Emergency Bed Tuan Muda Kato
"Lolly!" Teriakkan lantang terdengar di ruangan CEO agensi light Hugo.
Terlihat sosok wanita bertubuh mungil dengan rambut coklatnya melangkah dengan segera ke pintu sang CEO.
"Clek" wanita bertubuh mungil itu pun membuka pintu ruangan sang CEO dengan nafas terengah-engah. Wajah mungilnya pun tampak bermandikan peluh dan kulit wajahnya berubah merah.
"I-iya tuan?" Ucapnya dengan suara terbata dan tubuh kaku, saat melihat wajah sangar, pria yang merupakan pemimpin perusahaan agensi light Hugo itu, terlihat begitu pias.
Tubuh membeku di depan meja sang CEO dan kepala menunduk takut. jari-jarinya pun, kini meremas kuat ujung kemeja bergaris-garis yang ia kenakan.
"Prang" sebuah iPad mini terlempar ke arahnya dan hampir mengenai dadanya.
Wanita dengan garis wajah imut nan manis itu, terloncat kaget, saat melihat reaksi tak terbaca sang CEO.
Kini wajah wanita itu terlihat memutih tanpa beredar darah pun yang mengaliri garis wajahnya, hanya peluh yang kini membanjiri raut wajah wanita malang itu.
Ia menundukkan kepalanya ke lantai dan melihat iPad yang biasa digunakan untuk mengatur jadwal kegiatan sang CEO, kini hancur lebur di lantai. tepat, di depan kakinya.
"Apa hanya segini kinerja mu dalam, bekerja?" Suara tegas dan berat, menyapa Indra pendengaran wanita itu, yang sukses membuat tubuh mungilnya semakin tegang.
Mungkin, seorang wanita akan terpikat dengan intonasi suara seksi pria di depannya yang begitu penuh ketegasan nan berat.
Namun tidak dengan wanita yang kini berdiri kaku dengan tubuh setengah gemetar di depan pria arogan itu.
Baginya, mendengar suara berat nan tegas, sang CEO sangat lah, menakutkan dan mengerikan.
Ditambah dengan raut wajah pria arogan itu kini, menatapnya tajam. Seakan ingin menguliti tubuh mungilnya.
"Katakan!" Gertakan pria tampan di depannya membuat tubuh mungil wanita itu, kembali terkejut.
"M-maa-maaf, tuan." Sambil menundukkan kepala dengan suara gemetar takut, wanita itu mengeluarkan suara lirihnya.
"Apa katamu. Maaf!? Sambil mendengus kasar dan mata masih menyoroti tajam wanita mungil di depannya, pria itu berdiri bangkit dari kursi kerjanya dan mendekat ke arah asisten pribadinya itu.
"Kau tahu. Karena kesalahanmu, perusahaan ini hampir kehilangan kontrak kerjasama dengan perusahaan besar di kota ini. Karena kecerobohan mu, perusahaan ini harus menanggung malu — ITU SEMUA KARENA KEBODOHAN DAN KECEROBOHAN MU!" Pria dengan perawakan tinggi atletis itu kini, berdiri tepat di depan wanita mungil itu dan berteriak lantang tepat di depan wajah imut wanita tersebut.
Wanita yang biasa disapa Lolly itu pun, hanya bisa menundukkan kepalanya seperti biasa.
Baginya menghadapi kemarahan sang CEO adalah, hal biasa dan menjadi dalam daftar rutinitas sehari-harinya.
Namun kali ini, sang CEO terlihat begitu marah. Itu, terbukti dari bentakan dan sorotan tajam pria tersebut kepadanya.
Lolly pun dibuat tak berkutik dengan aura menakutkan sang CEO arogan di depannya ini. Ia ingin membela diri, namun lidahnya seakan membeku untuk mengeluarkan sepatah katapun, ketika melihat wajah suram sang CEO, apalagi mendengar suara lantang pria bermata sipit di depannya.
"JAWAB! APA INI YANG, KAMU DAPATKAN SELAMA MENUNTUT ILMU GRATIS DARI PERUSAHAAN, INI!? Lolly secara refleks mendongakkan kepalanya dan menatap wajah emosi, pria tinggi menjulang di depannya itu.
Lolly hanya bisa menahan rasa sesak yang tiba-tiba, menyerang dadanya. Sekuat tenaga, Lolly menahan gejolak emosi yang kini menguasai dirinya.
Bukan hal pertama baginya mendapatkan hinaan dan perlakuan kasar seperti sekarang ini. Lolly, bahkan setiap hari harus mendengarkan kata-kata kasar dan hinaan dari sang CEO, pun dengan wajah dingin nan datar.
Entah mengapa, pemimpin dari agensi light Hugo seakan membenci dirinya dan tidak menyukai keberadaannya di perusahaan agensi tempatnya sekarang mengumpulkan pundi-pundi uang, untuk keperluan keluarganya.
Tatapan keduanya kini saling beradu dengan tatapan berbeda. Kelopak tajam pria di depannya masih menyorotnya dengan tajam. sedangkan, Lolly hanya memperlihatkan tatapan mata teduh yang seakan-akan ingin meminta pembelaan.
"Kamu, berani menantang ku sekarang, hm," pria arogan itu memajukan wajahnya di pinggir telinga Lolly dan membisikkan sesuatu yang lagi-lagi, membuat tubuh Lolly menegang.
Segera saja Lolly menggelengkan kepalanya dan memundurkan tubuhnya ke belakang untuk menghindari kontak tubuh dengan sang CEO kejam di depannya.
"Kamu tahu apa kesalahanmu hari, ini?" Tanya pria tampan tersebut yang masih menyelidiki Lolly dengan tajam.
Lolly kembali menggelengkan dan sejurus kemudian menganggukkan kepalanya.
Lolly pun sejujurnya bingung, apa kesalahannya sehingga sang CEO begitu murka terhadap dirinya.
"Ck! Dasar payah. Ternyata sia-sia saja perusahaan ini memberikan pendidikan tinggi hingga keluar negeri untuk, seorang wanita bodoh dan payah sepertimu." Ucap sarkas pria tersebut membuat rongga dada Lolly kembali menyesak perih.
"Kamu bukannya memberikan kinerja baik untuk perusahaan ini, tapi kamu hanya memberikan kerugian untuk perusahaan, light Hugo. Percuma perusahaan ini mengeluarkan biaya mahal untuk wanita bodoh seperti." Dengan ucapan dan sikap arogan sang, pemimpin perusahaan agensi terbesar di kota Los Angeles itu, berhasil membuat wanita di depannya menahan rasa perih di dada.
Mata Lolly pun kini terasa perih dan gatal. Seakan-akan kedua matanya terasa berat dan di tusuk-tusuk oleh sesuatu.
Lolly hanya bisa mengepalkan kedua tangannya erat sehingga kuku-kuku jarinya memutih.
Haruskah, semua itu diungkit di depan matanya? Sebuah penghargaan yang didapatkan 5 tahun lalu dari pemilik sah perusahaan agensi light Hugo ini.
Ia direkomendasikan untuk mendapatkan pendidikan tinggi di salah satu perguruan tinggi di kota Paris.
Lolly pun sempat menolak, namun paksaan dari nyonya Kimberly, akhirnya, Lolly pun setuju.
Meskipun kondisi kesehatan sang ibu yang sangat buruk dan kedua adik perempuannya yang sangat membutuhkannya, Lolly tetap menempuh pendidikan tinggi tersebut dengan tekad dan niat yang akan mengubah kehidupannya kelak bersama sang ibu pun kedua adiknya.
Harapan Lolly kini hanya menjadi isapan jempol semata, karena dirinya tidak sedikitpun di anggap ada di kalangan karyawan agensi light Hugo dan juga sang CEO.
Ia hanya dipandang layaknya seorang office girl di perusahaan tersebut. yang mana, semua karyawan hanya menilainya sinis dan memperlakukannya semena-mena. Padahal Lolly adalah, asisten pribadi seorang pemimpin, yang otomatis mendapatkan kedudukan tinggi di perusahaan tersebut, karena Lolly selalu berada di samping sang CEO pun senantiasa mengikuti kemanapun sang CEO pergi.
Tidak terasa tetes air bening hangat itu pun berjatuhan mengenai sepatu hitam kusamnya.
Lolly sekuat tenaga menahan suara isakannya, ia harus kuat. Ia tidak lemah. Kalau ia lemah, maka semua yang ada di perusahaan ini akan merendahkan dirinya.
"Ambil!" Pria di hadapannya kembali mengeluarkan suara beratnya dengan rahang wajah yang mengetat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Nova Angel
lawan kenapa🤭
2024-05-29
2
Asiah Erap
Lolly💪💪💪💪💪
2024-03-21
0
Yani Cuhayanih
Loly semangaaaat
2024-02-02
0