Untuk Lolita (MCW2)
Seorang perempuan muda berusia delapan belas tahun kini sedang berada di ruang bersalin, mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan sang buah hati, dia adalah Lolita Fanesya Angel istri dari Aldi Ferlando Putra. Keringat terus saja menggucur membasahi dahi wanita itu.
Brakkk
Pintu ruang bersalin yang dibuka secara kasar hingga menimbulkan suara itu menyita perhatian Nita, Wilna dan juga Lolita untuk menatap kearah pintu.
Terlihat sosok Aldi yang baru saja kembali dari kampusnya. Aldi melangkahkan kakinya menuju ke brankar dimana Lolita sedang berbaring.
"Maaf aku telat datang" Ucap Aldi sambil menggenggam tangan Lolita dan mencium kening gadis itu.
"Ya udah karena kamu sudah datang jadi bunda keluar soalnya ngga boleh di tungguin banyak orang" ucap Wilna pada Aldi, Aldi pun menoleh kearah bundanya lalu ia mengangguk, setelah itu Wilna pun keluar dari ruang bersalin itu.
"Aduh sakit banget ma" ucap Lolita sambil meringis kesakitan. "Aduh ini kenapa ngga lahir lahir sih rasanya perut Loli udah kayak di remas remas" Imbuh Lolita yang terus saja meracau.
"Kamu tarik nafas aja dalam dalam, terus keluarkan secara perlahan" Ucap Nita memberi instruksi, sedangakan Aldi hanya diam sambil terus menggenggam tangan Lolita dan juga mengusap dahi gadis itu yang sudah basah dipenuhi akan peluh.
"Aduh ma Lolita bener bener nggak kuat, Ini apa adek bayinya ngga mau disuruh keluar cepat? Atau Caesar aja biar cepat" Ucap Lolita sambil merintih.
"Eh, Ngomong apa kamu, Orang yang Caesar aja mau lahiran normal kamu malah mau lahiran Caesar" Ucap Mama Nita.
"Tapi ini benar benar sakit ma, rasanya tulang tulang Lolita patah semua" Ucap Lolita. Mendengar ucapan Lolita Aldi meringis ngeri.
"Sekarang kamu tahu kan apa yang mama rasakan saat ngelahirin kamu, masih mau bantah mama sekarang?" Ucap Nita yang malah membuat Lolita menjadi meringis bukan karena sakit tapi karena mengigat dirinya yang super bandel itu.
"Iya deh ma Loli minta maaf, ya udah sekarang mama bilangin sama adek bayinya supaya cepat keluar nanti Lolita ngga ngebantah mama lagi deh" Ucap Lolita pada Mamanya. Nita mendelik mendengar penuturan dari putrinya.
"Mana bisa" Jawab Nita kemudian. "Aduh ma ini kenapa lahiran pake sakit segala sih, ngga kayak pas buat. Pas buat aja enak banget sakit cuma sebentar waktu pecah perawan. Udah ma panggil dokter aja sekarang terus kita keruang operasi, Aldi sultan mampu bayar" Lolita terus saja meracau. Nita yang mendengar itu malah semakin memelototkan matanya begitu pula dengan Aldi.
"Hus, kamu jangan ngomong gitu, kamu harus tetap kuat dan berjuang untuk anak kita" Ucap Aldi memberi semangat.
"Ini semua tuh gara gara kamu, jika kamu ngga menerobos dan ngehamilin aku kan aku ngga bakal merasa kesakitan seperti ini" Ucap Lolita sambil menatap Aldi. Aldi di buat cengo dengan penuturan Lolita begitu pula dengan Nita.
"Kenapa jadi aku, kamu kan juga nikmatin kamu aja tadi bilang buatnya enak" Saut Aldi tak terima.
"Dokter ini adek bayinya kapan keluar dok?" Tanya Lolita pada dokter cantik yang baru saja masuk kedalam ruang bersalin itu.
Dokter itu pun memeriksa Lolita, "Sudah buka tujuh sebentar lagi akan lahir" Jawab dang dokter itu.
Lolita memejamkan matanya, rasa sakit itu rasanya kian menambah dan semakin sakit.
"Aduh dok, Caesar aja suami saya mampu bayar ini udah ngga kuat" Ucap Lolita kemudian.
"Nikmati aja dulu sebentar lagi juga akan keluar" Jawab sang dokter. "Apanya yang mau dinikmati orang sakit begini, ngga kaya pas buat yang bikin nagih, tapi sekali mau ngeluarin hasilnya rasanya ngga mau nyoba lagi" jawab Lolita. Dokter itu dibuat melongo dengan jawaban Lolita.
Baru kali ini ia menangani pasien yang akan melahirkan sebar bar Lolita, biasanya ia menangani pasien yang menangis atau berteriak untuk melampiaskan rasa sakitnya. Tapi ini? Ini sungguh bar bar, Lolita sangat bar bar, sedari tadi wanita itu terus saja berbicara tiada henti sampai akhirnya
"Aaaaaa dokter kayaknya udah mau keluar ini udah jalan jalan minta di keluarin" Teriak Lolita yang membuat dokter, Aldi dan Juga Nita begitu terkejut dan gugup.
Dokter itu segera memeriksa Lolita kembali, "Oh, sudah buka sepuluh, sekarang mari ikuti instruksi saya" Ucap sang dokter.
"Tarik nafas yang panjang, lalu keluarkan sambil mengejan" Instruksi sang dokter, Lolita pun mulai menarik nafasnya panjang panjang lalu mengejan sambil mencengkram tangan Aldi dan juga mamanya kuat kuat.
"Aaaaa" Teriak Lolita disela sela mengejanya. Aldi yang melihat itu negeri sendiri. Betapa sulitnya seorang ibu yang berjuang melahirkan anaknya kedunia.
"Ayo terus sedikit lagi" Ucap sang dokter, Lolita pun mengatur nafasnya, lalu Kembali mengejan.
Aldi yang di melihat itu lemas sendiri, rasanya ia sudah benar benar tidak mampu untuk menopang berat badanya melihat Lolita yang berjuang antara hidup dan mati menahan sakit demi buah hatinya.
"Ayo sayang semangat kamu pasti bisa" Ucap Aldi menyemangati Lolita sebelum akhirnya dunia laki laki itu berubah menjadi gelap dan ia terjatuh, pegangan tangan Lolita pun lepas bersama dengan ambruknya tubuh Aldi. Ya. Aldi pingsan.
"Suster tolong sus" Ucap sang dokter, suster yang membantu persalinan Lolita pun berpindah Posisi ketempat Aldi, mengangkat tubuh Aldi dengan di bantu suster yang lain dan memindahkan laki laki itu keatas tandu.
"Aduh gimana sih, aku yang lahiran malah dia yang pingsan dasar payah" cetus Lolita di tengah tengah persalinannya.
*
"Loh ini kenapa sus anak saya?" Tanya Wilna panik ketika melihat Aldi yang keluar dari ruang bersalin dengan keadaan tidak sadarkan diri.
"Suami pasien pingsan karena tidak kuat melihat istrinya buk" Jelas sang suster. "Aduh payah, Anakmu yah yah hasil goyanganmu" Ucap Wilna pada Putra ketika Aldi sudah dibawa keruang UGD.
"Kok jadi ayah, bunda juga kan ikut buat" Bantah Putra. "Udah Om, Tante jangan debat, Itu hasil kloning om sama tante" Ucap Satya menengahi.
"Nah benar tuh" Jawab Putra.
Oeekkkkkk
Oeekkkkk
Oeekkkkk
Suara tangisan bayi yang begitu menggelegar membuat Wilna mengurungkan niatnya untuk menjawab ucapan sang suami.
"Alhamdulillah yah, cucu kita sudah lahir" ucap Wilna haru sambil memeluk suaminya. "Iya Alhamdulillah bund" jawab Putra.
"Selamat bro, kita sekarang sudah menjadi kakek" ucap Putra pada Doni selepas Wilna melepaskan pelukannya.
"Jadi paman juga akhirnya" Ucap Satya yang tak kalah senang.
Pintu ruang bersalin pun terbuka, menampilkan sosok suster dengan menggendong bayi mungil yang masih berluluran darah.
Semua orang pun melihat bayi mungil yang baru saja di lahirkan Lolita itu dengan penuh cinta, wajah bahagia terlihat jelas diwajah mereka semua.
"Gimana keadaan menantu saya sus?" Tanya Wilna setelah puas melihat cucu barunya itu.
"Ibunya baik baik saja, setelah di pindahkan keruang rawat pasien sudah bisa di jenguk. Kalau begitu saya permisi mau membersihkan bayinya terlebih dahulu" Tutur suster itu, setelah itu suster itu pun membawa bayi yang baru dilahirkan Lolita itu untuk di mandikan.
*
"Ini baby nya sudah selesai dimandikan, silahkan di azani" ucap sang suster. "Ini ayahnya yang mana?" Tanya suster itu lagi sambil menatap satu persatu laki laki yang ada di situ.
"Saya ayahnya" ucap Aldi yang baru saja kembali dari UGD. Aldi berjalan mengampiri suster yang menggendong Baby nya itu. "Biar saya azani" ucap Aldi, suster itu pun mengangguk dan menyerahkan bayi itu kepada Aldi dengan sangat pelan.
Aldi langsung mendekatkan mulutnya tepat di telinga anaknya itu, "Allahuakbar Allahuakbar............Laillahaillallah" Aldi selesai mengazani anaknya itu, ia pun membawa bayi itu mendekat kearah Lolita.
"Lihatlah, putra kita sangat tampan sayang seperti papanya" ucap Aldi sambil menatap putranya yang sedang tertidur lelap itu.
"Enak aja, seperti mamanya dong" Ucap Lolita tak terima putranya dibilang seperti papanya. "S**rmanya kan dari aku" bantah Aldi. "Tapi aku yang mengandung dan melahirkan" Bantah Lolita.
"Sudah sudah kalian jangan bertengkar, cucu nenek ini tampan seperti papa dan mamanya" ucap Nita sambil tersenyum menatap wajah cucunya itu.
Aldi mendudukkan dirinya disebelah Lolita agar istrinya itu juga dapat melihat wajah putranya
"Kalian akan memberi nama siapa?" Tanya Putra.
"Aksa Randian Putra" Ucap Aldi sambil tersenyum. "Namanya ganteng kayak orangnya" Ucap Lolita. "Hai baby Aksa" sapa Lolita pada putranya itu, dan baby Aksa pun tersenyum dalam tidurnya.
"Aduh baby Aksa suka ya nama dari papa, makannya terseyem" ucap Lolita sambil terkekeh.
"Papa dan Mama" ucap Aldi tiba tiba, ia merasa geli akan gelar yang tersemat pada dirinya sekarang.
"Geli iya kan" ucap Lolita sambil menatap Aldi. "Ngga nyangka kita jadi orang tua di usia semuda ini" ucap Aldi sambil menatap Lolita. "Aku juga ngga nyangka" jawab Lolita sambil tersenyum menatap baby Aksa.
"Jadilah orang tua yang baik, mendidik anak anak kalian dengan baik dan juga penuh sayang. Jadikan ia menjadi anak yang berbakti dan berguna kelak" ucap Doni papa Lolita. Lolita dan Aldi pun terseyem dan mengangguk menatap papanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
💜_Vicka Villya_💜
ouhh bengeek 🤣🤣
2023-06-09
0
devaloka
🤣🤣🤣
2023-03-16
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Mama yg bar-bar 🤣🤣🤣
2022-09-13
0