9

Hari ini, lagi-lagi Ellena datang terburu-buru ke rumah sakit. Jam 5 subuh pihak rumah sakit menelepon bawah Ellio kembali kritis.Pembuluh darah di otaknya pecah secara tiba-tiba. Dan sekali lagi, Ellio berada dalam kondisi yang mengancam nyawanya.

"Dokter, Ellio gimana ?". El segera bertanya kepada dokter Nathan yang ia temui di depan ruang rawat Ellio.

"Kita harus adakan tindak operasi secepatnya. Kondisi Ellio benar-benar tidak baik saat ini." Dokter Nathan berujar prihatin.

"Kalo gitu, lakukan saja dok. Operasi Ellio sekarang !". Ellena benar-benar sangat panik.

"Kamu tenang dulu , El. Jangan panik. Sekarang kamu harus bayar biaya operasinya dulu ya, baru kita bisa lakukan tindak operasi."

Ellena mengangguk cepat.

"Oke, dok ! Saya akan bayar sekarang." Cepat-cepat Ellena melangkah menuju tempat administrasi rumah sakit.

"Biaya operasi atas nama Ellio Purnama sebesar 150 juta." Ucap petugas administrasi rumah sakit sesaat setelah El bertanya.

Buru-buru El mengeluarkan kartu debitnya dan menyodorkannya ke petugas tersebut.

"Pinnya mba." Petugas itu, menyerahkan mesin EDC ke arah El untuk memasukkan pin card miliknya.

"Ini sus !!!." El mengembalikan mesin EDC kepada petugas administrasi rumah sakit.

El mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja sambil menunggu mesin EDC tersebut memproses pembayarannya.

"Maaf mba, aksesnya di tolak. Apa punya kartu lain ? Tanya sang petugas ramah.

"Maksudnya gimana ? Pinnya sudah bener kok ! Saya yakin."

"Sepertinya saldo didalam kartu mba tidak mengcukupi."

"Apa ?".

Ellena benar-benar bingung sekarang. Air matanya tak berhenti berderai. Mengikuti saran dari petugas administrasi rumah sakit tadi, Ellena segera ke bank untuk mengkonfirmasi mengapa saldo ATM nya bisa kosong. Beberapa saat lalu, El sempat mampir ke mesin ATM di luar rumah sakit untuk mengecek isi kartunya. Namun di luar dugaan, saldonya hanya tersisa sekitar 15 juta padahal El yakin bahwa isi rekeningnya masih ada sekitar 500 juta rupiah.

"Mohon tunggu sebentar ya, mba." Ucap petugas teller kepada Ellena dengan ramah.

El menunggu dengan gelisah sambil berdoa dalam hati semoga Ellio tidak apa-apa.

"Gimana mas ?". Ellena segera bertanya saat namanya dipanggil kembali oleh teller bank tersebut.

"Kemarin sekitar jam 2.30 sore, isi rekening atas nama Ferdi Angga Mahardika sudah dicairkan oleh salah satu anggota keluarga." Terang sang teller kepada El.

"Boleh saya tahu, atas nama siapa ?".

"Atas nama Merry Kana Mahardika."

Deg. El benar-benar lupa satu fakta penting, bahwa buku rekening milik ayahnya, Tuan Ferdi angga mahardika masih berada di tangan keluarga ayahnya. Meski mereka, sudah membuang Ellena dan Ellio dari keluarga, namun El tidak habis pikir. Mengapa mereka masih merampas tabungan yang ayah El tinggal kan untuk dia dan Ellio. Apa mereka masih tidak punya nurani setelah yang mereka lakukan terhadap Ellena dan Ellio ?

Setelah merebut warisan milik cucu dan ponakan mereka, kini bahkan mereka merampas juga sisa tabungan milik El dan Ellio yang tidak seberapa itu. Padahal, mereka tahu bahwa Ellio butuh uang itu untuk bertahan hidup.

Ellena segera menuju rumah ibu dari ayahnya. Ia tahu, bahwa dalang dari semua ini pasti nenek dan tante nya.

"Tante Merry,,,, Tanteeeee !" El berteriak kencang sambil menerobos para pembantu yang berusaha menghalangi Ellena untuk masuk.

"Ada apa sih ribut-ribut ?". Suara Merry terdengar dari dalam kamarnya.

"Tante, ini El. Keluar sekarang." Ellena benar-benar sudah hilang kesabaran. Jika mengingat kondisi Ellio yang sedang kritis, rasanya Ellena benar-benar ingin membunuh kakak ayahnya tersebut.

"Ellena ? Buat apa kamu kemari ?." Merry sangat terkejut, saat melihat sosok Ellena yang sedang berdiri di ruang tamu.

"Maksud tante apa ? Kenapa tante ambil uang tabungan peninggalan papaku ?".

"Kenapa ? gak boleh ? saya juga berhak dong atas uang itu. Itu kan uang adik saya juga."

Ellena menggeleng dengan senyum menyakitkan yang terpatri jelas di wajah gadis cantik itu.

"Dengar tante, tante sama oma udah ambil semua warisan peninggalan papa aku. Tante dan oma bahkan udah usir aku dan Ellio dari keluarga besar Mahardika. Bahkan, kami hidup selama 4 tahun terakhir ini, tanpa menyusahkan kalian sama sekali. Tapi kenapa ? Kok kalian bisa setega ini sama kami ? Itu uang terakhir yang El punya tante. Dan El butuh banget buat sekarang. Ellio harus di operasi agar bisa tetap hidup." Kini Ellena bersimpuh dihadapan Merry sambil terisak.

"Itu bukan urusan saya. Lagian, buat apa sih ngeluarin duit banyak-banyak buat Ellio ? Biarin aja dia mati, toh cuma buang-buang duit aja, gak bisa bangun juga."

"Jaga mulut tante. Ellio itu masih ponakan tante juga." Ellena benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa Merry dengan entengnya mengucapkan kalimat semenyakitkan itu tentang anak adiknya sendiri.

"Buat apa anak dari wanita rendahan itu kemari, Mer ?" Suara dingin Nyonya Leli Mahardika , nenek Ellena terdengar.

"Biasa, bu !!! gara-gara uang Ferdi yang kita ambil." jawab Merry.

"Itu uang anak saya, jadi kamu tidak ada hak melarang saya untuk melakukan apapun dengan uang anak saya sendiri." Ucap Nyonya Leli.

"Mohon maaf, Nyonya Leli Mahardika yang terhormat !! Anak yang nyonya bilang itu adalah ayah saya juga. Jadi, saya lebih berhak atas uang itu dari anda semua. Bukankah itu yang tertulis di surat wasiat ? Bahkan harta yang kalian nikmati sekarang, secara teknis masih atas nama saya dan Ellio. Karena ini semua harta milik papa dan mama saya."

"Tahu apa kamu ? Ini harta peninggalan suami saya yang di kelola ayah kamu. dan sekarang ayah kamu juga meninggal, jadi wajar saya ambil kembali. Dan kamu tidak ada hak sama sekali disini " Nyonya Leli berusaha berbohong. Namun, terlihat jelas bahwa dia sedang dalam kondisi panik. Nampak dari tatapan matanya yang tidak ingin bertabrakan dengan mata Ellena.

"Anda pikir saya tidak tahu asal usul semua harta ini ? Ini semua berkat kerja keras dan jerih payah papa dan mama saya sendiri. Tidak ada campur tangan dari kalian semua."

Satu tamparan telak mengenai wajah Ellena.

"Berani sekali anak dari wanita rendahan seperti kamu menantang saya." Nyonya Leli memandang El dengan tatapan nyalang .

"Jangan hina mama saya!". Suara bergetar Ellena terdengar tajam.

"Anda boleh menghina saya, tapi jangan hina mama saya, karena bagi saya mama adalah wanita paling terhormat yang pernah saya temui." Sekujur tubuh El dipenuhi amarah yang benar-benar tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Entah kenapa, dia tidak pernah rela jika ada yang berani merendahkan ibunya didepan El.

"Dengarkan saya baik-baik ! Saya Ellena Anastasia, bersumpah. Akan saya balas perbuatan kalian hari ini suatu saat nanti." Ellena menatap tajam nenek dan tantenya secara bergantian.

"Apa yang bisa kamu lakukan ? Kamu itu, cuma anak ingusan yang gak tau apa-apa. Bahkan, uang pun sekarang kamu gak punya." Merry benar-benar meremehkan Ellena yang dibalas El dengan senyum miring.

"Barangkali tante lupa, kalau 3 bulan lagi saya berusia 21 tahun. Dan saya yakin, kalian pasti tahu apa yang akan terjadi saat usia saya sudah mencapai angka itu. Tadinya saya mau mengalah dan membiarkan kalian, mengingat papa saya adalah bagian dari keluarga ini. Tapi, sepertinya kalian semua mau saya berbuat hal yang tidak baik ke kalian semua. Jadi tunggu saja tanggal mainnya." Ellena pun melangkah keluar dari rumah yang dianggapnya sebagai rumah kutukan itu, dengan kalimat tersirat yang sukses membuat Merry dan Nyonya Leli geram.

Mereka sangat paham apa maksud El. Hanya saja, mereka benar-benar lupa kapan El berulang tahun. Mereka pikir, Ellena masih usia belasan. Mereka tak menyangka waktu cepat berlalu. Sekian lama, mereka tak melihat Ellena membuat mereka lupa, bahwa gadis itu telah beranjak dewasa. Ditambah lagi, dia benar-benar akan berusia 21 tahun yang artinya, seluruh warisan dari Ferdian yang selama ini mereka kuasai, akan berpindah ke tangan Ellena dan Ellio pada saat itu juga.

 ~~~~

Satu-satunya harapan terakhir El sekarang hanyalah tawaran Bima. Setelah menggeledah kamarnya untuk mencari nomor telepon Bima, yang malam tadi didapatkannya, akhirnya El bernafas lega mendapati bahwa Kartu nama itu terjatuh di bawah kolong meja.

"Aku terima tawaran kamu." Ucap Ellena saat sambungan telepon terhubung. Bahkan sebelum Bima yang diseberang telepon sempat bersuara. Dan disinilah Ellena sekarang. Duduk berhadapan dengan Bima sambil saling bersitatap.

"Jadi, apa aja syarat yang tercantum dalam pernikahan kontrak ini ?". Ellena segera to the point, enggan membuang waktu yang berharga.

"Kamu hanya perlu jadi menantu yang baik buat orang tuaku, berpura-pura untuk mencintai aku didepan teman dan kolega bisnisku karena nggak menutup kemungkinan kamu akan ikut aku ke acara-acara penting. Jangan sampai ada yang curiga kalau pernikahan kita hanya sebatas kontrak." Bima menjelaskan panjang lebar.

Ellena menarik napas panjang sebelum menghembuskannya kembali. Matanya terpejam sejenak, mencerna setiap kata yang terlontar dari mulut Bima.

"Selain itu ?". El melanjutkan pertanyaannya.

"Gak ada yang terlalu penting. Kamu gak usah bertindak sebagai istri yang baik kalau cuma kita berdua. Dan kamu bebas dekat dengan lelaki mana pun di luaran sana asal jangan sampai ketahuan media."

" Jadi bapak suruh saya selingkuh ?". Ellena sedikit kaget dengan fakta satu ini.

"Tentu saja. Karena aku juga akan begitu. Aku akan tetap bermain dengan para wanitaku, jadi kamu juga bebas bermain dengan lelaki manapun."

"Bapak yakin ?".

"Yakin. Asal jangan sampai kamu bikin reputasi saya hancur. Jadi, kamu harus bermain cantik."

"Bapak nggak keberatan saya sama pria lain ?".

Bima sedikit terbahak mendengar pertanyaan El yang di rasanya cukup aneh. Ayolah, buat apa Bima keberatan ? Toh, Bima tidak ada perasaan cinta sedikitpun pada El. Jangankan cinta, suka saja itu mustahil dirasanya.

"Hmmmm... untuk masalah ranjang..." Ellena menggigit bibir bawahnya untuk menutupi rasa canggungnya. Bagaimana cara menanyakan itu pada Bima.

Bima yang menangkap maksud dari air muka El kembali terbahak.

"Tenang aja. Saya gak akan minta kamu buat layanin kebutuhan biologis saya kok. Saya juga gak ada nafsu sama sekali sama model kayak kamu."

"Baguslah." Ucap Ellena lega. Setidaknya jika dia bercerai dia masih perawan. Dan lelaki yang akan dicintainya dan dinikahinya nanti setelah Bima tetap akan mendapatkan dia sebagai yang pertama.

"Kalau syarat yang kamu ajukan apa , El ?"

" Yang pertama saya tetap ijin bekerja di Adelis."

"Oke."

"Yang kedua, saya minta uang bulanan 30 juta setiap bulannya."

"Gak masalah."

"Yang ketiga....." El agak ragu melanjutkan kalimatnya.

"Yang ketiga ?". Bima mengulangi ucapan Ellena sambil menunggu lanjutan kalimat tersebut.

"Saya butuh 150 juta cash sekarang juga ".

"Apa ?"

"Iya, sekarang."

Bima sedikit terkejut mendengar permintaan Ellena. Tak disangka, bocah tengil ini ternyata matre juga. Memang semua wanita sama saja. Semua akan luluh jika berurusan dengan uang. Dimana gadis congkak yang menolak tawarannya semalam ? yang dilihat Bima sekarang hanyalah gadis serakah yang sudah tidak sabar untuk menggerogoti uangnya seperti tikus got bahkan sebelum menikah dengannya.

"Oke, tidak masalah. Ikut saya , kita akan ambil uangnya, sekalian kita buat perjanjiannya secara tertulis untuk di tanda tangani." Bima bangkit dari kursinya dan melangkah pergi di ikuti Ellena yang mengekor di belakangnya.

 

Terpopuler

Comments

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

😍😍😍😍😍😍😍😍

2024-04-24

0

tri indriastuti

tri indriastuti

rata rata ceritanya hampir dama

2022-02-14

0

Heny Ekawati

Heny Ekawati

woooi elle bkn tikus dia butuh uang tuk operasi adikx

2021-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!