(Season I) Bab 15: Ruka.

"K-kau!!' Ujar Cryness dan Azazthoth yang mengejar As dengan kecepatan cahaya.

Sementara itu di akademi tempat pertarungan Arashi dan Raiden.

"K-kau??"

Ei mengeluarkan kekuatan petir miliknya, jurusnya itu disebut sebagai "Hujan Petir Ungu."

Duar... duar... duar...

Hujan serangan Ryuta yang menyerang Arashi tanpa henti.

Ei tertawa sembari berkata kepada Arashi "ha ha ha! hanya dengan kekuatanmu seperti itu ingin melawan diriku yang seorang dewa?!! Jangan bercanda!"

Namun, ada yang janggal, sepertinya hujan serangan Ryuta yang menyerang Arashi, semuanya sia-sia, serangan Ryuta tidak berpengaruh sama sekali.

Arashi mulai berkata "dewa? bukankah gelar 'dewa' itu hanyalah gelar yang menandakan kekuatan yang hebat? Bukankah masih banyak yang lebih kuat?" Ujar Arashi yang bersiap mengeluarkan kekuatannya.

"Yang Maha Kuasa saja takut kepadaku! Tapi... hahahaha sedangkan makhluk yang hanya memiliki gelar 'dewa' bahkan tidak memiliki rasa takut kepadaku?!" Kata Arashi dengan Aura yang mencekam.

[Note: Author>Bencana Pencipta> Bencana Semesta>Demon king>Great Fallen Angel> ArcAngel> Primordial Demon> ArcDemon>Elemental King>Elemental Ruler>Master Elemental.]

"Muncullah Dunia Ketiadaan!"

Bleashhh..

Tiba-tiba, Ryuta tertarik kesebuah alam semesta, tempat itu tidak ada kehidupan, bahkan dunia itu tidak dapat dihancurkan.

"Empty Chain."

Keluarlah 10 lubang hitam, namun disetiap lubang hitam itu terdapat puluhan ribu Alam Semesta.

Dari lubang hitam itu keluarlah sebuah rantai dengan daya penahan kekuatan skala Bencana Pencipta, namun kekuatan itu harus memiliki mana tak terbatas dan kontrak dengan 7 raja iblis, jika tidak maka tubuh yang menggunakan kekuatan itu akan hancur karena kekuatan utamanya diserap oleh rantai itu sendiri.

Tubuh Ryuta rasanya seperti akan menghilang, sedikit demi sedikit tubuh Raiden mulai terbang dan menjadi abu.

Raiden yang menyadari kekuatan Arashi pun berkata "K-kau?!! T-tidak mungkin... kekuatan ini adalah kekuatan Makhluk Bencana Pencipta! M-murasame!!"

Tubuh Raiden pun lenyap seketika.

Namun tiba-tiba saja Raiden terbangun lagi dihadapan Arashi. Raiden menyadari itu adalah kekuatan penglihatan masa depan.

Raiden pun berlutut kepada Arashi sambil berkata "Chizuku Ryuta, makhluk Bencana Semesta siap mengikuti anda."

"....." Arashi tidak mengeluarkan kata-kata sama sekali.

Ingatan para murid yang berada disitu pun dihapus oleh Ryuta.

...****************...

...... ......

...Musuh Yang Maha Kuasa Bersekolah....

Hari Pertama.

Saat Arashi hendak berjalan masuk kedalam akademi, ia menoleh kearah para murid-murid lain.

Namun, tatapan para murid-murid itu sangat tidak menyenangkan. Para murid-murid itu iri kepada Arashi.

"Kenapa anak yang terlihat lemah itu sangat dekat dengan pujaan hatiku?!!" Ujar para murid dengan raut wajah iri.

Tiba-tiba saja ada 7 orang yang melompat kearah Arashi, mereka adalah Elite Akademi Genbu.

Perlu diketahui, ada 7 kerajaan dan 4 negara besar.

Genbu, Suzaku, Ryujin, dan Kohaku adalah 4 negara besar, diantara 4 negara besar itu, negara Genbu lah yang paling terkuat. Negara Genbu dikenal dengan kekuatan "Angel" yang menyertai mereka.

Para Elite itu berkata "jika kau masih ingin hidup, maka serahkan gadis itu dan juga berlututlah dihadapan kami!" Ujar para elite itu sambil tertawa.

Arashi berkata "jika kau ingin mengambil gadis ini, maka ambil saja! Lagi pula aku juga sudah menyukai seseorang! Namun... kau menyuruhku berlutut?!! apakah kau tidak takut jika ucapanmu akan menghancurkan hidup kalian?" Ujar Arashi mengancam.

Para Elite itu pun tertawa "hahahaah, lucu sekali, jumlah kapasitas sihir kami adalah 1 juta, dan kau masih ingin mengancam kami? Jangan bercanda!" Ujar para Elite itu yang disambut oleh tertawaan para murid-murid yang ada.

"Hehe~ baiklah kalau itu permintaanmu..." Ujar Arashi yang hendak mrnggunakan kekuatan miliknya.

Namun, Arashi ditahan oleh Ryuta. Ryuta pun berkata "Y-yang mulia... mohon jangan gunakan kekuatan anda disini..." Pinta Ryuta.

Arashi pun mengabulkan permohonan Ryuta, sembari berkata "jika kau tidak ingin aku menghancurkan negara ini, maka kalian lah yang harus tunduk kepadaku!" Ujar Arashi yang kembali mengancam para Elite itu.

Namun, kali ini Arashi menggunakan kekuatan aura miliknya. Kekuatan aura milik Arashi ini, jika digunakan secara penuh itu pun sudah cukup untuk menghancurkan jutaan Alam Semesta.

"Aura."

Arashi lupa menekan kekuatan Auranya, yang menyebabkan 3/4 wilayah negara Genbu itu hancur.

...Pusat Keamanan Negara Genbu....

"Gempa? Serangan musuh? Keluarkan semua unit! Persiapkan semua para Elite, aura ini adalah aura dari Demon King!" Ujar seorang Kepala Komandan Negara Genbu.

...Kembali ke akademi...

"...."

"Apa yang kau lakukan dasar bodohhh jika sang pencipta turun lagi, apakah kau sanggup untuk menahan kekuatannya?" Ujar Ryuta yang khawatir.

Namun tiba-tiba!

"Fiuhhh, untung saja tiba tepat waktu." Ujar sosok wanita dengan sayap berwarna hitam putih.

Ya, orang itu adalah Ruka yang pernah muncul dibab sebelumnya.

"Sudah kuduga, aura fallen angel itu... ternyata kau, Cry V Ruka."

"Ruka, Tidak, Cryness itu pasti kau kan?"

Ruka yang kaget, kenapa Arashi mengetahui nama orang tuanya.

Ruka kebingungan kenapa Arashi dapat mengetahui nama ibu Ruka.

"Siapa kau? Kenapa kau dapat mengetahui nama ibuku? Apakah kau juga penyebab hilangnya ibuku?!" Ucap Ruka dengan aura membunuh.

"..." Arashi tidak menjawab pertanyaan dari Ruka.

Ruka merasa sepertinya Arashi lah yang menyebabkan ibunya menghilang.

"He~ sepertinya memang benar kaulah penyebab hilangnya ibuku! Kubunuh kau!" Ujar Ruka dengan emosi yang meluap luap.

"Lucifer!"

Ruka memanggil 'Lucifer' yang digunakan oleh para arcangel tingkat tinggi, bisa dibilang senjata yang bernama 'Lucifer' ini adalah senjata kutukan bagi para angel.

"Rasakan ini, Lucifer! Spear Mode!"

Suinggg....

Terbentuklah sebuah tombak yang berwarna hitam gelap, dan dikelilingi oleh aura-aura kekacauan.

"Lucifer... kali ini aku memerlukan bantuanmu! balaskan dendam ibukuuuu!"

Ruka pun menyerang Arashi menggunakan Lucifer, namun Arashi dengan tenang menghindari serang Ruka.

Emosi Ruka tambah tak terkendali, namun, Lucifer menyerap amarah dan kebencian yang dihasilkan dari Ruka dan dikonversi menjadi Penguatan Kecepatan dan serangan.

Serangan Ruka kini makin menggila, tiap serangan yang dihasilkan oleh Ruka dapat menghancurkan segalanya.

Arashi pun meneleportasikan Ruka dan Ryuta ke Ruang Hampa. Arashi dan ruka pun bertarung diruang hampa.

Ruang Hampa adalah volume ruang yang pada dasarnya kosong dari materi, sehinggakan tekanan udaranya lebih rendah berbanding tekanan atmosfer. Istilah ini berasal dari kata Latin vacuus yang bermaksud kosong.

Arashi dan Ryuta bertarung di ruang hampa tersebut, Arashi sendiri membuat ruang hampa itu menjadi anti kehancuran.

Namun serangan yang dihasilkan oleh Ruka mampu menghancurkan perisai-perisai ruang hampa yang telah diciptakan.

Namun, secara kebetulan Ruka melihat sosok ibunya yang berjalan bersama Azathoth.

"I-itu... bukankah itu... Ibu?!"

Ruka pun menghampiri Cryness, namun batasan kekuatan Ruka sangatlah minim hingga tidak dapat melewati batasan lebih Ruang Hampa.

Namun kali ini Cryness menghampiri tempat Arashi dan Ruka.

Kali ini Cryness sama sekali tidak mengenali Arashi, bahkan Azathoth pun tidak mengetahui Arashi.

Kali ini Ryuta pun berbicara dengan Azathoth dan juga Cryness "Yo~ lama tak berjumpa sobat, wah-wah kau makin cantik juga Aza dan Ness."

Azazthoth dan Cryness pun menjawab dengan santai, namun pandangan mereka berubah saat melihat Arashi.

"Ryu... siapa bocah itu? Kenapa kalian bertiga bisa berada diruang hampa ini?" Tanya Cryness dengan aura mencekam.

"Y-ya a-ada konfilik kecil hingga mereka berdua dapat berada disini." Jelas Ryuta dengan gugup.

Ryuta pun mengalihkan topik "ngomong- ngomong kenapa kalian berdua bisa berada di ruang hampa ini?" Ujar Ryuta yang mengalihkan topik.

Azathoth pun menjawab pertanyaan Ryuta, Azathoth menjelaskan bahwa "kami berdua sedang bertarung melawan As."

[Note: As atau nama aslinya Astral ia adalah makhluk bencana semesta dengan tipe kekuatan menyerap dan bertahan.]

Tiba-tiba saja Ruka terbangun sambil berkata "I-ibu to-tolong aku...."

Cryness langsung mengeluarkan senjata miliknya dan langsung menyerang Arashi dengan kekuatan penuh.

"Datanglah kemari, pedang pembunuh pencipta, Creator Sword Killer!"

Wushhhh....

Cryness mengarahkan senjatanya itu ke Arashi sembari berkata "bajingan kau?! Kau melakukan apa kepada anakku?"

Arashi pun dengan raut wajah yang tadinya datar sekarang membentuk raut wajah marah.

Ryuta saat itu ingin menghentikan pertarungan Arashi dan Cryness, karena Ruka tau bahkan jika Cryness Azathoth dan juga Ryuta bersatu untuk melawan Arashi itu pun mustahil.

namun Arashi berkata beberapa kata kepada Cryness "Cryness kau mungkin telah melupakanku." Ujar Arashi yang menyerang Cryness dengan menggunakan kekuatan Asal Mula Kehancuran.

"Namun, tidak menghormatiku ini adalah hal yang sangat tidak dapat dimaafkan!Tunduklah dihadapan kekuatanku, Enyahlah dari hadapanku, dan juga menghilanglah dari hadapanku, Infinite Disappearance."

Seketika Cryness lenyap bagaikan debu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***