Nastiti

Nastiti

Bab 1 Prolog

Nastiti, seorang gadis berusia 19 tahun.

Ia lahir dari keluarga yang sederhana, ayahnya hanya seorang petani, sementara ibu Titi hanya ibu rumah tangga biasa.

Titi tiga bersaudara, Pandu kakak laki-laki Titi dan Tuti adik perempuannya.

Titi tinggal bersama kedua orang tuanya, dan juga kedua saudaranya di sebuah kota kecil, kota kelahiran Titi.

Karena keterbatasan kedua orang tuanya, Titi hanya bisa menamatkan sekolah kejuruan dengan jurusan akuntansi.

Kakak Titi juga hanya tamat SLTA, sementara Tuti duduk dibangku kelas satu SMA.

Titi sangat beruntung, setelah tamat SMK, tetangga Titi yang memiliki perusahaan jasa, mengajaknya untuk berkerja di Perusahaannya. Sementara Pandu abang Titi bekerja sebagai tenaga honorer disebuah instansi pemerintah.

Setiap hari, Titi berangkat pukul tujuh dan akan pulang pukul empat sore.

Titi bekerja dari hari Senin hingga Jum'at, hari Sabtu Titi dan mbak Dewi bergantian masuk kerja, karena hari Sabtu jarang ada konsumen yang meminta pengiriman barang.

Setiap sore, sepulang bekerja Titi akan berangkat ke masjid untuk belajar mengaji, kebetulan Titi dan Pandu menjadi pengurus remaja masjid.

*****

Siang ini pukul tiga Titi baru pulang kerja, karena setiap hari Jum'at Titi pulang pukul tiga.

Seperti biasa, Titi pulang naik angkot. Didepan gang menuju rumahnya, Titi bertemu Toni, laki-laki yang menjadi kekasih Titi hampir satu tahun ini.

"Selamat sore dek, baru pulang kerja ya?" tanya Toni.

Toni, seorang PNS yang bekerja di instansi militer, kebetulan kantor Toni berada tak jauh dari gang menuju rumah Titi. "Iya nih, kak, Titi baru pulang." jawab Titi.

"Dek, nanti ke masjid ga? kalau adek ke masjid, nanti malam bareng ya pulangnya, kakak mau main kerumah."

"Baik kak, tapi nanti Titi pulangnya agak telat, karena malam ini Titi kebagian tugas membersihkan masjid bersama teman-teman."

"Baiklah, nanti kakak tunggu disini ya selepas sholat isya!"

"Baik, kak!, Titi pulang dulu ya, kak?"

"Iya, dek..hati-hati dijalan!"

"Baik, kak..terima kasih!".

Titi pun melanjutkan langkahnya untuk pulang kerumah.

Dari depan gang menuju rumah Titi lumayan jauh, sekitar dua ratus meter.

Didepan rumah Titi ada jalan yang sudah diaspal, tapi karena Titi tinggal di kota kecil, dan ditempat Titi tinggal masih jarang penduduk, jadi tidak ada angkot yang masuk ke daerah rumah Titi.

Untuk naik angkot, Titi harus keluar gang menuju jalan raya.

"Assalamualaikum.." Titi mengucap salam saat masuk ke dalam rumah, di rumah ada ayah Titi yang sedang duduk dikursi panjang di ruangan dapur.

Sementara ibu Titi baru selesai mengangkat jemuran.

"Waalaikumsalam.." jawab ayah dan ibu Titi.

"Baru pulang, Ti? sana ganti baju, terus makan" kata ibu Titi.

"Titi mau mandi dulu, bu..nanti Titi mau langsung ke masjid, makannya nanti malam aja, tadi di kantor Titi sudah makan mie ayam sama teman-teman" jawab Titi.

"Ya sudah, kalau mau langsung mandi" kata ibu lagi.

"Tuti, kemana bu? dia mau bareng ke masjid ga?"

"Adikmu tadi pamit sama ibu, mau ikut kegiatan ekstra kulikuler, jadi pulangnya nanti menjelang magrib, Titi berangkat sendiri aja ke masjid, bang Pandu juga belum pulang kerja, mungkin ke masjidnya nanti setelah magrib".

"Baik, bu".

Selesai mandi dan sholat ashar, Titi bersiap untuk berangkat ke masjid.

Titi menyiapkan mukena yang biasa dibawa ke masjid, untuk Al Quran, Titi meninggalkan nya di masjid, jadi tidak dibawa pulang.

Setelah pamit pada ibunya, Titi pun berangkat ke masjid.

Sampai di masjid, sudah banyak anak-anak yang datang untuk belajar mengaji.

"Baru datang ya, mbk? Mbak Tuti, mana mbak?" tanya Nina.

"Mbak datang sendiri, Nin, mbak Tuti masih disekolah, ikut kegiatan ekstra kulikuler" jawab Titi.

"Mbak Titi, bang Pandu mana? ga ngajar ngaji ya?" Tini menanyakan Pandu pada Titi.

"Bang Pandu, Insya Allah datang setelah magrib, karena bang Pandu tadi balum pulang kerja" jawab Titi.

"Bang Pandu, ngajar mengaji ga mbak? tanya Elsa

"Belum tahu, nanti kalau bang Pandu telat datang, kan bisa belajar sama kak Khalik, kak Shiddiq atau kak Pur". jawab Titi.

"Ah..ga seru kalau ga ada bang Pandu" jawab Elsa sambil cemberut.

Titi hanya tersenyum melihat anak-anak yang kecewa karena Pandu belum datang ke masjid.

Anak-anak yang masih duduk dibangku kelas dua dan tiga SD, lebih senang diajar mengaji sama Pandu, karena Pandu sangat perhatian pada anak-anak.

Jika dapat uang gaji, Pandu akan mentraktir anak-anak dengan membelikan jajanan, jadi anak-anak lebih semangat jika Pandu yang mengajar ngaji.

Selesai belajar mengaji, sebelum shalat isya, Khalik, ketua remaja masjid meminta para remaja untuk berkumpul, dan menyampaikan sesuatu.

"Teman-teman, besok malam minggu, kita akan mengadakan rapat untuk persiapan acara Maulid Nabi.

Tolong sampaikan pada teman-teman yang lain, untuk datang besok selepas shalat isya, kalau bisa ikut shalat isya berjamaah".

"Baik kak, Insya Allah besok kami akan datang, dan mengajak teman-teman yang lain" jawab Shiddiq.

"Ya sudah, siapa yang dapat tugas adzan silahkan adzan, sebab sudah masuk waktu isya" kata Khalik lagi.

"Baik kak, saya akan adzan dulu" jawab Pur yang kebagian tugas adzan.

Selepas shalat isya, Shiddik meminta teman-teman yang mendapat tugas untuk membersihkan masjid, untuk membagi tugas.

"Ti..kamu dan Tanti, tolong bersihkan teras dan tempat wudhu, biar saya dan Zai yang membersihkan karpet sekalian merapihkan Al Quran dan alat shalat lainnya" kata Shiddik.

"Baik Diq, biar saya dan Tanti yang membersihkan teras dan tempat wudhu, nanti biar cepat selesai" jawab Titi.

Akhirnya, merekapun menyelesaikan tugas masing-masing, karema masjid tidak terlalu luas, tugas membersihkan masjid pun bisa cepat diselesaikan.

Mereka setiap malam bergantian membersihkan masjid, agar masjid tetap selalu bersih dan rapi.

"Ti..sudah bersih belum tempat wudhu nya? kalau belum biar saya bantu". kata Zai.

"Alhamdulillah..semua sudah selesai Zai, jangan lupa matikan lampu bagian dalam dan kunci pintu masjid" jawab Titi.

" Ok..siip..yuk kita pulang" kata Zai lagi.

Teman- teman Titi, rumahnya tidak begitu jauh, mereka tinggal di perumahan dekat masjid, sementara rumah Titi yang paling jauh.

"Sudah selesai, Ti? yuk, kita pulang" Pandu mengajak Titi untuk pulang.

"Baik bang, yuk kita pulang" jawab Titi.

"Bang..kami ikut main kerumah ya, nanti malam mau berburu kalong" kata Shiddik.

"Iya, ikut aja..tinggal jalan aja koq repot, ga ada yang minta di gendongkan?" jawab Pandu sambil bercanda.

"Ada bang, nih..Desi minta diantar pulang sambil digendong" jawab Pur sambil tertawa.

"Ahh..kak Pur, ada-ada aja" jawab Desi sambil tersenyum malu.

Pandu hanya tersenyum mendengar gurauan Pur.

"Gimana mau bareng, jalannya aja beda arah, bang Pandu ke kanan, Desi ke kiri" jawab Tanti pula.

"Sudah..pada pulang sana, jangan lupa, besok kita rapat" kata Khalik.

Akhirnya, meraka pun bubar kerumah masing-masing.

Sementara Shiddiq dan Pur, ikut pulang bersama Pandu dan Titi.

^_________^(◠‿・)—☆

Terpopuler

Comments

ˢ⍣⃟ₛ αηтιє ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

ˢ⍣⃟ₛ αηтιє ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

wooow Nastiti hebat langsung dapat kerja setalah lulus...

2023-02-28

1

off

off

wah, titi sosok pekerja keras dan solehah. Semoga selalu dalam kebahagiaan kamu cantik. Buat Author, penulisannya keren menurut aku, rapi dan jd nilai plus menikmati cerit ini

2023-02-27

1

🌞𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉ˢ⍣⃟ₛ

🌞𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉ˢ⍣⃟ₛ

anak yg msh polos akan tau mana yg tulus dan mn yg modus...

2023-02-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2. Titi dan Toni
3 Bab 3. Rapat Panitia Maulid Nabi
4 Bab 4. Pesta durian berakhir horor
5 Bab 5. Keadaan malam itu.
6 Bab 6. Kesedihan ayah dan ibu.
7 Bab 7. Bertemu seseorang
8 Bab 8. Teman di kantor.
9 Bab 9. Kedatangan Reno
10 Bab 10. Ungkapan Perasaan Reno
11 Bab 11. Kisah Titi dan Toni
12 Bab 12. Acara Maulid Nabi SAW
13 Bab 13. Siapa?
14 Bab 14. Berkenalan
15 Bab 15. Keisengan Titi
16 Bab 16. Bertemu teman baru
17 Bab 17. Tuti dan Tio
18 Bab 18. Keluarga Titi
19 Bab 19. Kebersamaan Keluarga
20 Bab 20. Kebersamaan Titi dan Ari
21 Bab 21. Gosip Baru
22 Bab 22. Obrolan Titi dan Feni
23 Bab 23. Bertemu orang yang akan dijodohkan.
24 Bab 24. Hanya Sebatas Teman.
25 Bab 25. Kegalauan Ibu Dan Rasa Kepo Feni.
26 Bab 26. Pergi ke Pesta
27 Bab 27. Hanya Saling Pandang.
28 Bab 28. Perasaan Yang Medebarkan.
29 Bab 29. Rasa Bahagia.
30 Bab 30. Diary Titi.
31 Bab 31. Kedatangan Ari
32 Bab 32. Isi Diary Titi
33 Bab 33. Mimpi Digigit Ular.
34 Bab 34. Titi Dan Agus.
35 Bab 35. Mengobati Titi
36 Bab 36. Keluar Kota.
37 Bab 37. Perjalanan Ke Luar Kota.
38 Bab 38. Pernyataan Cinta Ari
39 Bab 39. Perasaan Ari Yang Sebenarnya Pada Titi.
40 Bab 40. Resmi Menjadi Sepasang Kekasih.
41 Bab 41. Nasehat Ibu.
42 Bab 42. Restu Dari Ana.
43 Bab 43. Isi Diary Ari.
44 Bab 44. Ari Mendapat Pekerjaan.
45 Bab 45. Ari Pulang, Titi Senang.
46 Bab 46. Kebahagiaan Titi Dan Ari.
47 Bab 47. Jalan-Jalan Ke Pantai.
48 Bab 48. Ari Kecelakaan
49 Bab 49. Menjelang Hari H.
50 Bab 50. Akhirnya Sah!
51 Bab 51. Setelah Pesta Pernikahan.
52 Bab 52. Malam Pertama Yang Tertunda
53 Bab 53. Ari Membantu Ayah.
54 Bab 54. Si Cewek Jutek.
55 Bab 55. Kebersamaan Yang Indah.
56 Bab 56. Nama Istimewa
57 Bab 57. Telat.
58 Bab 58. Kabar Bahagia
59 Bab 59. Gibah
60 Bab 60. Gempa Bumi
61 Bab 61. Pasca Gempa
62 Bab 62. Kontraksi.
63 Bab 63. Titi Melahirkan.
64 Bab 64. Pasca Melahirkan
65 Bab 65. Rencana Aqiqah
66 Bab 66. Syukuran.
67 Bab 67. Mulai Berubah.
68 Bab. 68 Salah Pergaulan.
69 Bab 69. Sebuah Pertengkaran.
70 Bab 70. Ajakan Mengenakan Jilbab.
71 Bab 71. Memutuskan Untuk Berhijab.
72 Bab 72. Ada Apa Dengan Ari?
73 Bab. 73. Ari Dibawa Kemana?
74 Bab 74. Bermalam Di Rumah Sakit.
75 Bab 75. Pikiran Titi Yang Bercabang
76 Bab 76. Kondisi Ari
77 Bab 77. Kunjungan Teman-teman Ari.
78 Bab 78. Ana Yang Selalu Menjaga Ari.
79 Bab 79. Titi Diminta Datang Ke Kantor
80 Bab 80. Titi Dapat Pinjaman Dari Kantor.
81 Bab 81. Ari Pulang Ke rumah
82 Bab 82. Ari Kangen Pada Nanda
83 Bab 83. Buka Bersama Keluarga
84 Bab 84. Ana Pamit Pulang.
85 Bab 85. Ari Mulai Bekerja.
86 Bab 86. Awal Titi Bekerja
87 Bab 87. Merayakan Idul Fitri.
88 Bab 88. Titi Positif Hamil
89 Bab 89. Obrolan Titi Dan Bu Bidan.
90 Bab 90. Kebahagiaan Keluarga Titi
91 Bab 91. Perjalanan Titi Dan Ari.
92 Bab 92. Titi Merasa Malu Saat Digoda Ari.
93 Bab 93. Mencari Batu Cincin
94 Bab 94. Titi Dirawat Di Klinik.
95 Bab 95. Nanda Tidak Ingin Ditinggalkan Oleh Ari.
96 Bab 96. Rasa Kesal Titi
97 Bab 97. Titi Kelelahan.
98 Bab 98. Lahirnya Sang Jagoan.
99 Bab 99. Pov Ari.
100 Bab 100. Anniversary Titi Dan Ari.
101 Bab 101. Titi Dilangkahi Tuti.
102 Bab 102. Rencana Membeli Tanah.
103 Bab 103. Mencari Nomor Telepon Pemilik Tanah.
104 Bab 104 Tabungan Ari Dan Titi.
105 Bab 105. Ari Dan Titi Menjual Perhiasan.
106 Bab 106. Obrolan Ari dan Ibu.
107 Bab107. Jual Beli Tanah
108 Bab 108. Perasaan Lega Dan Bahagia.
109 Bab 109. Ibu Menginap Di Rumah Tuti
110 Bab 110. Tuti Melahirkan.
111 Bab 111. Sebuah Mitos Atau Fakta
112 Bab 112. Kasih Sayang Seorang Ibu.
113 Bab 113. Ari Ingin Membeli Mobil
114 Bab 114. Membangun Rumah Sederhana
115 Bab 115. Angkat-Angkat Barang.
116 Bab116. Pemasangan Listrik.
117 Bab 117. Baju Saringan Kelapa
118 Bab 118. Pindah Rumah.
119 Bab 119. Malam Pertama Di Rumah Baru.
120 Bab 120. Rencana Di Rumah Baru.
121 Bab 121. Cerita Mengenai Mantan
122 Bab 122. Memulai Usaha
123 Bab 123. Membuka Usaha Baru.
124 Bab 124. Kembali Seperti Dulu.
125 Bab 125. Salah Faham
126 Bab 126. Panen Perdana
127 Bab 127. Gara-Gara Racun Nyamuk
128 Bab 128. Titi Sakit, Ayah Titi Berpulang.
129 Bab 129. Setelah Kepergian Ayah
130 Bab 130. Ibu Ari Menginap Di Rumah Ari
131 Bab 131. Ibu Ari Sakit
132 Bab 132. Ibu Ari Masuk Rumah Sakit.
133 Bab 133. Kepergian Ibu Ari
134 Bab 134. Penyesalan Dan Kesedihan Titi
135 Bab 135. Ari Dan Titi Mulai Membangun Rumah.
136 Bab 136. Ulah Andi
137 Bab 137.Rencana Membeli Komputer
138 Bab 138. Anak Kecil Saja Bisa
139 Bab 139. Rencana Syukuran Rumah Baru.
140 Bab 140. Syukuran Rumah Baru
141 Bab 141. Nanda Jatuh Dari Pohon
142 Bab 142. Pengobatan Nanda
143 Bab 143. Kunjungan Guru Dan Teman-Teman Nanda
144 Bab 144. Bukan Apa Yang Dikatakan Tapi Cara Mengatakannya.
145 Bab 145. Nanda Mulai Masuk Sekolah
146 Bab 146. Kekompakan Kakak Beradik
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2. Titi dan Toni
3
Bab 3. Rapat Panitia Maulid Nabi
4
Bab 4. Pesta durian berakhir horor
5
Bab 5. Keadaan malam itu.
6
Bab 6. Kesedihan ayah dan ibu.
7
Bab 7. Bertemu seseorang
8
Bab 8. Teman di kantor.
9
Bab 9. Kedatangan Reno
10
Bab 10. Ungkapan Perasaan Reno
11
Bab 11. Kisah Titi dan Toni
12
Bab 12. Acara Maulid Nabi SAW
13
Bab 13. Siapa?
14
Bab 14. Berkenalan
15
Bab 15. Keisengan Titi
16
Bab 16. Bertemu teman baru
17
Bab 17. Tuti dan Tio
18
Bab 18. Keluarga Titi
19
Bab 19. Kebersamaan Keluarga
20
Bab 20. Kebersamaan Titi dan Ari
21
Bab 21. Gosip Baru
22
Bab 22. Obrolan Titi dan Feni
23
Bab 23. Bertemu orang yang akan dijodohkan.
24
Bab 24. Hanya Sebatas Teman.
25
Bab 25. Kegalauan Ibu Dan Rasa Kepo Feni.
26
Bab 26. Pergi ke Pesta
27
Bab 27. Hanya Saling Pandang.
28
Bab 28. Perasaan Yang Medebarkan.
29
Bab 29. Rasa Bahagia.
30
Bab 30. Diary Titi.
31
Bab 31. Kedatangan Ari
32
Bab 32. Isi Diary Titi
33
Bab 33. Mimpi Digigit Ular.
34
Bab 34. Titi Dan Agus.
35
Bab 35. Mengobati Titi
36
Bab 36. Keluar Kota.
37
Bab 37. Perjalanan Ke Luar Kota.
38
Bab 38. Pernyataan Cinta Ari
39
Bab 39. Perasaan Ari Yang Sebenarnya Pada Titi.
40
Bab 40. Resmi Menjadi Sepasang Kekasih.
41
Bab 41. Nasehat Ibu.
42
Bab 42. Restu Dari Ana.
43
Bab 43. Isi Diary Ari.
44
Bab 44. Ari Mendapat Pekerjaan.
45
Bab 45. Ari Pulang, Titi Senang.
46
Bab 46. Kebahagiaan Titi Dan Ari.
47
Bab 47. Jalan-Jalan Ke Pantai.
48
Bab 48. Ari Kecelakaan
49
Bab 49. Menjelang Hari H.
50
Bab 50. Akhirnya Sah!
51
Bab 51. Setelah Pesta Pernikahan.
52
Bab 52. Malam Pertama Yang Tertunda
53
Bab 53. Ari Membantu Ayah.
54
Bab 54. Si Cewek Jutek.
55
Bab 55. Kebersamaan Yang Indah.
56
Bab 56. Nama Istimewa
57
Bab 57. Telat.
58
Bab 58. Kabar Bahagia
59
Bab 59. Gibah
60
Bab 60. Gempa Bumi
61
Bab 61. Pasca Gempa
62
Bab 62. Kontraksi.
63
Bab 63. Titi Melahirkan.
64
Bab 64. Pasca Melahirkan
65
Bab 65. Rencana Aqiqah
66
Bab 66. Syukuran.
67
Bab 67. Mulai Berubah.
68
Bab. 68 Salah Pergaulan.
69
Bab 69. Sebuah Pertengkaran.
70
Bab 70. Ajakan Mengenakan Jilbab.
71
Bab 71. Memutuskan Untuk Berhijab.
72
Bab 72. Ada Apa Dengan Ari?
73
Bab. 73. Ari Dibawa Kemana?
74
Bab 74. Bermalam Di Rumah Sakit.
75
Bab 75. Pikiran Titi Yang Bercabang
76
Bab 76. Kondisi Ari
77
Bab 77. Kunjungan Teman-teman Ari.
78
Bab 78. Ana Yang Selalu Menjaga Ari.
79
Bab 79. Titi Diminta Datang Ke Kantor
80
Bab 80. Titi Dapat Pinjaman Dari Kantor.
81
Bab 81. Ari Pulang Ke rumah
82
Bab 82. Ari Kangen Pada Nanda
83
Bab 83. Buka Bersama Keluarga
84
Bab 84. Ana Pamit Pulang.
85
Bab 85. Ari Mulai Bekerja.
86
Bab 86. Awal Titi Bekerja
87
Bab 87. Merayakan Idul Fitri.
88
Bab 88. Titi Positif Hamil
89
Bab 89. Obrolan Titi Dan Bu Bidan.
90
Bab 90. Kebahagiaan Keluarga Titi
91
Bab 91. Perjalanan Titi Dan Ari.
92
Bab 92. Titi Merasa Malu Saat Digoda Ari.
93
Bab 93. Mencari Batu Cincin
94
Bab 94. Titi Dirawat Di Klinik.
95
Bab 95. Nanda Tidak Ingin Ditinggalkan Oleh Ari.
96
Bab 96. Rasa Kesal Titi
97
Bab 97. Titi Kelelahan.
98
Bab 98. Lahirnya Sang Jagoan.
99
Bab 99. Pov Ari.
100
Bab 100. Anniversary Titi Dan Ari.
101
Bab 101. Titi Dilangkahi Tuti.
102
Bab 102. Rencana Membeli Tanah.
103
Bab 103. Mencari Nomor Telepon Pemilik Tanah.
104
Bab 104 Tabungan Ari Dan Titi.
105
Bab 105. Ari Dan Titi Menjual Perhiasan.
106
Bab 106. Obrolan Ari dan Ibu.
107
Bab107. Jual Beli Tanah
108
Bab 108. Perasaan Lega Dan Bahagia.
109
Bab 109. Ibu Menginap Di Rumah Tuti
110
Bab 110. Tuti Melahirkan.
111
Bab 111. Sebuah Mitos Atau Fakta
112
Bab 112. Kasih Sayang Seorang Ibu.
113
Bab 113. Ari Ingin Membeli Mobil
114
Bab 114. Membangun Rumah Sederhana
115
Bab 115. Angkat-Angkat Barang.
116
Bab116. Pemasangan Listrik.
117
Bab 117. Baju Saringan Kelapa
118
Bab 118. Pindah Rumah.
119
Bab 119. Malam Pertama Di Rumah Baru.
120
Bab 120. Rencana Di Rumah Baru.
121
Bab 121. Cerita Mengenai Mantan
122
Bab 122. Memulai Usaha
123
Bab 123. Membuka Usaha Baru.
124
Bab 124. Kembali Seperti Dulu.
125
Bab 125. Salah Faham
126
Bab 126. Panen Perdana
127
Bab 127. Gara-Gara Racun Nyamuk
128
Bab 128. Titi Sakit, Ayah Titi Berpulang.
129
Bab 129. Setelah Kepergian Ayah
130
Bab 130. Ibu Ari Menginap Di Rumah Ari
131
Bab 131. Ibu Ari Sakit
132
Bab 132. Ibu Ari Masuk Rumah Sakit.
133
Bab 133. Kepergian Ibu Ari
134
Bab 134. Penyesalan Dan Kesedihan Titi
135
Bab 135. Ari Dan Titi Mulai Membangun Rumah.
136
Bab 136. Ulah Andi
137
Bab 137.Rencana Membeli Komputer
138
Bab 138. Anak Kecil Saja Bisa
139
Bab 139. Rencana Syukuran Rumah Baru.
140
Bab 140. Syukuran Rumah Baru
141
Bab 141. Nanda Jatuh Dari Pohon
142
Bab 142. Pengobatan Nanda
143
Bab 143. Kunjungan Guru Dan Teman-Teman Nanda
144
Bab 144. Bukan Apa Yang Dikatakan Tapi Cara Mengatakannya.
145
Bab 145. Nanda Mulai Masuk Sekolah
146
Bab 146. Kekompakan Kakak Beradik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!