Ch 14 - Aku Tidak Butuh Perhatian Darimu

“Sepertinya Kamu tidak bersedia membahas masalah itu. Aku minta maaf atas perbuatanku dan Zizah tadi. Aku melakukannya karena sedikit iri padamu. Aku yakin Kamu punya kisahmu sendiri yang tidak ingin Kamu bagi dengan orang lain. Lupakan masalah pertanyaanku tadi. Mari Kita kembali bekerja.”

Tutik kembali membawa Nisha melewati lorong-lorong di rumah besar. Menunjukkan kamar per kamar dan pemiliknya.

“Biasanya jam 9 an semua Tuan dan Nyonya sudah tidak ada di rumah ini. Mereka memiliki aktivitas masing-masing. Para Tuan Muda pergi ke perusahaan, Nyonya besar biasanya arisan, para Nyonya Muda berkumpul dengan teman-teman sosialitanya. Jadi ini adalah kesempatan bagi Kita untuk membersihkan kamar mereka dan mengambil pakaian kotor. Jangan sekali-kali masuk ke kamar mereka ketika mereka sedang ada di rumah. Apakah Kamu mengerti?”

“Iya Kak, Saya mengerti.”

“Sepertinya Kamu sudah sangat terbiasa melakukan pekerjaan berat. Sebenarnya apa pekerjaanmu sebelumnya?”

“Saya bekerja sebagai cleaning service Kak…”

“Tuan Muda ketiga menghamili seorang cleaning services?!!” Tutik begitu terkejut, tanpa sadar dia melontarkan kata-kata itu yang membuat Nisha terdiam dan tertunduk.

“Ahh… Maaf, Aku tidak bermaksud merendahkanmu. Hanya saja selama lima tahun bekerja di rumah ini, Tuan Muda ketiga merupakan pribadi yang paling sulit di dekati di bandingkan kakak-kakaknya. Aku hanya tidak menyangka dia bisa melakukan hal itu. Apakah Kamu melakukan kecurangan padanya?”

Nisha menggeleng-gelengkan kepalanya. Air mata mulai menggenang di wajah cantiknya. Membuat Tutik merasa bersalah telah melontarkan kata-kata itu.

“Ahh…Maafkan Aku. Lagi-lagi mulutku bertindak lebih dulu. Tolong lupakan kata-kataku.” Tutik menggenggam tangan Nisha, berusaha meminta maaf padanya. Nisha hanya bisa tersenyum lemah, tiba-tiba serangan mual kembali melandanya. Nisha begitu bingung dan panik. Dia menutupi mulutnya. Tutik menyadari bahwa Nisha akan segera muntah. Tutik membuka kamar terdekat ( yang kebetulan kamar Zico) dan membawa Nisha ke toilet di kamar itu.

Hoeeekkk…Hoeeekkk….

Nisha memuntahkan isi perutnya. Tutik berusaha membantunya dengan menepuk-nepuk punggung Nisha. Entah mengapa segala bentuk rasa benci dan iri yang pada awalnya tertanam di hatinya berubah menjadi rasa kasihan. Dia merasa yakin bahwa gadis yang polos itu tidak bersalah. Pasti laki-laki itu yang bersalah.

Setelah hampir sepuluh menit berjuang memuntahkan isi perutnya, akhirnya Nisha menyandarkan tubuhnya di dinding toilet. Wajahnya terlihat pucat pasi. Keringat dingin memenuhi wajahnya. Tutik merasa kasihan. Dengan lembut dia membersihkan keringat di kening Nisha dengan handuk yang berada di sana.

“Kamu tiap hari mengalami hal ini?”

“Ba…baru beberapa hari Kak…”

“Kasihan sekali Kamu. Seharusnya di masa-masa seperti ini ada seorang suami yang mendampingimu. Jangan seperti Aku…”

“Ma…maksud Kakak?”

“Gak, gak ada maksud apa-apa. Nanti kalau Kita sudah lebih dekat dan dalam kondisi santai, Aku akan menceritakan kisah hidupku. Sekarang ayo Kita turun. Aku akan membawamu ke kamarmu. Sepertinya Kamu tidak akan bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dengan kondisi tubuhmu yang seperti ini.”

“Ta…tapi kalau Saya tidak melakukannya Nyonya besar akan marah…”

“Dia tidak akan begitu marah. Ada cucunya di perutmu.”

“Ta…tapi beliau tidak menyukaiku Kak…”

“Mungkin dia tidak menyukaimu. Tapi dia tidak bisa mengabaikan cucunya sendiri. Ayo turun ke bawah, sebaiknya Kamu segera beristirahat.” Tutik menuntun Nisha ke kamarnya. Sebenarnya Nisha begitu keberatan. Dia begitu sadar dengan posisinya di rumah itu. Dia tidak lebih dari seorang perempuan hina yang keberadaannya sangat tidak di inginkan semua orang. Laki-laki itu membuatnya tinggal di rumah ini bukan karena menginginkannya, melainkan menginginkan anak di dalam kandungannya. Maka dari itu, dia harus membuat dirinya sendiri berguna di rumah itu. Caranya dengan melakukan pekerjaan rumah, karena hanya hal itu yang bisa di lakukannya.

Nisha kembali ke kamarnya. Di dalam kamar dia berusaha merebahkan dirinya. Ketika sedang memejamkan matanya, terdengar bunyi pesan masuk di ponselnya. Nisha begitu penasaran. Siapa yang menghubunginya? Apakah rekan kerjanya? Apakah orang di kampung? Dengan segera Nisha mengambil ponsel yang di letakkannya di meja sebelah tempat tidurnya. Ternyata dari nomor tak di kenal, tapi dia sedikit familiar dengan nomor itu itu.

“Jangan lupa untuk memeriksakan kandungan dua minggu sekali. Minta kak Qintan untuk menemanimu. Jaga dirimu dan bayi itu baik-baik. Jangan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang melelahkan. Bila ingin makan sesuatu, minta bu Lastri untuk menyiapkannya. Bila ingin makan sesuatu yang tidak ada di rumah, kirim pesan padaku. Aku akan menyuruh Gerry untuk membawakannya untukmu. Bila butuh sesuatu hubungi Aku.”

Nisha membaca pesan itu berulang-berulang. Seandainya pesan itu bukan dari laki-laki jahat itu, mungkin dia akan senang menerimanya. Sudah lama tidak ada orang yang begitu perhatian padanya selain ibunya. Mendapatkan perhatian sekecil apapun sudah membuatnya senang. Namun sayang sekali, pesan itu datang dari orang yang paling tidak ingin di lihatnya.

Nisha memutuskan untuk mengabaikan pesan itu. Dia kembali memejamkan matanya. Mungkin ceritanya akan berbeda bila dia tengah hamil anak laki-laki yang di cintainya. Dia akan mencintai laki-laki itu dan anaknya. Semua perhatian itu pasti akan membuatnya senang. Proses kehamilan yang berat ini pasti tidak akan di rasakannya. Dia pasti dengan senang hati akan menunggu kelahiran bayi ini bersama laki-laki yang di cintainya.

Tapi sekarang dia tengah hamil anak yang tak di inginkannya. Sebenarnya tidak ada alasan baginya untuk membenci anak ini, namun karena ayah anak ini adalah laki-laki yang paling di bencinya sedikit banyak dia tidak bisa memberikan cintanya untuk anak ini. Dia merasa kasihan terhadap bayinya itu. Semoga saja ketika saatnya tiba untuk meninggalkan anak ini nantinya tidak akan ada penyesalan di dalam hatinya. Semoga bayinya akan mendapatkan kasih sayang yang banyak dari ayahnya. Dia benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa memberikan cinta itu untuk bayinya.

Bulir-bulir air mata mulai mengalir di pipi Nisha. Sepertinya bayi yang ada dalam kandungannya adalah bayi pertama dan terakhir yang akan di lahirkannya. Dia memutuskan untuk tidak menikah dan tidak memiliki anak untuk selamanya. Dengan pikiran seperti itu, Nisha mulai terlelap.

Nisha terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara pintu di ketuk-ketuk dengan suara keras dan daun pintu kamarnya mulai terbuka.

“Siapa yang menyuruhnya untuk bermalas-malasan?! Aku sudah mengatakan padamu Lastri, untuk memperlakukannya sama dengan yang lain! Kenapa Kamu membiarkan dia bersantai dan enak-enakan begini ketika yang lain masih melakukan pekerjaannya?!!” Mama datang sembari marah-marah. Nisha terduduk dari posisi awalnya yang tertidur.

“Bukan begitu Nyonya. Kasihan dia Nyonya. Tadi dia muntah-muntah dan wajahnya pucat. Maka dari itu Saya menyuruhnya untuk beristirahat sebentar sebelum melakukan pekerjaan seperti yang lainnya…”

“Jangan perlakukan dia dengan istimewa! Dia bukan siapa-siapa! Dia sama dengan kalian! Bahkan posisinya lebih rendah! Ingat itu!”

“Heh Kamu! Cepat turun dari tempat tidur dan kerjakan pekerjaanmu! Jangan Kamu pikir Kami menyediakan makan dan tempat untuk tidur ini gratis!”

“Ba…baik Nyonya. Sa…saya akan segera melakukannya…” Nisha turun dari tempat tidur dan mulai berjalan ke dapur. Mencari pekerjaan yang bisa di lakukannya.

***

Terpopuler

Comments

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

cinta tumbuh krn terbiasa bersama.

2023-11-27

2

Supartini

Supartini

tu kan mak lampir marah marah

2023-09-30

0

Dini Lestari

Dini Lestari

mending nisha minta tinggal sendiri biar zico yg beliin rmh sederhana drpda tinggal Kaya d istana jdi pembantu perlakuan tdk baik ,jdi makan hati berpikir nisha

2023-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 - Aku Ternoda
2 Ch 2 - Aku Wanita Pengecut
3 Ch 3 - Perjanjian Damai
4 Ch 4 - Ada Yang Aneh Pada Tubuhku
5 Ch 5 - Wanita Itu Hamil
6 Ch 6 - Tidak Bisa Menerima Kenyataan
7 Ch 7 - Perjanjian Lagi dan Lagi??
8 Ch 8 - Penyelesaian Masalah
9 Ch 9 - Membawamu ke Rumah Besar
10 Ch 10 - Pertemuan Pertama Dengan Keluarga Besar
11 Ch 11 - Tinggal Bersama Keluarga Besar
12 Ch 12 - Hari Pertama Bersama Mama Mertua??
13 Ch 13 - Kekhawatiran Kecil
14 Ch 14 - Aku Tidak Butuh Perhatian Darimu
15 Ch 15 - Hubungan Yang Baik
16 Ch 16 - Sikap Keluarga Yang Mengecewakan
17 Ch 17 - Opname Lagi
18 Ch 18 - Ngidam di Tengah Malam
19 Ch 19 - Morning Sickness
20 Ch 20 - Tinggal Bersama
21 Ch 21 - Aku Ingin Nasi Goreng
22 Ch 22 - Memasak Untuk Pertama Kalinya
23 Ch 23 - Tanpamu Aku Kesepian
24 Ch 24 - Kencan Kita Hari Ini
25 Ch 25 - Perasaan Sedih Yang Tiba-tiba Datang
26 PENGUMUMAN AKTIF LAGI
27 Ch 26 - Aku Bosan
28 Ch 27 - Pertemuan Pertama
29 Ch 28 - Laki-laki Itu Bernama Daniel
30 Ch 29 - Laki-laki Yang Suka Ikut Campur
31 Ch 30 - Aku Menunggumu Pulang
32 BONUS GAMBAR
33 Ch 31 - Maaf Aku Tidak Bisa Menemanimu
34 Ch 32 - Haruskah Kita Nikah Siri?
35 Ch 33 - Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu
36 Ch 34 - Metodemu Berhasil
37 Ch 35 - Aku Mencarimu
38 Ch 36 - Rival Yang Menjadi Teman?
39 Ch 37 - Curhatan Laki-laki Patah Hati
40 Ch 38 - Girl, Aku Menemukanmu
41 Ch 39 - Kamu Berhutang Padaku
42 Ch 40 - Tagihannya Tidak Mungkin Sebesar Itu!!
43 Ch 41 - Cara Melunasi Hutangmu
44 Ch 42 - Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45 Ch 43 - Baby Boy
46 PERMOHONAN MAAF BELUM BISA UPDATE
47 Ch 44 - Kedatangan Ibu Mertua
48 Ch 45 - Kecil, Ibu Mencintaimu
49 Ch 46 - Aku Harus Menjauhimu
50 Ch 47 - Jangan Menolakku, Itu Membuatku Sakit
51 Ch 48 - Wanita Itu Datang
52 Ch 49 - Dont Cry Girl
53 Ch 50 - Membuat Hubungan Ini Jelas
54 VISUAL ZEVANA GLORIA PUTRI
55 Ch 51 - Menjemputmu Pulang
56 Ch 52 - Dua Orang yang Saling Menghibur
57 Ch 53 - Wanita Itu Mengetahui Semuanya
58 Ch 54 - Dua Singa Yang Memperebutkan Pasangannya
59 Ch 55 - Duel Menyatakan Kepemilikan?
60 Ch 56 - Melakukan Test DNA
61 Ch 57 - Jangan Memaksaku lagi, Aku Akan Pergi
62 Ch 58 - Kecil, Ibu Akan Melakukan Apapun Untukmu
63 Ch 59 - Aborsi??!!
64 Ch 60 - Selamat Tinggal Zico
65 SEKEDAR SHARING
66 MY FAMILY (FULL VISUAL)
67 [SEASON 2] Ch 61 - Lembaran Baru
68 Ch 62 - Tanpamu, Aku Menderita
69 Ch 63 - Jakarta, I'm Coming!!
70 Ch 64 - Salah Pilih Menantu??
71 Ch 65 - Aku Tertangkap!!
72 Ch 66 - Dejavu!!
73 Ch 67 - Mimpi Paling Liar
74 Ch 68 - Siapa Zoey??
75 Ch 69 - Lahirkan Anak Untukku!!
76 Ch 70 - Aku Terima Tawaranmu!
77 Ch 71 - Akhirnya Kamu Sah Menjadi Milikku!!
78 Ch 72 - Malam Pertama Kita sebagai Pasangan Sah
79 Ch 73 - Zoey, Ibu Rindu
80 Ch 74 - Pertemuan Pertamaku dengan Si Bocah Kecil
81 Ch 75 - Mommy, Zoey Coming!!
82 Ch 76 - Mengapa Wajahmu Terlihat Sangat Sedih?
83 Ch 77 - Mommy, Bolehkah Zoey Panggil Uncle itu Daddy?
84 Ch 78 - Mommy Milik Zoey!!
85 Ch 79 - Keluarga Yang Sangat Serasi
86 Ch 80 - Memasak Untukmu Lagi
87 Ch 81 - Bolehkah Aku Menjadi Daddymu?
88 Ch 82 - I Love You
89 Ch 83 - Maafkan Mama
90 Ch 84 - Mengungkap Kebenaran Part 1
91 Ch 85 - Mengungkap Kebenaran Part 2
92 Ch 86 - Aku Sangat Mencintaimu
93 Ch 87 - Nasib Seorang Zevana
94 Ch 88 - Mencoba Berdamai dengan Masa Lalu
95 Ch 89 - Meminta Restu
96 Ch 90 - Daniel, Semoga Kamu Bahagia
97 Lho, kok sudah Tamat Thor??
98 Side Story 1 - Bayi Besar Yang Manja
99 Side Story 2 - Kehamilan Simpatik??
100 Side Story 3 - Istriku Hamil, LAGI!!
101 Side Story 4 - Mendapatkan Restu
102 Side Story 5 - Final (END)
103 PENGUMUMAN NOVEL DANIEL & ALMA TELAH UPDATE!!
104 PENGUMUMAN
105 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
106 Yang SENGGANG, bisa baca novel ini ya. Rilis di Noveltoon
107 PENGUMUMAN PUBLISH NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
108 NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Ch 1 - Aku Ternoda
2
Ch 2 - Aku Wanita Pengecut
3
Ch 3 - Perjanjian Damai
4
Ch 4 - Ada Yang Aneh Pada Tubuhku
5
Ch 5 - Wanita Itu Hamil
6
Ch 6 - Tidak Bisa Menerima Kenyataan
7
Ch 7 - Perjanjian Lagi dan Lagi??
8
Ch 8 - Penyelesaian Masalah
9
Ch 9 - Membawamu ke Rumah Besar
10
Ch 10 - Pertemuan Pertama Dengan Keluarga Besar
11
Ch 11 - Tinggal Bersama Keluarga Besar
12
Ch 12 - Hari Pertama Bersama Mama Mertua??
13
Ch 13 - Kekhawatiran Kecil
14
Ch 14 - Aku Tidak Butuh Perhatian Darimu
15
Ch 15 - Hubungan Yang Baik
16
Ch 16 - Sikap Keluarga Yang Mengecewakan
17
Ch 17 - Opname Lagi
18
Ch 18 - Ngidam di Tengah Malam
19
Ch 19 - Morning Sickness
20
Ch 20 - Tinggal Bersama
21
Ch 21 - Aku Ingin Nasi Goreng
22
Ch 22 - Memasak Untuk Pertama Kalinya
23
Ch 23 - Tanpamu Aku Kesepian
24
Ch 24 - Kencan Kita Hari Ini
25
Ch 25 - Perasaan Sedih Yang Tiba-tiba Datang
26
PENGUMUMAN AKTIF LAGI
27
Ch 26 - Aku Bosan
28
Ch 27 - Pertemuan Pertama
29
Ch 28 - Laki-laki Itu Bernama Daniel
30
Ch 29 - Laki-laki Yang Suka Ikut Campur
31
Ch 30 - Aku Menunggumu Pulang
32
BONUS GAMBAR
33
Ch 31 - Maaf Aku Tidak Bisa Menemanimu
34
Ch 32 - Haruskah Kita Nikah Siri?
35
Ch 33 - Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu
36
Ch 34 - Metodemu Berhasil
37
Ch 35 - Aku Mencarimu
38
Ch 36 - Rival Yang Menjadi Teman?
39
Ch 37 - Curhatan Laki-laki Patah Hati
40
Ch 38 - Girl, Aku Menemukanmu
41
Ch 39 - Kamu Berhutang Padaku
42
Ch 40 - Tagihannya Tidak Mungkin Sebesar Itu!!
43
Ch 41 - Cara Melunasi Hutangmu
44
Ch 42 - Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45
Ch 43 - Baby Boy
46
PERMOHONAN MAAF BELUM BISA UPDATE
47
Ch 44 - Kedatangan Ibu Mertua
48
Ch 45 - Kecil, Ibu Mencintaimu
49
Ch 46 - Aku Harus Menjauhimu
50
Ch 47 - Jangan Menolakku, Itu Membuatku Sakit
51
Ch 48 - Wanita Itu Datang
52
Ch 49 - Dont Cry Girl
53
Ch 50 - Membuat Hubungan Ini Jelas
54
VISUAL ZEVANA GLORIA PUTRI
55
Ch 51 - Menjemputmu Pulang
56
Ch 52 - Dua Orang yang Saling Menghibur
57
Ch 53 - Wanita Itu Mengetahui Semuanya
58
Ch 54 - Dua Singa Yang Memperebutkan Pasangannya
59
Ch 55 - Duel Menyatakan Kepemilikan?
60
Ch 56 - Melakukan Test DNA
61
Ch 57 - Jangan Memaksaku lagi, Aku Akan Pergi
62
Ch 58 - Kecil, Ibu Akan Melakukan Apapun Untukmu
63
Ch 59 - Aborsi??!!
64
Ch 60 - Selamat Tinggal Zico
65
SEKEDAR SHARING
66
MY FAMILY (FULL VISUAL)
67
[SEASON 2] Ch 61 - Lembaran Baru
68
Ch 62 - Tanpamu, Aku Menderita
69
Ch 63 - Jakarta, I'm Coming!!
70
Ch 64 - Salah Pilih Menantu??
71
Ch 65 - Aku Tertangkap!!
72
Ch 66 - Dejavu!!
73
Ch 67 - Mimpi Paling Liar
74
Ch 68 - Siapa Zoey??
75
Ch 69 - Lahirkan Anak Untukku!!
76
Ch 70 - Aku Terima Tawaranmu!
77
Ch 71 - Akhirnya Kamu Sah Menjadi Milikku!!
78
Ch 72 - Malam Pertama Kita sebagai Pasangan Sah
79
Ch 73 - Zoey, Ibu Rindu
80
Ch 74 - Pertemuan Pertamaku dengan Si Bocah Kecil
81
Ch 75 - Mommy, Zoey Coming!!
82
Ch 76 - Mengapa Wajahmu Terlihat Sangat Sedih?
83
Ch 77 - Mommy, Bolehkah Zoey Panggil Uncle itu Daddy?
84
Ch 78 - Mommy Milik Zoey!!
85
Ch 79 - Keluarga Yang Sangat Serasi
86
Ch 80 - Memasak Untukmu Lagi
87
Ch 81 - Bolehkah Aku Menjadi Daddymu?
88
Ch 82 - I Love You
89
Ch 83 - Maafkan Mama
90
Ch 84 - Mengungkap Kebenaran Part 1
91
Ch 85 - Mengungkap Kebenaran Part 2
92
Ch 86 - Aku Sangat Mencintaimu
93
Ch 87 - Nasib Seorang Zevana
94
Ch 88 - Mencoba Berdamai dengan Masa Lalu
95
Ch 89 - Meminta Restu
96
Ch 90 - Daniel, Semoga Kamu Bahagia
97
Lho, kok sudah Tamat Thor??
98
Side Story 1 - Bayi Besar Yang Manja
99
Side Story 2 - Kehamilan Simpatik??
100
Side Story 3 - Istriku Hamil, LAGI!!
101
Side Story 4 - Mendapatkan Restu
102
Side Story 5 - Final (END)
103
PENGUMUMAN NOVEL DANIEL & ALMA TELAH UPDATE!!
104
PENGUMUMAN
105
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
106
Yang SENGGANG, bisa baca novel ini ya. Rilis di Noveltoon
107
PENGUMUMAN PUBLISH NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
108
NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!