pertanyaan
"apakah luka kamu sudah sembuh??"tanya alya
"luka??"tanya azka,ia bahkan sudah lupa kalau ia pernah terluka
azka meraba lehernya yang hanya dibalut plester
"luka separah itu kenapa kamu hanya menutupinya pakai plester??"tanya alya heran
"m itu,"azka bingung menjawabnya
"ardi!"seorang laki laki paruh baya langsung memeluk azka
"mana yang terluka?? mana??"tanya nya dengan panik
"ayah,aku baik baik saja
itu hanya luka kecil"azka mencoba menenangkan samsul
"syukurlah"ucap samsul
defran kembali meradang melihat kedekatan samsul dan azka
"ayah bahkan tidak menyapa ku,apakah aku benar benar sudah tidak penting lagi bagi ayah"tanya defran dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nur Tini
no comment
2023-11-27
0
Ririn Savetalyana
kayanya samsung tu Samuel lho
2022-10-15
0
Anggita Anggini
lanjut
2022-07-21
0