5

Seperti biasa, pagi ini Ellena sedang asyik menyirami bunga sambil bersenandung kecil. Suasana hatinya sedang baik, karena Putri mengabarkan akan segera kembali lusa besok. Ellena memang sudah sangat merindukan sifat kekanakan dan manja Putri. Dia tak sabar, untuk bertemu dan menjahili sahabat yang satunya itu.

"Selamat pagi, El !". Sapa Eko, pegawai Adelis yang bertugas sebagai kurir.

"Pagi mas !!! Gimana ? Udah sehat ?".

"Alhamdulillah, udah El." Jawab Eko tersenyum.

"Oh iya, aku langsung antar bunga pesanan orang dulu ya, soalnya alamatnya agak jauh. Takut kesiangan. Kalo Bu Hanin datang, bilang kalo saya sudah jalan." Lanjut Eko yang sekarang sudah memakai helm dan meraih kunci motor.

"Siap, Mas !!! Tenang aja !".

"Ya udah, aku tinggal ya, El !". Sahut Eko sambil menyalakan mesin motornya lalu segera pergi.

15 menit berlalu, baru lah Nyonya Hanin muncul.

"Loh, El ? Kok sendiri ? yang lain mana ?". Tanya Nyonya Hanin heran karena yang dia temui hanya Ellena seorang.

"Mas Eko sudah jalan antar pesanan, Bu. Nggak sempat nunggu ibu, soalnya takut kesiangan katanya. Terus kalau mba Dina lagi di rumah kaca, kontrol tanaman bunga Lili yang baru datang kemarin." Jawab Ellena.

"Oh, gitu. Kirain pada kemana...".

"Ma ,,,,". Suara seorang lelaki terdengar dari belakang Nyonya Hanin. Ellena dan Nyonya Hanin bersamaan menengok ke arah suara itu.

"Loh, Andra ? Tumben kamu ke sini ?". Nyonya Hanin berseru senang lalu segera memeluk putra kesayangannya.

"Kangen aja sama Mama." Ucap Andra tersenyum. Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru toko, mencari keberadaan gadis mungil yang kemarin ia temui di resto cepat saji. Pandangannya terkunci pada seorang gadis yang mengenakan kaos orange, seragam toko bunga Adelis, Celana jeans hitam dan rambut yang diikat kuncir kuda sedang menggunting beberapa tangkai mawar. Entah mengapa membuat Andra merasa gemas dengan gadis itu.Ternyata benar kerja disini?. Batinnya.

"Ya udah, duduk dulu sayang." Nyonya Hanin menarik Andra untuk duduk di sofa panjang tepat di samping meja kasir, tempat biasanya pelanggan menunggu ketika bunga yang dibelinya di rangkai.

"El, tolong bikinin teh ya buat anak saya." Nyonya Hanin sedikit berteriak.

"Iya, bu !." Jawab Ellena.Tatapannya bertabrakan dengan mata coklat putra Nyonya Hanin yang menebar senyum mempesona di wajahnya. Entah mengapa Ellena sedikit risih. Itu orang ngapain cengar cengir gak jelas coba ? Jangan-jangan anak Nyonya Hanin itu keterbelakangan mental kali. Padahal cakep gitu, tapi sayang gak normal.Begitulah otak polos Ellena menerjemahkan senyum tampan Andra yang mengarah padanya. Dia melangkah menuju kebelakang dengan menggeleng prihatin. Demi Tuhan, Ellena sama sekali tidak ingat bahwa lelaki itu adalah teman Bima yang dia temui kemarin di restoran ayam favoritnya.

"Ini tehnya, Bu !". Ellena meletakkan dua cangkir teh di hadapan Nyonya Hanin dan putranya.

Andra memperhatikan wajah cantik dihadapannya sambil tersenyum kecil. Sementara, orang yang diperhatikan merasa tidak enak dan ingin segera kabur secepatnya.

"Sebentar, El ! Kenalan dulu sama anak saya." Suara Nyonya Hanin terdengar saat Ellena sudah berbalik dan hendak menuju ke belakang untuk menyimpan kembali nampan yang dipakainya membawa teh tadi. Ellena berhenti, dia memeluk nampannya sambil bergumam. Cobaan macam apa lagi ini ?. Dengan terpaksa dia berbalik kembali dan tersenyum sumbang ke arah Nyonya Hanin dan putranya.

"Halo mas ! Saya Ellena pegawai baru di sini." Sapa Ellena dengan tangan terulur.

"Saya Andra, putranya Bu Hanin." Andra membalas uluran tangan Ellena.

"Kamu, lupa sama saya ?". Tanya Andra.

"Memangnya, kita pernah ketemu ya mas ?Kayaknya nggak deh." Jawab Ellena ragu-ragu.

" Saya yang kemarin ketemu kamu, di BFC itu loh ! Temannya Bima." Andra berusaha mengembalikan ingatan Ellena.

Untuk sejenak, gadis itu nampak berpikir keras.

"Oh iya, El beneran lupa. Kakak temannya si manusia kutub itu ya ? Iya-iya .. Aku ingat sekarang ." El berseru riang saat sudah mengingat kapan dia bertemu dengan Andra. Seolah itu adalah hal yang wajib untuk dibanggakan.

Pantesan senyum ke aku terus daritadi. Kirain gak normal !. Ellena berucap dalam hati dan terkekeh kecil.

"Jadi udah kenal sama El kamu,Ndra ?" Nyonya Hanin bertanya dengan penasaran.

"Kemarin gak sengaja ketemu di BFC depan rumah sakit medica citra, ma. Dia kenalan Bima."

"El, kamu kenal Bima ? Kok bisa ?". Nyonya Hanin mulai antusias dengan perbincangan El dan Andra.

Ellena menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bagaimana cara menjelaskan semua ini pada Nyonya Hanin ? Tentang hubungan Tom and Jerry nya dengan Bima.

"Anu... itu bu !!! El dulu pernah ada masalah sama pacar Pak Bima. Terus pak Bima bikin saya di pecat dari tempat kerja saya. Udah gitu, dia ngelarang hampir semua tempat usaha di kota ini untuk mempekerjakan saya. Tapi untungnya, ada ibu. Cuma ibu yang berani kasih saya kerjaan. Walaupun saya khawatir sih, takutnya Pak Bima berbuat hal yang buruk sama Ibu gara-gara saya."

Nyonya Hanin hanya tertawa kecil.

"Oh, gitu ! Kamu tenang aja, Bima itu gak akan berani tutup toko saya."

"Oh ya ? Kok bisa ? Ibu lebih kaya dari pak Bima ? Atau lebih berkuasa dari manusia kutub itu ?". Pertanyaan polos itu lagi-lagi meluncur begitu saja dari mulut kecil Ellena.

Nyonya Hanin kembali terkekeh.

" Ya ampun, El ! Bisa nggak sih, kalo bicara jangan terlalu blak-blakan ?". Ucap Nyonya Hanin sambil menyeka sudut matanya yang berair karena tertawa.

"Maaf bu !". Lagi-lagi Ellena menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kalau lebih kaya sih, nggak. Cuma tetap aja Bima gak akan tutup toko ini. Wong saya adik papanya kok !."

Ha ???? Demi cacing alaska Spongebob nya Putri, Ellena hampir saja membuat bola matanya terjatuh, saking terkejutnya mendapatkan fakta itu. Hampir 2 bulan bekerja pada Nyonya Hanin, dan dia baru tahu bahwa Nyonya Hanin itu tantenya manusia kutub ?

"Ya udah ma, kalo gitu Andra ngantor dulu ya. Takut telat, ada rapat penting soalnya !". Andra melirik jam tangannya , sudah jam 9.30 pagi. Sementara dia ada rapat jam 10 nanti.

" Iya sayang, hati-hati ya." Nyonya Hanin mengecup pipi Andra bergantian.

"Iya ma. Nanti kapan-kapan aku mampir lagi. El, aku duluan ya !".

"Iya mas !".

#####

Ditempat lain, tepatnya di Dirgantara Group, Bima sedang memeriksa beberapa dokumen penting tentang statistik pemasaran dan penjualan perusahaannya. Dia dengan serius membaca setiap laporan, mencocokkan dengan data yang ia miliki, lalu sesekali mengkerutkan kening jika melihat ada data yang dirasanya ganjil atau berbeda. Tak lama setelahnya, dia menekan interkomnya, menghubungi Okta sekretarisnya yang stand by diluar ruangan.

"Bisa ke ruangan saya sebentar ?".

"Iya pak. Segera !".

Tak perlu menunggu lama hingga mendengar ketukan di pintu ruangan Bima. Lalu, nampaklah sekretaris cantik itu, Okta dengan terburu-buru namun entah mengapa tetap terlihat anggun.

"Ada apa pak ?". Tanya Okta dengan takzim.

"Tolong kembalikan laporan ini kepada Pak Indra, manager pemasaran. Katakan padanya, kalau tidak becus kerja lebih baik berhenti saja." Bima menyerahkan sebuah dokumen kepada Okta.

"Nanti sekalian kamu periksa juga, dan beritahu dia dimana kesalahannya."

"Baik ,Pak ! Akan saya laksanakan." Okta menerima dokumen itu dan segera keluar dari ruangan Bima.

Inilah sosok Bima saat di perusahaan. Bukan Bima yang doyan berdebat seperti anak kecil dengan Ellena. Tetapi, sosok Bima yang tegas, dingin dan tak pernah mau mentoleransi kesalahan sedikitpun dari para pegawainya. Menurutnya, jika memang tidak niat bekerja, lebih baik berhenti daripada membuat kesalahan yang pada akhirnya hanya membuat Bima kesal. Padahal banyak orang lain yang benar-benar berniat bekerja ,hanya saja belum ada kesempatan atau pendidikannya yang tidak sesuai.

"Selamat pagi, tuan muda." Tampak Sam baru saja tiba diruangan Bima, selang beberapa menit setelah Okta keluar.

"Bagaimana ?". Bima bertanya tanpa berbalik menatap Sam. Lelaki itu hanya menatap ke arah jendela menyaksikan kendaraan yang berlalu lalang dibawah sana dari lantai 20 gedung kantornya.

"Ini laporan yang Tuan Bima minta." Sam segera menyerahkan sebuah map kepada Bima lalu mundur kembali saat Bima telah meraih map itu.

Bima beranjak duduk di kursi kebesarannya, lalu membuka isi map itu. Tampak beberapa foto dan sebuah biodata seorang perempuan. Ya, itu adalah laporan pribadi milik Karina yang di cari tahu oleh tangan kanan Bima beberapa waktu lalu, Sam.

"Karina Munaf. Nama asli Ningsih diah pitaloka, lahir 24 maret 1992 . Ayahnya petani, ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Lulusan SD dan merantau ke sini 4 tahun lalu. Dia kemudian di jadikan model oleh Firman Setiawan, dengan bayaran harus menjadi simpanan pria itu selama 2 tahun. 3 bulan yang lalu, tertangkap kamera sedang berada di Dubai bersama Handoko Broto, gubernur kota XX. Namun berita itu tidak tersiar di media karena Handoko menyuap orang yang mengambil foto itu. Dan selain dengan Handoko dan Teguh, masih banyak lagi, foto bukti kebersamaan Karina dengan pria lain di hotel selama dia menjadi kekasih anda, Tuan muda.Semuanya bisa anda lihat di situ." Sam menjelaskan panjang lebar tanpa di minta.

Itulah kebiasaan Bima. Meski dia sudah membaca dan melihat semua informasi didepannya, dia masih tetap ingin mendengar detailnya lewat mulut Sam. Dan dia akan mencocokkan hal yang Sam sebutkan tadi dengan data-data yang ada dihadapannya. Terkadang Bima kagum dengan kemampuan tangan kanannya itu. Sam itu lelaki yang hebat, dan Bima beruntung mendapatkan Sam sebagai bawahannya. Selain karena kesetiaan Sam yang teramat besar, pria itu juga ahli dalam menyelidiki, dan mencari informasi bahkan hal terkecil sekalipun yang mustahil ditemukan oleh orang lain. Terkadang Bima ngeri sendiri, jika membayangkan seandainya Sam adalah musuhnya. Mungkin sekarang perusahaannya sudah bangkrut di tangan Sam. Karena Sam juga adalah seorang ahli komputer yang sangat mahir meretas data apapun tak peduli seberapa kuat perlindungan data tersebut.

"Kerja bagus Sam. Ini lebih dari cukup untuk membuat Karina menjauh dari saya selamanya. Terima kasih !." Ucap Bima tersenyum sambil meletakkan map berisi data Karina di dalam laci mejanya.

"Kalau begitu, saya permisi tuan muda." Sam undur diri dari hadapan Bima.

"Sebentar, Sam !!" Cegah Bima cepat.

Sam kembali berbalik menghadap Bima.

"Ya tuan muda !".

"Cari tahu satu orang lagi."

"Siapa, tuan muda ?"

"Ellena Anastasia......."

**Guys, jangan lupa comment ya !! Aku minta pendapat kalian karena ini adalah karya pertama aku. Kalau ada kritik dan saran jangan ragu tulis di kolom komentar ya !!!

Thank you** !!!!!

Terpopuler

Comments

Qeisha A.F Ladyjane

Qeisha A.F Ladyjane

ka itha karyAmu luar biasa

2023-01-28

2

Taruni

Taruni

ciee langsung cari tau

2021-11-18

0

laras

laras

aku kangen sama ellena jadi baca lagi thor

2021-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!