12

Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Ellena menengok hasil pekerjaannya kembali sebelum meraih tasnya dan bergegas pulang. Shiftnya hanya sampai jam 5 sore. Setelah yakin bahwa semua sudah sempurna, tidak ada lagi yang perlu dibereskan, Ellena memasang wajah tersenyum sambil memperbaiki ikatan rambutnya yang hampir terjatuh dan berpamitan pada mba Dina dan mas Eko.

"Mba Din, Mas Eko , El duluan ya !!".

"Buru-buru amat, El ? Mau kemana ?". Sahut Eko.

"Harus kerumah sakit dulu mas, jenguk Ellio."

"Oke, hati-hati El. Kalau ada belokan belok ya, jangan lurus. Ntar nabrak tembok kamu." Gurau Eko sambil tertawa.

"Jangan didengerin, El. Si Eko emang gitu." Suara Mba Dina terdengar menimpali.

Ellena hanya bisa tertawa. "El pulang duluan ya."

"Hati-hati !". Suara kompak Mba Dina dan Eko menjawab.

Ellena melangkah keluar dari toko Adelis. Menyusuri trotoar jalan sambil melihat kanan kiri pemandangan orang-orang yang berlalu lalang. Suasana kendaraan sudah sedikit lengang, memudahkan Ellena untuk menyeberang tanpa harus menunggu lama. Suara klakson mobil dari belakang tiba-tiba saja mengagetkan Ellena. Di lihatnya sosok tampan itu turun dari mobilnya dengan tampilan yang selalu saja terlihat sempurna. Bahkan, sampai sekarang Ellena masih tidak percaya bahwa pria ini akan menjadi suaminya, walaupun sebatas kontrak.

"Kok hp kamu gak bisa dihubungi ?". Ucap Bima selepas turun dari mobilnya.

Cepat-cepat Ellena merogoh tasnya, mengeluarkan ponselnya dan menatap Bima dengan tersenyum kecut. "Baterainya low batt, Pak.Maaf. Memangnya bapak kenapa cari saya ?".

Bima tidak menjawab. Justru pria tampan itu malah membukakan pintu mobil untuk Ellena dan menyuruh El masuk dengan isyarat kepala.

"Masuk !."

"Loh, kita mau kemana ?". Ellena sedikit bingung dengan situasinya. Kemana Bima akan membawanya ?

"Ke rumah saya. Makan malam sama mama papa." Jawab Bima masih dengan tampan cool tanpa senyuman.

"Tapi pak, saya mau ke suatu tempat dulu."

"Masuk Ellena !." Sekali lagi, suara dingin Bima terdengar. "Jangan banyak membantah !! Itu peraturannya bukan ?" Lanjutnya lagi.

Ellena menarik napas dalam kemudian menurut dan masuk kedalam mobil Bima. Sepanjang jalan, Ellena hanya diam. Tak berniat memulai pembicaraan sama sekali dengan manusia kutub disebelahnya.

"Tadi kamu ada rencana kemana ?". Akhirnya Bima yang memulai pembicaraan duluan.

"Gak kemana-mana kok, Pak ! Lupain aja." Suara Ellena terdengar lemas tanpa semangat.

Bima hanya mengangguk canggung dan kembali fokus menyetir mobilnya. Dan setelahnya, tak ada lagi percakapan yang terdengar di antara keduanya bahkan sampai mereka tiba di tujuan. Bima melangkah masuk duluan di ikuti Ellena yang berada dibelakangnya.

"El sayang ! Tante kangen banget sama kamu !!". Nyonya Puspa segera menyapa dan memeluk Ellena dengan erat. Sedangkan yang dipeluk hanya diam dan tak bereaksi apa-apa selain mempertontonkan senyum canggung dihadapan calon mertuanya.

"Kok wajah kamu pucat, El ? Sakit ?". Raut wajah Nyonya Puspa tiba-tiba saja berubah khawatir saat memperhatikan Ellena yang terlihat lemas.

Ellena menggeleng kecil. "Gak kok tante. Mungkin cuma kecape'an aja."

"Kamu harus jaga kesehatan, sayang. Kan bentar lagi kamu mau nikah. Ya sudah, kamu duduk dulu ya. Tante mau siapin makan malamnya dulu."

"Kok mama yang siapin sendiri ? Pembantu kan banyak ma." Sahut Bima.

" Kan malam ini spesial, Bim ! Jadi mama mau bikin semuanya sendiri." Jawab Nyonya Puspa.

"Ellena bantu tante ya." Suara manis Ellena menyela percakapan ibu dan anak itu.

"Kamu yakin gak apa-apa ?".Tanya Nyonya Puspa.

Ellena mengangguk mantap."Iya tante. El gak apa-apa."

Akhirnya Nyonya Puspa mengalah dan membiarkan Ellena membantu nya didapur. Nyonya Puspa kagum melihat kelihaian El didapur. Ia takjub dan sedikit tidak percaya, bahwa masih ada gadis muda seperti El yang mau bergelut dengan pekerjaan dapur. Dan lihatlah anak ini, dia bahkan jauh lebih cekatan daripada Nyonya Puspa seolah-olah pengalaman memasaknya sudah bertahun-tahun ia asah. Pukul 8 malam, hidangan sudah siap dimeja makan. Tuan Satya yang baru saja pulang sekitar 10 menit lalu juga sudah bergabung dimeja makan.

"Makanannya enak, Ma." Puji Bima.

"Oh ya ?".

Bima mengangguk dengan tangan yang masih menyuap makanan kedalam mulutnya.

"Ini memang enak ,ma ! Kelihatannya kemampuan mama masak semakin meningkat nih!". Tuan Satya ikut menimpali.

Nyonya Puspa terkekeh kecil. " Yang jago itu bukan mama, tapi El. Dia yang koki utama malam ini. Mama sih cuma jadi asistennya aja."

Mendengar itu, Bima langsung tersedak. Buru-buru ia meraih gelas minum dan menghabiskannya hanya dengan sekali tenggak. Benarkah si bocah tengil yang memasak ini semua ? Bima merasa tidak percaya sama sekali. Dari tampilannya saja, si bocah tengil terlihat lebih mirip preman daripada gadis manis yang ahli didapur.

"Kamu kenapa, Bim ?" Tanya Nyonya Puspa khawatir.

Dengan cepat Bima menggeleng, "Gak apa-apa ma."

"Oh iya , El ! Kamu benar tidak mau pernikahan kalian dipublikasikan media ?". Tanya tuan Satya.

Ellena segera mendongak dan menatap Tuan Satya bingung. "Maksudnya gimana ,Om ?".

"Kata Bima, kamu gak mau wartawan sampai tahu tentang identitas kamu. Makanya mau pernikahan tertutup yang cuma dihadiri anggota keluarga aja "

"Iya ,pa. El memang maunya begitu. Iya kan El ?". Mata Bima segera memberi kode pada Ellena untuk membenarkan perkataannya. Ellena yang mengerti segera mengangguk.

"Iya, Om. Ellena memang minta begitu ke Pak Bima."

"Kok masih panggil calon suami pake ,Pak sih ?". Sahut nyonya Puspa menyela. "Mulai sekarang kamu harus panggil Bima dengan panggilan Mas. Jangan pakai Pak lagi." Lanjutnya.

Ellena hanya tersipu malu. Bagaimana bisa ia memanggil Bima dengan sebutan "Mas Bima ?". Terdengarnya menggelikan dan membuat bulu kuduk El merinding.

"Jadi kapan rencana kalian menikah ?". Tuan Satya kembali bertanya.

"Bulan depan, Pa." Jawab Bima mantap. Sedangkan Ellena hanya membelalakkan matanya tidak percaya. Apa ini tidak terlalu cepat ? Ellena bahkan belum menyiapkan apa-apa sama sekali. Bahkan, hatinya saja belum siap jika secepat itu.

"Apa gak terlalu cepat ?". Sela Ellena.

" Justru bagus dong sayang. Lebih cepat lebih baik." Nyonya Puspa yang menjawab.

"Kamu tenang aja, semuanya biar kami yang urus, El. Tugas kamu cuma jaga kesehatan dan jangan banyak pikiran sampai acaranya terlaksana."

Ellena benar-benar spechless. Tak boleh lagi ada penyesalan. Tak boleh ada kata mundur. Sekarang Ellena harus memantapkan hati. Semua keputusan yang sudah diambilnya tak boleh di ubah lagi.

Selesai makan malam, Ellena di antar kembali ke kediamannya oleh Bima. Seperti sebelumnya, tak ada kata yang terdengar dari keduanya sepanjang perjalanan. Bahkan, saat Ellena turun dari mobil Bima pun ia hanya mengucapkan terima kasih secara singkat sebelum masuk kedalam rumah nya. Sementara Bima juga tak masalah dengan itu.

Suara langkah kaki El berderap menaiki tangga. Dia mampir kekamar Putri, melihat barangkali Putri sudah pulang. Namun, kamarnya ternyata masih kosong dan Ellena baru saja ingat bahwa Putri sudah mengabari bahwa akan shift malam hari ini. Kemungkinan pukul 11 malam baru akan tiba dirumah.

Ellena segera menuju kamarnya sendiri. Ia melempar tasnya ke sembarang arah lalu melompat naik ke atas tempat tidur, berbaring telentang dengan tatapan memandang langit-langit kamarnya yang berwarna putih. Pikirannya berkelana jauh kedepan. Sebulan lagi, ia akan menikah. Sebulan lagi semuanya akan berubah. Ellena bahkan ragu jika setelah ini ia akan tetap seperti Ellena yang dulu. Tak terasa, bulir air mata lolos dari pelupuknya. Ellena tidak tahan lagi. Tangisnya tumpah seketika. Mengapa harus begini ? Mengapa harus semahal ini ia membayar dosa yang bahkan El tak ingat pernah lakukan. Apakah yang ia lakukan untuk Ellio sepadan dengan nyawa Ellio ? Tentu saja Ellena yakin itu sepadan. Hanya saja, di hatinya terasa ada lubang besar yang kosong. Seolah hal itu ingin mengatakan bahwa yang Ellena lakukan adalah hal yang benar dan salah diwaktu yang bersamaan. Ellena terus terisak hingga matanya terasa berat dan lelah membuat ia akhirnya terlelap dengan posisi meringkuk.

######

Hari ini, Bima mengadakan konferensi pers besar-besaran. Sudah saatnya membalas perlakuan Karina padanya. Kali ini, tak ada ampun bagi rubah licik itu. Seperti biasa, dengan setelan jas mahalnya yang berwarna abu-abu, Bima memasuki ruang konferensi pers dengan langkah yakin. Disisinya berdiri Sam, yang mengawal ia masuk ke ruang konferensi. Suara jepretan kamera menyambut kedatangan Bima. Entah mengapa, semua yang ada didalam ruangan terlihat terpana dengan penampilan Bima hari ini. Meski hampir setiap hari mereka melihat wajah Bima secara langsung atau sekedar di tv atau media cetak, tak mengurangi kekaguman mereka pada Bima hari ini. Mungkin karena kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancung pria itu yang menambah kesan tegas dan misteriusnya pria itu.

"Jadi, apa maksud anda mengadakan konferensi pers dadakan hari ini, Pak Bima ?". Wartawan satu bertanya.

"Tujuan saya mengadakan konferensi pers hari ini adalah untuk membantah beberapa tuduhan yang Karina Munaf layangkan kepada saya beberapa waktu yang lalu."

"Lalu mengapa anda baru bersuara sekarang pak Bima ?". Kali ini wartawan lainnya ikut menimpali.

"Akhir-akhir ini saya sibuk mengurus pernikahan saya yang akan di adakan bulan depan."

Suara riuh dan jepretan terdengar semakin menggila sesaat setelah kalimat Bima selesai ia lontarkan.

"Apa anda akan menikah ? Lalu bagaimana dengan pernyataan Karina bahwa anda telah memanfaatkan dia lalu mencampakkannya begitu saja ? atau apa karena calon istri anda yang sekarang makanya anda meninggalkan Karina ?".

"Semua yang Karina katakan tidak benar. Jika di bilang memanfaatkan, justru saya yang merasa dimanfaatkan disini. Selama bersama saya, Karina sudah memakai seluruh akses saya sesukanya. Bahkan dia juga banyak menindas orang lain dengan memakai nama besar saya. Mengenai perihal berakhirnya hubungan saya dengan Karina murni tidak ada sangkut pautnya dengan calon istri saya."

"Jadi apa yang menyebabkan anda putus dengan Karina, Pak Bima ? Dan bagaimana dengan wanita lain yang membuat pernyataan sama dengan Karina ?".

"Penyebab saya mengakhiri hubungan dengan Karina itu semua karena kesalahannya sendiri. Dia sudah dengan tidak hormat menghina bahkan menyiram ibu saya didepan banyak orang. Jika kalian ragu, saya punya bukti rekamannya, nanti akan saya berikan setelah konferensi ini selesai. Karina juga ketahuan menjalin hubungan terlarang dengan pria lain dibelakang saya, bahkan dengan pria yang sudah beristri. Itu juga saya ada buktinya. Dan mengenai kelima wanita yang bersama Karina bisa saya jamin mereka hanya sekelompok wanita yang putus asa ingin bersama saya."

Para wartawan hanya manggut-manggut dengan antusias. Perkataan Bima di rasa oleh mereka cukup masuk akal. Memang tidak menutup kemungkinan banyak wanita yang sangat ingin bersama seorang Bima Dirgantara bukan ?

"Lalu, siapa wanita yang beruntung akan anda nikahi ? Kapan kalian bertemu ?".

"Untuk perihal identitas calon istri saya, saya tidak akan bocorkan. Dan mengenai kapan saya bertemu,tentu saja setelah saya dan Karina putus dan dengan keadaan tidak menjalin hubungan dengan siapapun."

Bima segera beranjak dari kursinya. Bergegas keluar dari ruang konferensi diikuti Sam yang bertugas menghalau beberapa wartawan yang nekat mengejar sampai keluar.

"Pak Bima, tunggu !!! Apa anda benar-benar akan menikah ? Jika benar kenapa harus dengan acara tertutup ?". Salah satu wartawan berhasil mencegat Bima di depan pintu lift. Mau tak mau Bima harus menjawab pertanyaan wartawan tersebut.

"Itu benar. Saya memang akan menikah. Dan kenapa tertutup ? Itu karena calon istri saya tidak menyukai jika privasinya menjadi konsumsi publik. Tapi kalian tenang saja, akan ada beberapa diantara kalian yang akan saya undang untuk menghadiri pernikahan kami." Bima segera melangkah masuk ke dalam lift setelah pintunya terbuka dan meninggalkan para wartawan yang masih berusaha mengejarnya.

Terpopuler

Comments

💕💕syety mousya Arofah 💕💕

💕💕syety mousya Arofah 💕💕

q udah BCA ketiga kalinya loh thorrrr

2025-03-27

0

Shin Gao

Shin Gao

nanti panggil hubby malah..bc ulang lagi saya

2022-08-19

1

Fitri Rachmawati

Fitri Rachmawati

keren pak bima👍

2021-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!