18

Tanpa terasa hari pernikahan yang tak di nantikan oleh Ellena semakin dekat. Sisa 2 hari hingga ia sah memasuki kehidupan Bima yang tak pernah sekalipun Ellena mimpikan dalam hidupnya. Segala persiapan telah siap, orang-orang sudah mulai tampak sibuk untuk merampungkan segala persiapan pesta pernikahannya. Meski El dan Bima sudah sepakat untuk melangsungkan pernikahan secara sederhana, tetap saja bagi Ellena yang datang untuk melihat-lihat persiapan menganggap semua ini terlalu megah dan terlalu ramai untuk bisa dikatakan sederhana bagi Ellena. Sesuai kesepakatan karena Ellena tidak memiliki keluarga satu pun untuk bisa menyiapkan pernikahannya, maka diputuskan agar segala urusan akan dilakukan dan menjadi tanggung jawab keluarga Dirgantara. Dan sudah bisa Ellena tebak, ukuran sederhana miliknya dan ukuran sederhana keluarga sultan setara Dirgantara Family sangat jauh berbeda. El hanya bisa menghembuskan nafas pasrah. Keluarga sultan mah bebas, pikir Ellena. Lihatlah sekeliling ballroom hotel ini, sangat luas untuk dikatakan sempit seperti yang dikatakan Nyonya Puspa tempo hari. Jelas-jelas Ellena mendengar bahwa ballroom hotel yang akan dipakai untuk resepsi adalah ballroom hotel terkecil milik hotel mereka. Dan pada kenyataannya hampir membuat Ellena menggaruk wajahnya sendiri saat melihat ballroom hotel terkecil yang Nyonya Puspa bilang ternyata lebih luas dari lapangan sepak bola. Belum lagi dekorasi yang Nyonya Hanin janjikan, katanya dekorasi bunga-bunganya akan di buat sesimpel mungkin. Namun, lagi-lagi pada kenyataannya, yang telah disiapkan olehnya adalah berbagai bunga-bunga mahal, salah satunya bunga peony yang harga per tangkainya saja bisa 150 ribu rupiah. Dan bunga-bunga mahal itu tidak hanya berjumlah puluhan, tetapi ada ratusan yang akan di rangkai dan diletakkan disetiap sudut ruangan. Ya sudahlah, biarkan saja. Suka-suka mereka. Toh, mereka tidak akan jatuh miskin hanya karena membeli bunga-bunga mahal itu bukan ?

Ellena sekarang sudah berada di rumahnya, membuka album foto kenangan keluarganya yang entah mengapa sangat ia rindukan. Ia berkali-kali mencium potret kedua orangtuanya sambil menangis. Andai mereka masih ada, gumam Ellena. Suara pintu berdecit terbuka, menampakkan sosok Diva di ambang pintu kamar Ellena. Ia menatap prihatin ke arah Ellena lalu perlahan mendekat duduk di tepi ranjang tepat disebelah Ellena.

Diva memeluk Ellena, mengusap punggung El dengan rasa sayang.

"Ada apa, El ?".

"Aku rindu mereka, Va. Aku rindu mama dan papa. Andai mereka disini seperti dulu." Suara parau El terasa menyesakkan dada Diva. Tanpa sadar, air matanya ikut keluar.

"Jangan sedih, El. Ada kita kok. Aku, Putri dan Nadia juga keluarga kamu. Kamu gak sendiri, okay ?".

El mengangguk dalam pelukan Diva. Sementara tanpa El sadari, Putri dan Nadia sudah berdiri didepan pintu. Nadia memberi kode dengan mengangkat dagunya, bertanya ada apa yang di jawab dengan gerakan telunjuk Diva yang menekan kedua bibirnya tanda agar tidak usah bertanya. Nadia dan Putri yang langsung mengerti hanya mengangguk dan ikut bergabung menghibur Ellena yang masih saja terisak sedih.

"El, kalau kamu mau sedih, sedih aja. Keluarin semua air mata yang kamu tahan selama ini. Keluarin semua, jangan sampai ada sisa. Dan setelah kamu nikah nanti, kamu gak boleh sedih lagi, gak boleh nangis lagi. Kamu cuma boleh bahagia. Kamu cuma boleh ketawa, ya ? Biarkan kesedihan kamu tertinggal di sini, yang boleh kamu bawa cuma kebahagiaan, janji ?". Ucap Nadia sambil memegang kedua pundak Ellena.

"Makasih kalian selalu ada buat aku." Ellena hanya bisa mengucapkan kata itu . Tidak ada anggukan, tidak ada kata janji. Ia tidak ingin menjanjikan sesuatu yang bagi Ellena sendiri tak yakin apakah ia mampu mewujudkan kebahagiaan yang Nadia sebutkan tadi. Karena Ellena sendiri sudah lupa apa itu bahagia, sejak orang tuanya di renggut darinya dan saudara satu-satunya harus berada di ambang kematian selama 4 tahun tanpa tahu kapan akan terbangun.

Di tempat lain, tepatnya di kediaman Dirgantara, Bima sendiri juga sedang merenung. Lelaki 29 tahun itu sedang menatap kosong ke arah jendela kamarnya sambil memikirkan keputusan yang sudah diambilnya. Apakah semuanya sudah benar ? Apakah keputusannya menikahi Ellena demi orang tuanya yang terus-terusan mendesaknya untuk segera menikah adalah hal yang paling tepat ? Apakah setelah kontrak gila ini selesai, si bocah tengil itu bisa kembali ke kehidupan yang sebelumnya tanpa ada beban ? Karena ia sendiri yakin setelah ia bercerai dengan El, hidupnya tidak akan ada yang berubah sama sekali. Penilaian orang lain terhadapnya tidak akan banyak berpengaruh. Tetapi, bagi Ellena apakah juga akan sama ? Bima mengacak rambutnya frustasi. Kenapa juga ia harus peduli pada bocah tengil itu sekarang ? Tidak bisakah perasaannya tetap kebal terhadap El sama seperti saat pertama bertemu ?

Bima akhirnya memutuskan untuk membaringkan tubuhnya di atas ranjang, menarik selimut untuk menutupi tubuh tingginya hingga sebatas dada. Lalu perlahan menutup matanya bersiap menuju alam mimpi. Namun, baru 2 jam Bima terlelap, ia tiba-tiba terbangun dengan keringat yang membasahi dahinya dan nafas yang terengah-engah. Bima segera bangun, meraih segelas air minum yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya lalu menghabiskannya dalam sekali teguk. Selepas menyimpan gelasnya di tempat semula, Bima menyisir rambutnya dengan jemari tangan kemudian memukul selimutnya dengan kesal.

"Ini semua gara-gara si Andra sialan !!! Kenapa sih, gue harus ingat dia setelah sekian lama ???". Bima memijit pelipisnya, berusaha menghilangkan memori tentang mimpi buruk itu lagi. Setelah sekian lama, kenapa mimpi itu harus datang sekarang ? Di saat Bima sudah mulai menata hidupnya kembali dan mulai perlahan melupakan segala tentang orang itu, justru kenapa semuanya malah kembali berulang ? Mimpi yang sudah satu tahun belakang menghilang kini kembali. Dan Bima sadar, itu artinya dia belum bisa melangkah ke depan. Bima masih terperangkap di masa lalu, tak peduli sekuat apa ia berusaha, pada akhirnya Bima kembali ke titik awal. Dan untuk bisa benar-benar keluar dari lingkaran yang terus menerus berputar di tempat yang sama itu, Bima sadar ia harus menemukan sosok yang membuatnya seperti sekarang. Sosok yang membuat Bima tidak bisa mencintai lagi sejak 2 tahun lalu.Sosok yang membuat Bima seolah kebal terhadap cinta, bahkan bisa di katakan perasaan Bima sudah mati rasa terhadap siapa pun. Namun, masalahnya adalah sosok itu menghilang bagai di telan bumi, tak peduli seperti apapun Bima mencari, dia tak pernah bisa di temukan.

Akhirnya Bima memutuskan menuju ke club malam milik salah satu sahabat baiknya, Redi untuk menghilangkan pikiran akibat mimpi buruknya. Dengan cepat, Bima meraih jaket jeans berwarna biru tua didalam lemarinya lalu meraih kunci mobil di atas nakas kemudian bergegas membuka pintu kamar dan berlari kecil menuruni tangga sebelum orang tuanya sadar ia ingin keluar di tengah malam begini.

Selepas menyalakan mesin mobilnya, Bima segera melajukan mobilnya menuju ke club malam Redi. Di tengah perjalanan, ia memasang earphone nirkabel di telinganya dan segera mendial nomor Redi di ponsel keluaran terbaru miliknya untuk menghubungi salah satu sahabat terbaiknya itu.

"Lo dimana ?". Tanya Bima saat panggilan telepon dari seberang sana di angkat.

"Gue di lagi di caffe bareng Arga, kenapa ?". Jawab Redi.

"20 menit lagi gue sampai ke club lo. Lo juga ke sana sekarang. Ajak Arga sekalian."

"Okay, bro !!! Gue ama Arga meluncur sekarang."

Setelah mendengar ucapan terakhir Redi, Bima memutuskan sambungan teleponnya dan mempercepat laju mobilnya.

"Jadi kenapa ? Tumben banget lo mau ke sini ? Bukannya dilarang kemana-mana sama bokap nyokap lo ?". Tanya Redi setelah ia dan Arga sudah bertemu dan minum bersama Bima di meja yang khusus hanya untuk mereka berempat.

"Gue mimpiin dia lagi, Di !!! Dan rasanya gue mau gila gara-gara dia." Jawab Bima sambil kembali menyesap vodka martini yang dipesannya.

"Bukannya lo udah gak pernah lagi mimpiin dia, Bim ? Gue kira lo udah lupa ! Kok bisa sih mimpi itu datang lagi ?". Arga ikut menimpali dengan penasaran.

Bima meninju meja didepannya dengan marah. " Ini semua gara-gara si Andra !."

" Andra ? Kok bisa ?". Redi sedikit kaget mendengar kalimat Bima. Pasalnya ia tidak percaya jika Andra bisa mengingatkan Bima tentang seseorang yang berusaha Bima lupakan karena Andra orang yang paling berusaha kuat membuat Bima melupakan segala masa lalunya dulu.

Bima menatap wajah Redi dengan serius. "Semuanya gara-gara perempuan yang gue pilih jadi calon istri gue. Gue gak nyangka kalau ternyata si Andra naksir dia juga ."

"***** !!! Serius ? Cinta segitiga dong ? Gila juga si Andra, calon saudara sendiri kok di embat." Bola mata Arga hampir saja keluar saking terkejutnya.

"Emangnya, calon istri lo siapa sih ? Kita berdua belom di kasih tahu dari kemarin." Tanya Redi sambil menyesap minumannya.

"Ellena."

Seketika, minuman yang sudah berada didalam mulut Redi tersemprot keluar hingga mengenai dada Bima. Bima yang kaget segera mengumpat kesal sambil menepuk-nepuk bagian kaosnya yang basah.

"Brengsek !!! Kira-kira dong kalo mau nyembur ! Kayak mbah dukun aja lo." Gerutu Bima.

"Sorry, sorry Bim !! Gue gak sengaja." Redi segera meraih tisu dan membantu Bima mengelap kaosnya. " Tapi gue gak salah dengar kan ? Ellena yang lo maksud, cewek mungil cabe rawit yang di BFC dulu kan ?".

"Iya. Yang mana lagi, kalo bukan si bocah tengil itu."

"Tapi kok bisa ? Bukannya lo sama dia kayak anjing sama kucing ya ?". Kali ini Arga yang bertanya.

"Ceritanya panjang. Intinya, gue nikah sama dia gara-gara nurutin orang tua gue doang."

"Maksud lo, lo gak cinta sama Ellena sama sekali ?". Lanjut Arga.

Bima tertawa kecil. " Cinta ? Ya kali gue jatuh cinta sama cewek model begitu. Amit-amit, bukan selera gue."

"Kalo gitu, lo emang parah sih. Masa' anak orang lo nikahin gak pake cinta ? Wajar dong si Andra marah sama lo.Secara sepupu lo itu udah bucin banget sama Ellena."

" Kok lo tahu ?". Bima mengkerutkan keningnya sambil menatap Arga heran.

Arga menaruh gelas kosongnya ke meja lalu menarik napas pelan." Dia pernah cerita sama gue, kalo dia jatuh cinta sama tuh anak. Malahan dia pernah bela-belain ke toko nyokapnya demi bisa ketemu tuh cewek. Tapi, sebelum dia bilang suka ke Ellena, ternyata keduluann sama lo. Gue jadi kasihan ama si Andra."

"Cih, apa bagusnya sih, cewek tengil itu sampai Andra bisa sesuka itu sama dia ? Gue aja sampai kiamat pun, gak bakal sudi nyentuh tuh cewek sekalipun dia jadi istri gue nanti."

"Lo yakin ?". Goda Redi sambil melepaskan senyum miringnya.

"Ya iyalah. Gue yakin 100 persen. Bahkan kalau semua spesies cewek di muka bumi ini punah dan dia satu-satunya yang tersisa, gue mending hidip sendiri seumur hidup."

"Hati-hati, Bim !!! Jangan sampai omongan lo nantinya jadi bumerang. Mungkin sekarang lo benci ama tu cewek, tapi siapa yang tahu bakal gimana nantinya." Arga menepuk bahu Bima pelan. Arga mode bijak sedang aktif karena pengaruh alkohol.

"Sok bijak lo." Ucap Bima sambil menghempas tangan Arga.

"Yeeeee di bilangin gak mau dengar ni bocah !!!."

Terpopuler

Comments

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

nnt makan tuh cinta, ya babang bima

2024-04-24

0

Qeisha A.F Ladyjane

Qeisha A.F Ladyjane

lahhh awas bucin bNg

2023-01-29

0

Heny Ekawati

Heny Ekawati

lagak lo bim awas lo bucin

2021-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!