#2

"Kau sedang berada di Inggris? Jangan lupa mampir ke mansion Thea dulu, Blue," ucap Yara -- ibu Blue -- melalui sambungan telepon.

"Kak Thea sedang ada di Amerika, Mom. Dia sedang liburan di mansion keluarga Kingsford. Aku sudah menelepon kak Jared tadi," jawab Blue.

"Oh ya? Baiklah kalau begitu. Hati-hati dalam perjalananmu, Sayang. Doa mommy tetap satu, semoga kau segera menemukan jodohmu di perjalananmu nanti," ucap Yara yang selalu absurd.

"Come on, mommy sudah mempunyai cucu dari Kak Ocean dan Red. Jangan menagihnya lagi padaku," protes Blue.

"Ck, kau sudah tua, Blue. Ingat, KAU SUDAH TUA," ucap Yara dengan sangat jelas.

"Ya Tuhan. Umurku belum genap 30 tahun dan mommy sudah menyebutku tua? Benar-benar keterlaluan," sahut Blue.

"Hei, sebulan lagi kau sudah berumur 30 tahun jika kau lupa," ucap Yara mengingatkan.

"Aku masih ingin bebas dan tak terkekang," kata Blue.

"Iiiissshhh, kau pikir hidupmu akan terpenjara jika kau memiliki istri? Lihatlah mommy dan daddy, kami masih sering melakukan travelling bersama," protes Yara.

"Ya ya ya ... Sudah, Mom. Aku akan ke club bertemu temanku. Bye, i love you," ucap Blue yang kemudian langsung menutup sambungan teleponnya.

"Hufffttt ..." Blue menghela nafasnya lega.

Blue adalah satu-satunya anak Yara dan Bryce yang mengikuti jejak sang daddy yang suka berpetualang.

Dia menikmati kesendiriannya dan terkadang dia berpetualang bersama sang sepupu -- Andrei Romanov -- beberapa kali.

Sudah banyak negara yang didatangi oleh Blue. Di saat Andrei lebih suka berbisnis dengan resortnya di berbagai negara, berbeda dengan Blue yang tetap mengurus perusahaannya dari jarak jauh -- seperti yang dilakukan daddynya dulu.

Dia hanya sesekali saja muncul di perusahaan di saat-saat penting dan genting. Selain itu dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan berpetualang ke tempat-tempat baru.

Sebenarnya kedatangannya ke Inggris untuk mengunjungi rumah hutan Thea -- kakak sepupunya. Tetapi Thea sedang berada di Amerika dan dia memutuskan untuk mengelilingi negara Inggris meskipun Blue sudah sering ke sana.

*

*

Blue menginap di hotel milik kakeknya. Fasilitas yang selalu memadai membuat dirinya cukup mudah melakukan perjalanan ke berbagai negara.

Karena kakek dan sepupunya banyak yang memiliki hotel dan resort di beberapa negara.

Tak seperti sang daddy yang dulu suka berpenampilan bak preman, Blue justru berpenampilan lebih klimis dan ketampanannya tentu saja semakin mempesona tiap wanita yang melihatnya.

Blue keluar dari taksi dan masuk menuju club malam di mana dua temannya telah menunggu di sana.

Llingkup pergaulan Blue sangat luas dan dia suka berteman dengan siapapun dan dari kalangan mana pun.

Tapi kali ini teman yang akan ditemui berasal dari keluarga bangsawan yang dulu merupakan teman kuliahnya di Harvard.

"Hello, Bro. Bagaimana kabarmu?" tanya Jackson -- salah satu temannya.

"I'm so great as always," jawab Blue sembari memeluk temannya itu.

"Hei, mengapa wajahmu murah, Raven?" tanya Blue pada teman satunya lagi.

"Dia baru saja bercerai," jawab Jackson.

"What??? Bukankah kau baru menikah sebulan yang lalu?" tanya Blue terkejut tetapi dengan senyum tengilnya.

"Kau pasti suka melihat temanmu menderita, Blue," ucap Raven.

Blue tertawa dan tak bersimpati pada temannya itu.

"Sudah kubilang, menikah adalah sesuatu yang rumit. Kita masih butuh bersenang-senang," kata Blue sambil meminum minumannya yang sudah dipesan oleh Jackson.

"Dia berselingkuh dariku. Bisa-bisanya dia melakukan hal menjijikkan itu," kesal Raven.

"Kurasa dia sudah gila, Raven. Pria setampan dan sekaya dirimu masih diselingkuhi?" Blue menahan tawanya.

"Blue, ini tak lucu. Aku akan meninjumu jika kau tertawa semenyebalkan itu lagi," ucap Raven yang justru membuat Blue tertawa terbahak.

Blue lalu berdiri dan menuju lantai dansa. "Kita bersenang-senang saja, Kawan. Banyak kerabatku yang cantik, nanti akan kukenalkan padamu!!" teriak Blue sambil mengangkat minumannya dan tersenyum tengil seakan mengejek nasib Raven.

"Dia memang benar-benar menyebalkan," gumam Raven dan Jackson ikut tertawa.

"Blue benar, ayo kita bersenang-senang saja, Rav," ujar Jackson menarik lengan Raven dan membawanya ke lantai dansa.

*

*

Jam dua dini hari, Blue kembali ke hotelnya dan langsung tepar di atas tempat tidur.

Panggilan telepon dari Yara -- sang mommy -- telah diabaikannya sejak tadi.

Pagi harinya, sinar matahari masuk melalui jendela kamar hotel yang kordennya tak tertutup.

Blue bangun karena hal itu. Dia langsung beranjak dan berjalan menuju kamar mandi. Hari ini dia akan melanjutkan perjalanannya mengelilingi daerah perbukitan di beberapa pedesaan di Inggris.

Cuaca yang sangat cerah membuatnya bersemangat menjalani perjalanannya kali ini dan dia datang di waktu yang tepat ketika Inggris sedang musim panas.

Setelah bersiap-siap, Blue langsung menuju lobby hotel.

TING ...

Pintu lift terbuka dan dia keluar dari sana. Manajer hotel langsung mendatangi Blue ketika dia melihatnya keluar dari lift.

"Tuan Robert, mobi anda sudah disiapkan di depan," ucap Xandria -- wanita cantik yang berwajah datar itu.

"Terima kasih, Xandria. Ah ya, nanti akan ada temanku yang bernama Raven kemari. Biarkan dia menginap di kamarku. Dia sedang patah hati," ucap Blue tersenyum.

"Baik, Tuan," jawab Xandria yang masih mengikuti Blue sampai keluar pintu lobby.

"Masuklah, aku bukan raja yang harus kau antar sampai masuk ke dalam mobil," ucap Blue.

"Baik, Tuan," sahut Xandria sembari mengangguk hormat.

"Dia cantik juga. Raven akan cocok dengannya," gumam Blue melihat kepergian Xandria dengan tersenyum penuh rencana.

"Nanti saja akan kuurus setelah aku kembali kemari," gumam Blue yang kemudian menginjak pedal gas mobilnya.

Blue melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang saja. Dia membuka jendela mobilnya dan menikmati hawa pagi yang masih sejuk.

Tangan Blue memencet tombil CD dan menyalakan musik rock lumayan keras.

Dia ikut melantunkan lagu keras yang sudah dihafalnya itu.

7 jam perjalanan ditempuh oleh Blue sampai akhirnya dia tiba di sebuah perbukitan yang sangat sepi dan hanya ada mobilnya saja yang melaju.

"Kurasa aku menemukan hidden gem kali ini. Dan mengapa aku baru tahu tempat ini?" gumam Blue dan mematikan mesin mobilnya di pinggir jalan yang sangat sepi dan lengang itu.

Jalan itu ditumbuhi pohon-pohon besar tua yang pastinya berusia ratusan tahun.

Blue menghirup dalam-dalam udara sejuk di perbukitan itu dan bau pohon mendominasi penciumannya.

Blue kemudian naik kembali ke mobilnya dan melanjutkan perjalanannya lebih masuk ke dalam area hutan yang ada di bukit itu.

Mobil Jeep Gladiator yang dikendarainya sangat mudah menembus beberapa semak belukar yang masih memenuhi area bukit.

Setelah menemukan tanah lapang yang terdapat aliran sungai di sana, Blue menghentikan laju mobilnya.

Dia membuka pintu mobil dan ada tamu hutan yang memberikan salam perkenalan padanya.

Ya, ada seekor ular yang ada pas di bawah kaki Blue. Itu hanya ular sanca yang tak berbahaya meskipun ukurannya besar.

Blue mengangkat ular itu dan melemparnya jauh ke tengah semak belukar di tempat yang agak jauh dari mobilnya.

Terpopuler

Comments

Anny

Anny

😍😍🥰😘😚 love you soo much honey

2025-02-03

0

🟢Ney Maniez

🟢Ney Maniez

😍😍

2024-07-31

1

Nur Bahagia

Nur Bahagia

meskipun kayak preman, tp aku tetep pada ayahmu blue 🥰😅

2024-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!