Halusinasi itu, kembali datang

Berhenti sejenak di sebuah jalanan yang sepi. Alex membuka penutup kepala Abi, dan Abi pun masih diam mematung dengan tatapan nya yang kosong.

"Bi?" panggilnya, berusaha menyadarkan sang sahabat. Tapi, Ia juga tak mau mengagetkan nya.

"Lex, aku haus," ucapnya. Alex pun seketika memberikan nya air putih yang memang tersedia di mobilnya.

"Kau mau obatmu? Aku membawanya di kantongku."

"Tidak, aku tak perlu. Ayo pulang," ajak Abi. Ia tampak mulai bisa membawa dirinya saat ini. Alex mengangguk, lalu kembali mengendarai mobil nya hingga tiba kerumah Abi. Mereka di sambut Mama Sofi yang memang tengah menunggu keduanya.

"Hey, Mam," sapa Alex, dengan senyum manis berlesung pipitnya yang menawan. Ia langsung memeluk Mama Sofi yang telah Ia angap Ibunya sendiri itu.

"Aku ke kamar, mau mandi." ucap Abi, meninggalkan ke akraban yang terjalin antara mereka berdua. Mama sofi menatap sang putra, berbalik lagi menatap Alex dengan penuh tanya. Alex hanya mengedik kan bahunya, berusaha menjaga rahasia yang baru saja terjadi.

"Ngga bohong?" tanya Mama Sofi.

"Engga lah, Mam. Kenapa Alex bohong." jawab Alex dengan begitu santai.

Mama Sofi langsung mengajaknya duduk. Ia yang baru sadar ada luka di kepala Abi, lalu mulai kembali mewawancari Alex yang tengah memangku cemilanya. Dan kali ini, Alex menjawab dengan jujur apa yang terjadi siang tadi.

" Mama paling takut, kalau ada kejadian seperti ini. Mereka itu kompak, malah kadang brutal dan bisa menyakiti siapapun."

"Itu resiko pekerjaan kami, Mam. Kami bisa jaga diri kok. Itu tadi mendadak aja, tiba-tiba diserang." timpal Alex.

Mami Sofi pun kembali mempertanya kan kehidupan Abi selama di kantor. Kegiatannya, dan semua nya. Termasuk, adanya tanda-tanda Ia dekat dengan wanita.

" Belum ada," jawab Alex lagi."Sabar lah. Alex juga belum nikah kok."

"Iya, tapi kamu masih mending. Meski begini, kelihatan keluyuran. Gandeng cewek meski selalu beda. Abi engga."

"Ketakutan Mama itu terlalu berlebihan. Ngga baik, Ma. Perkataan adalah Doa. Katanya."

Mama Sofi hanya bisa mengelus dada dan beristighfar beberapa kali. Menetralisir segala kegaduhan di dalam hatinya. Untung ada Alex, yang selalu bisa menjadi penawar dikala gundahnya semakin menjadi-jadi.

Sementara itu. Abi masih di dalam kamar mandi. Ia mengguyur tubuh nya dengan shower yang mengalir dengan deras. Tertunduk menikmati tetesan air yang jatuh di atas tubuhnya seperti sebuah pijatan yang begitu menenangkan. Ia tak menangis. Hanya diam dangan segala renungan kosong yang begitu sulit untuk dihilangkan.

"Bagaimana lagi, Re? Bagaimana lagi cara ku untuk menyembuhkan hati ini?" gumamnya.

Tiba-tiba, sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Begitu lembut, dan Abi terpejam menikmati semua sentuhan itu.

"Kamu mau melupakan ku, Bi?" bisiknya dengan lembut.

"Tidak, Re. Tidak pernah bisa melupakan kamu. Tak akan pernah bisa," jawab Abi.

"Katakan, kamu mencintai aku."

"A-aku mencintai mu, Re. Sangat mencintaimu," Abi berbalik, menghadap Rere yang juga menatapnya.

Abi meraih dagu Rere, mendekatkan bibir nya disana. Namun, seketika semua berubah  wajah Rere yang awalnya mulus, seketika menjadi rusak dan penuh darah. Abi terperanjat, hingga jatuh di lantai kamar mandi yang memang licin itu.

"Aaaaaarrrrghhhh!!" Ia memekik dengan begitu kuat. Tubuhnya bergetar dengan sangat hebat, di iringi rasa sesak di dadanya. Apalagi, ketika bayangan tubuh Rere semakin dipenuhi darah segar di sekujur tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Takkan merubah sikap seseorang,Kalo orang itu sendiri gak mau berusaha beeubah, Masih aja demen dlm keterpurukan,harusnya udah hak perlu berlarut2 lg,ikhlaskan yg tlah pergi,Biarkan dia tenang di Sana,Kalo masih aja berlarut2 gitu, Rere juga akan tersiksa di Sana,,Astaga,,

2023-04-04

0

Inayah Rahmadani

Inayah Rahmadani

selalu terbayang rete

2023-02-27

0

Rina

Rina

waaah... ini sih abi sudah digoda jin.
alex cepat bawa abi utk dirukyah...

2022-12-23

6

lihat semua
Episodes
1 Aku saksikan semuanya, di depan mataku.
2 Bagaimana, akan ku katakan?
3 Akan kah ikhlas?
4 Trauma yang sulit pulih
5 Tampan, dingin, dan kaya raya
6 Tak ingin di jodohkan
7 Aku adalah pria dengan Depresi
8 Mwnikahlah jika normal
9 Bagai cinderella
10 Cahaya itu menerpa mata
11 Tak bisa tanpa obatku.
12 Kau, gadis yang berbeda.
13 Dia sama, seperti Rere
14 Aku dengan ambisiku
15 Dari sekian banyak, kenapa harus aku?
16 Tak pernah membiarkanmu sendiri
17 Halusinasi itu, kembali datang
18 Bangun dan sadarlah, Abi!
19 Mentang-mentang orang kaya!
20 Ku buang, karena aku tak suka.
21 Mendadak jadi calon istri
22 Tolong, jangan persulit hidup saya.
23 Harapan besar untuk Mama
24 Aku tak ingin di ganggu
25 Aku lelah, Tuhan!
26 Bisakah, ku lewati semuanya?
27 Solusi untuk masalah kita
28 Aku butuh istri, kau butuh uang
29 Kamu ngga bisa seenaknya, Nisa!
30 Begitu murahnya dirimu?
31 Bersedia menikah denganku?
32 Saya bersedia, jadi Istri Bapak.
33 Calon mantu kesayangan Mama
34 Sayang kotak bekalnya.
35 Selamat menjadi Nyonya Abizar
36 Panggilang yang bagaimana?
37 Tetap saty cool
38 Bagiku sederhana, bagimu mewah
39 Aku pria dengan depresi.
40 Temani aku, disini.
41 Orang baru, tanpa banyak tahu
42 Menurut, atau pergi?
43 Hapus air matamu, Dita
44 Tidak, Mas Abi. Jangan pergi!
45 Aku akan menemani Nisa
46 Masih dengan ego mu
47 Menghafal ijab qabul
48 Re, Aku datang
49 Hari pernikahan.
50 Hampa ditengah keramaian.
51 Pura-pura mesra.
52 Aku, tak akan tergoda
53 Terasa begitu nyata
54 Nisa, kok ngga keramas?
55 Hari pertama jadi Pasutri
56 Oooh, manisnya..
57 Maafkan Abi, Nisa
58 Menggoda iman
59 Kenapa tak takut, padaku?
60 Kau kehilangan kepekaanmu.
61 Ngga jadi kencan?
62 Kau menantangku?
63 Astaghfirullah!!
64 Lebih seram dari hantu
65 Misa pegang dikit, boleh?
66 Totalitas Abi untuk Nenek.
67 Kau lemah, Abi!
68 Bisa kah, kau memeluk ku?
69 Belum cinta, tapi butuh.
70 Ada yang sempurna, tapi pilih yang aneh
71 Itu ajaran Mama?
72 Menggoda suami sendiri, boleh?
73 Aku faham perjuanganmu.
74 Mantu kesayangan Mama
75 Perawatan, demi suami
76 Mama pengen punya Cucu
77 Mimpi yang begitu indah
78 Apa, itu tadi?
79 Apakah, mulai tergoda?
80 Kau, keajaiban itu
81 Apa istimewanya dia?
82 Dita lagi... Dita lagi...
83 Nisa berhak marah 'kan?
84 Mantan calon perawat
85 Kenapa salah fahamnya Mama Sofi
86 Nisa.....!
87 Hanya ingin selalu dekat
88 Ini asli, dan bukan mimpi
89 Dia istriku, Re.
90 Nisa lah, obatnya.
91 Tidak... Atau, belum.
92 Membantumu, dengan tetap diam.
93 Finger kiss untuk Mas Suami.
94 Semoga anak kecil, belajar dewasa.
95 Beneran, sayang?
96 Sabar Dita, Sabarrrr
97 Sang penggoda
98 Abi suka mengejutkan.
99 Manjanya Nisa,
100 Biar penasaran sama isinya.
101 Itu tanda dari suamimu, kenapa malu?
102 Kau luluh, Bi?
103 Tak punya teman
104 Astaga, Mas Abi!
105 Pawangnya dateng
106 Pura-pura ngga lihat,
107 Lanjutin di kamar ya, sayang.
108 Kan, ngambek.
109 Mana yang sakit?
110 Ngga boleh, nanti Mas Abi marah.
111 Jangan kau panggil dia gadis!
112 Berapa banyak pacarmu?
113 Kalian takut padaku?
114 Harus bangkit
115 Mengejar Pak Alex
116 Mempertanyakan perihal Rere
117 Eeeerrrrghhh! Pamer!
118 Nisa tak mengizinkan nya.
119 Aku tak bisa tanpa nya.
120 Abi sedang tidur
121 Nisa kaburan.
122 Saling adu cemburu.
123 Kau milik ku, malam ini.
124 Dan untuk pertama kalinya.
125 Larangan adalah perintah
126 Ada perubahan, meskii sangat kecil
127 Jangan sampai mengganggu Abi
128 Dia lah, obat itu
129 Kau bilang aku tak normal?
130 Bagiamana itu lelah?
131 Gemasnya Abi
132 Mau nemenin, malah dicuekin
133 Kau hadir lagi...
134 Berdamai dengan diri sendiri dan keadaan.
135 Aku disini, Re.
136 Mengajakmu bermain.
137 Ice cream coklat.
138 Ketemu mantan
139 Kau milik ku, uang ku milikmu
140 Kau sedang uji adrenalin?
141 Ku ajak kau, ke suatu tempat
142 Mengunjungi Nek Tini
143 Aaaaaaarrrggggghhhhhh!
144 Ketika Feby bicara.
145 Ku pegang ucapan mu
146 Aku harus pergi
147 Percaya kalau Dita ikut
148 Kau nakal
149 Alex ganjen
150 Tulusnya Nisa
151 Perkembangan Nenek
152 Terimakasih, Sayang.
153 Ngga mungkin!
154 Jahat kamu, Mas.
155 Dari Mama, untuk Dita
156 Pengorbanan Abi
157 Gelagat Feby
158 Bagaimana, proyek itu?
159 Perginya Dita
160 Alex jadi korban
161 Bela sungkawa dari Feby
162 Kau yang terlalu sensitif
163 Maaf kan Mama
164 Kasihan Bu Dita.
165 Rumah baru untuk Nisa
166 Kami beri waktu Satu minggu
167 Kasihan Mas ku
168 Reuni membawa huru hara.
169 Hinaan sang mantan
170 Permohonan Nisa
171 Galaunya Dita
172 Tetap gandengan, meski ambekan
173 Ngga usah repot, mengurus suami saya
174 Apa, tangan mu tak panas?
175 Curhat Nisa, pada Dita
176 Fakta baru untuk Dita
177 Permainan dimulai, sayang.
178 Bukan Aku, Lex!
179 Aku memang benci dia.
180 Tak akan pernah ku lepaskan
181 Apa yang kau sembunyikan?
182 Manisnya Abi untuk Feby
183 Kau?!!
184 Abi hilang Kontrol
185 Akan semakin banyak yang memelukmu 'End'
186 Nurutin Bumil liburan.
187 Will You Marrie Me?
188 Promo karya baru
189 Ekstra part 1.
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Aku saksikan semuanya, di depan mataku.
2
Bagaimana, akan ku katakan?
3
Akan kah ikhlas?
4
Trauma yang sulit pulih
5
Tampan, dingin, dan kaya raya
6
Tak ingin di jodohkan
7
Aku adalah pria dengan Depresi
8
Mwnikahlah jika normal
9
Bagai cinderella
10
Cahaya itu menerpa mata
11
Tak bisa tanpa obatku.
12
Kau, gadis yang berbeda.
13
Dia sama, seperti Rere
14
Aku dengan ambisiku
15
Dari sekian banyak, kenapa harus aku?
16
Tak pernah membiarkanmu sendiri
17
Halusinasi itu, kembali datang
18
Bangun dan sadarlah, Abi!
19
Mentang-mentang orang kaya!
20
Ku buang, karena aku tak suka.
21
Mendadak jadi calon istri
22
Tolong, jangan persulit hidup saya.
23
Harapan besar untuk Mama
24
Aku tak ingin di ganggu
25
Aku lelah, Tuhan!
26
Bisakah, ku lewati semuanya?
27
Solusi untuk masalah kita
28
Aku butuh istri, kau butuh uang
29
Kamu ngga bisa seenaknya, Nisa!
30
Begitu murahnya dirimu?
31
Bersedia menikah denganku?
32
Saya bersedia, jadi Istri Bapak.
33
Calon mantu kesayangan Mama
34
Sayang kotak bekalnya.
35
Selamat menjadi Nyonya Abizar
36
Panggilang yang bagaimana?
37
Tetap saty cool
38
Bagiku sederhana, bagimu mewah
39
Aku pria dengan depresi.
40
Temani aku, disini.
41
Orang baru, tanpa banyak tahu
42
Menurut, atau pergi?
43
Hapus air matamu, Dita
44
Tidak, Mas Abi. Jangan pergi!
45
Aku akan menemani Nisa
46
Masih dengan ego mu
47
Menghafal ijab qabul
48
Re, Aku datang
49
Hari pernikahan.
50
Hampa ditengah keramaian.
51
Pura-pura mesra.
52
Aku, tak akan tergoda
53
Terasa begitu nyata
54
Nisa, kok ngga keramas?
55
Hari pertama jadi Pasutri
56
Oooh, manisnya..
57
Maafkan Abi, Nisa
58
Menggoda iman
59
Kenapa tak takut, padaku?
60
Kau kehilangan kepekaanmu.
61
Ngga jadi kencan?
62
Kau menantangku?
63
Astaghfirullah!!
64
Lebih seram dari hantu
65
Misa pegang dikit, boleh?
66
Totalitas Abi untuk Nenek.
67
Kau lemah, Abi!
68
Bisa kah, kau memeluk ku?
69
Belum cinta, tapi butuh.
70
Ada yang sempurna, tapi pilih yang aneh
71
Itu ajaran Mama?
72
Menggoda suami sendiri, boleh?
73
Aku faham perjuanganmu.
74
Mantu kesayangan Mama
75
Perawatan, demi suami
76
Mama pengen punya Cucu
77
Mimpi yang begitu indah
78
Apa, itu tadi?
79
Apakah, mulai tergoda?
80
Kau, keajaiban itu
81
Apa istimewanya dia?
82
Dita lagi... Dita lagi...
83
Nisa berhak marah 'kan?
84
Mantan calon perawat
85
Kenapa salah fahamnya Mama Sofi
86
Nisa.....!
87
Hanya ingin selalu dekat
88
Ini asli, dan bukan mimpi
89
Dia istriku, Re.
90
Nisa lah, obatnya.
91
Tidak... Atau, belum.
92
Membantumu, dengan tetap diam.
93
Finger kiss untuk Mas Suami.
94
Semoga anak kecil, belajar dewasa.
95
Beneran, sayang?
96
Sabar Dita, Sabarrrr
97
Sang penggoda
98
Abi suka mengejutkan.
99
Manjanya Nisa,
100
Biar penasaran sama isinya.
101
Itu tanda dari suamimu, kenapa malu?
102
Kau luluh, Bi?
103
Tak punya teman
104
Astaga, Mas Abi!
105
Pawangnya dateng
106
Pura-pura ngga lihat,
107
Lanjutin di kamar ya, sayang.
108
Kan, ngambek.
109
Mana yang sakit?
110
Ngga boleh, nanti Mas Abi marah.
111
Jangan kau panggil dia gadis!
112
Berapa banyak pacarmu?
113
Kalian takut padaku?
114
Harus bangkit
115
Mengejar Pak Alex
116
Mempertanyakan perihal Rere
117
Eeeerrrrghhh! Pamer!
118
Nisa tak mengizinkan nya.
119
Aku tak bisa tanpa nya.
120
Abi sedang tidur
121
Nisa kaburan.
122
Saling adu cemburu.
123
Kau milik ku, malam ini.
124
Dan untuk pertama kalinya.
125
Larangan adalah perintah
126
Ada perubahan, meskii sangat kecil
127
Jangan sampai mengganggu Abi
128
Dia lah, obat itu
129
Kau bilang aku tak normal?
130
Bagiamana itu lelah?
131
Gemasnya Abi
132
Mau nemenin, malah dicuekin
133
Kau hadir lagi...
134
Berdamai dengan diri sendiri dan keadaan.
135
Aku disini, Re.
136
Mengajakmu bermain.
137
Ice cream coklat.
138
Ketemu mantan
139
Kau milik ku, uang ku milikmu
140
Kau sedang uji adrenalin?
141
Ku ajak kau, ke suatu tempat
142
Mengunjungi Nek Tini
143
Aaaaaaarrrggggghhhhhh!
144
Ketika Feby bicara.
145
Ku pegang ucapan mu
146
Aku harus pergi
147
Percaya kalau Dita ikut
148
Kau nakal
149
Alex ganjen
150
Tulusnya Nisa
151
Perkembangan Nenek
152
Terimakasih, Sayang.
153
Ngga mungkin!
154
Jahat kamu, Mas.
155
Dari Mama, untuk Dita
156
Pengorbanan Abi
157
Gelagat Feby
158
Bagaimana, proyek itu?
159
Perginya Dita
160
Alex jadi korban
161
Bela sungkawa dari Feby
162
Kau yang terlalu sensitif
163
Maaf kan Mama
164
Kasihan Bu Dita.
165
Rumah baru untuk Nisa
166
Kami beri waktu Satu minggu
167
Kasihan Mas ku
168
Reuni membawa huru hara.
169
Hinaan sang mantan
170
Permohonan Nisa
171
Galaunya Dita
172
Tetap gandengan, meski ambekan
173
Ngga usah repot, mengurus suami saya
174
Apa, tangan mu tak panas?
175
Curhat Nisa, pada Dita
176
Fakta baru untuk Dita
177
Permainan dimulai, sayang.
178
Bukan Aku, Lex!
179
Aku memang benci dia.
180
Tak akan pernah ku lepaskan
181
Apa yang kau sembunyikan?
182
Manisnya Abi untuk Feby
183
Kau?!!
184
Abi hilang Kontrol
185
Akan semakin banyak yang memelukmu 'End'
186
Nurutin Bumil liburan.
187
Will You Marrie Me?
188
Promo karya baru
189
Ekstra part 1.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!