Hujan Ajarkan Aku Kuat
Tolong ... Tolong ...." Teriakkan seorang wanita dari dalam kamar.
Brak
Pintu di buka paksa oleh Zevania, gadis cantik berusia tujuh belas tahun. Tatapannya tajam saat melihat seorang lelaki paruh baya tengah berusaha mengoyak pakaian seorang gadis remaja.
Zevania melangkah tergesa dengan mengepalkan tangannya dan bersiap melepaskan tinjunya kepada lelaki itu. Tatapan bengis dan juga jijik, Zevania layangkan kepada lelaki yang akan menodai kesucian gadis remaja itu.
Bugh
Pukulan yang Zevania layangkan tepat di rahang lelaki itu.
"Dasar lelaki bajingan...!" Maki Zevania, lalu Zevania menendang aset lelaki itu.
Bugh
"Argh...." Lelaki itu mengaduh kesakitan sembari memegangi asetnya yang di tendang oleh Zevania.
"Sialan lu...! Awas kamu!" Hardik lelaki itu dengan tatapan bengis menatap Zevania.
Zevania menarik tangan gadis remaja itu, lalu membawa gadis remaja itu keluar dari kamar tersebut.
"Hei...! Mau dibawa kemana gadis itu!!" Teriak lelaki itu.
Zevania melangkah cepat ke sebuah rumah yang tidak jauh dari kamar tersebut, sembari menggandeng tangan gadis remaja itu. Tiba di depan rumah yang di tujunya, Zevania langsung membuka pintu rumah tersebut dan mendorong keras pintu tersebut ke tembok.
Brakk
Perempuan-perempuan cantik dengan pakaian minim itu terkejut mendengar debaman keras dari pintu. Para perempuan cantik dan seksi itu tidak heran melihat Zevania yang sering datang dan membuat keributan dengan pemilik rumah indehoy.
Zevania, seorang anak pemilik rumah indehoy yang bernama mami Janet. Dia adalah seorang mucikari di tempat tersebut. Orang-orang menyebutnya gang mawar, tempatnya para wanita yang menjajakan tubuhnya kepada lelaki hidung belang.
Zee adalah sapaannya. Zee menatap jijik kepada perempuan-perempuan seksi yang tengah duduk manis menanti kedatangan para tamu yang menginginkan tubuhnya.
Zee melanjutkan langkahnya ke dalam rumah dan naik ke lantai dua dimana ruangan ibunya berada.
"Minggir...!" Teriak Zee kepada dua bodyguard ibunya itu.
"Maaf, Nona Zee. Mami Janet sedang ada tamu." Cegat salah satu bodyguard yang kepalanya plontos.
Zee mendengus dan mencibirnya. Zee tidak peduli dan tetap memaksa masuk ke dalam ruangan itu.
"Maaf, Nona Zee. Anda dilarang masuk dan ini adalah perintah dari mami Janet," ucap bodyguard yang satu lagi seraya memegangi lengan Zee agar tidak masuk ke dalam.
"Apa peduliku!" Sergah Zee. " Aku mau bicara sama perempuan sialan itu," geram Zee dengan tatapan nyalang. Ya... Zee tidak pernah suka dengan pekerjaan ibunya itu, bahkan Zee tidak pernah tinggal satu atap bersama ibunya. Semenjak lulus SMP Zee sudah tidak tinggal bersama ibunya. Berulang kali, Zee sudah memperingati ibunya agar berhenti dari pekerjaan haram ini, akan tetapi ibunya tidak memperdulikan perkataan Zee dan tetap melanjutkan pekerjaan haramnya itu.
Kedua bodyguard itu menahan tubuh Zee yang memberontak. Makian dengan kata-kata kasar juga kata-kata binatang keluar begitu saja dari mulut Zee.
"Lepaskan aku brengsek...!" Hardik Zee dan berusaha melepaskan diri dari cengkeraman kedua bodyguard ibunya. Zee berusaha menendang betis bodyguard ibunya. Walau sakit, kedua bodyguard itu tetap mencengkram kuat kedua tangan Zee dan tidak memperdulikan kakinya di tendang oleh Zee.
Ceklek
Pintu terbuka dan menampakkan wanita cantik yang tak lain adalah Mami Janet, ibu dari Zevania.
"Lepaskan dia," pintanya kepada kedua bodyguardnya. Kedua bodyguard itu mengangguk dan melepaskan Zee.
"Ada apa lagi kamu datang ke sini?" Tanya Mami Janet menatap dingin putrinya itu.
"Aku datang kesini mau mengucapkan selamat! Berkat anda, aku di keluarkan lagi dari sekolah, karena satu sekolah tahu siapa ibuku dan apa pekerjaannya. Apa anda puas, sudah membuat anaknya malu dan di hina oleh semua siswa di sekolah!" Geram Zee menatap tajam wajah ibunya itu.
Ini sudah ke dua kalinya Zee di keluarkan dari sekolah dengan kasus yang sama, yaitu mengetahui pekerjaan ibunya itu. Bahkan semua orang tahu, kalau gang mawar adalah tempatnya para wanita malam. Sekolah tempatnya menuntut ilmu, tidak mau tercoreng karena ibunya Zee adalah seorang mucikari.
Mami Janet menghela nafas, lalu menatap Zee yang terlihat sangat emosi.
"Ya sudah... Mau bagaimana lagi? Lebih baik kamu pindah sekolah lagi," jawabnya enteng.
Ucapan ibunya itu membuat hati Zee semakin emosi. Zee menggelengkan kepalanya, sebegitu tak pedulinya ibunya itu terhadap dirinya.
Zee menatap geram kepada ibunya. "Oke, aku akan pindah sekolah lagi. Jika kali ini aku di keluarkan lagi dari sekolah baruku dengan alasan yang sama. Aku bersumpah... akan pergi jauh dari hidup anda dan tak akan lagi mengakui anda sebagai ibuku lagi." Kemudian Zee melangkah meninggalkan ibunya. Sebelum Zee turun, Zee menghentikan langkahnya dan memutarkan badannya.
"Lepas cewek itu. Jangan anda jual cewek itu dan kembalikan cewek itu kepada keluarganya, jika tidak... aku akan bakar rumah ini."
Setelah itu Zee berlalu dari sana. " Antarkan gadis ini ke rumahnya," suruh Mami Janet kepada bodyguardnya.
*
Baru saja melangkah keluar dari rumah ibunya, Zee di hadang oleh lelaki yang tadi Zee hajar di kamar.
"Rupanya disini kamu," geram lelaki itu menatap sinis wajah Zee.
"Minggir! aku nggak ada urusan sama anda, lelaki bangkotan dan juga bau tanah," hina Zee.
"Sialan kamu! Ngatain aku bangkotan dan bau tanah," pekik lelaki itu tak terima.
"Emang anda bangkotan dan bau tanah! Harusnya anda sadar diri dong, umur sudah tua bahkan sisanya umur anda tinggal sedikit. Harusnya anda berbanyak amal ibadah sebelum malaikat maut menjemput anda!"
"Kurang ajar kamu! Sini kamu! Kamu harus menggantikan gadis yang kamu bawa tadi dan layani aku!"
"Cih...! Nggak sudi aku melayani anda," tolak Zee mentah-mentah.
Lelaki itu semakin geram dengan perkataan Zee, lalu lelaki itu berusaha menarik tangan Zee. Zee mundur sebelum tangannya di gapai oleh lelaki brengsek itu.
Zee siap menghajar lelaki itu, sebelum lelaki itu kembali menarik tangannya. Zee menendang perut lelaki itu, dan Zee maju melayangkan pukulan di hidungnya sampai hidung lelaki itu mengeluarkan darah. Zee yang jago bela diri, tidak mudah di kalahkan oleh lelaki brengsek yang hanya bisa mengandalkan emosinya tanpa jago berkelahi.
Lelaki itu semakin marah dan emosi. Lelaki itu maju dan siap menampar pipi Zee, sebelum tangan itu mendarat mulus di pipinya. Dengan cepat Zee menangkap tangan lelaki itu dan menendang asetnya untuk kedua kalinya.
"Argh...." Lelaki itu mengerang kesakitan.
"Masih sanggup melawan," tantang Zee.
Lelaki itu masih kesakitan dan menatap nyalang kepada Zee.
"Awas kamu! Akan aku balas nanti," geram lelaki itu berucap seraya meringis, lalu lelaki itu tertatih-tatih melangkah pergi dari hadapan Zee.
Zee menghela nafasnya, kemudian Zee juga meninggalkan rumah indehoy itu.
Sebuah senyuman terukir dari seorang pria yang tak jauh dari tempat Zee menghajar lelaki tadi. Pria itu nampak kagum dengan Zee yang pemberani.
"Menarik. Siapa gadis itu sebenarnya?" Ucap pria itu yang terus menatap kepergian Zee.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Nur Lizza
ku mampir lagi thor.kykny seru
2023-07-21
0
Thirta Nata
cerita nya bagus,,tpi bakalan lama menunggu up nya🤔
2022-09-10
1
L
aku lebih suka karya yg sdh tamat , ntar kasih tau klu sdh tamat y thor 😁😁
2022-08-17
0