17

Pagi ini, Andra dengan setelan jasnya sudah siap berangkat menuju ke kantornya. Ia meraih kunci mobilnya di atas nakas lalu berjalan dengan santai sambil bersiul riang keluar dari apartemennya. Ia memainkan kunci mobilnya dengan diputar-putar di jari telunjuk kirinya sembari menunggu pintu lift terbuka.

"Good Morning, Mr Joko !". Sapa Andra kepada petugas lift seraya masuk kedalam lift dengan senyum sumringah.

Petugas lift itu hanya menggeleng lalu kembali menutup pintu lift tepat setelah Andra masuk dan berdiri tepat di belakangnya."Coba kalo nyapa saya, panggil Pak Joko aja, Mas !!! Jangan sok-sok'an pake mister ! Kan saya orang jawa bukan orang amerika." Gerutu Pak Joko.

Andra tertawa terbahak-bahak. "Mr. Joko gak suka ??? Padahal keren loh, di panggil mister."

"Gara-gara Mas Andra, hampir semua penghuni apartemen ini ikutan panggil saya Mr. Joko semua. Kan saya malu mas ! Ngerti cuma yes no aja, pake di panggil Mister segala."

Ting. Pintu lift terbuka kembali saat lift sudah tiba di lantai dasar apartemen. Andra menepuk bahu pak Joko sebelum melangkah keluar lift.

"Thank you Mr. Joko !! Ngomong-ngomong, Mr. Joko emang lebih cocok di panggil mister daripada bapak ! Lebih gaul." Seru Andra sambil mengedipkan sebelah matanya, menggoda pak Joko yang masih menggerutu kesal akibat ulahnya.

Andra berlari kecil ke arah mobilnya lalu membuka pintu mobil dan menyalakan mesin mobilnya untuk segera ke kantor. Di tengah perjalanan, ia melirik jam tanganmu. Masih ada 45 menit sebelum jam kerjanya mulai.

"Mampir ke tempat mama dulu, ah. Sekalian ketemu dia." Gumam Andra yang kini sudah merubah haluan mobilnya menuju ke Adelis.

"Hai, Ma !". Sapa Andra ketika melihat Nyonya Hanin yang sedang asyik merangkai bunga saat ia datang.

Segera, Nyonya Hanin meletakkan rangkaian bunga yang belum selesai ke atas meja lalu berjalan menghampiri dan memeluk putra kesayangannya.

"Andra, kok kamu disini ? Nggak ngantor ?".

"Masih ada waktu, Ma. Andra lagian cuma bentar doang kok ! Cuma pengen ketemu mama aja."

Mata Andra segera mencari-cari sosok Ellena yang akhir-akhir ini sering masuk kedalam pikirannya. Namun, hasilnya nihil. Andra tidak dapat menemukan gadis itu di manapun.

"Cari siapa ,Ndra ?". Nyonya Hanin yang sadar akan gerak-gerik putranya yang terlihat sedang mencari seseorang segera bertanya.

"Ellena mana, Ma ? Tumben gak kelihatan ?".

"Ellena lagi cuti. Kan bentar lagi dia nikah."

"Apa ?". Andra benar-benar kaget dan shock mendengar kabar itu.

"Loh, kok kamu kaget gitu sih ? Bukannya kamu udah tahu ?". Tanya Nyonya Hanin heran. Ia kembali melanjutkan rangkaian bunganya yang belum selesai tadi.

Bima menggeleng. "Andra beneran gak tahu kalo El ternyata udah mau nikah. Emangnya El mau nikah sama siapa ?".

"Kamu gimana sih ? Kok masih nanya ! Dia kan calonnya Bima. Masa' Bima gak bilang?".

Deg. Jantung Andra terasa berhenti seketika. Ada rasa sakit yang tak dapat ia jelaskan saat tahu bahwa calon istri sepupunya ternyata adalah Ellena. Wajah Andra nampak shock berat. Otaknya belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa sadar, air matanya jatuh terurai.

"Loh, Ndra ! Kamu kok nangis ? Kamu sakit ?". Nyonya Hanin mendadak panik dan segera menyentuhkan punggung tangannya ke dahi dan leher Andra.

Andra melepas tangan mamanya dari lehernya lalu menggeleng. "Andra gak apa-apa Ma !!! Bukan masalah besar."

"Tapi kamu kok tiba-tiba nangis, gini ? Cerita dong ke mama,Nak ! Ada apa ?".

"Andra beneran baik-baik aja kok !!! Andra pamit ya, Ma. Takut telat." Andra buru-buru melangkah keluar dan melajukan mobilnya menjauh dari Adelis meninggalkan sang ibu yang masih sangat terlihat khawatir.

"Itu anak kenapa sih ? Atau jangan-jangan....." Nyonya Hanin langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan saat menyadari sesuatu yang tak pernah ia duga sebelumnya.

"Sial !!! Kenapa gue kayak gini, sih ?? Apa gue udah jatuh cinta sama Ellena ? Tapi kenapa harus sekarang ??? Kenapa ???". Andra memukul stir mobilnya beberapa kali untuk meredakan rasa sakit yang baru pertama kali ia sadari adalah cinta setelah sekian lama ia tak pernah rasakan lagi.

Sesampai di kantor, Andra langsung menuju ke ruangan Bima dengan terburu-buru. Okta yang melihatnya pertama kali langsung menghalangi ia didepan pintu.

"Maaf, Pak Andra !! Pak Bima sedang tidak ingin di ganggu !". Ucap Okta sambil menghalangi pintu ruangan Bima.

"Awas, gue mau lewat !!." Andra tidak peduli dengan perkataan Okta dan langsung saja menerobos masuk melewati tubuh kurus Okta.

"Pak, anda tidak boleh masuk !!". Okta lagi-lagi menghalangi Andra walaupun saat ini keduanya sudah berada didalam ruangan Bima.

"Ada apa ?". Suara dingin Bima terdengar.

Takut-takut Okta berbalik menatap Bima sambil menundukkan pandangannya ke bawah.

" Maafkan saya, Pak ! Pak Andra memaksa bertemu anda meski sudah saya halangi."

"Gue perlu ngomong sama lo ! Penting!". Andra langsung menyela tanpa babibu lagi.

Melihat raut wajah Andra yang nampak serius tidak seperti biasanya, Bima memberi isyarat dengan tangan agar Okta meninggalkan mereka berdua. Okta yang mengerti langsung membungkuk hormat dan segera meninggalkan ruangan Bima.

"Ada apa ?". Bima kembali mengulang pertanyaan yang sama.

Andra berjalan mendekati Bima, lalu menumpukan kedua tangannya di pinggiran meja kerja Bima dengan tatapan marah.

"Lo bener bakalan nikah sama, El ?".

"Hm.." Jawab Bima singkat tanpa melirik Andra sedikit pun. Matanya tetap saja fokus ke layar laptop didepannya.

Dengan marah, Andra menutup paksa laptop dihadapan Bima dengan kasar membuat Bima mau tak mau langsung berdiri.

"Lo apa-apaan sih ?". Bima benar-benar kesal dengan tingkah laku Andra yang tak biasa.

"Kenapa harus Ellena ? Kenapa harus dia ?". Teriak Andra dengan tangan yang mengcengkram kerah baju Bima.

Bima melepas paksa cengkraman Andra dari kerahnya."Lo kenapa ? Udah gila lo ?". Bima balas berteriak, lalu merapikan kembali kerah bajunya.

"Apa yang lo mau dari, Ellena ? Jawab gua jujur !". Andra kembali bertanya dengan nada yang tinggi.

"Bukan urusan lo, Ndra ! Apapun yang gue mau dari gadis itu, bukan urusan lo !". Suara Bima terdengar rendah namun terasa dingin menusuk di telinga Andra.

BUK !! Satu pukulan mendarat telak di sudut bibir Bima yang membuat Bima sampai jatuh tersungkur.

"Kalau sampai lo berani nyakitin Ellena, nantinya ! Gue gak bakalan diem, Bim ! Ingat itu !". Ancam Andra kepada Bima yang masih terduduk dilantai sambil mengusap sudut bibirnya yang robek mengeluarkan darah. Andra kemudian hendak berbalik dan melangkah keluar dari ruangan Bima, namun baru 2 langkah ia berjalan, Bima tiba-tiba saja datang dan memaksa ia berbalik lalu mendaratkan pukulan yang sama dipipi Andra. Andra terhuyung ke belakang, beruntung ada meja di belakangnya yang ia jadikan tempat bertumpu sehingga tidak harus terjatuh ke lantai seperti Bima tadi.

"Lo gak berhak ikut campur urusan gue, Ndra !!".Ucap Bima sambil menunjuk-nunjuk wajah Andra yang tengah kesakitan sambil memegang pipi bekas pukulannya.

"Gue kenal lo dari dulu, Bim ! Lo itu brengsek !Gue tahu lo nikah sama El cuma buat reda'in gosip yang Karina buat kan ? Lo gak sungguh-sungguh cinta sama Ellena. Lo cuma manfaatin dia.Lo gak pantas sama sekali buat Ellena. Dan gue gak akan tinggal diam kalo lo berani nyakitin Ellena."

Bima meringis masih merasakan sakit di sudut bibirnya."Lo pikir, lo itu gak brengsek ?Kita sama, Ndra ! Kita sama-sama brengsek. Dan kalo menurut lo gue gak pantas, terus menurut lo yang pantas buat Ellena siapa ha ? Lo ?".

Andra segera berdiri tegak dan berseru lantang."Iya. Gue ! Gue yang lebih pantas buat Ellena karena gue bisa bikin dia bahagia karena gue cinta sama El. Gak kayak lo, Bim !! Ellena cuma pengganti buat lo ! Selamanya lo cuma bakal cinta sama dia yang udah ninggalin lo demi pria lain. Dan hal itu bakal bikin El sakit selamanya."

"Jangan bawa-bawa dia dalam masalah ini !!! Dan Ellena itu calon istri gue sekarang. Lo gak berhak bilang cinta ke calon istri orang, apalagi ke calon ipar lo sendiri. Ngerti ?".Desis Bima tajam.

"Inget, Bim ! Sekali lo nyakitin Ellena, gue gak bakalan lepasin lo sampai kapan pun !" Ancam Andra sebelum keluar dari ruangan Bima sambil membanting pintu kasar. Okta yang berada di luar langsung terperanjat kaget saat mendengar suara pintu yang dibanting keras dan melihat Andra yang berjalan kembali ke ruangannya dengan luka lebam di wajahnya.

Sementara Bima melangkah ke arah jendela kantornya lalu meninju kaca anti peluru itu dengan keras, melampiaskan emosi yang belum tersalur sepenuhnya tadi.

"Sial !! Kenapa sih tuh anak ?". Seru Bima marah. Ia mengacak-acak rambutnya frustasi tak habis pikir kenapa Andra bisa semarah itu hanya karena Ellena. Dan yang paling membuat dia bingung adalah kenapa ia harus merasa tidak aman saat Andra mengatakan jatuh cinta pada Ellena.

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

baru gini aja bina rasanya udah gak aman gmn kl sesuai sama perjanjian kl el boleh dekat sama laki2 lain....

2025-02-21

0

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

so goooood.nih ceritamu thor

2024-04-24

0

rahmawati

rahmawati

maaf author akunya jarang komen,,hbsnya mau langsung baca aja,,udah gregetan banget

2022-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!