♥️♥️Langit malam sangat berwarna. Di penuhi dirimu, yang tak mau pergi.
Membangunkan dari tidurku, Mencium mu lagi.
Suaramu yang berbisik
"Aku Mencintaimu"
Aroma tubuhmu,
mendatangiku setiap hari.
Kamu Dimana?
**
Untung nya Abi sanggup, menyetir hingga sampai di depan garasi. Ia memarkirkan mobilnya sembarang tempat. Ia turun dari mobil, nafasnya tak stabil, langkahnya terhuyung nyaris jatuh. Namun, masih dapat mengendalikan dirinya.
"Mas, Mas Abi kenapa?" tanya Bibik, yang kebetulan keluar untuk menutup jendela. Bibik langsung meraih tubuh Abi, ingin memapahnya , tapi Abi tolak.
"Biar, aku bisa. Jangan sampai, Mama tahu." ucap Abi. Masih dengan lemah, berlari ke naik ke kamarnya..
"Mas Abi, kok ya ngga sembuh juga." sedih Bibik melihatnya.
Abi menutup pintu kamar, dan langsung Ia kunci rapat-rapat. Ia melonggarkan dasi dan segera merebahkan tubuh nya diatas kasur berseprai hitam itu. Gelisah, berguling dan meringkuk menahan segala rasa gelisahanya.
"Aaarrrrgghhh!" Abi terisak, dan meraung melepas apa yang Ia tahan.
Sedikit sadar dan lega, Abi menggeliatkan tubuhnya. Ia meraih laci nakas, dan mengeluarkan sebuah obat. Apalagi, jika obat penenang untuk sejenak melupakan semuanya. Ia telah ketergantungan itu, selama Lima tahun belakangan.
"Apa harus, jika aku bawa obat ini kemana pun aku pergi? Aku bosan, lelah, dan jengah," keluhnya.
Ia berangsur tenang. Obat itu sudah mulai ber reaksi dalam tubuhnya. Matanya mulai menyipit, tatapan berada pada satu titik, yaitu dinding plafon putih yang ada dihadapan nya saat ini. Perlahan, semua terasa gelap. Hingga akhirnya, Abi larut dalam lelapnya. Begitu tenang, tanpa ada yang dapat lagi menganggunya. Setidaknya, hingga efek obat itu hilang.
**
"Abi mana, Bik? Kok mobilnya parkir sembarangan?" tanya Mama Sofi, yang baru pulang dari acaranya.
"Ada sesuatu?" tanya Mama Sofi, yang menangkap aneh pada ekspresi Bibik.
"Mas Abi, pulang kemalaman." jawabnya, gugup.
Mama Sofi menghela nafas, menaikkan bahu dan memijat dahinya. Ia tahu, meski Bibik tak menjelaskan lebih lanjut akan semuanya.
"Dimana dia?"
"Istirahat, Nyonya." tunjuk Bibik ke arah kamar Abi.
Mama Sofi memberikan tas itu pada Bibik. Ia segera naik, mencoba menghampiri dan menenangkan Abi. Namun, kamarnya sudah Ia kunci dengan rapat. Ia tak mau mengetuknya. Abi pasti sudah meminum obatnya, dan tidur dengan lelap saat ini.
"Abi ku... Kapan selesai semua ini? Mama tahu, kamu capek, Nak." tangis sang Mama dalam hati.
Mama Sofi memutar tubuhnya, meninggalkan kamar itu dan kembali duduk di depan tv. Ia hanya bisa merenung, memikirkan nasib putra sulungnya.
Apalagi? Bahkan Abi sudah pernah mendapat perawatan yang intensif dari ahlinya. Semua cara sudah dilakukan. Tapi, memang dari diri Abi sendiri yang belum siap dan mampu. Hanya positifnya, Ia lebih bisa mengontrol diri dari sebelumnya.
"Cara satu-satu nya itu, adalah dia menikah. Tapi, dijodohkan pun tak ada yang berhasil. Jika tidak dia tolak, pasti wanitanya yang ilfeel. Apalagi, dengan riwayat Abi yang seperti ini."
"Bu, Mas Abi itu hanya trauma. Mas Abi ngga gila. Kenapa mereka sampai seperti itu?"
"Entah lah, Bik. Mereka hanya menilai dari apa yang mereka dengar."
Mama Sofi kembali gelisah. Anaknya di cap sebagai bujang lapuk, dan bahkan banyak yang tak segan menuduhnya menyimpang dan tak normal. Hati Ibu mana yang tak sakit, ketika anak semata wayangnya dianggap seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Itsaku
mama sabar yaa, jodohnya on the road🤗
2023-06-26
0
Ina Aniah
troma itu sush mba ga menghitung waktu,,,ank aku jg meningal kecelakaan di depan mata aku sendri,,,bayak kluar darah dari kplaya,itu ingat trus,,,ga bs d lupain ,,udah dua Thun ,,,masih ingat trus sampai sekarang,,Kay troma gtu,,,mungkin bs sja aku d sebut gila,tpi Allah py rencana lain ,,slang bbrpa tahun d kasih titipan Allah pengganti Kaka y,stdkaya itu meringngankan skit troma,bgtu jg dengan Abi,pengnggti y itu y,,seseorng yng bs sedikit mlupakan troma y itu,,Bru bs sedikit k sdikit smbuh,wlaupun g total sembuh
2023-04-12
0
Inayah Rahmadani
kasian ibumu abi
2023-02-27
0