20

Tamu bergantian mengucapkan selamat kepada Bima dan Ellena yang sedang berdiri di panggung pelaminan mereka. Keduanya tentu saja memberikan senyum bahagia dan kemesraan palsu didepan banyaknya orang yang hadir. Rasa pegal dan keram mulai menyerang kaki Ellena. Senyum palsu yang awalnya sangat lebar kini lebih nampak seperti sebuah ringisan.

"Bocah tengil, muka kamu kenapa ? Kebelet ?" Bisik Bima pelan, takut kalau-kalau orang mendengarkan percakapan mereka.

"Nggak apa-apa, cuma kaki saya pegal banget dari tadi."

"Manja banget sih ? Baru juga satu jam berdiri."

Ellena mencubit lengan Bima dengan mata melotot horor."Ini gara-gara saya pake heels ketinggian, Pak ! Kan bapak yang pilihan sepatu sialan ini buat saya."

Bima mengaduh pelan, lalu kembali berpura-pura tersenyum saat beberapa tamu undangan menoleh kepada mereka. "Kamu jangan nyalahin saya dong. Salahin tinggi badan kamu yang gak setara sama saya."

Ellena mencebikkan bibirnya kesal. "Isshhhhh, emang salah saya kalau saya pendek ? Bapak aja tuh yang ketinggian ! Badan manusia kok bisa kayak galah gini."

"Kamu itu, bisa nggak sih nggak ngelawan saya , sekali aja ?". Geram Bima kesal. Pembicaraan ini jelas akan membuat dia kembali darah tinggi jika terus dilanjutkan.

"Nggak !". Jawab Ellena singkat dengan tatapan masih mengarah ke depan, ke arah para tamu undangan yang hadir.

Setelah berbagai rangkaian acara selesai, Bima memutuskan menghampiri Arga dan Redi yang sedang berdiri sambil menyesap minuman tepat di pinggir panggung hiburan. Keduanya terlihat tampan dengan balutan tuxedo berwarna hitam yang sama. Sementara Ellena memutuskan untuk mengistirahatkan kedua kakinya di salah satu meja kosong yang berada dipojokan yang memang tidak diduduki oleh tamu.

"Thanks, kalian udah pada dateng !". Ucap Bima sambil memeluk Arga dan Redi bergantian.

"Jadi, mana istri lo bro ? Kok gak di ajak kesini sih ? Kan kita mau kenalan. Iya nggak ?". Ucap Redi sambil menyenggol bahu Arga untuk meminta persetujuan.

"Iya nih. Kita berdua belum di kenalin sama Ellena. Jadi, sekarang kenalin lah ! Tenang aja, kita gak akan macem-macemin dia kok." Goda Arga.

Bima menonjok kecil dada Arga. " Lo pikir, gue percaya ? Gue tahu kalian berdua kayak apa. Playboy macam kalian mesti gue jauhin dari bocah polos macam Ellena." Bima menyesap sedikit minuman di gelasnya.

"EHEMMMM!! Kayaknya gue mulai mencium aroma-aroma posesif di sini, Ga !". Sindir Redi sambil berkedip ke arah Arga.

"Lo bener, Red ! Gue juga !".

Bima mendengus sebal lalu mendorong kecil bahu Redi kesal. "Lo pikir, lo Roy Kiboshi apa ? "

Arga dan Redi saling berpandangan lalu serentak tertawa melihat ekspresi wajah Bima yang kesal. Sangat menyenangkan membuat Bima marah hanya dengan hal kecil seperti ini. Dan itu memberi kesenangan tersendiri bagi Arga dan Redi yang entah kenapa sangat menyukai jika bisa membuat Bima kesal karena ulah mereka seperti sekarang.

Kembali kepada El yang sedang memijit kakinya yang pegal. Sesekali ia meringis karena merasakan efek akibat heels 15 cm yang ia pakai demi bisa terlihat sama tinggi dengan manusia kutub yang sekarang menjadi suaminya. Sejak tadi El hanya menggerutu tentang bagaimana mengesalkannya si manusia kutub ketika memaksa ia memakai heels terkutuk itu selama pesta. Tentu saja alasannya sangat membuat Ellena kesal. Si manusia kutub itu hanya berkata kalau ia tidak ingin orang beranggapan bahwa ia menikahi bocah di bawah umur jika El memakai sepatu dengan hak 5 cm yang sudah gadis itu pilih jauh-jauh hari. Padahal, heels cantik bertali bening itu, sudah Ellena incar selama setahun terakhir dan akhirnya ia mampu beli setelah ia akan menikah. Tetapi, kenyataan lagi-lagi tidak seindah khayalan bagi Ellena. Jika memikirkan hal itu, rasanya El ingin menangis sekencang-kencangnya. Akhirnya, Ellena menidurkan kepalanya di atas meja sambil membayangkan heels impiannya yang kini hanya bisa tersimpan rapi didalam rak sepatu miliknya dirumah.

"Hai, El !". Suara lelaki yang terdengar familiar masuk kedalam pendengaran Ellena. Sontak El segera mengangkat kepalanya dari meja dan menegakkan kembali punggungnya di atas kursi.

"Mas Andra ? Hai !" Balas Ellena agak kaku, saat melihat lelaki yang menyapanya yang bahkan sekarang sudah duduk di sampingnya adalah Andra, anak Nyonya Hanin, sepupu Bima yang sekarang adalah saudara iparnya.

"Kok kamu di sini sendirian ? Bima mana ?. Mata Andra tampak mencari-cari sosok Bima di penjuru ruangan.

"Lagi ketemu sama teman-temannya disana." Ucap Ellena dengan jari tangan menunjuk ke samping panggung yang diikuti oleh pandangan mata Andra.

"Kamu kok gak ikut ?". Sekarang Andra kembali menoleh ke arah Ellena.

"Ellena gak enak, Mas. Mending El di sini aja."

"Bima gak mau kenalin kamu ke mereka ya ?". Selidik Andra dengan pandangan tajam yang membuat Ellena sedikit agak panik.

"Nggak, bukan gitu Mas.Tadi Pak Bima mau ajak El, cuma El aja yang gak mau soalnya kaki El sakit banget, kelamaan berdiri tadi."

Andra mengkerutkan kedua alisnya lalu berjongkok didepan Ellena sambil menyingkap sedikit gaun pengantin yang dikenakan El dan mengangkat kaki kanan Ellena ke atas pahanya.

"Mas Andra ngapain ?". Ellena berusaha menjauhkan kakinya namun ditahan oleh kedua tangan Andra.

"Diem bentar, El. Lihat, kaki kamu sampai bengkak merah kayak gini. Gimana gak sakit ?" Tegur Andra yang kini sudah melepas heels El lalu memijit kaki El yang bengkak.

Ellena meringis, menahan sakit karena sentuhan Andra pada kakinya yang bengkak. Kenapa ia sejak tadi tidak sadar bahwa kakinya bengkak begini ? Dia mengira jika sakit pada kakinya hanya karena pegal tapi ternyata kakinya sudah membengkak seperti kaki gajah karena heels terkutuk pilihan si manusia kutub menyebalkan itu.

"Sakit, El ?". Tanya Andra sambil memijit perlahan kaki bengkak Ellena.

El mengangguk, masih menahan sakit pada kakinya. Tanpa Andra dan Ellena sadari, sepasang mata elang dengan sorot tak suka sedang mengintai mereka dari kejauhan. Bima yang melihat pemandangan Ellena dan Andra yang tampak mesra dihadapannya menggenggam gelas minumannya sebelum ia meletakkan gelas itu di meja di sampingnya lalu berjalan mendekati Andra dan Ellena. Redi dan Arga yang bingung melihat Bima yang tiba-tiba pergi, ikut menyusul Bima.

"Kalian ngapain ?". Suara dingin Bima sukses membuat Ellena terperanjat dan berusaha menjauhkan kakinya dari Andra.

"Nggak ngapa-ngapain kok, Pak !!". Jawab Ellena yang masih terlihat kaget.

Andra hanya diam lalu berdiri menatap Bima dengan sorot mata yang jauh lebih dingin dibanding Bima. Bima yang merasa di tantang, berjalan mendekat dan berhenti tepat didepan wajah Andra. Matanya memindai sepupunya itu dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum kembali menatap ke dalam mata Andra yang terlihat sama kesalnya dengannya. Bima merasa seperti seekor kobra yang telah dimasuki teritorinya oleh kobra lain sekarang.

"Lo nggak punya kerjaan lain selain gangguin istri sepupu lo sendiri ?." Tanya Bima dengan nada suara rendah.

Andra tersenyum, lebih tepatnya menyeringai. "Emang kenapa ? Toh, gue cuma kasihan aja ama ipar baru gue. Baru juga resmi nikah, udah di biarin kayak gini."

"Maksud lo apa ?". Bima sudah mengambil ancang-ancang untuk memberi pukulan di wajah menyebalkan Andra, namun ditahan oleh Redi dan Arga.

Andra tertawa sarkas. "Jangan anggap gue gak tahu, Bim !! Gue tahu lo cuma mau manfaatin Ellena buat mancing dia kembali. Cuma cara lo salah, bro. Gue gak akan biarin lo bisa sama dia kalo jalan lo buat kembali sama dia itu dengan bikin Ellena sakit."

Bima yang mendengar itu sontak kembali berusaha melayangkan pukulan namun tetap di tahan oleh Arga dan Redi. Sementara Ellena, sudah memegang Andra yang juga bersiap menerjang Bima di saat yang sama.

"Tahu apa lo ???". Bima benar-benar kesal, di tambah lagi dengan adanya cengkrama Redi dan Arga di lengannya benar-benar membuat Bima naik pitam.

"Sekarang gue tanya, lo cinta sama Ellena ?". Tanya Andra dengan emosi yang masih sama besarnya dengan Bima.

Bima menghentakkan kedua lengannya, membuat kedua pegangan Arga dan Redi terlepas paksa.

"Urusan lo apa ? Kalau gue nggak cinta sama Ellena, ngapain gue mau nikahin dia ?". Kalimat bohong itu terpaksa keluar dari mulut Bima demi bisa membungkam mulut sepupunya.

Ellena segera menengahi keduanya sebelum perhatian para tamu dan orang tua keduanya mengarah pada mereka.

"Cukup Pak Bima, Mas Andra !" Ellena menatap dua kobra agresif itu dengan marah. "Kita masih di pesta, tolong jaga sikap kalian ! Jangan kayak anak kecil gini. Kalian itu saudara, apa kata orang-orang nanti." Tambah Ellena.

Bima tertawa sinis. "Makanya, kalau mau selingkuh, cari orang lain dong ! Jangan sama saudara ipar lo sendiri." Nada bicara Bima sudah tidak formal lagi karena kemarahan yang kini sudah mengambil alih logikanya. Jangan tanya kenapa Bima marah. Karena pria setinggi galah namun berwajah tampan itu juga tidak tahu sebenarnya apa yang membuat dia sekesal ini.

Ellena sendiri merasa sakit hati dan hanya bisa tertegun sembari menahan air matanya yang sudah berkaca-kaca. Ellena berusaha tidak berkedip agar air mata itu tidak tumpah, setidaknya untuk saat ini. Hening sesaat.

"Gue gak nyangka, lo bilang lo cinta sama dia ! Tapi, dengan terang-terangan lo nuduh istri lo sendiri selingkuh di depan teman-teman lo. Lo waras nggak, Bim ?". Andra sudah kembali maju menantang Bima dan mendorong Ellena mundur untuk berlindung dibalik punggungnya.

Bima melirik Ellena yang berada di belakang Andra yang kini sudah menangis dan berusaha menyeka air matanya yang keluar. Dengan kasar, Bima meraih pergelangan tangan Ellena kemudian menariknya untuk menjauh dari Andra.

"Sini kamu !". Perintah Bima masih dengan tangan yang menarik Ellena.

Baru berjalan beberapa langkah, Andra sudah kembali mencegat mereka.

"Lo gak bisa maksa Ellena buat ikut sama lo kayak gini, Bim !." Ucap Andra seraya menahan dada Bima.

Bima menghempaskan tangan Andra lalu menatap Andra dengan tajam."Gue berhak, karena gue suami dia, bukan lo !".

"Suami ? Kalo lo emang suami dia, harusnya lo lebih bisa perhatiin Ellena, bro ! Bukan malah ninggalin dia di tengah pesta sendirian kayak gini".

"Lo tau apa, Nyet ?".

"Gue tahu semuanya, Bim !! Termasuk kaki Ellena yang sakit karena kelamaan berdiri di pelaminan." Seru Andra dengan nada sedikit prihatin didalam kalimatnya.

Bima sedikit heran mendengar perkataan Andra. Lalu menatap Ellena dengan sedikit merasa bersalah. "Kaki kamu kenapa ?".

Ellena kembali menyeka air matanya."Gak apa-apa. Nggak usah peduliin saya." Ellena bergerak meraih heelsnya yang teronggok di lantai lalu menentengnya hendak pergi. "Mas Andra, makasih tadi udah bantu pijitin kaki El. Maaf gara-gara El, mas Andra jadi kena masalah begini." Tambah El tepat di depan Andra sebelum berlalu dengan kaki yang terlihat pincang.

Keempat pria tampan di sana hanya bisa memandangi Ellena yang sekarang sudah masuk ke dalam lift sebelum Andra juga ikut pergi dari sana.

"Jangan pernah rendahin Ellena di depan orang lain kayak tadi karena gue gak akan tinggal diam !". Ancam Andra sebelum ia beranjak keluar dari ballroom hotel mewah tempat resepsi sepupunya itu.

Bima hanya bisa menggeram marah dengan tangan terkepal saat melihat sosok Andra sudah mulai perlahan menghilang dibalik kerumunan banyaknya tamu undangan.

Terpopuler

Comments

sayu chan

sayu chan

heeran banyak yg suka sama samph kek andra

2021-07-10

0

dite

dite

kalo bima ngamuk ya wajar lah, wong istrinya dipegang pegang laki lain. aneh si andra, kek pahlwan kesiangan aja
makanya kalo suka ama orang itu cepetan di lamar dinikahin, dodol

2021-06-16

0

dite

dite

El jdi cewe bersuami ya ga bisa nempatin diri, berasa lihat cabe kegatelen aja

2021-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!