Ch 19 - Morning Sickness

Gerry tiba di rumah sakit dengan tubuh yang penuh dengan keringat. Dengan tergopoh-gopoh dia menghampiri bosnya yang tengah menunggunya di lobby rumah sakit.

“Ini…ini makanannya Pak.” Zico melihat jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 01.03 WIB.

“Kamu telat tiga belas menit.”

“Iya…Maaf…Maafkan Saya Pak. Tadi Saya telat karena mencari ceker pedas…”

“Ya sudah. Kamu boleh pergi.”

“Kenapa Bapak di rumah sakit? Siapa yang sakit Pak?” tanya Gerry dengan penasaran.

“Besok Aku gak ke kantor dulu. Kamu urus semuanya. Bila ada sesuatu yang membutuhkanku, Kamu bisa menelponku.” Selesai berkata seperti itu, Zico segera berlalu. Meninggalkan Gerry yang masih terbengong-bengong di tempatnya.

Zico kembali ke kamar pasien dengan membawa pesanan makanan Nisha lengkap. Menurut dokter tidak ada pantangan makanan yang harus di hindari Nisha. Selagi perut Nisha bisa menerima makanan itu, maka tidak ada salahnya untuk memberi makanan itu.

“Yakin mau memakan ini semua?” tanya Zico masih tidak yakin.

“Hu’um.” Nisha menjawab sembari mulutnya mengunyah buah. Sementara tangannya di julurkan untuk menerima makanan dari Zico.

Hampir selama satu jam Zico menemani Nisha yang tengah lahap menyantap makanannya. Dan luar biasanya wanita itu bisa menghabiskan semua makanan yang di pesannya. Zico merasa sangat takjub.

“Tiap hari makanmu sebanyak ini?” tanya Zico dengan tidak percaya.

“Iya.”

“Siapa yang menyiapkan semua makanan itu?”

“Bu Lastri…”

“Bu Lastri? Kepala pelayan?”

“Iya…”

“Hem… sepertinya Aku harus benar-benar berterima kasih pada beliau. Kalau makanmu sebanyak ini, kenapa tubuhmu kurus sekali? Kemana perginya semua nutrisi makanan itu?” tanya Zico dengan heran. Nisha begitu malas untuk menjawabnya. Karena perutnya sudah kenyang, Nisha mulai mengantuk. Beberapa kali dia menguap, namun dia sungkan untuk langsung segera tertidur. Apalagi dengan kehadiran pria itu di sampingnya.

“Kamu mengantuk?”

“He’em.” Nisha menjawab dengan malu.

“Ya sudah, Kamu tidur dulu.”

“Aku tidak bisa tidur bila ada orang di sebelahku…”

“Aku akan tidur di sana (menunjuk sofa). Jangan memintaku untuk pergi karena Aku tidak akan pergi. Kamu menjadi tanggung jawabku. Sekarang tidurlah.” Zico beranjak dari duduknya, berjalan ke arah sofa. Memberikan ruang bagi Nisha untuk sedikit menyendiri.

Sebenarnya kehadiran Zico masih membuat Nisha takut dan was-was. Namun karena kantuk menyerangnya, pada akhirnya dia hanya bisa tertidur dengan lelap di ruangan itu.

***

Pagi datang begitu cepat. Nisha terbangun karena bau menyengat yang entah darimana datangnya. Rupanya seorang perawat meletakkan sarapan di samping tempat tidurnya. Nisha langsung menutup hidungnya. Perutnya mulai bergejolak. Makanan yang di makannya tadi malam sepertinya sudah bersiap-siap untuk di keluarkan.

Nisha cepat-cepat mengambil cairan infus, gerak-geriknya di perhatikan oleh Zico yang menatapnya dengan kebingungan. Dengan cepat dia segera berlari ke arah Nisha dan mengambil cairan infus di tangannya.

“Ada apa?” tanyanya.

Nisha tidak menjawab. Dia segera berlari ke arah toilet yang di ikuti Zico di belakangnya. Sesampainya di toilet, Nisha langsung mengeluarkan semua isi perutnya.

Hoeeeekkk…Hooeeekkk…Hoeeeekkkk…

Banyaknya makanan yang masuk ke tubuhnya tadi malam serasa percuma. Semua makanan itu keluar begitu saja. Zico merasa terkejut melihat pemandangan di depannya. Namun dia segera mengatasi rasa terkejutnya. Dengan cepat dia berada di belakang Nisha dan memijit-mijit punggungnya.

Zico sama sekali tidak merasa jijik melihat banyaknya muntahan yang di keluarkan Nisha. Dia hanya merasa kasihan dan prihatin melihat kondisi wanita itu. Dengan telaten dia memijat-mijat punggung Nisha, berharap pijatannya itu membuat perasaan wanita itu sedikit lebih baik.

Hampir dua puluh menit mereka berada di toilet. Nisha merasa sangat lemas. Dia tidak memiliki tenaga untuk bisa berdiri. Dengan perhatian Zico menyeka mulut Nisha dari bekas muntahan. Dia juga menyeka keringat dingin di kening Nisha.

“Su…Sudah…” kata Nisha dengan lemah.

“Tidak ada yang mau di keluarkan lagi?” tanya Zico yang di jawab dengan gelengan kepala. Dengan hati-hati Zico mengangkat tubuh Nisha dan membaringkan wanita itu di ranjang rumah sakit.

Nisha yang kelelahan langsung meringkuk, seperti posisi bayi yang masih dalam kandungan. Zico menyelimuti tubuh Nisha. Sedikit demi sedikit Nisha mulai tertidur lagi. Melihat Nisha sudah tertidur, Zico langsung mencari dokter kandungan mereka, untuk mengkonsultasikan apa yang baru saja di alami oleh wanita itu.

***

Nisha kembali terbangun siang itu. Hal pertama yang di lihatnya ketika terbangun adalah wajah tampan itu. Nisha segera mengambil selimutnya, berusaha menyembunyikan wajahnya dari tatapan mata tajam itu.

“Kamu sudah terbangun?” dari dalam selimutnya Nisha mengangguk-anggukan kepalanya. Dia merasa sangat malu untuk bisa menatap wajah pria itu. Dengan tidak tahu malunya dia muntah di depan pria itu. Dan dengan sabar pria itu juga telah membantunya. Ahhhh... betapa sangat memalukan.

“Ayo minum air jahe ini dulu. Kata dokter air jahe bisa sedikit meredakan mual.” Zico mengambil air jahe dan berusaha membuka selimut yang menutupi wajah Nisha. Pada akhirnya Nisha hanya bisa patuh pada pria dominan itu.

“Sudah baikan?”

“Iya…”

“Apakah hal ini terjadi setiap hari?”

“He’em…”

“Kenapa berbohong padaku? Kamu bilang tidak pernah mengalami muntah di pagi hari?”

“Ak…Aku tidak ingin merepotkan…”

“Kamu tidak pernah merepotkanku. Kamu akan menjadi tanggung jawabku sampai anak itu lahir. Apapun yang terjadi padamu, sepenuhnya menjadi tanggung jawabku. Jadi Kamu harus jujur padaku atas semua hal. Mengerti?”

Nisha menganggukkan kepalanya sembari menunduk. Membuat Zico merasa bersalah karena sudah bersikap agak keras pada wanita itu.

“Biasanya sampai kapan mual ini berlanjut? Tadi malam Aku melihatmu makan dengan lahap. Tidak mungkin sampai malam kan?”

“Hanya pagi saja. Siang sampai malam baik-baik saja…”

“Itu artinya saat ini tubuhmu sudah baik-baik saja?”

“Iy…Iya…”

“Ada makanan yang ingin Kamu makan?” Nisha menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Tadi malam makanmu sangat banyak. Apa kalau siang Kamu tidak memiliki nafsu makan?’’ Nisha kembali menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat Zico kembali cemas.

“Apa yang Kamu inginkan sekarang? Katakan padaku. Aku akan membelikannya untukmu.”

“Gak ada…”

“Perutmu kosong. Walau Kamu tidak memiliki nafsu makan, tapi Kamu harus tetap mengisi perutmu. Demi bayi Kita, maksudku demi bayinya.”

“Di kulkas ada pudding dan buah. Kamu mau makan salah satunya?”

“Ya…”

“Aku ambilkan dua-duanya.”

Zico kembali dengan pudding dan buah di tangannya. Meskipun sedikit demi sedikit, Nisha mau memakan makanan itu. Zico merasa sangat prihatin melihat wanita itu. Dia jadi berpikir,apakah setiap hari wanita ini mengalami morning sickness? Siapa yang merawatnya ketika dia sedang sakit? Apakah mamanya memaksan Nisha melakukan semua pekerjaan rumah tangga itu dengan kondisi tubuh Nisha yang seperti ini?

Argghhh!!

Zico merasa sangat bersalah. Keputusannya untuk membuat Nisha tinggal bersama keluarganya ternyata keputusan yang salah. Bukannya kasih sayang yang di dapatkan Nisha, malah perlakuan tidak menyenangkan dari keluarganya. Zico mengutuk dirinya sendiri.

***

Terpopuler

Comments

Supartini

Supartini

knp gak nikah aja sih

2023-10-01

3

YA&NO

YA&NO

pnsaran ceritanya🙂gara2 nonton videonya jdi mau baca ceritanya yah mskpun dah tlat tahunya🤭

2023-09-11

0

Upimasni

Upimasni

semoga mereka berdua,saling menyukai🥰🥰

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 - Aku Ternoda
2 Ch 2 - Aku Wanita Pengecut
3 Ch 3 - Perjanjian Damai
4 Ch 4 - Ada Yang Aneh Pada Tubuhku
5 Ch 5 - Wanita Itu Hamil
6 Ch 6 - Tidak Bisa Menerima Kenyataan
7 Ch 7 - Perjanjian Lagi dan Lagi??
8 Ch 8 - Penyelesaian Masalah
9 Ch 9 - Membawamu ke Rumah Besar
10 Ch 10 - Pertemuan Pertama Dengan Keluarga Besar
11 Ch 11 - Tinggal Bersama Keluarga Besar
12 Ch 12 - Hari Pertama Bersama Mama Mertua??
13 Ch 13 - Kekhawatiran Kecil
14 Ch 14 - Aku Tidak Butuh Perhatian Darimu
15 Ch 15 - Hubungan Yang Baik
16 Ch 16 - Sikap Keluarga Yang Mengecewakan
17 Ch 17 - Opname Lagi
18 Ch 18 - Ngidam di Tengah Malam
19 Ch 19 - Morning Sickness
20 Ch 20 - Tinggal Bersama
21 Ch 21 - Aku Ingin Nasi Goreng
22 Ch 22 - Memasak Untuk Pertama Kalinya
23 Ch 23 - Tanpamu Aku Kesepian
24 Ch 24 - Kencan Kita Hari Ini
25 Ch 25 - Perasaan Sedih Yang Tiba-tiba Datang
26 PENGUMUMAN AKTIF LAGI
27 Ch 26 - Aku Bosan
28 Ch 27 - Pertemuan Pertama
29 Ch 28 - Laki-laki Itu Bernama Daniel
30 Ch 29 - Laki-laki Yang Suka Ikut Campur
31 Ch 30 - Aku Menunggumu Pulang
32 BONUS GAMBAR
33 Ch 31 - Maaf Aku Tidak Bisa Menemanimu
34 Ch 32 - Haruskah Kita Nikah Siri?
35 Ch 33 - Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu
36 Ch 34 - Metodemu Berhasil
37 Ch 35 - Aku Mencarimu
38 Ch 36 - Rival Yang Menjadi Teman?
39 Ch 37 - Curhatan Laki-laki Patah Hati
40 Ch 38 - Girl, Aku Menemukanmu
41 Ch 39 - Kamu Berhutang Padaku
42 Ch 40 - Tagihannya Tidak Mungkin Sebesar Itu!!
43 Ch 41 - Cara Melunasi Hutangmu
44 Ch 42 - Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45 Ch 43 - Baby Boy
46 PERMOHONAN MAAF BELUM BISA UPDATE
47 Ch 44 - Kedatangan Ibu Mertua
48 Ch 45 - Kecil, Ibu Mencintaimu
49 Ch 46 - Aku Harus Menjauhimu
50 Ch 47 - Jangan Menolakku, Itu Membuatku Sakit
51 Ch 48 - Wanita Itu Datang
52 Ch 49 - Dont Cry Girl
53 Ch 50 - Membuat Hubungan Ini Jelas
54 VISUAL ZEVANA GLORIA PUTRI
55 Ch 51 - Menjemputmu Pulang
56 Ch 52 - Dua Orang yang Saling Menghibur
57 Ch 53 - Wanita Itu Mengetahui Semuanya
58 Ch 54 - Dua Singa Yang Memperebutkan Pasangannya
59 Ch 55 - Duel Menyatakan Kepemilikan?
60 Ch 56 - Melakukan Test DNA
61 Ch 57 - Jangan Memaksaku lagi, Aku Akan Pergi
62 Ch 58 - Kecil, Ibu Akan Melakukan Apapun Untukmu
63 Ch 59 - Aborsi??!!
64 Ch 60 - Selamat Tinggal Zico
65 SEKEDAR SHARING
66 MY FAMILY (FULL VISUAL)
67 [SEASON 2] Ch 61 - Lembaran Baru
68 Ch 62 - Tanpamu, Aku Menderita
69 Ch 63 - Jakarta, I'm Coming!!
70 Ch 64 - Salah Pilih Menantu??
71 Ch 65 - Aku Tertangkap!!
72 Ch 66 - Dejavu!!
73 Ch 67 - Mimpi Paling Liar
74 Ch 68 - Siapa Zoey??
75 Ch 69 - Lahirkan Anak Untukku!!
76 Ch 70 - Aku Terima Tawaranmu!
77 Ch 71 - Akhirnya Kamu Sah Menjadi Milikku!!
78 Ch 72 - Malam Pertama Kita sebagai Pasangan Sah
79 Ch 73 - Zoey, Ibu Rindu
80 Ch 74 - Pertemuan Pertamaku dengan Si Bocah Kecil
81 Ch 75 - Mommy, Zoey Coming!!
82 Ch 76 - Mengapa Wajahmu Terlihat Sangat Sedih?
83 Ch 77 - Mommy, Bolehkah Zoey Panggil Uncle itu Daddy?
84 Ch 78 - Mommy Milik Zoey!!
85 Ch 79 - Keluarga Yang Sangat Serasi
86 Ch 80 - Memasak Untukmu Lagi
87 Ch 81 - Bolehkah Aku Menjadi Daddymu?
88 Ch 82 - I Love You
89 Ch 83 - Maafkan Mama
90 Ch 84 - Mengungkap Kebenaran Part 1
91 Ch 85 - Mengungkap Kebenaran Part 2
92 Ch 86 - Aku Sangat Mencintaimu
93 Ch 87 - Nasib Seorang Zevana
94 Ch 88 - Mencoba Berdamai dengan Masa Lalu
95 Ch 89 - Meminta Restu
96 Ch 90 - Daniel, Semoga Kamu Bahagia
97 Lho, kok sudah Tamat Thor??
98 Side Story 1 - Bayi Besar Yang Manja
99 Side Story 2 - Kehamilan Simpatik??
100 Side Story 3 - Istriku Hamil, LAGI!!
101 Side Story 4 - Mendapatkan Restu
102 Side Story 5 - Final (END)
103 PENGUMUMAN NOVEL DANIEL & ALMA TELAH UPDATE!!
104 PENGUMUMAN
105 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
106 Yang SENGGANG, bisa baca novel ini ya. Rilis di Noveltoon
107 PENGUMUMAN PUBLISH NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
108 NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Ch 1 - Aku Ternoda
2
Ch 2 - Aku Wanita Pengecut
3
Ch 3 - Perjanjian Damai
4
Ch 4 - Ada Yang Aneh Pada Tubuhku
5
Ch 5 - Wanita Itu Hamil
6
Ch 6 - Tidak Bisa Menerima Kenyataan
7
Ch 7 - Perjanjian Lagi dan Lagi??
8
Ch 8 - Penyelesaian Masalah
9
Ch 9 - Membawamu ke Rumah Besar
10
Ch 10 - Pertemuan Pertama Dengan Keluarga Besar
11
Ch 11 - Tinggal Bersama Keluarga Besar
12
Ch 12 - Hari Pertama Bersama Mama Mertua??
13
Ch 13 - Kekhawatiran Kecil
14
Ch 14 - Aku Tidak Butuh Perhatian Darimu
15
Ch 15 - Hubungan Yang Baik
16
Ch 16 - Sikap Keluarga Yang Mengecewakan
17
Ch 17 - Opname Lagi
18
Ch 18 - Ngidam di Tengah Malam
19
Ch 19 - Morning Sickness
20
Ch 20 - Tinggal Bersama
21
Ch 21 - Aku Ingin Nasi Goreng
22
Ch 22 - Memasak Untuk Pertama Kalinya
23
Ch 23 - Tanpamu Aku Kesepian
24
Ch 24 - Kencan Kita Hari Ini
25
Ch 25 - Perasaan Sedih Yang Tiba-tiba Datang
26
PENGUMUMAN AKTIF LAGI
27
Ch 26 - Aku Bosan
28
Ch 27 - Pertemuan Pertama
29
Ch 28 - Laki-laki Itu Bernama Daniel
30
Ch 29 - Laki-laki Yang Suka Ikut Campur
31
Ch 30 - Aku Menunggumu Pulang
32
BONUS GAMBAR
33
Ch 31 - Maaf Aku Tidak Bisa Menemanimu
34
Ch 32 - Haruskah Kita Nikah Siri?
35
Ch 33 - Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu
36
Ch 34 - Metodemu Berhasil
37
Ch 35 - Aku Mencarimu
38
Ch 36 - Rival Yang Menjadi Teman?
39
Ch 37 - Curhatan Laki-laki Patah Hati
40
Ch 38 - Girl, Aku Menemukanmu
41
Ch 39 - Kamu Berhutang Padaku
42
Ch 40 - Tagihannya Tidak Mungkin Sebesar Itu!!
43
Ch 41 - Cara Melunasi Hutangmu
44
Ch 42 - Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45
Ch 43 - Baby Boy
46
PERMOHONAN MAAF BELUM BISA UPDATE
47
Ch 44 - Kedatangan Ibu Mertua
48
Ch 45 - Kecil, Ibu Mencintaimu
49
Ch 46 - Aku Harus Menjauhimu
50
Ch 47 - Jangan Menolakku, Itu Membuatku Sakit
51
Ch 48 - Wanita Itu Datang
52
Ch 49 - Dont Cry Girl
53
Ch 50 - Membuat Hubungan Ini Jelas
54
VISUAL ZEVANA GLORIA PUTRI
55
Ch 51 - Menjemputmu Pulang
56
Ch 52 - Dua Orang yang Saling Menghibur
57
Ch 53 - Wanita Itu Mengetahui Semuanya
58
Ch 54 - Dua Singa Yang Memperebutkan Pasangannya
59
Ch 55 - Duel Menyatakan Kepemilikan?
60
Ch 56 - Melakukan Test DNA
61
Ch 57 - Jangan Memaksaku lagi, Aku Akan Pergi
62
Ch 58 - Kecil, Ibu Akan Melakukan Apapun Untukmu
63
Ch 59 - Aborsi??!!
64
Ch 60 - Selamat Tinggal Zico
65
SEKEDAR SHARING
66
MY FAMILY (FULL VISUAL)
67
[SEASON 2] Ch 61 - Lembaran Baru
68
Ch 62 - Tanpamu, Aku Menderita
69
Ch 63 - Jakarta, I'm Coming!!
70
Ch 64 - Salah Pilih Menantu??
71
Ch 65 - Aku Tertangkap!!
72
Ch 66 - Dejavu!!
73
Ch 67 - Mimpi Paling Liar
74
Ch 68 - Siapa Zoey??
75
Ch 69 - Lahirkan Anak Untukku!!
76
Ch 70 - Aku Terima Tawaranmu!
77
Ch 71 - Akhirnya Kamu Sah Menjadi Milikku!!
78
Ch 72 - Malam Pertama Kita sebagai Pasangan Sah
79
Ch 73 - Zoey, Ibu Rindu
80
Ch 74 - Pertemuan Pertamaku dengan Si Bocah Kecil
81
Ch 75 - Mommy, Zoey Coming!!
82
Ch 76 - Mengapa Wajahmu Terlihat Sangat Sedih?
83
Ch 77 - Mommy, Bolehkah Zoey Panggil Uncle itu Daddy?
84
Ch 78 - Mommy Milik Zoey!!
85
Ch 79 - Keluarga Yang Sangat Serasi
86
Ch 80 - Memasak Untukmu Lagi
87
Ch 81 - Bolehkah Aku Menjadi Daddymu?
88
Ch 82 - I Love You
89
Ch 83 - Maafkan Mama
90
Ch 84 - Mengungkap Kebenaran Part 1
91
Ch 85 - Mengungkap Kebenaran Part 2
92
Ch 86 - Aku Sangat Mencintaimu
93
Ch 87 - Nasib Seorang Zevana
94
Ch 88 - Mencoba Berdamai dengan Masa Lalu
95
Ch 89 - Meminta Restu
96
Ch 90 - Daniel, Semoga Kamu Bahagia
97
Lho, kok sudah Tamat Thor??
98
Side Story 1 - Bayi Besar Yang Manja
99
Side Story 2 - Kehamilan Simpatik??
100
Side Story 3 - Istriku Hamil, LAGI!!
101
Side Story 4 - Mendapatkan Restu
102
Side Story 5 - Final (END)
103
PENGUMUMAN NOVEL DANIEL & ALMA TELAH UPDATE!!
104
PENGUMUMAN
105
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
106
Yang SENGGANG, bisa baca novel ini ya. Rilis di Noveltoon
107
PENGUMUMAN PUBLISH NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
108
NOVEL SECRETLY LOVING YOU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!