Cup
Kehilangan keseimbangan diantara keduanya, mengakibatkan mereka terjatuh dengan tubuh Yurie di atas. Bibirr merek saling menempel dengan detak jantung bergemuruh tak karuan. Keduanya saling menutup mata, entah menikmati atau karena tidak sadar dengan apa yang terjadi.
"Lihat siapa di sana?" tunjuk salah satu gerombolan mahasiswi yang tak sengaja melihat keanehan di sana.
"Mana?" tanya mereka serempak karena tak tahu dimana.
"Itu, di sana," sahutnya seraya menunjuk.
"Wah gila banget, terang-terangan mezvm ditempat umum," celetuk salah satu diantara mereka.
"Dasar wanita murahhann," sindir yang lainnya, merendahkan sosok wanita tersebut yang belum mereka ketahui.
Ingin mempermalukan dua sejoli tersebut mereka sengaja memberitahukan kepada mahasiswa-mahasiswi lainnya, hingga area tersebut sudah dipenuhi.
Sungguh Yudanta maupun Yurie tak sadar dengan apa yang terjadi, malahan Yudanta semakin melingkarkan kedua tangannya begitu erat di tubuh Yurie.
Kini mereka dikelilingi para senior dan junior, ingin tahu siapakah yang berani melakukan mezvm secara terang-terangan. Bahkan beberapa dosen maupun staf kampus juga ikut serta.
"Apa yang kalian lakukan?" Suara bariton tersebut begitu tegas membuat kesadaran antara Yudanta dan Yurie tersentak kaget. Akhirnya keduanya membukakan mata masing-masing. Tatapan penuh kaget tidak bisa dihindari lagi, dimana bibirr tersebut masih saling menempel, bahkan seperti hubungan intimm suami istri. "Apa yang kalian lakukan???" sekali lagi suara itu membuat keduanya sadar.
"Lepaskan tanganmu!" Bisik Yurie dengan dada sesak karena sudah cukup lama dengan posisi seperti ini.
"Tidak bisa!" Sahut Yudanta beri alasan tak masuk akal.
"Lepas!" Sentak Yurie kembali. Yudanta mengacuhkan bahkan dua tangan itu masih memeluk Yurie dengan erat. "Kurang ajarrr dia mencari kesempatan dalam kesempitan," kesal Yurie dalam hati.
"Apa yang kalian lakukan?" Ujar staf kampus dengan nada lebih tinggi lagi.
"Aku akan gigit," bisik Yurie dengan perasaan kesal.
"Silahkan! Bukankah itu------"
Awww......
Pekik Yudanta menjerit ketika rambutnya dijambak begitu kasar oleh Yurie hingga beberapa helai rontok.
Spontan Yudanta menggulingkan tubuh Yurie, dan akhirnya dua sosok itu dikenali semua mahasiswa-mahasiswi.
DEG
Mereka terbelalak kaget, tidak menyangka dengan dua sosok tersebut.
"Senior Yudan!"
"Yurie!"
Gumam mereka dengan mulut menganga tak percaya.
Wajah Yurie menjadi merah padam. Rasa malu tentu saja meliputi dirinya, bahkan dia terbangun dengan wajah menunduk. Dia tak menyangka dengan keadaan saat ini, dimana semua orang menonton apa yang telah terjadi.
"Maaf Tuan muda. Kami tidak tahu jika ini adalah Tuan muda. Sekali lagi saya minta maaf," ucap staf karena merasa bersalah telah berbicara dengan nada meninggi barusan.
Yudanta sama sekali tak peduli dengan semua orang, malah ada rasa kebahagiaan sendiri diperhatikan dengan apa yang terjadi. Sedangkan Yurie hanya bisa menunduk, meremas sisi seragam yang dia kenakan.
Para mahasiswi mengumpat Yurie, mengatai dengan berbagai macam sebutan. Tetapi mereka hanya berani mengatakan itu dengan bisikan.
Y7 juga tak pernah menyangka jika salah satu sahabat mereka melakukan hal tersebut.
Tidak ingin menjadi tontonan, Yurie bergegas berlari kencang keluar dari kerumunan dengan wajah tertunduk malu. Sungguh harga dirinya saat ini tercoreng, apa yang terjadi tidak sesuai dengan pemikiran mereka.
"Bubar!!!" Teriak Yudanta tidak ingin mendapat bantahan.
Semua diantara mereka meninggalkan area. Hanya tinggal Y7 yang masih di sana. Mereka ingin mendapat penjelasan dari Yudanta.
"Apa yang terjadi?" tanya Yupiter mendekati Yudanta yang sedang mengusap wajahnya. Dia berusaha mengatur kembali detak jantungnya yang dia kira bermasalah.
"Aku tak pernah menyangka," timpal Yadevandra.
"Apa yang kalian lakukan dengan posisi intimm seperti tadi?" goda Yahya.
"Hatiku cemburu," sambung Yoga.
"Hilang sudah kesempatan," tambah Yukio.
Yudanta sedikit melirik Yunis dengan ekor matanya. Dia menangkap ada raut wajah yang tidak biasa di sana. Yudanta tersenyum sumbing, mendapat ekspresi wajah Yunis.
"Ada lagi yang ingin bertanya?" Yudanta menghela nafas panjang.
"Bagaimana hendak bertanya lagi, jika pertanyaan kami saja belum kau jawab Tuan muda Yudanta!" Pungkas Yoga.
"Seperti yang kalian lihat, itulah jawabannya!" Usai mengatakan itu Yudanta melenggang pergi, tak peduli dengan ekspresi sahabatnya.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Adka
Lanjutkan thor💪💪💪👍👌💪👍Yg semangat ya thor👌👍👍👍💪👌💪👍💪👌💪👍💪👌💪💪👌
2022-07-15
0
Shanty Alviani
yudan buat kmu gk jadi masalah karna semua segan sama kmu tpi gmana dengan yurie bisa2 cewe satu kampus hujat dia.....kasian kan
2022-07-14
0
Zizie Malek
Kasihan Yurie 😇😇
2022-07-14
0