4

Hari ini hari Jumat. Ellena mengambil cuti untuk mengunjungi Ellio di rumah sakit. Dengan langkah yang ceria, Ellena menyapa para suster yang di temuinya sepanjang lorong menuju ke kamar rawat Ellio. Sudah 4 tahun, El selalu menginjakkan kaki di Rumah Sakit ini, semenjak Ellio dinyatakan koma dan belum ada tanda-tanda akan terbangun sampai sekarang. Kadang Ellena berpikir, jika tabungan peninggalan orang tuanya habis, apakah dia masih mampu membiayai perawatan Ellio ?

Ellena masuk ke dalam kamar rawat Ellio, meletakkan tasnya di meja lalu menarik satu buah kursi ke dekat ranjang tempat Ellio terbaring.

"Selamat pagi, brother !! Gimana kabar kamu ? Maaf ya, baru bisa jenguk sekarang. Soalnya aku baru mulai kerja lagi, jadi masih harus banyak belajar di tempat yang baru. Kamu gak kesepian kan ? Ada banyak suster cantik kok disini. Kamu pasti betah di rawat sama mereka,iya kan ?." Ellena tersenyum kecil, sambil mengelap tubuh Ellio dengan mulut yang masih betah berceloteh panjang lebar meskipun dia tahu, Ellio belum tentu mendengarnya.

"Oh ya Ellio, tadi aku beli roti kesukaan kamu loh. Cuma aku makan sendiri sih, soalnya kamu gak mau bangun-bangun. Emangnya enak ya tidur terus ? Badan kamu gak pegel apa ?."

Ellena segera meletakkan kembali handuk basah dan baskom kecil ke dalam kamar mandi saat Ellena selesai membersihkan badan Ellio.

"Loh, El ? Udah lama ?." Suara dokter Nathan terdengar dari arah pintu.

"Gak juga, dok !! Ini habis lap badannya Ellio." jawab Ellena tersenyum.

"Saya cek keadaan Ellio sebentar, ya !." Ucap Dokter Nathan ramah.

"Oh, silahkan dok !". Ellena mempersilahkan dengan bersemangat.

"Ellio, gimana dok ?". Tanya Ellena saat dokter Nathan meletakkan kembali stetoskop miliknya kedalam saku jas putihnya.

"Kondisinya stabil, gak ada yang perlu kamu khawatirkan." Jawab Dokter Nathan.

"Tapi kenapa, Ellio gak bangun-bangun dok ?."

"Ellio sedang berada dalam tahap persistent vegetatif yang artinya semua fungsi tubuh sudah normal tapi dia masih belum sadar karena fungsi otak yang masih sangat rendah. Tapi , tetap berdoa El ! Mudah-mudahan Ellio bisa sadar secepatnya ya." Dokter nathan menepuk bahu Ellena pelan, sebelum dokter senior berusia 55 tahun itu permisi keluar.

"Saya cek kondisi pasien yang lain ya , El !."

"Iya dok ! Terima kasih banyak !." Sahut Ellena.

Ellena kembali duduk di samping Ellio. Dia mengelus tangan adik kembarnya sambil sesekali menghapus air mata yang perlahan terjatuh.

" Ellio, sampai kapan kamu kayak gini ? Please, bangun buat aku ! Aku gak tau harus hidup kayak gimana kalo kamu juga ninggalin aku kayak papa mama."

Ellena benar-benar frustasi. Entah sampai kapan dia harus menunggu Ellio yang tak kunjung sadar dari komanya. Kadang-kadang Ellena terbangun tengah malam, jika mimpi buruk yang sama selalu datang menghantuinya. Ya, mimpi buruk tentang Ellio yang akhirnya menyerah dan memilih pergi meninggalkan Ellena untuk selamanya. Biasanya setelah bermimpi buruk seperti itu, El akan segera menuju ke rumah sakit tak peduli jam berapapun itu. Asal bisa memastikan Ellio masih bernapas di Rumah sakit, Ellena tak pernah merasa letih. Baginya, nafas Ellio adalah segalanya untuk Ellena.

#####

Jam menunjukkan pukul 12.30 siang. Perut Ellena mulai keroncongan saat dia sadar bahwa dia sudah menghabiskan waktu 2 jam menggambar sketsa pakaian santai di kamar rawat Ellio. Dengan cepat, El meraih tasnya lalu bergegas ke restoran siap saji tepat di depan Rumah Sakit.

"Aku keluar bentar ya, Lio ! Laper nih belum makan siang. Kamu baik-baik ya.Bentar aja kok." Pamit Ellena.

######

Setelah antri dan membayar menu yang diinginkannya ,El kemudian membawa makanannya ke salah satu meja yang berdekatan dengan pinggir jalan. Dia melahap ayam goreng dan ice tea bubble miliknya dengan nikmat. Tidak ada kenikmatan dunia yang jauh lebih nyata dari kulit tepung ayam goreng yang sengaja di makannya belakangan. Dia melahap kulit ayam terakhir dengan senyum sumringah. Ini baru surga dunia. Batin Ellena. Dia mengusap perut kenyangnya sambil meminum Ice tea Bubble nya yang masih tersisa banyak.

Percayakah kalian bahwa selalu ada tenang sebelum badai ? Jika tidak, sebaiknya sekarang kalian harus percaya. Baru saja Ellena mensyukuri nikmat surga dunia dalam wujud ayam goreng tepung, kini Ellena harus siap bertempur dengan neraka saat ini. Yup ! Bima Dirgantara baru saja muncul dihadapan Ellena bersama beberapa rekannya yang El yakini mungkin sahabat atau kolega bisnisnya.

Mereka berempat memasuki restoran dengan aura yang memancar ke segala penjuru ruangan. Bahkan, 4 anak SMA yang duduk di meja sebelah Ellena bahkan tidak sadar bahwa mulut mereka terbuka lebar dengan rahang hampir menyentuh lantai.Ellena yakin, 10 detik lagi mereka tidak menutup mulutnya, maka lalat akan dengan senang hati bersarang didalam rongga mulut mereka.Memangnya mereka F4 apa ? Apa hebatnya coba si Bima itu ? Ellena tidak habis pikir. Mungkin karena mereka belum tahu sifat asli manusia kutub itu.

Tampak Bima dan rekan-rekannya sedang mengantre sambil berbincang saat mata Bima tak sengaja menangkap sesosok bocah tengil yang selama beberapa hari ini membuatnya selalu kesal, bahkan dengan hanya memikirkannya. Bima segera berpamitan sebentar ke teman-temannya lalu berjalan menuju meja tempat Ellena berada.

Ellena berusaha melihat ke arah lain. Bersikap sesantai mungkin, dan berpura-pura tidak melihat keberadaan Bima sama sekali. Namun, El semakin gusar saat ekor matanya menangkap sosok jangkung Bima sudah berada tepat di sampingnya, menarik kursi dan duduk di sebelah Ellena. Ugh !!!! Ellena benar-benar kesal sekarang. Mau apa manusia kutub ini sebenarnya ?

"Apa ?". El mendesis galak ke arah Bima.

"Okay, berarti kau benar-benar melihatku ! Kenapa kau disini ?".

"Ya, buat makan lah ! Masa' buat kumur-kumur." jawab El kesal.

"Kau mengikuti aku kan bocah ?".

Seketika Ellena bergidik geli. Ya ampun, darimana lelaki ini punya kepercayaan diri yang sangat tinggi ? Dia pikir di seperfect apa sampai Ellena harus menjadi stalker nya ? Apa dia setampan Jung Kook ? Atau se sempurna Lee Min Ho ? Memangnya El sudah gila ?

"Heh, manusia kutub !!! Ku ingatkan ya, jadi orang jangan kegeeran. Siapa juga yang sudi jadi stalker orang kayak kamu ?".

"Apa ? Manusia kutub ?". Bima kembali shock mendengar panggilan El kepadanya. Kenapa bocah tengil ini selalu memanggilnya dengan panggilan yang buruk ?

"Ya iya, manusia kutub. Orang kayak kamu itu harusnya tinggal di kutub utara berteman sama beruang, jangan di sini. Gak cocok sama kepribadian kamu yang primitif."

Bima tertawa gusar. Sesekali dia menyisir rambutnya dengan tangan lalu menatap Ellena dengan wajah kesal. Astaga, apa bocah ini benar-benar tidak takut padanya ? Bima berdecak kesal sambil berpikir bahwa mendatangi bocah tengil ini adalah kesalahan.Teman-teman Bima yang melihat pertengkaran kecil Bima dengan seorang gadis yang hanya setinggi dada Bima segera mendekat penasaran.

"Bim, kenapa ? Kok ribut sama cewek ? Mantan lo lagi ya ?". Andra, sepupu Bima segera melerai Bima dan Ellena.

"Amit-amit punya mantan kayak dia !! Selera gua hancur kali, kalo gua sama bocah tengil buruk rupa macam dia." Bima segera menyangkal dan melempar hinaan pada El.

"Anda pikir, saya sudi jadi pacar om-om kayak bapak ? Ngaca dong ,pak ! Bapak yang nggak pantas buat saya.Udah tua, bangkotan, sok cakep lagi" Ellena balas menghina Bima.

Andra dan teman Bima yang lain tidak bisa menahan tawa mereka. Ketiganya terbahak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ellena. Bagi mereka, ini pemandangan langka. Belum ada sejarahnya, ada wanita yang berani melawan seorang Bima Dirgantara. Apalagi, wanita ini hanya seorang gadis mungil yang usianya masih terbilang muda. Dan lihatlah sekarang, Bima Dirgantara milyuner muda yang namanya sedang menjadi trending topik di berbagai negara bisa kalah telak bahkan tak berkutik sedikit pun.

"Bim, lo di bilang om-om ? Astaga, itu lucu banget, sumpah." Redi berucap sambil menahan perutnya yang sakit karena tertawa terlalu kencang.

"Kalian bisa diem gak ?." Bima mendesis dengan nada yang mengcekam ,membuat ketiga lelaki tampan itu membekap mulut masing-masing.

"Kalau sudah dirasa cukup berdebatnya, saya permisi duluan pak ! Berada seruangan dengan bapak bikin saya gak bisa nafas." Seru Ellena sambil menyampirkan tasnya di pundak, lalu tersenyum ke arah teman-teman Bima.

"Kakak-kakak ! Saya duluan ya ! Maaf saya kurang sopan didepan kalian."

Ellena segera berlalu pergi dengan buru-buru. Menyisakan Bima yang masih tidak tahu harus bereaksi apa. Bocah tengil itu baru saja menyebut dirinya om-om, tetapi memanggil teman-temannya dengan sebutan kakak ? Penghinaan macam apa lagi ini ?

"Gadis itu siapa,Bim ?". Andra menepuk bahu Bima saat El sudah menghilang di tengah padat nya kendaraan.

"Karyawan baru Adelis." jawabnya singkat.

"Oh ya ? Kok aku gak pernah lihat ?."

"Dia baru sebulanan lebih kerja."

"Kok lo tahu, Bim ?." Arga juga ikut penasaran.

"Gue yang bikin dia dipecat di tempat dia sebelumnya. Gue juga yang bikin dia gak bisa kerja di tempat manapun, yang sialnya justru malah di terima di tempat tante Hanin." Ujar Bima menjelaskan.

"Lo ada masalah apa sih sama tu cewek ? Padahal cakep gitu loh Bim. Kalo gue sih daripada dijadiin musuh, mending gue jadiin pacar." Sahut Redi menggoda Bima.

"Cerita nya panjang. Kapan-kapan gue cerita. Dan kalo lo mau dia jadi pacar lo, gue saranin jangan. Tuh cewek badan doang kecil, omongan persis cabe rawit gorengan." Ucap Bima kembali.

"Tapi kok gue penasaran ya sama tu cewek ?." Sahut Andra tersenyum.

"Jangan bilang lo suka juga ama tu cewek .? Sejak kapan selera lo turun ?." Bima berkata sambil menyikut perut Andra.

"Mungkin." Andra hanya tersenyum sambil mengingat bagaimana bentuk wajah Ellena tadi. Dia bertekad akan menemui kembali gadis itu dalam waktu dekat. Tunggu saja.

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs

⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs

hahahhahaha... berulang kali baca tetap ngakak tiap part El lg adu mulut sma Bima🤣🤣🤣

2024-09-17

0

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

siapkan hatimu, andra.. el cuma milik bima😁

2024-04-24

0

Ainun

Ainun

ha..ha...ha om om

2021-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 Pengumuman
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145(END)
146 146(Extra Part 1)
147 147(Extra part 2)
148 Pengumuman
149 Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150 S2#Eps 1
151 S2#Eps 2
152 S2#Eps 3
153 S2#Eps 4
154 S2#Eps 5
155 S2#Eps6
156 S2#Eps 7
157 S2#Eps8
158 S2#Eps9
159 S2#Eps 10
160 S2#Eps 11
161 S2#Eps 12
162 S2#Eps13
163 S2#Eps 14
164 S2#Eps 15
165 S2#Eps16
166 S2#Eps17
167 S2#Eps 18
168 S2#Eps 19
169 S2#Eps 20
170 S2#Eps21
171 S2#Eps 22
172 S2#Eps23
173 S2#Eps 24
174 S2#Eps25
175 S2#Eps26
176 S2#Eps 27
177 S2#Eps28
178 S2#Eps 29
179 S2#Eps30
180 S2#Eps 31
181 S2#Eps32
182 S2#Eps33
183 S2#Eps 34
184 S2#Eps35
185 S2#Eps 36
186 S2#Eps 37
187 S2#Eps 38
188 S2#Eps 39
189 S2#Eps 40
190 S2#Eps 41
191 S2#Eps 42
192 S2#Eps 43
193 S2#Eps 44
194 S2# Eps 45
195 S2#Eps 46
196 S2#Eps 47
197 S2#Eps 48
198 S2#Eps 49
199 S2#Eps 50
200 S2#Eps 51
201 S2#Eps 52
202 S2#Eps 53
203 S2#Eps 54
204 S2#Eps 55
205 S2#Eps 56
206 S2#Eps 57
207 S2#Eps 58
208 S2#Eps 59
209 S2#Eps 60
210 S2#Eps 61
211 S2#Eps 62
212 S2#Eps 63
213 S2#Eps 64
214 S2#Eps 65
215 S2#Eps 66
216 S2#Eps 67
217 S2#Eps 68
218 S2#Eps 69
219 S2#Eps 70
220 S2#Eps 71
221 S2#Eps 72
222 S2#Eps 73
223 S2#Eps 74
224 S2#Eps 75
225 S2#Eps 76
226 S2#Eps 77
227 S2#Eps 78
228 S2#Eps 79
229 S2#Eps 80
230 S2#Eps 81
231 S2#Eps 82
232 S2#Eps 83
233 S2#Eps 84
234 S2#Eps 85
235 S2#Eps 86
236 S2#Eps 87
237 S2# Eps 88
238 S2#Eps 89
239 S2#Eps 90
240 S2#Eps 91
241 S2#Eps 92
242 S2#Eps 93
243 S2#Eps 94(Epilog)
244 Pengumuman
Episodes

Updated 244 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
Pengumuman
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145(END)
146
146(Extra Part 1)
147
147(Extra part 2)
148
Pengumuman
149
Pengumuman dan Sinopsis Season 2
150
S2#Eps 1
151
S2#Eps 2
152
S2#Eps 3
153
S2#Eps 4
154
S2#Eps 5
155
S2#Eps6
156
S2#Eps 7
157
S2#Eps8
158
S2#Eps9
159
S2#Eps 10
160
S2#Eps 11
161
S2#Eps 12
162
S2#Eps13
163
S2#Eps 14
164
S2#Eps 15
165
S2#Eps16
166
S2#Eps17
167
S2#Eps 18
168
S2#Eps 19
169
S2#Eps 20
170
S2#Eps21
171
S2#Eps 22
172
S2#Eps23
173
S2#Eps 24
174
S2#Eps25
175
S2#Eps26
176
S2#Eps 27
177
S2#Eps28
178
S2#Eps 29
179
S2#Eps30
180
S2#Eps 31
181
S2#Eps32
182
S2#Eps33
183
S2#Eps 34
184
S2#Eps35
185
S2#Eps 36
186
S2#Eps 37
187
S2#Eps 38
188
S2#Eps 39
189
S2#Eps 40
190
S2#Eps 41
191
S2#Eps 42
192
S2#Eps 43
193
S2#Eps 44
194
S2# Eps 45
195
S2#Eps 46
196
S2#Eps 47
197
S2#Eps 48
198
S2#Eps 49
199
S2#Eps 50
200
S2#Eps 51
201
S2#Eps 52
202
S2#Eps 53
203
S2#Eps 54
204
S2#Eps 55
205
S2#Eps 56
206
S2#Eps 57
207
S2#Eps 58
208
S2#Eps 59
209
S2#Eps 60
210
S2#Eps 61
211
S2#Eps 62
212
S2#Eps 63
213
S2#Eps 64
214
S2#Eps 65
215
S2#Eps 66
216
S2#Eps 67
217
S2#Eps 68
218
S2#Eps 69
219
S2#Eps 70
220
S2#Eps 71
221
S2#Eps 72
222
S2#Eps 73
223
S2#Eps 74
224
S2#Eps 75
225
S2#Eps 76
226
S2#Eps 77
227
S2#Eps 78
228
S2#Eps 79
229
S2#Eps 80
230
S2#Eps 81
231
S2#Eps 82
232
S2#Eps 83
233
S2#Eps 84
234
S2#Eps 85
235
S2#Eps 86
236
S2#Eps 87
237
S2# Eps 88
238
S2#Eps 89
239
S2#Eps 90
240
S2#Eps 91
241
S2#Eps 92
242
S2#Eps 93
243
S2#Eps 94(Epilog)
244
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!