#5

"Ini mobilmu?" tanya Honey dengan logat inggrisnya yang kental.

"Hmm," jawab Blue sembari mengambil baju di kopernya yang diletakkan di bagasi mobil.

Honey tampak antusias mengelilingi mobil itu dan melihat ke dalam mobil itu.

Blue tersenyum melihatnya. Dia akan memakai bajunya dan Honey melihat ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Blue.

"Boleh aku memegang tubuhmu?" tanya Honey.

"What?? Untuk apa? Kau mau melecehkanku?" tanya Blue tertawa pelan.

"Aku tak pernah melihat tubuh pria," jawab Honey jujur.

Blue semakin tertawa mendengar hal itu.

"Aku hanya mempelajari anatominya saja tetapi aku tak pernah melihat secara detail dan nyata," ucap Honey.

"Kau benar-benar lucu, Nona," ucap Blue.

"Oh ya, kita belum berkenalan. Siapa namamu? Aku Blue" tanya Blue.

"Namaku Honey," jawab Honey.

"Honey? Nama yang cantik seperti dirimu," ucap Blue.

"AKu cantik? Bukankah wajahku terlihat kotor?" kata Honey heran sambil memegang wajahnya yang penuh arang.

Blue tersenyum miring.

"Hidungmu mancung, bibirmu merah dan mata abu-abu mu juga sangat indah. Kau memiliki rahang yang bagus dan tegas. Itu cukup bisa mendefinisikan bahwa kau adalah gadis yang cantik," ucap Blue.

Seketika pipi Honey yang berwarna hitam itu memerah.

"Aku berumur 24 tahun," ucap Honey.

"Oh ya? Kukira kau masih remaja," sahut Blue dan melanjutkan memakai bajunya.

"Tunggu, bukankah aku ingin memegang tubuhmu?" tanya Honey.

"Kau serius?" tanya Blue.

Honey mengangguk.

"Baiklah, kemarilah," ucap Blue dan merentangkan tangannya lebar-lebar.

"Apa kau akan memelukku?" tanya Honey.

"Tidak, apa kau ingin kupeluk?" tanya Blue balik.

Honey mengangguk.

Blue tertawa pelan. Baru kali ini dia bertemu wanita selugu Honey.

"Baiklah, kemarilah. Aku akan memelukmu dan kau boleh meraba tubuhku asal jangan yang ada di balik celanaku," ucap Blue.

Honey tersenyum dan kemudian berlari memeluk Blue.

Honey meraba punggung Blue dan Blue sedikit kegelian karena hal itu.

Dada Honey menempel di perut sixpack Blue karena perbedaan tinggi badan mereka yang cukup mencolok.

"Kau tak takut jika aku orang jahat?" tanya Blue.

"Aku tahu bahwa kau pasti orang baik, karena kau tak lari ketika pertama kali melihat penampilan kotorku," jawab Honey.

"Kau harus berhati-hati bertemu orang asing. Karena tak semuanya sesuai dengan ekspektasimu," ucap Blue di atas kepala Honey.

Blue tanpa sadar menghirup wangi shampo dari rambut Honey.

"Strawberry," gumam Blue.

Honey mendongakkan kepalanya dan melihat ke wajah tampan Blue.

"Itu aroma shampoku," ucap Honey.

Blue menunduk dan melihat ke arah wajah Honey yang kotor karena arang.

"Kau main ke mana saja? Wajahmu benar-benar kotor," kata Blue.

"Kau tak jijik melihatku?" tanya Honey.

Lalu Blue mengangkat tangannya dan mengusap arang yang menutupi wajah Honey.

Honey menahan tangan Blue dan memundurkan langkahnya.

"Aku hanya ingin membersihkannya," ucap Blue.

"Tidak boleh, nanti ibuku akan marah jika aku menghapusnya," ucap Honey.

Blue terlihat heran dengan ucapan Honey itu.

"Baiklah, aku akan ganti celana dulu," kata Blue dan langsung membuka celananya di depan Honey.

"Kau ingin melihatnya juga?" tanya Blue.

Honey menggeleng cepat dan berlari menuju ke depan tenda.

Blue tertawa pelan dan membuka celana serta celanaa dalammnya.

Lalu dia memakai celana dalaam baru dancelana training panjang berwarna abu-abu serta kaos hitam.

"Ayo," ucap Blue setelah memakai bajunya.

Honey mengangguk dan mereka kembali berjalan bersama menuju rumah Honey.

*

*

"Apakah aku boleh memegang tanganmu lagi?" tanya Honey.

Lalu Blue mengulurkan tangannya pada Honey dan Honey tersenyum kemudian menggenggamnya.

Honey dan Blue tetap berjalan dengan Honey yang selalu bertanya pada Blue tentang apapun.

Honey kemudian mencium tangan Blue.

"Tanganmu harum," ucap Honey.

"Itu wangi parfum," jawab Blue tersenyum.

"Jadi seperti ini wangi parfum?" tanya Honey yang mencium lagi tangan Blue.

"Kau hidup di jaman apa, Honey?" tanya Blue tertawa pelan.

"Hidupku berhenti sejak aku dilahirkan," jawab Honey dengan senyum tipis.

"Ibumu mengurungmu?" tanya Blue.

Honey mengangguk. "Aku mencintainya karena hanya dia yang kupunya," jawab Honey.

Blue menghentikan langkahnya dan menahan tangannya.

"Lalu apa yang kau lakukan selama ini? Di rumah saja?" tanya Blue yang sedikit penasarang dengan hidup Honey.

Honey mengangguk. "Aku hanya membaca saja," ucap Honey.

"Kau tak pernah sekolah?" tanya Blue.

Honey menggeleng.

"Oh God ... Itu sesuatu yang salah, Honey. Aku akan menemui ibumu dan membicarakan hal ini," ucap Blue.

"Jangan ... Mommy tak akan mengizinkanku keluar lagi jika dia mengetahui tentangmu," sahut Honey.

"Bukankah kita akan ke rumahmu sekarang?" tanya Blue.

"Ya, tapi ibuku sedang tak ada di rumah saat ini. Dia sedang mengambil uang dari kakek yang dikirimkan melalui kurir," jawab Honey.

Blue terdiam lama sambil menatap mata Honey.

"Baiklah, ayo cepat sebelum ibumu kembali ke rumah," ucap Blue akhirnya.

Honey tersenyum kembali dan mengangguk.

Kemudian mereka kembali berjalan menuju rumah Honey.

Setelah hampir 20 menit berjalan mereka sampai di rumah Honey.

"Itu rumahmu?" tanya Blue.

"Ya, ayo," ucap Honey dan menarik tangan Blue sambil berlari.

"Rumahmu cukup besar dan kau seperti Rapunzel yang terkurung di sebuah istana terkutuk," ucap Blue.

Honey tertawa mendengar hal itu dan melepas tangan Blue.

"Aku bahagia bertemu denganmu, Blue. Kau satu-satunya teman yang kumiliki," teriak Honey sambil tersenyum dan masih berlari di atas bukit.

Blue tersenyum dan mengejar Honey yang larinya cukup cepat itu. Karena berlari cepat, membuat gelungan rambut Honey terlepas dan rambut coklatnya terurai indah.

Tiupan angin sepoi-sepoi membuat rambutnya melambai indah dan membuat Blue tersenyum.

"Ayo, Blue!!! Kau tak bisa mengejarku??!!" teriak Honey sambil berlari.

Dan Blue pun semakin mempercepat larinya lalu mengejar Honey.

Baru kali ini Honey begitu bahagia dan tawanya sangat lepas ketika Blue mengejarnya.

Honey membuka sepatu bootnya agar semakin cepat berlari dan membuat warna kulit aslinya yang putih bagai porselen terlihat oleh Blue.

Blue akhirnya bisa menyusul Honey dan menangkap pinggangnya.

Blue memutar-mutar tubuh Honey dan membuat wanita cantik itu tertawa.

Rambut panjangnya menutupi wajah Blue dan membuat Blue menyesap wanginya dalam-dalam.

Lalu setelah cukup lama memutar tubuh Honey, Blue melepaskan pelukannya di perut Honey.

"Ayo masuk," ucap Honey dan dia menarik tangan Blue.

Mereka pun tiba di beranda depan rumah Honey. Honey membuka pintunya dan Blue mengikutinya di belakang.

Blue mengedarkan pandangannya di rumah Honey. Barang-barang dan perabotnya masih sangat kuno tetapi suasananya terasa sangat nyaman.

"Rumahmu bagus," ucap Blue.

"Ya tentu saja," jawab Honey.

"Kau mau jus apel?" tanya Honey.

"Hmm, boleh juga," jawab Blue.

Lalu Honey menuju dapur dan mengambil jus apel yang ada di kulkas kunonya.

Blue mengikutinya dan melilhat-lihat keadaan rumah Honey yang tertata sangat rapi.

Blue sama sekali tak melihat bingkai foto di rumah ini dan itu cukup membuatnya heran.

Terpopuler

Comments

🟢Ney Maniez

🟢Ney Maniez

penasaran

2024-07-31

2

Nur Bahagia

Nur Bahagia

shampoo nya blue yg macho aroma stroberi 😅 merknya Dee Dee kids kah 🤣

2024-07-26

0

Riski Meirina Burhani

Riski Meirina Burhani

jadi kayak lagi ngegandeng bocil ya 🤣

2024-07-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!