Terakhir satu tahun

Sebelum Membaca. klik 👍 dulu ya pemirsa permisi permisi hehe....

.“Santai Key. Ni kita mau nanya boleh nggak?” Tanya Reval.

“Nggak.” Jawab Key ketus.

“Duh Key. Ni ya, lo kemarin keren banget ngalahin kak Ed. Lagian nii ya gue juga eneg liatin dia kemarin. Sumpah gue nggak nyangka lo bisa sekeren itu.” Ucap Natan antusias. Ia bahkan seperti membayangkan hal yang ia cerita.

Key mengangguk menghargai saja. Malas menanggapi. Ya, sudah biasa baginya akan hal seperti ini. memang seperti ini kodrad manusia bukan? Jika melihat orang banyak kelebian pasti banyak yang mau mendekat. Tapi jika hidup kita banyak kurangnya seperti gadis cupu sebelumnya siapa yang mau mendekat? Bahkan dia saja mengucilkannya...

dunia memang kejam.

“Bantuin kita dong Key. Kita tertarik banget sama Model Mobil Lo. Sumpah keren banget. Apa lagi body mobil lo. Bikin mobil lo kayak Keyna gitu. Is keren banget lo.” Ucap Natan antusias.

Key menatap Natan. Natan kenal Keyna dulu? Tapi mengapa ia tak kenal. “Lo kenal sama Keyna?” tanyana.

“Ya kenal lah. Siapa yang nggak kenal tu cewek. Sumpah cakepnya minta ampun, jago balap, bela diri oke. Otak diatas rata-rata. Dia tu keren banget sumpah. Gue fans banget sama dia. Sayangnya dia meninggal. Pata hati anak jalanan. Termasuk kita kita ni.” Ucap Danil dengan wajah sedih dibuat buat.

“Bener tu. Mobil Lo kemarin tu ngingetin kita sama Keyna key. Kita kira lo Keyna. Eh nggak taunya lo Keyla. “ Sahut Natan tak kalah miris.

“Kalian pernah kenalan sama dia?” Tanya Key sedikit kepo. Ia tak tau jika dulu ia sepamor itu dijalanan.

“Ya enggak la.” Ucap Natan cengengesa.

“Mana berani kita Key. Nggak ada yang berani deketin tu cewek. Dingin banget dia sumpah. Mana dia anak geng Galaksi lagi. Bikin kita dipukul mundur sebelum maju. “ Sahit Reval.

“Iya bener. Mana anak Galaksi ganteng-genteng lagi... Dia tu juga deket sama inti geng Galaksi. Katanya sii dia salah satu Leadernya. Ya geng Galksikan Leadernya Kak Mike ya. Tapi katanya Key juga disebut-sebut Leadernya juga.” Sahut Reval antusias.

Key menganggukan kepalanya. “Oh.” Jawabnya.

“Lo mau kan bantu kita? Seenggaknya kita bisa punya mobil kaya Key aja udah jadi kebanggaan buat kita.” Ucap Reval lagi.

“Emang semau itu lo sama Key?” Tanya Key heran.

“Iya lah. Pokoknya lo harus mau ya.” Bujuk Natan.

“Nggak.” Jawab Key malas. Ia baru tau jika ia ada Fans.

“Pliss Key... Kita kasih apapun yang lo mau de. Asalkan lo mau kasih tau sama kita dimana bikin mobil sekeren Keyna.” Bujuk Natan menghadang jalan Key.

“Udah de, jangan ganggu jalan gue. Kita udah mau UTS kali. Cari aja sendiri.” Ketus Key.

“Nggak bisa Key. Udah kita cari, tapi nggak bisa sekeren lo. Baru lo yang bisa sama persis kayak Key.” Bujuk Reval.

“Minggir ah..” Ucap Key. Rasanya ia mau menonjok wajah mereka. Tapi sayangnya tangan ini tak memungkinkan.

“Kita bakal jadi temen lo de. Pliss ya, kita juga bakal traktir lo setahun.” Ucap Natan memelas.

“Oke. “ Jawab Key saat mendengar traktir satu tahun. Siapa yang mau nolak coba? “ Tapi modifnya jangan sama'an dong. Beda warna gitu. Entar gue digorok ama anak geng Galaksi.” Lanjutnya.

“Lo anak geng Galaksi?” Tanya Natan histeris.

“Iya. Karena itu.” Ucap Key datar.

“Astaga Key. Mimpi apa lo anak cupu bisa sehits itu. Nggak nyesel gue traktir lo selama satu tahun. Ajakin kita masuk geng Galaksi juga dong.” Ucap Natan.

“Kalian tu banyak maunya ya. Cerewet pulak. Kan geng kita ada tesnya, kenapa nggak tes aja coba?” Tanya Key.

“Udah. Tapi salah satu dari kita ada aja yang nggak keterima dulu. Jadi dari pada misah dan kita nggak temenan mending nggak jadi masuk.” Jwaab Danil murung. Bisa dipastian jika yang tidak diterima adalah dirinya.

“Nggak apa-apa sii Nil. Seenggaknya waktu Tes dulu kita udah bisa ngeliat Keyena secara deket sama curi-curi pandang.” Natan menepuk pundak Danil pelan untuk menenangkan.

Keyy tersenyum tipis. Bagaimana jika mereka tau jika didepannya adalah Keyna? Meskipun tubuh berbeda? “Udah. Kita masuk.” Ucapnya.

“Tapi bene—“

“Iya bawel. Ntar pulang kulia.” Potong Key ucapan Danil. Sedangkan Danil menggaruk tengkuknya yang tak tau gatal atau tidak.

Key hanya menggeleng. Sebenarnya ia tak mau.. tapi melihat mereka sangat antusias terhadap dirinya yang asli, membuat ia sedikit terharu. Apalagi solidaritas mereka membuat Key yakin untuk dekat dengan mereka. Seenggaknya ia punya teman dikampus gitu.

Saat dijalan menuju Key. Banyak lirikan mata menatap Key sinis. Andai saja tatapan itu pisau, dapat dipastikan jika tubuh Key sudah tercabik-cabik saat ini. bagaimana bisa? Itu karena Key berjalan digegerombolan Danil Dkk.

Mengapa begitu? Karena Danil, Reval dan Natan adalah pangeran kampus? Siapa yang tak kenal mereka? Pria-pria Badboy tanpa kenal cewek, dengan gaya keren, wajah ganteng, sangat diidolakan malah, kaya? Jangan tanya. Semua anak sultan. Tinggi? Bahkan Key sebatas dada mereka.

Jika mereka melirik salah satu gadis?

Langsung pingsan ceweknya karena nurfeus.

Dideketin?

Langsung pingsan dah.

Tapi sayangnya mereka tak menyukai gadis.

Bukan Gey maksudnya. Tapi mereka masih belum mendapatkan gadis pilihan.

Mengapa Key bisa deket dengan mereka? Itu karena mereka ada maunya. Ditambah tampang Key yang tak kalah dengan cewek lain. Jika Key dekil dan jelek mana mungkin mereka mau dekat. Memang kodrat manusia begitu. Meskipun ini Cuma novel tapi didunia asli juga ada kok.

...

“Pagi menjelang siang semua.” Dosen pria paru baya masuk dengan menenteng map coklat yang berisi soal UTS.

“Siang pak...” Jawab semua orang dikelas.

“Kita langsung mulai aja ujiannya ya?” Tanyanya. Nama dosen tersebut adalah pak Ade kosasi.

“Iya pak.”

Key menatap pak Ade dengan berfikir keras, bagaimana bisa ia ujian dengan tangan yang sakit? Tangan kanan lagi? “saya bisa ujian lisan aja pak?” Tanya Key spontan saat pak Ade berdiri didepannya memberi kertas ujian.

“Memangnya kenapa?” Tanyanya.

“Tangan saya luka pak, nggak bisa nulis. Nggak pa-pakan pak kalo lisan?”

Pak Ade menatap tangan Key yang terbalut perban. “Kamu yakin mau ujian Lisan?” Tanyanya lembut. siapa yang tak tau jika Key bodoh?

Sumpah Key merasa sangat marah diturunkan ditubuh gadis cupu ini. keluarga nggak sayang sama dia, susah pula orangnya, nggak ada temen, bodoh pulak. Sempurna banget hidupnyakan... “Iya pak..” Jawabnya yakin.