Keesokan harinya
Seperti hari kemarin, Yurie bangun cukup pagi untuk menyiapkan keperluannya. Sangat berbeda ketika dia masih bersama dengan kedua orang tuanya. Memasak untuk makan siang di kampus serta untuk sarapan paginya sekalian.
Semuanya beres dia bergegas masuk ke kamar mandi, membersihkan diri. Hanya butuh beberapa menit baginya untuk ritual mandinya. Gadis dengan hobi melukis ini, termasuk orangnya simpel tak banyak ini itu seperti gadis lainnya.
Usai berpakaian, dia duduk di depan meja rias. Memoleskan krim ke wajahnya, dan agar lebih kelihatan fresh lagi bibir itu dipoles dengan lipstik warna natural. Rambut panjang itu sengaja digerai .
Sebelum berangkat ke kampus ia mengisi perutnya dengan segelas susu dan sepotong roti. Ini sudah cukup untuk mengganjal perutnya.
Tidak ingin terlambat dan berurusan lagi dengan Y7, terutama Yudanta. Yurie bergegas, berangkat ke kampus dengan jalan kaki.
+
+
Di Mansion
"Tuan muda waktunya bangun!" Ucap kepala pelayan. Sudah hampir 15 menit yang lalu pria paruh baya tersebut membangunkan putra majikannya, yang sedang terlelap dengan selimut menutupi tubuhnya.
Hmm
Dia hanya bergumam tak jelas. Bukannya bangun, malah dia menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya hingga tak terlihat.
"Tuan muda, anda bisa terlambat ke kampus!" Mendengar kalimat kampus dilontarkan, berhasil membuat sosok itu bangun.
"Jam berapa ini? kenapa baru sekarang membangunkanku?" pertanyaan itu seperti bentakan. Sungguh sosok itu sangat egois.
"Maaf Tuan muda, sejak tadi Paman membangunkan tapi Tuan muda tak kunjung bangun," ungkap kepala pelayan.
"Siapkan semua kebutuhanku, 10 menit lagi aku akan berangkat!" Ujarnya dengan perasaan kesal.
"Semua sudah Paman siapkan termasuk sarapan Tuan muda."
"Aku tidak butuh sarapan, sudah tidak ada waktu. Hmm jika Mommy menanyakan soal itu, beritahukan saja seperti biasanya Paman!" Perintah itu tak bisa terbantahkan. Usai mengatakan itu dia bergegas masuk kedaykamar mandi dengan buru-buru.
"Apa yang terjadi? apa yang membuat Tuan muda begitu sangat bersemangat untuk ke kampus. Tidak biasanya seperti itu," gumam kepala pelayan. Pria paruh baya tersebut sering membujuknya jika Tuan mudanya malas untuk ke kampus, tetapi kali ini sungguh berbeda.
+
+
Kampus
Usai dari kelas Yurie turun kebawah. Berjalan menuju taman, sepertinya di sana menyenangkan. Dia juga ingin menghindari Yudanta. Rasa kesal kemarin belum juga hilang dalam benaknya.
Dengan langkah penuh hati-hati Yurie menyusuri koridor kampus. Ujung matanya lirik sana sini, merasa aman dia bergegas semakin mempercepat langkahnya.
Ssst
Seketika Yurie mendesis ketika dari kejauhan melihat sosok yang engan untuk ditemuinya. "Gawat!!!" Gumam Yurie penuh hati-hati, menghentikan langkahnya. Mencari arah berlawanan agar tidak bertemu dengan sosok tersebut. Dengan cepat Yurie memutar arah, dia tidak ingin berurusan lagi dengan seniornya itu. Cukup kemarin sudah membuatnya kacau dan untuk sekarang dia tidak ingin seperti orang linglung dan bodohh.
Yurie berhasil menjauh tanpa diketahui oleh Yudanta yang baru saja ingin memasuki gedung kampus.
Kini Yurie sedang duduk di taman belakang kampus, seraya membaca sebuah buku yang ada di tangannya. Buku dunia bisnis yang selama ini menemani kesehariannya. Hasil dari uang jajan yang ia tabung dapat membeli buku-buku tersebut.
Terik matahari menyinari wajahnya, hingga Yurie menghentikan konsentrasinya kepada buku tersebut. Dia beranjak bangkit, ingin pindah ketempat lain yang tidak terkena sinar matahari.
Pandangan dia edarkan. Tiba-tiba ekor matanya menangkap sosok pria tengah melukis, dengan tenangnya.
"Senior," gumam Yurie seakan ingat wajah itu. Tanpa di sangka ternyata pria itu mendongak, hingga tatapan mereka dari beberapa meter saling bertemu. Senyuman menyejukkan hati yang dilemparkan pria itu membuat Yurie tertekun.
Entah apa yang membuat hati Yurie tergerak hingga membuatnya tidak sadar kaki itu melangkah. Melangkah mendekati pria tersebut.
"Senior," sapa Yurie dengan senyuman.
Yunis meletakan pensil lukis, lalu mendongak menatap Yurie yang tengah berdiri di sampingnya. "Hmm rupanya kamu di sini juga," ucap Yunis.
"Iya senior, tadi baca-baca sesaat. Di sini cukup menenangkan. Hmm senior suka melukis?" ucap Yurie seraya meneliti hasil lukisan Yunis. "Sempurna!" Pujinya atas hasil lukisan itu.
Yunis sedikit kaget karena penilaian dari Yurie, yang sudah dia pastikan tahu seluk beluk pelukis. "Apa kamu juga suka melukis?" Yunis balik bertanya.
"Iya senior, jika tidak ada kegiatan lain aku pasti menghabiskan waktu untuk melukis banyak hal," sahut Yurie membenarkan tebakan Yurie.
Yunis mengangguk paham.
Yurie mengeluarkan sapu tangan yang sudah ia cuci dari kantong seragamnya. Memberikan kepada Yunis. "Senior terima kasih," ucap Yurie menyodorkan sapu tangan tersebut.
"Simpan saja, mungkin kamu masih membutuhkannya," ucap Yunis, mendorong sedikit tangan Yurie. Yurie tertekun hingga menatap dalam diam sapu tangan yang ada di tangannya.
Yurie menghela nafas panjang tertahan.
"Hmm apa aku boleh melukis dirimu?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Yunis.
Hah.....
Mata Yurie melebar tak percaya dengan permintaan itu. "Mak-maksud senior?" tanya Yurie terbata.
"Lupakan saja!" Balasnya seakan menyadari permintaan konyol tersebut.
"Oke aku bersedia!" Ucapan Yurie sempat membuat Yunis tersentak kaget. Sudah tahu kenapa tadi sempat tanya, itulah yang ada dalam pikiran Yunis.
"Serius!"
Yurie mengangguk
Yunis mengatur posisi Yurie. Diselipkan setangkai bunga disela telinga Yurie. Mendapat perlakuan mendadak, Yurie menahan nafas. Sungguh membuatnya kikuk tak karuan. "Tenang Rie, tenang.....biasakan dirimu sekarang menghadapi pria-pria tampan," batin Yurie.
Tanpa mereka sadari, sosok dari kejauhan memperhatikan mereka. Kedua tangan itu terkepal erat, disertai rahang mengeras. Ditambah lagi dengan sorot mata memanas. Tetapi sayangnya semua itu tak disadari oleh siapapun. Tidak ingin tambah panas, dia segera meninggalkan tempat itu dengan perasaan murka.
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Linda Susker
sprtiny yunda dijodohkan tp anak siapa ayra
2022-07-28
0
Zizie Malek
sudah jatuh cinta 🥰
2022-07-14
0
Cinta Angelica Stk
nah lho....rasain tu
panas....panas dah.....
2022-07-14
0