Dua orang gadis berpenampilan seksi mendekati Arkhan seperti berlomba-lomba. Keduanya mencari perhatian Arkhan. Tak salah jika para gadis club menilai Arkhan adalah pria berdompet tebal hanya dengan melihat penampilan Arkhan yang mumpuni. Salah satu gadis melepas jas yang dikenakan Arkhan seperti sudah terbiasa dengan tugasnya itu, yang lainnya menggelayut di lengan Arkhan serta memberi kecupan singkat di pipi pria tampan itu. main sosor saja. Arkhan tidak terganggu dengan sikap para gadis itu. ia tampak tenang, melenggang lalu duduk di sofa ditemani dua gadis itu. Sudah sering Arkhan ke club itu setiap kali ia berada di Bandung.
Arkhan menyulut rokok dan membuang asapnya ke udara. Gadis di sebelah kanannya menjulurkan gelas berisi minuman beralkohol dan Arkhan meneguknya.
Gadis di sebelah kiri membelai lembut dada Arkhan sembari membuka kancing kemeja pria itu hingga dada bidang pria itu terekspos.
“Ke kamar, yuk! Temani aku, sayang!” ajak gadis di sebelah kanan Arkhan.
Arkhan menggeleng singkat. Bukan tipenya membuang waktu bersama-gadis-gadis selevel mereka. Pandangan Arkhan mengedar, mencari Reza. Tapi tidak menemukan pria muda yang sering ia sebut bocah ingusan itu. Ia ingin menelepon Reza, namun dentuman musik pasti akan membuatnya kesulitan mendengar suara dalam ponsel.
Arkhan mengangkat alis saat menemukan Reza yang baru saja keluar dari kamar bersama seorang gadis.
Huh… Dasar anak muda gila jajan. Usia Reza bahkan jauh lebih muda dari Arkhan. Tapi sepertinya Reza malah memiliki pengalaman lebih di bidang itu dari pada dirinya. Dalam semalam saja, terkadang Reza bisa berkencan dengan dua wanita malam. Apa itu namanya jika bukan sinting? Uang memang bisa membuat orang gila. Selama bekerja sama dengan Arkhan, Reza kerap gelap mata dan sering menghambur-hamburkan uang sesuka hatinya, baik untuk bermalam dengan wanita malam, ataupun hal-hal tak berguna lainnya. Berbeda dengan Arkhan yang hanya akan memhamburkan uang pada hal-hal yang menurutnya perlu. Salah satunya mengoleksi barang-barang mewah.
Ah, Arkhan tidak mau perduli dengan semua itu. Kehidupan Reza bukanlah tanggung jawabnya. Cukup ia berbagi sedikit penghasilan dengan Reza, maka selesai urusannya. Ia menyambar jas dari tangan salah seorang gadis. Lalu menghampiri Reza.
Arkhan menganggukkan kepala saat pandangannya beradu dengan mata Reza. Segera Reza mengikuti Arkhan keluar diskotik.
“Kita harus secepatnya pulang ke Jakarta,” ucap Arkhan saat sudah berada di luar.
“Apa ada masalah?”
“Setidaknya soal pekerjaan. Kita harus segera urus,” sahut Arkhan.
“Tapi bagaimana dengan urusan kita di Bandung?”
“Semuanya udah clear.”
“O ya? Kau memang genius, Bang.”
“Cepat kemasi barangmu. Kita harus segera meluncur!”
“Oke.”
“Jangan sering-sering jajan dengan sembarangan orang,” tegas Arkhan mengingatkan.
“Kenapa, Bang?”
“Kau bisa penyakitan nanti.”
“Ah, Abang. Jangan menakut-nakutiku.” Reza tersenyum singkat.
“Berapa tarifmu bersama wanita-wanitamu itu?”
“Beda-beda, Bang. Tergantung barang dan tergantung nego juga, sih. Paling mahal tiga puluh lima jutaan. Apa Abang minat? Kalau minat biar kucariin yang paling yahut dan harga tinggi, dijamin harga sesuai kualitas barang. Abang pasti mampu bayar yang harga lima puluh jutaan ke atas, servis memuaskan. Mau, Bang?”
Arkhan geleng-geleng kepala. Benar-benar edan!
“Enggak!” tegas Arkhan tanpa pikir panjang. Dia kemudian berlalu memasuki mobilnya.
***
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
Defrin
hanya Zalfa yang istimewa
2023-10-17
1
Petrux Waey
nggak mauuu lah ya bang arkhan sudah merasakan yang ostimewa soal nya.....
2022-08-06
0
Cahaya Hayati
waduh cari uang muda habiskan mudah juga 😄😄😄😄
2022-08-01
0