“Tidak ada unsur kesengajaan di balik kejadian ini. Bahkan aku juga mengalami kerugian yang lebih dari itu. Tapi…” Zalfa tidak sanggup melanjutkan kalimatnya ketika melihat tangan Bapak tua yang besar itu melayang dan siap mendaratkan pukulan untuk kedua kalinya. Zalfa memalingkan wajah dan meringkuk, ingin menghindar namun pergelangan kakinya sulit melangkah akibat nyeri yang luar biasa.
Beberapa detik berlalu, Zalfa tidak merasakan apa-apa. Berikutnya Zalfa mendengar suara asing laki-laki. Suara yang sejak tadi tidak terdengar di telinganya, dan baru muncul sekarang.
“Jika Anda menganggap diri Anda adalah laki-laki, pasti tidak begini cara memperlakukan wanita.” Suara pria itu terdengar tegas.
Pelan Zalfa mengangkat kepala yang sejak tadi menunduk dan mendapati sosok lelaki memegangi pergelangan tangan Bapak tua yang tadinya siap melayangkan pukulan. Ia terkejut melihat pria yang pernah tidur bersamanya di hotel itu ada di sisinya. Kenapa dunia begitu sempit hingga ia masih harus bertemu dnegan pria itu?
“Tentu Anda tidak ingin masalah ini jadi panjang jika harus sampai ke meja hijau bukan? Apa lagi Anda sudah memukul gadis ini,” lanjut Arkhan menghakimi. Bukan ukuran tubuhnya yang tinggi dan gagah, juga bukan tenaganya yang kuat yang membuat Bapak tua itu tidak bisa menjawab, namun nada bicara yang berintonasi tegas membuat Bapak tua takluk tanpa sadar. “Ini bukan kali pertamanya aku melihat laki-laki kasar terhadap perempuan. Tapi kali ini, gadis ini hanya sendiri dan Anda mengeroyoknya.”
“Dia membuat mobilku hancur,” jawab Bapak tua itu membela diri.
Tatapan Arkhan mengikuti arah pandang Bapak tua, sebuah BMW terlihat rusak berat. Sebenarnya bukan hanya BMW milik bapak tua yang rusak, bahkan bagian belakang mobil yang Zalfa naiki jauh lebih parah rusaknya.
Sementara si Kakek asik memperhatikan perdebatan itu dengan memandang wajah pria muda dan wajah Bapak tua silih berganti.
“Apa perempuan itu menabrakmu?” Arkhan seakan sedang membuat pertanyaan jebakan.
“Tidak,” jawab Bapak tua, mengingat mobilnyalah yang menabrak mobil Zalfa.
“Berarti Anda yang menabraknya?”
Bapak Tua mengangguk patah-patah penuh keragu-raguan. Ingin menjawab tidak, tapi fakta membuktikan moncong depan mobilnya menabrak belakang mobil Zalfa. Dan hal itu tidak bisa dipungkiri lagi. Entah mengapa Bapak tua itu terlihat **** di depan lelaki yang memiliki tatapan lugas dan suara yang tegas. Mudah sekali dikelabui hingga dengan terpaksa harus mengaku bersalah.
“Ini kecelakaan. Tidak perlu mencari siapa yang salah dan yang benar. Sekarang apa yang Anda inginkan?” tanya Arkhan. Nada suaranya yang berwibawa membuatnya lebih pantas menjadi seorang pemimpin.
“Minta ganti rugi.” Bapak tua menjawab ragu.
“Kira-kira berapa kerugiannya?”
Bapak tua mengamati mobil Zalfa yang terlihat bagus, juga penampilan Zalfa yang dinilainya sebagai orang berada. Kemudian ia tampak berpikir.
Sudut bibir pria muda tertarik sedikit memprediksi sesuatu yang licik dalam pikiran Bapak tua.
“BMW 3 Series Sedan 320i Sport AT. Harganya tidak lebih dari 750 juta,” tegas pria berkemeja putih sembari melirik mobil milik bapak tua.
Bapak tua mengerutkan dahi, ternyata pria di hadapannya itu mengetahui tipe mobil bahkan sampai harganya. Niatnya meminta ganti rugi satu milyar pun tertahan di ujung lidah.
“Ya sudah, setengah harga saja. 350 juta. Aku butuh biaya banyak untuk memperbaikinya.”
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
sari
untung Ono pahlawana kesiangan
btw uang 350jt
kalo uangnya pecahan gopek seberapa banyak ya🙊🙈
2024-01-31
0
Defrin
duit semua itu thor
2023-10-16
0
Safitri Agus
tak ada kamera kah mobil si zalfa ini?,
2023-06-27
0