19

Akhirnya, hari itu datang juga. Hari yang Ellena harapkan tidak akan pernah tiba akhirnya muncul juga. Ellena sudah memakai kebaya berwarna putih dengan rambut yang disanggul dengan bunga-bunga serta sebuah mahkota yang menghiasi kepalanya. Wajahnya di rias natural, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis sesuai permintaan Ellena. 30 menit lagi, akad akan dilaksanakan di rumahnya sesuai permintaan El sendiri. Gadis itu memang meminta, khusus ijab kabul pernikahannya, ia ingin agar di lakukan dirumahnya agar Ellena merasa bahwa kedua almarhum orang tuanya berada di sisi El dihari yang istimewa ini. Ellena masih memandang wajahnya didepan cermin sambil memantapkan hati untuk tidak menangis dan menyesali segala sesuatu yang akan terjadi hari ini ataupun nanti.

"El, udah siap ?". Suara Nadia memecah lamunan Ellena.

Ellena menatap Nadia lewat pantulan cermin di hadapannya. "Udah. Mereka udah datang ?".

Nadia mengangguk."Iya. Turun sekarang yuk !."

Ellena menutup matanya sesaat lalu menarik napas dalam-dalam sebelum berdiri dan berjalan ke arah Nadia.

"Yuk !". Ellena menggenggam tangan Nadia erat sebelum keduanya melangkah meninggalkan kamar Ellena.

"El, jangan gugup ya !!". Diva yang menunggu didepan kamar langsung merangkul Ellena.

"Iya." Ellena tersenyum.

"Selamat menikah ya sayangnya aku !! Jangan lupa, bikin anak yang banyak." Celetuk Putri girang.

"Ihhhh apaan sih !". El mencubit lengan Putri gemas.

"Sakit, El !!". Gerutu Putri.

Akhirnya, Ellena menuruni tangga dengan di tuntun oleh ketiga sahabat baiknya. Semua yang hadir di tempat itu, mendadak mengunci tatapan mereka pada sosok gadis mungil yang terlihat sangat cantik hari ini. Tak terkecuali Bima yang sudah lebih dulu duduk di depan penghulu. Pandangan pria itu bahkan tidak berkedip sama sekali saat melihat calon istrinya hari ini. Apa dia benar bocah tengil yang biasanya ? Atau jangan-jangan ada yang menukar calon istrinya ? Tidak mungkin kan, si bocah tengil bisa berubah secantik ini ? Kemana wajah judes yang selalu Bima lihat ? Yang terlihat sekarang adalah seorang gadis yang sangat cantik, lucu dan terlihat menggemaskan. Rasanya Bima sedang melihat boneka asli yang hidup.

Kesadaran Bima baru kembali saat Ellena sudah duduk tepat disampingnya dan pak penghulu mulai mengucapkan permulaan ijab kabul. Setelah mengucapkan ijab kabul dalam sekali tarikan nafas, seluruh yang hadir di sana segera bertepuk tangan bahagia.

"Bagaimana para saksi ? Sah ?".

"Sahhhh !". Seluruh yang hadir menjawab serentak. Ellena hanya bisa menunduk dan sesekali Menyeka air mata yang keluar. Bima yang melihat Ellena berusaha memalingkan wajahnya, berpura-pura tidak tahu bahwa bocah tengil yang sekarang sah menjadi istrinya itu sedang menangis. Setelah memasang kan cincin ke jari manis pasangan secara bergantian, Ellena mencium tangan Bima dengan hormat. Pertanda bahwa, manusia kutub itu sudah menjadi imam baginya mulai sekarang.

"Selamat ya, El !!!." Nadia memeluk Ellena erat sambil berkaca-kaca.

"Makasih ya !!." Ellena mengelus punggung Nadia lembut.

"El, aku doakan kamu dan Pak Bima selalu bahagia !! Jangan suka berantem lagi ya." Ujar Diva tersenyum.

Ellena hanya ikut tersenyum. Namun, senyuman itu tak bertahan lama ketika melihat Putri yang menangis sesunggukan dibelakang Diva.

"Loh, Putri kok nangis ? kenapa ? Tanya Ellena khawatir.

"Putri gak apa-apa, El ! Putri cuma bahagia liat El nikah. Putri cuma terharu ." Putri berusaha menyeka air matanya.

Dengan cepat, Ellena menyambar tubuh Putri dan membawanya kedalam pelukan Ellena. Sedangkan, Bima yang dari tadi di samping Ellena hanya berdecih kesal.

"Dasar bocah-bocah TK !!" Gumam Bima.

Malam harinya dilanjut dengan resepsi. Kali ini Ellena memakai gaun pengantin yang dulu di pesan di butik Nyonya Diana. Malam ini, Ellena benar-benar terlihat seperti seorang putri dari negeri dongeng.

"Ternyata kamu cantik juga, El !". Puji Ellena sendiri di depan cermin. Ia tersenyum sambil memperhatikan gaun yang dipakainya. Benar-benar melekat sempurna di tubuh El.

"Ayo turun ! Ngapain senyum-senyum sendiri didepan cermin." Suara menyebalkan Bima terdengar dari belakang, membuyarkan segala kesenangan yang baru ia nikmati beberapa menit yang lalu.

Ellena segera berbalik sambil berdecak kesal.

"Apa sih, Pak ? Gak bisa liat orang senang apa ?."

"Kamu pikir kamu cantik pake baju itu ? Bajunya sih cantik, tapi orangnya nggak !".

"Oh ya ? Kalau saya, gak cantik, terus ngapain Bapak tadi pagi liat saya sampai segitunya ?".

"Mmakksud kamu ?". Bima kini mulai gugup. Tidak mungkin kan si bocah tengil ini memperhatikan ekspresinya tadi pagi ?

"Bapak pikir saya nggak liat ekspresi bapak pas liat saya tadi pagi ?? Bola mata bapak hampir keluar loh !". Ellena masih menyerang Bima.

****** ketahuan !!!

"Mana mungkin. Kamu aja yang kepedean." Bima segera berdalih dan membuang muka agar El tidak melihat rona wajahnya yang sudah memerah.

El melipat kedua tangannya didepan dadanya sambil menatap sinis ke arah Bima. "Hah ... Bapak pikir saya buta ? Saya tau bapak ngelihatin saya ! Kalo emang bapak pikir saya cantik, bilang aja.Gak usah gengsi gitu. Harga diri bapak gak akan jatuh kalau hanya muji saya sekali."

"Siapa bilang saya lihatin kamu ? sama sekali nggak tuh !! Kamu aja yang kepedean. Emang ada cowok yang pernah bilang kamu cantik ?". Kali ini Bima benar-benar panas. Ia akan benar-benar malu jika ia harus mengaku bahwa tadi pagi dan sekarang Ellena sama-sama tetap sangat cantik dan menawan.

"Banyak !!! Dari saya SMP sampai sekarang, saya selalu di bilang cantik sama teman cowok saya."

"Itu kan dulu." Sela Bima.

"Bapak nggak dengar kata sekarang di kalimat saya, ya ? Berarti bukan cuma dulu Bapak Bima Dirgantara." Ellena memutar bola matanya jengah. Si manusia kutub belum minum agua ya ? Kok bisanya gak fokus dengan kalimat Ellena ?

"Emangnya siapa yang bilang kamu cantik baru-baru ini ?." Bima menantang. Paling si bocah tengil ini cuma bercanda, pikir Bima.

"Mas Andra." Ujar Ellena enteng.

Deg. Tiba-tiba saja Bima membeku sebentar. Sepertinya ia benar-benar akan berubah menjadi manusia kutub saat ini juga. Kapan Andra mengatakan itu ? Itu artinya, Andra dan Ellena pernah jalan bersama tanpa Bima tahu ? Berarti Andra benar-benar menyukai si bocah tengil miliknya. Tunggu, Bima berpikir ada yang salah disini. Miliknya ? Sejak kapan Bima berpikir bahwa Ellena miliknya ? Bukankah sudah tertulis jelas di kontrak bahwa Bima tidak akan cemburu jika Ellena menjalin hubungan dengan siapapun ? Di tambah lagi, itu adalah usul gilanya sendiri. Tapi apa sekarang ? Sepertinya Bima harus membaca kontrak itu lagi.

"Sejak kapan kamu akrab sama Andra ?". Pada akhirnya, Bima tetap tidak bisa mengabaikan perasaannya.

El terlihat berpikir sejenak."Gak lama. Saya sama mas Andra baru dua kali ketemu, sih. Terakhir cuma nganterin saya ke tempat kerja."

Oke. Bima sekarang merasa sedikit kesal. Membayangkan Andra dan Ellena berdua saja didalam mobil membuat darah tinggi Bima sepertinya kumat.

"Kamu boleh dekat sama lelaki manapun, atau menjalin hubungan dengan siapapun di luar sana. Tapi jangan sama Andra. Dia itu sepupu saya, apa kata orang nanti ?".

"Saya gak ada hubungan apapun sama mas Andra." Bantah Ellena tegas.

Bima menghela napas. "Mending sekarang kita turun. Pegang lengan saya."

El menuruti perintah Bima. Kini mereka sudah melangkah bersama menuju ke ballroom hotel yang terletak dilantai 4 milik ayah Bima. Raut tegang terlihat jelas di wajah Ellena saat ia dan Bima berada didalam lift. Bima yang menyadari itu segera menenangkan Ellena meski dengan sikap seolah tak peduli. Namanya juga jaga imej.

"Jangan tegang, kamu cukup senyum aja ke orang-orang dan tetap pegang lengan saya biar kamu gak takut. Sisanya percaya sama saya. Biar saya yang hadapi pertanyaan mereka nanti."

Ellena menoleh menatap Bima di sampingnya sambil tersenyum. "Makasih Pak."

Dan disinilah mereka. Saat pintu lift terbuka, sambutan tepuk tangan meriah sudah menyambut keduanya dengan riuh. Ellena berusaha menampilkan senyumnya semanis mungkin sambil mempererat cengkraman tangannya di lengan Bima. Baru kali ini, Ellena merasa di perhatikan dengan penuh kekaguman dari banyak orang. Dan itu membuat El semakin gugup. Yang pertama menyambut kedatangan mereka adalah Nyonya Puspa dan Tuan Satya yang langsung memeluk mereka bergantian.

"Selamat datang di keluarga dirgantara, sayang !!". Ucap Nyonya Puspa sambil menggenggam erat tangan Ellena.

"Makasih tante !".

"Bukan tante, sayang. Tapi Mama. Mulai sekarang kamu panggil saya mama. Kamu anak mama juga sekarang."

"Iya ma." Ada sedikit rasa haru yang dirasakan El ketika Nyonya Puspa menyebut ia sebagai anak. Kata yang sudah lama El tidak pernah dengar itu sukses membuat ia kembali menangis.

"Ada apa sayang ?". Tanya Nyonya Puspa khawatir.

El segera menyeka air matanya lalu menggeleng. "El cuma terharu. Akhirnya setelah sekian lama, El punya orangtua lagi."

Mendengar itu, Tuan Satya dan Nyonya Puspa saling tatap dengan perasaan terharu. Tuan Satya segera mengusap pipi El lembut.

"Sudah Nak !!! Jangan menangis ! Mulai sekarang kamu nggak kesepian lagi. Ada mama, papa dan tentunya Bima yang akan sayang sama kamu."

"Makasih ,Pa !".

Bima yang menyaksikan itu hanya tertegun. Ada ruang kecil didalam hatinya yang sedikit nyeri saat mendengar kebahagiaan kecil El hanya karena ada orang yang menganggap ia anak setelah orang tuanya tiada. Kini Bima kembali teringat informasi yang Sam berikan sebulan lalu. Haruskah Bima menyampaikan kepada El tentang semuanya ? Tentang kecelakaan orang tuanya yang sebenarnya adalah sebuah sabotase ? Walau bagaimanapun, bukankah El berhak tahu ?

Terpopuler

Comments

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

anak TK bs buat anak TK bang🤣🤣

2024-04-24

0

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

hehehe

2024-04-24

0

Mesri Simarmata

Mesri Simarmata

ngakak

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!