"Tolong aku!!" Arashi mendengar suara jeritan... didengar dari suaranya?? suara seorang gadis.
"Aku mendengar jerit minta tolongmu tapi aku tidak bisa mengetahui tempat asal suara itu... karena tempat ini sangat amatlah luas" Ujar Arashi.
"Hei author... mungkin kau sedang mengawasiku kan? baiklah kali ini aku akan meminta bantuanmu... izinkan aku memiliki sebuah mata yang dapat melihat hingga ribuan mil jauhnya" pinta Arashi dengan nada serius.
*He~ ingin mengalahkanku tapi masih malah meminta bantuanku? sksksksk… anak yang menarik… System lakukan permintaanya, segeraa!
[System aktif… menerima izin author… memberi skil unik… "Eyes of Everything"]
Dengan berat hati karena terpaksa meminta bantuan author… Arashi pun menggunakan skill pemberian sang Author karena demi menyelamatkan suara gadis tersebut.
"Aktifkan Eyes of Everything!" tiba-tiba saja penglihatan Arashi rasanya seperti tembus pandang… kalau digambarkan mungkin lebih mirip seperti konsep "Byakugan."
"Arah jam 6 kisaran 2 mil… aku cukup heran bagaimana dengan jarak sejauh itu suaranya masih bisa sampai" tanya Arashi sembari menghiraukan pertanyaannya tadi.
'Apakah Zafkiel bisa dipakai untuk mempercepat waktu?'batin Arashi.
[System… jawabannya… Iya]
"Oi-oi kau juga mengintip isi hatiku hah? dasar author licik!" Jawab Arashi dengan nada kesal karena merasa seperti dipermainkan oleh sang author.
"Daripada itu mending… Aktifkan Zafkiel! percepat waktu langkahku kisaran 20 menit kedepan!" teriak Arashi dengan penuh semangat untuk menjadi pahlawan.
*He~ sepertinya dia makin bersemangat.
Wush… wush… wush…
Bagaikan kilat yang menyambar cuma hitungan detik ia sampai pas didepan gadis itu.
Tanpa banyak bicara Arashi pun langsung mengeluarkan kekuatannya.
"Datanglah Zafkiel!"
Tok… tok… tok…
Entah bagaimana caranya mungkin sang author telah mengupgrade kekuatan dari Zafkiel hingga dapat memunculkan 2 senjata ditangan Arashi. Senjatanya adalah sepasang musket.
"heheh… baiklah saatnya kita berpesta" ucapan Arashi itu terdengar menakutkan.
Dor… dor… dor.
Arashi berterbangan diantara para monster yang kisaran jumlahnya adalah 50 ekor.
Dengan begitu cepat Arashi membereskan para monster itu.Tubuh Arashi berlumuran darah tapi ada sedikit hal yang menakutkan… Arashi tertawa dengan darah yang berada disekujur tubuhnya.
Arashi pun menggunakan Zafkiel untuk membereskan darah monster yang berada ditubuhnya itu dengan cara memutar ulang waktu yang dimana waktu tubuh Arashi tidak terkena noda darah apapun.
Setelah membersihkan diri dari darah parah monster Arashi pun menoleh kearah gadis tersebut sambil mengulurkan tangan ke gadis itu.
"H-hei apa kau terluka? jika kau terluka mari kita kota terdekat untuk mengobati lukamu" ajak Arashi. Gadis itu masih sedikit takut… mengingat tingkah laku Arashi tadi yang seratus persen mirip dengan iblis yang berdarah dingin.
Arashi pun paham dengan tingkah laku gadis tersebut 'mungkin gadis ini ketakutan melihat diriku tadi yang sangat menikmati pertarungan, tapi entah kenapa saat bertarung tadi rasanya aku dikendalikan?' batin Arashi.
Karena keduanya terdiam, akhirnya sang gadis itu memberanikan diri untuk bertanya "Izinkan aku memperkenalkan diri… namaku adalah Tomoe Suzune… aku berasal dari kerajaan sebelah barat yang bernama Kohaku… aku kelas 1 akademi sihir… tidak memiliki kekasih, dan juga umurku baru 15 tahun" jelas Suzune.
'Oi-oi apakah harus dijelaskan sedetail itu?' batin Arashi yang pengen teriak. namun Arashi tetap memperlihatkan sisi kerennya ke Suzune.
"Aku juga akan memperkenalkan di-" perkataan Arashi terpotong
Siuu…
tiba Arashi saat itu mengingat atau bisa dibilang adalah serpihan-serpihan ingatan pemilik asli tubuh ini, disini diperlihatkan bahwa nama pemiliki asli tubuh ini adalah Shikaze Minato.
Arashi pun kembali tersadar, dan melanjutkan pembicaraannya tadi.
"Izinkan aku memperkenalkan diri… namaku adalah Akazuki Minato… tapi orang-orang memanggil Arashi, aku berumur 15 tahun, tidak memiliki kekasih dan juga aku baru mau mencari akademi disekitar sini" jelas Arashi panjang lebar.
Arashi mulai mengganti topik pembicaraan, dan secara spontan menarik tangan Suzune serta berjalan menuju arah barat.
"Suzune… apakah kau mengetahui jarak antara dari sini ke akademi Kohaku?" tanya Arashi. Suzune pun menjawab "kisaran 100 mil jauhnya... jika berjalan kaki kisaran 3-5hari" jelas Suzune kepada Arashi.
"Ya, sudahlah... Suzune naiklah kepunggungku kita akan melesat dengan sangat cepat!" ajak Arashi dengan nada serius. Suzune pun cuma mengiyakan ajakan Arashi.
Dengan sedikit malu Suzune pun naik kepunggung Arashi. Arashi merasakan sesuatu lembut yang menempel dibelakangnnya, namun dia mengabaikan hal itu.
"Zafkiel! percepat langkahku hingga 3-5hari kedepan"
Tok… Tok…Tok…
Suzune yang tadinya menutup mata dan mulai membuka matanya dia melihat kalau dia sudah sampai ke gerbang depan kerajaan Kohaku.
"Ehh!!! cepat sekali??? sebenarnya kau ini siapa Shi…" tanya Suzune yang terheran. "anggap saja itu sihir khususku" jawab Arashi tersenyum.
Suzune tersipu malu melihat senyuman Arashi yang begitu tampan.
"Hei kau berhenti!" ucap seseorang yang dari dalam gerbang.
Orang yang menyuruh mereka berdua berhenti adalah Kei seorang kepala ordo kesatria suci kerajaan.
"Kenapa kau bisa menggendong tuan putri? hah?!" tanya kesatria itu, namun tanpa basa basi kesatria itu langsung menebas kepala Arashi.
Sring…
"Ka-kau a-apa yang kau lakukan Kei? k-kau membunuh penyelamat nyawaku?" tanya Suzune dengan nada menangis.
"A-apa? aku membunuh penyelamat putri? tidak-tidak aku harus menukarnya juga dengan nyawaku."
sang kesatria itu merasa bersalah hingga dia pun mengarahkan ujung pedangnya kejantungnya.
"Hehehe~ apakah kalian sudah selesai bicaranya?" tanya Arashi yang berada tepat dibelakang Suzune.
"O-oi, itukan kau? lantas kau yang ini juga?" tanya Kei sembari menunjuk kearah mayat Arashi yang tadi.
"Hehe~ itu aku yang dulu... terlalu rapuh bahkan tidak sadar jika akan diserang" jelas Arashi dengan senyuman membunuh.
"Shi… aku minta maaf atas kejadian tadi…kalau boleh tau apakah kau ini hantunya Shi?" tanya Suzune.
"Astaga... baiklah akan kujelaskan… hei Suzune... kau taukan aku memiliki kekuatan pengendali waktu? jika aku mati aku memanggil diriku yang dimasa lalu." jelas Arashi dengan batin yang berkata 'kalian sungguh bodoh!'.
"oi-oi apakah kau ini manusia normal?" tanya Kei yang mulai ketakutan.
"Tidak usah takut begitu~" ujar Arashi menenangkan. Suzune pun mendekati Kei dan membisikkan kepada Kei.
"K-Kei…Arashi itu kalau bertarung bagaikan iblis berdarah dingin… dia sungguh mengerikan… bahkan dia pun meminum darah lawannya sembari tertawa mengerikan" jelas Suzune yang menakut-nakuti Kei.
Kei yang ketakutan pun pingsan akibat cerita yang menakutkan dari Suzune.
'Oi-oi, apa yang kau katakan padanya Suzune?' batin Arashi.
-Mereka berdua pun masuk kedalam kerajaan-
Singkat cerita mereka ke akademi sihir.
Arashi pun mencoba mengukur tes sihir yang berada di akademi.
Syutt…
"Zero"
" 'Anak ini tidak berbakat dalam sihir', baiklah nak coba hancurkan target didepan itu" ucap guru pengetes.
"Tch, sepertinya dia ini meremehkanku, baiklah akan kubuat kau terkesima… Datanglah Sandalphon!!!"
Tiba-tiba saja muncul sebuah kursi berisi pedang yang menghantam akademi itu... tidak hanya target yang rusak tapi beberapa bagian akademi itu rusak akibat kedatangan Sandalphon.
"H-hei?"
Plot Twist: Arashi telah bernego sama author walau dengan berat hati... Arashi sudah diberikan skill oleh author yaitu,
Zafkiel pengendali ruang waktu.
Sandalphon pengendali serangan
dahsyat.
kusaragi pedang pengendali angin.
~
Arashi juga diberikan regerenasi tercepat… jika tubuhnya terpotong saat itu pula tubuhnya kembali seperti semula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Reìkí
lanjut
2022-07-31
1
Kaisar Naga
hola aing mampir 😅👍👍👍
2022-07-27
1
『Minecraft』
baru dua chapter udah op
2022-07-25
0